Godean, Sleman: Perbedaan antara revisi
Baris 11: | Baris 11: | ||
|provinsi=Daerah Istimewa Yogyakarta |
|provinsi=Daerah Istimewa Yogyakarta |
||
}} |
}} |
||
'''Godean''' ({{lang-jv|Godhéan}}) adalah sebuah [[ |
'''Godean''' ({{lang-jv|Godhéan}}) adalah sebuah [[Kapanewon dan kemantren (Yogyakarta)|kapanéwon]] di [[Kabupaten Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. [[Kapanewon dan kemantren (Yogyakarta)|Kapanéwon]] Godean berada di sekitar 10 km sebelah Barat daya dari Ibu kota Kabupaten Sleman dan 10 km di sebelah barat kota [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]. Lokasi ibu kota Kapanewon Godean di Jl. Godean Km.10, Sleman berada di 7.76774‘ LS dan 110.29336‘ BT. Kapanewon Godean mempunyai luas wilayah 2.684 Ha. Bentangan wilayah di Kapanewon Godean berupa tanah yang datar dan sedikit berbukit. Sudah sejak lama Wilayah Godean merupakan pusat ekonomi bagi wilayah Sleman bagian barat. Pasar Godean merupakan salah satu Pasar yang cukup ramai, dan terkenal dengan jajanan [[Peyek]] [[Belut]]. |
||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Secara sejarah administrasi pemerintahan, |
Secara sejarah administrasi pemerintahan, Kapanewon Godean telah mengalami berbagai macam perubahan. Rijksblad Kasultanan Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1916 (''Rijksblaad Van Djogyakarta No.11 bestuur Mataraman, Reorganisatie Vanhet Indlandsch der regenttschappen Sleman, Bantoel en Kalasan Pranatan Ven den Rijksbestuur der van'' 15 Mei 1916), Godean merupakan distrik di bawah wilayah Kabupaten Sleman yang membawahi 8 onderdistrik dan 55 kalurahan. Kondisi tersebut kemudian berubah dengan keluarnya Rijksblad no. 1/1927 yang membuat Godean dan semua wilayah Kabupaten Sleman masuk dalam wilayah Kabupaten Yogyakarta. |
||
Pada tahun 1942, dengan Jogjakarta Kooti, Godean kemudian menjadi wilayah Kabupaten Bantul dengan status Kawedanan. Pada tanggal 8 April 1945 Sri Sultan Hamengkubuwono IX melakukan penataan kembali wilayah Kasultanan Yogyakarta melalui Jogjakarta Koorei angka 2 (dua) yang menempatkan wilayah Godean sebagai bagian Kabupaten Sleman dengan status Kapanewon (Son). Meski demikian beberapa wilayah di Godean seperti Sedayu tetap masuk dalam wilayah Kabupaten Bantul. |
Pada tahun 1942, dengan Jogjakarta Kooti, Godean kemudian menjadi wilayah Kabupaten Bantul dengan status Kawedanan. Pada tanggal 8 April 1945 Sri Sultan Hamengkubuwono IX melakukan penataan kembali wilayah Kasultanan Yogyakarta melalui Jogjakarta Koorei angka 2 (dua) yang menempatkan wilayah Godean sebagai bagian Kabupaten Sleman dengan status Kapanewon (Son). Meski demikian beberapa wilayah di Godean seperti Sedayu tetap masuk dalam wilayah Kabupaten Bantul. |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
Selain itu Kecamatan Godean merupakan sentra kerajinan genteng terbesar untuk wilayah Kabupaten Sleman. Hampir diseluruh pelosok Kecamatan ini dapat kita temui kerajinan genteng tanah liat. |
Selain itu Kecamatan Godean merupakan sentra kerajinan genteng terbesar untuk wilayah Kabupaten Sleman. Hampir diseluruh pelosok Kecamatan ini dapat kita temui kerajinan genteng tanah liat. |
||
== |
== Panewu == |
||
# Drs. Murnaryono BC Hk |
# Drs. Murnaryono BC Hk |
||
# Rusmanto Widjoyo |
# Rusmanto Widjoyo |
Revisi per 4 Februari 2021 16.41
Godean | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta |
Kabupaten | Sleman |
Pemerintahan | |
• Panewu | Drs. Ahmad Yuno Nurkaryadi, MM |
Populasi | |
• Total | - jiwa |
Kode Kemendagri | 34.04.02 |
Kode BPS | 3404040 |
Luas | 26,84 km² |
Desa/kelurahan | 7 |
Godean (bahasa Jawa: Godhéan) adalah sebuah kapanéwon di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kapanéwon Godean berada di sekitar 10 km sebelah Barat daya dari Ibu kota Kabupaten Sleman dan 10 km di sebelah barat kota Yogyakarta. Lokasi ibu kota Kapanewon Godean di Jl. Godean Km.10, Sleman berada di 7.76774‘ LS dan 110.29336‘ BT. Kapanewon Godean mempunyai luas wilayah 2.684 Ha. Bentangan wilayah di Kapanewon Godean berupa tanah yang datar dan sedikit berbukit. Sudah sejak lama Wilayah Godean merupakan pusat ekonomi bagi wilayah Sleman bagian barat. Pasar Godean merupakan salah satu Pasar yang cukup ramai, dan terkenal dengan jajanan Peyek Belut.
Sejarah
Secara sejarah administrasi pemerintahan, Kapanewon Godean telah mengalami berbagai macam perubahan. Rijksblad Kasultanan Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1916 (Rijksblaad Van Djogyakarta No.11 bestuur Mataraman, Reorganisatie Vanhet Indlandsch der regenttschappen Sleman, Bantoel en Kalasan Pranatan Ven den Rijksbestuur der van 15 Mei 1916), Godean merupakan distrik di bawah wilayah Kabupaten Sleman yang membawahi 8 onderdistrik dan 55 kalurahan. Kondisi tersebut kemudian berubah dengan keluarnya Rijksblad no. 1/1927 yang membuat Godean dan semua wilayah Kabupaten Sleman masuk dalam wilayah Kabupaten Yogyakarta.
Pada tahun 1942, dengan Jogjakarta Kooti, Godean kemudian menjadi wilayah Kabupaten Bantul dengan status Kawedanan. Pada tanggal 8 April 1945 Sri Sultan Hamengkubuwono IX melakukan penataan kembali wilayah Kasultanan Yogyakarta melalui Jogjakarta Koorei angka 2 (dua) yang menempatkan wilayah Godean sebagai bagian Kabupaten Sleman dengan status Kapanewon (Son). Meski demikian beberapa wilayah di Godean seperti Sedayu tetap masuk dalam wilayah Kabupaten Bantul.
Kapanewon Godean saat itu berkantor di Godean dan dikepalai oleh seorang Panewu (Camat), membawahi 16 kelurahan yakni, Kelurahan Berjo, Kwagon, Jering, Sangonan, Tebon, Krajan, Senuko, Sembuh, Gancahan, Rewulu, Wirokraman, Klajuran, Karanglo, Ngrenak, Candran, Krapyak, dan Bendungan. Melalui Maklumat Kasultanan Yogyakarta No.5 Tahun 1948, maka 16 kelurahan tersebut saling bergabung menjadi 7 kelurahan definitif sampai seperti sekarang.
Pada masa penjajahan Belanda, di Godean juga terdapat beberapa pabrik gula yaitu di daerah pedukuhan Pirak Bulus dan di sekitar pedukuhan Kowanan dan Kramen (Pabrik Gula Klaci)
Peyek Belut Pasar Godean
Pasar Godean merupakan salah satu pasar tradisional yang terkenal di wilayah barat Kota Yogyakarta. Pasar tersebut menjadi pusat pertumbuhan bagi wilayah-wilayah di bagian barat Kota Yogyakarta. Salah satu yang khas dan terkenal dari Pasar Godean adalah Peyek Belut
Peyek Belut di deretan kios di pasar ini buka setiap hari sepanjang tahun. Merupakan salah satu makanan khas yang menjadi oleh-oleh bagi orang yang mengunjungi sekitar wilayah tersebut. Harganya yang terjangkau, dengan rasanya yang gurih, membuat Peyek Belut laris manis sebagai oleh-oleh untuk camilan.
Saat ini juga sudah dibangun sebuah pasar khusus kuliner belut di lahan bekas Gedung Kecamatan Godean lama.
Selain itu Kecamatan Godean merupakan sentra kerajinan genteng terbesar untuk wilayah Kabupaten Sleman. Hampir diseluruh pelosok Kecamatan ini dapat kita temui kerajinan genteng tanah liat.
Panewu
- Drs. Murnaryono BC Hk
- Rusmanto Widjoyo
- Drs. Iswoyo Hadiwarno
- Muqorobin Bisri, SH
- Hadi Mulyono, SH
- H. Priyo Handoyo, SH, M.Si
- Drs. Ahmad Yuno Nurkaryadi, MM
- Anggoro Aji Sunaryono, SH, MH (2017-Sekarang)
Batas-Batas Wilayah
Kepanewon Godean memiliki batas-batas sebagai berikut:
Utara | Kepanewon Seyegan |
Timur laut | Kepanewon Mlati |
Timur | Kepanewon Gamping |
Tenggara | Kepanewon Gamping |
Selatan | Kepanewon Gamping |
Barat daya | Kepanewon Moyudan |
Barat | Kepanewon Moyudan |
Barat laut | Kepanewon Minggir |