Lompat ke isi

Stasiun Panarukan: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°41′53″S 113°56′6″E / 7.69806°S 113.93500°E / -7.69806; 113.93500
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k kelas tidak diketahui atau berstatus tanpa kelas di MOP5, replaced: stasiun kereta api nonaktif kelas I → stasiun kereta api nonaktif using AWB
Baris 19: Baris 19:
| platform = 2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang rendah)
| platform = 2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang rendah)
| operator = [[Daerah Operasi IX Jember]]
| operator = [[Daerah Operasi IX Jember]]
| class = I
| nomor = 5618
| nomor = 5618
| letak = km 284+016 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]-[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]-'''''Panarukan'''''
| letak = km 284+016 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-[[Stasiun Probolinggo|Probolinggo]]-[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]-'''''Panarukan'''''
| close_type = PTKA
| close_type = PTKA
}}
}}
'''Stasiun Panarukan (PNR)''' adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] kelas I yang terletak di [[Kilensari, Panarukan, Situbondo]]; termasuk dalam [[Daerah Operasi IX Jember|Wilayah Aset IX Jember]] pada ketinggian +3 meter. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling utara di [[Kabupaten Situbondo]] dan juga merupakan stasiun paling ujung di jalur kereta api [[Jalur kereta api Kalisat-Panarukan|Kalisat-Panarukan]].
'''Stasiun Panarukan (PNR)''' adalah [[stasiun kereta api nonaktif]] yang terletak di [[Kilensari, Panarukan, Situbondo]]; termasuk dalam [[Daerah Operasi IX Jember|Wilayah Aset IX Jember]] pada ketinggian +3 meter. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling utara di [[Kabupaten Situbondo]] dan juga merupakan stasiun paling ujung di jalur kereta api [[Jalur kereta api Kalisat-Panarukan|Kalisat-Panarukan]].


Pada saat stasiun ini aktif, stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus ditambah gudang dan lima sepur simpan (khusus bongkar muat barang).<ref name=":0">Grafik Perjalanan Kereta Api 2002. Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan Republik Indonesia.</ref> Arsitektur stasiun ini mirip dengan [[Stasiun Situbondo]].
Pada saat stasiun ini aktif, stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus ditambah gudang dan lima sepur simpan (khusus bongkar muat barang).<ref name=":0">Grafik Perjalanan Kereta Api 2002. Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan Republik Indonesia.</ref> Arsitektur stasiun ini mirip dengan [[Stasiun Situbondo]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Stasiun ini dibuka pada tahun 1 Oktober 1897. Tujuan membuat stasiun ini adalah untuk mengangkut barang dari Pelabuhan Panarukan. Karena itu, dibangunlah jalur lori dari Pelabuhan Panarukan yang berjarak 1 km timur dari stasiun ini. Jalur lori ini hanya digunakan untuk mengangkut barang. Operator stasiun ini adalah perusahaan kereta api pemerintah [[Hindia Belanda]] [[Staats Spoorwegen]] (SS). Jalur ini merupakan segmen terakhir dari megaproyek jalur kereta api Probolinggo–Panarukan yang konsesinya keluar pada 23 Juni 1893.<ref name=":02">{{Cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië|first=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921–1932|location=Batavia}}</ref><ref>{{Cite journal|last=|first=|year=1894|title=Wijziging van de Aansluiting van den Zijtak naar Pasirian aan de Hoofdlijn Probolinggo-Panaroekan|url=|journal=de Indische gids|volume=16|issue=|pages=1173|doi=}}</ref>
Stasiun ini dibuka pada tahun 1 Oktober 1897. Tujuan membuat stasiun ini adalah untuk mengangkut barang dari Pelabuhan Panarukan. Karena itu, dibangunlah jalur lori dari Pelabuhan Panarukan yang berjarak 1&nbsp;km timur dari stasiun ini. Jalur lori ini hanya digunakan untuk mengangkut barang. Operator stasiun ini adalah perusahaan kereta api pemerintah [[Hindia Belanda]] [[Staats Spoorwegen]] (SS). Jalur ini merupakan segmen terakhir dari megaproyek jalur kereta api Probolinggo–Panarukan yang konsesinya keluar pada 23 Juni 1893.<ref name=":02">{{Cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië|first=Staatsspoorwegen|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1921–1932|location=Batavia}}</ref><ref>{{Cite journal|last=|first=|year=1894|title=Wijziging van de Aansluiting van den Zijtak naar Pasirian aan de Hoofdlijn Probolinggo-Panaroekan|url=|journal=de Indische gids|volume=16|issue=|pages=1173|doi=}}</ref>


Sebelum tahun [[1980]], stasiun ini sangat ramai dengan penumpang dan barang yang hendak ke pelabuhan. Pada tahun 1980-an, aktivitas Pelabuhan Panarukan perlahan-lahan mulai sepi. Ekspor melalui laut kemudian dialihkan ke [[Pelabuhan Tanjungwangi]], [[Banyuwangi]] dan [[Pelabuhan Tanjung Perak]], [[Surabaya]]. Pelabuhan Panarukan menjadi kurang diminati karena lautnya menjadi dangkal sekitar 1,5 meter akibat sedimentasi dari [[Sungai Sampeyan]].<ref>{{Cite book|title=Ekspedisi Anjer-Panaroekan : laporan jurnalistik Kompas : 200 tahun Anjer-Panaroekan, jalan untuk perubahan.|url=https://www.worldcat.org/oclc/298706775|publisher=Penerbit Buku Kompas|date=[2008]|location=Jakarta|isbn=9789797093914|oclc=298706775|last=Penerbit Buku Kompas.}}</ref> Akibatnya, kapal-kapal bertonase besar tidak dapat sandar. Karena jarang dipakai, jalur lori ke pelabuhan dinonaktifkan pada awal tahun [[1990]]. Setelah jalur lori ini ditutup, stasiun ini tidak melayani kereta barang lagi.
Sebelum tahun [[1980]], stasiun ini sangat ramai dengan penumpang dan barang yang hendak ke pelabuhan. Pada tahun 1980-an, aktivitas Pelabuhan Panarukan perlahan-lahan mulai sepi. Ekspor melalui laut kemudian dialihkan ke [[Pelabuhan Tanjungwangi]], [[Banyuwangi]] dan [[Pelabuhan Tanjung Perak]], [[Surabaya]]. Pelabuhan Panarukan menjadi kurang diminati karena lautnya menjadi dangkal sekitar 1,5 meter akibat sedimentasi dari [[Sungai Sampeyan]].<ref>{{Cite book|title=Ekspedisi Anjer-Panaroekan : laporan jurnalistik Kompas : 200 tahun Anjer-Panaroekan, jalan untuk perubahan.|url=https://www.worldcat.org/oclc/298706775|publisher=Penerbit Buku Kompas|date=[2008]|location=Jakarta|isbn=9789797093914|oclc=298706775|last=Penerbit Buku Kompas.}}</ref> Akibatnya, kapal-kapal bertonase besar tidak dapat sandar. Karena jarang dipakai, jalur lori ke pelabuhan dinonaktifkan pada awal tahun [[1990]]. Setelah jalur lori ini ditutup, stasiun ini tidak melayani kereta barang lagi.
Baris 39: Baris 38:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}{{stasiun berdekatan|system=KAI|line=Kalisat–Panarukan|left=Tribungan}}
{{reflist}}{{stasiun berdekatan|system=KAI|line=Kalisat–Panarukan|left=Tribungan}}
{{stasiun-Jatim-stub}}


[[Kategori:Panarukan, Situbondo]]
[[Kategori:Panarukan, Situbondo]]
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Timur|Panarukan]]
[[Kategori:Bekas stasiun kereta api di Jawa Timur|Panarukan]]


{{stasiun-Jatim-stub}}

Revisi per 18 Desember 2020 14.39

Stasiun Panarukan
Panarukan
+3 m
Berkas:Panarukan 2.jpg
Emplasemen Stasiun Panarukan.
Lokasi
Koordinat7°41′53″S 113°56′6″E / 7.69806°S 113.93500°E / -7.69806; 113.93500
Ketinggian+3 m
Operator
Letak
km 284+016 lintas Surabaya Kota-Probolinggo-Kalisat-Panarukan[1]
Jumlah peron2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang rendah)
Jumlah jalur2 (jalur 1: sepur lurus)
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1 Oktober 1897
Ditutup2004
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Panarukan (PNR) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Kilensari, Panarukan, Situbondo; termasuk dalam Wilayah Aset IX Jember pada ketinggian +3 meter. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling utara di Kabupaten Situbondo dan juga merupakan stasiun paling ujung di jalur kereta api Kalisat-Panarukan.

Pada saat stasiun ini aktif, stasiun ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus ditambah gudang dan lima sepur simpan (khusus bongkar muat barang).[3] Arsitektur stasiun ini mirip dengan Stasiun Situbondo.

Sejarah

Stasiun ini dibuka pada tahun 1 Oktober 1897. Tujuan membuat stasiun ini adalah untuk mengangkut barang dari Pelabuhan Panarukan. Karena itu, dibangunlah jalur lori dari Pelabuhan Panarukan yang berjarak 1 km timur dari stasiun ini. Jalur lori ini hanya digunakan untuk mengangkut barang. Operator stasiun ini adalah perusahaan kereta api pemerintah Hindia Belanda Staats Spoorwegen (SS). Jalur ini merupakan segmen terakhir dari megaproyek jalur kereta api Probolinggo–Panarukan yang konsesinya keluar pada 23 Juni 1893.[4][5]

Sebelum tahun 1980, stasiun ini sangat ramai dengan penumpang dan barang yang hendak ke pelabuhan. Pada tahun 1980-an, aktivitas Pelabuhan Panarukan perlahan-lahan mulai sepi. Ekspor melalui laut kemudian dialihkan ke Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pelabuhan Panarukan menjadi kurang diminati karena lautnya menjadi dangkal sekitar 1,5 meter akibat sedimentasi dari Sungai Sampeyan.[6] Akibatnya, kapal-kapal bertonase besar tidak dapat sandar. Karena jarang dipakai, jalur lori ke pelabuhan dinonaktifkan pada awal tahun 1990. Setelah jalur lori ini ditutup, stasiun ini tidak melayani kereta barang lagi.

Kereta api penumpang masih bisa beroperasi sampai tahun 2004. Karena prasarana yang sudah sangat tua, PT KAI menutup jalur dan stasiun ini pada tahun 2004. Selain itu, jalur ini ditutup karena kurangnya sarana kereta api Daop IX Jember. Kereta api lokal yang melewati jalur ini sebelum ditutup hanya membawa 1-2 gerbong ekonomi dan 1 gerbong barang. Tidak ada kereta api yang melewati jalur ini lagi. Rel-rel, sinyal, wesel, dan aset-aset kereta lainnya dibiarkan terbengkala, bahkan ada sebagian yang dicuri dan dijual. Bekas Stasiun Panarukan kini masih ada, tetapi sudah rusak dan butuh banyak dana untuk memperbaikinya.[7]

Sejak ditutup jalur ini pada tahun 2004, telah muncul banyak wacana untuk mengaktifkan kembali jalur ini. Tidak ada progres reaktivasi untuk jalur ini.

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api 2002. Jakarta: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan Republik Indonesia.
  4. ^ Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 1921–1932. 
  5. ^ "Wijziging van de Aansluiting van den Zijtak naar Pasirian aan de Hoofdlijn Probolinggo-Panaroekan". de Indische gids. 16: 1173. 1894. 
  6. ^ Penerbit Buku Kompas. ([2008]). Ekspedisi Anjer-Panaroekan : laporan jurnalistik Kompas : 200 tahun Anjer-Panaroekan, jalan untuk perubahan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 9789797093914. OCLC 298706775. 
  7. ^ "Jalur Kereta Api Kalisat-Panarukan Segera Dibuka". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2009-01-12. Diakses tanggal 2019-07-20. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Tribungan
menuju Kalisat
Kalisat–Panarukan Terminus