Lompat ke isi

Dudung Abdurachman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pembatalan
Informasi terkini dan perapihan tanda baca
Tag: Menghilangkan referensi VisualEditor
Baris 42: Baris 42:


== Kehidupan Awal ==
== Kehidupan Awal ==
Dudung Abdurachman dilahirkan di Bandung, 19 November 1965 merupakan putra pasangan Bapak Nasuha dan Ibu Nasyati PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi. Mengawali dengan menceritakan pengalamannya dari SMP sampai dengan saat ini. Ia Menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972-1985). Lulus SMA tahun 1985 kemudian mendaftar Akabri Darat. Dia melaksanakan pendidikan Akmil sampai 1988 dengan menyandang pangkat [[Letnan Dua]]. Dikisahkan, tahun 1981 ketika dia kelas 2 SMP, ayahnya. yang bekerja sebagai PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi meninggal dunia. Untuk membantu perekonomian keluarga, akhirnya dia mencari nafkah sebagai loper koran. Pekerjaan itu dilakukan sebelum berangkat sekolah.<ref>[http://suarabaru.id/2020/05/11/loper-koran-kini-jadi-jenderal-tni/ "Loper Koran Kini Jadi Jenderal TNI"]</ref>
Dudung Abdurachman dilahirkan di Bandung, 19 November 1965 merupakan putra pasangan Bapak Nasuha dan Ibu Nasyati PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi. Mengawali dengan menceritakan pengalamannya dari SMP sampai dengan saat ini. Ia Menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972-1985). Lulus SMA tahun 1985 kemudian mendaftar Akabri Darat.


Mulai 27 Juli 2020 ia menjabat sebagai Pangdam Jaya. Saat menjabat pangdam jaya banyak kontroversi yang terjadi. Ia dinilai beberapa kalangan terlalu memasuki ranah sipil seperti penurunan baleho ormas, statment pembubaran ormas dan yang terbaru datang pada konferensi pers tewasnya 6 anggota FPI. Dimana itu semua adalah ranah domain sipil. Bahkan Muhammadiyah sampai di Indonesia mengungkap kekecewaan.
Sejak kecil dia sudah membulatkan tekad ingin menjadi tentara. Profesi itu selalu memanggil karena dia hidup dan tinggal di barak. Profesi itu didambakan sebagai upaya meringankan beban ibunya untuk membiayai pendidikan delapan saudara kandungnya. Diceritakan, berbagai pekerjaan pernah dilakukannya untuk membantu ibundanya. Menjual kue tampah di perempatan Jalan Belitung di sekitar Kodam III/Siliwangi juga pernah dilakukan. Menjadi loper koran dia lakukan ketika duduk di bangku SMA Negeri 9 Bandung.


Disisi lain banyak yang mengusulkan agar mayjen Dudung dijadikan Mendagri mengingat hal yang dilakukan akan lebih cocok jika bukan sebagai TNI aktif. Hal ini didasarkan pada ketakutan masyarakat pada Dwifungsi ABRI dimasa Orba Presiden Soeharto.
Dalam usia belia, dia sadar hidup itu juga berisi kerja keras, tekad dan upaya yang tanggap untuk mengejar mimpi. Apa yang tampak sebagai keberhasilan saat ini, sebetulnya hasil jatuh-bangun yang lama dan dalam, yang orang lain tak pernah melihatnya. Kepedihan hidupnya di masa kecil dan kepatuhan serta cintanya kepada kedua orang tua, justru menjadi pendorong semangatnya sampai ke titik tertinggi.


== Riwayat Pendidikan ==
== Riwayat Pendidikan ==

Revisi per 9 Desember 2020 05.53

Dudung Abdurachman
Panglima Kodam Jaya ke-34
Mulai menjabat
27 Juli 2020
Sebelum
Pendahulu
Eko Margiyono
Pengganti
Petahana
Sebelum
Gubernur Akmil
Masa jabatan
24 September 2018 – 27 Juli 2020
Wakil Asisten Teritorial Kasad
Masa jabatan
27 Oktober 2017 – 24 September 2018
Informasi pribadi
Lahir19 November 1965 (umur 58)
Indonesia Bandung, Jawa Barat
Orang tua
  • Nasuha (ayah)
  • Nasyati (ibu)
AlmamaterAkademi Militer (1988)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1988—sekarang
Pangkat Mayor Jenderal TNI
SatuanInfanteri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M. (lahir 16 November 1965)[1] adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 27 Juli 2020 mengemban amanat sebagai Panglima Kodam Jaya.

Dudung, lulusan Akmil 1988 ini dari kecabangan Infanteri. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Gubernur Akmil.[2]

Kehidupan Awal

Dudung Abdurachman dilahirkan di Bandung, 19 November 1965 merupakan putra pasangan Bapak Nasuha dan Ibu Nasyati PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi. Mengawali dengan menceritakan pengalamannya dari SMP sampai dengan saat ini. Ia Menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972-1985). Lulus SMA tahun 1985 kemudian mendaftar Akabri Darat.

Mulai 27 Juli 2020 ia menjabat sebagai Pangdam Jaya. Saat menjabat pangdam jaya banyak kontroversi yang terjadi. Ia dinilai beberapa kalangan terlalu memasuki ranah sipil seperti penurunan baleho ormas, statment pembubaran ormas dan yang terbaru datang pada konferensi pers tewasnya 6 anggota FPI. Dimana itu semua adalah ranah domain sipil. Bahkan Muhammadiyah sampai di Indonesia mengungkap kekecewaan.

Disisi lain banyak yang mengusulkan agar mayjen Dudung dijadikan Mendagri mengingat hal yang dilakukan akan lebih cocok jika bukan sebagai TNI aktif. Hal ini didasarkan pada ketakutan masyarakat pada Dwifungsi ABRI dimasa Orba Presiden Soeharto.

Riwayat Pendidikan

  • Akmil (1988)
  • Sesarcabif (1988)
  • Diklapa-I
  • Diklapa-II
  • Seskoad
  • Lemhannas

Riwayat Jabatan

  • Dandim 0406/Musi Rawas
  • Dandim 0418/Palembang
  • Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010—2011)
  • Danrindam II/Sriwijaya (2011)
  • Dandenma Mabes TNI
  • Wagub Akmil (2015—2016)
  • Staf Khusus Kasad (2016—2017)
  • Waaster Kasad[3] (2017—2018)
  • Gubernur Akmil (2018—2020)
  • Pangdam Jaya (2020—)

Referensi

Jabatan militer
Didahului oleh:
Mayjen TNI Eko Margiyono
Panglima Kodam Jaya
2020—Sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Mayjen TNI Eka Wiharsa
Gubernur Akmil
2018—2020
Diteruskan oleh:
Brigjen TNI Totok Imam Santoso
Didahului oleh:
Brigjen TNI Budi Sulistijono
Waaster Kasad
2017—2018
Diteruskan oleh:
Kolonel Kav Gathut Setyo Utomo