Lompat ke isi

Zaidul Akbar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Roby diery (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Sudah 2 artikel terpaut ke sini
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{yatim}}
[[Dokter|dr.]] '''Zaidul Akbar''' ({{lahirmati||30|11|1977}}) adalah dokter, pendakwah [[Islam]], konsultan, dan praktisi pengobatan [[sunah]] Indonesia. Ia adalah penggagas Jurus Sehat [[Rasulullah]] (JSR). Ia juga merupakan salah satu pendiri dan Ketua Umum Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI)<ref>http://pbinasional.com/hal-tentang-kami.html</ref> serta Pengurus Pusat Asosiasi Pengobat Tradisional Indonesia (ASPETRI).<ref name=sindo>https://kalam.sindonews.com/berita/1458469/70/dokter-zaidul-akbar-inspirator-sehat-ala-rasulullah</ref>
[[Dokter|dr.]] '''Zaidul Akbar''' ({{lahirmati||30|11|1977}}) adalah dokter, pendakwah [[Islam]], konsultan, dan praktisi pengobatan [[sunah]] Indonesia. Ia adalah penggagas Jurus Sehat [[Rasulullah]] (JSR). Ia juga merupakan salah satu pendiri dan Ketua Umum Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI)<ref>http://pbinasional.com/hal-tentang-kami.html</ref> serta Pengurus Pusat Asosiasi Pengobat Tradisional Indonesia (ASPETRI).<ref name=sindo>https://kalam.sindonews.com/berita/1458469/70/dokter-zaidul-akbar-inspirator-sehat-ala-rasulullah</ref>



Revisi per 10 April 2021 06.31

dr. Zaidul Akbar (lahir 30 November 1977) adalah dokter, pendakwah Islam, konsultan, dan praktisi pengobatan sunah Indonesia. Ia adalah penggagas Jurus Sehat Rasulullah (JSR). Ia juga merupakan salah satu pendiri dan Ketua Umum Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI)[1] serta Pengurus Pusat Asosiasi Pengobat Tradisional Indonesia (ASPETRI).[2]

Keluarga Zaidul Akbar berasal dari Kota Jambi.[2][3] Ia adalah dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang masuk pada tahun 1997 dan lulus pada tahun 2003.[4] Ia pernah praktik di rumah sakit Balikpapan dan Jakarta.[5]

Setelah tidak lagi bekerja di rumah sakit umum dan mendalami pengobatan islami, Zaidul Akbar lebih sering mengisi seminar dan kajian yang digelar di berbagai lembaga. Hal yang selalu ia tegaskan adalah untuk menjadikan makanan sebagai obat.[6]

Zaidul mengaku turun berdakwah karena masalah kehalalan obat. Menurutnya, masalah halal haram sangat penting bagi kelangsungan hidup seseorang. Dia berpendapat, Islam yang dianutnya adalah agama sempurna dengan pengaturan yang lengkap termasuk soal kesehatan dan pengobatan. Dari pemikiran tersebut, ia kemudian banyak belajar dan berdiskusi soal bekam, herbal, dan thibbun nabawi.[4]

Selain itu, Zaidul juga berpendapat semua syariat Islam mulai dari bangun hingga tidur lagi berdampak menyehatkan. Untuk muslim, bisa mencontoh Nabi Muhammad Saw. sebagai role model pola hidup sehat.[4]

Zaidul juga menjelaskan belum banyak tenaga kesehatan atau juga dokter yang mau berkecimpung dalam dunia ini. Karena menurut Zaidul ketika memutuskan di jalan ini, adalah jalur hidupnya terutama di akhirat nanti. Dalam artian Zaidul bisa berdakwah dan bisa mengajak orang lain juga menjadi sehat.[7]

Zaidul juga sudah mengeluarkan sebuah buku yang diberinya judul Jurus Sehat Rasulullah.[7][8]

Rujukan