Lompat ke isi

Camelia Malik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan
Perbaikan
Baris 26: Baris 26:
'''Camelia Malik''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|22|4|1955}}) adalah seorang [[penyanyi]] [[dangdut]] dan [[aktris]] berkebangsaan [[Indonesia]] yang berdarah [[Minangkabau]] dari orang tua [[Djamaludin Malik]] dan Farida Al-Hasni. yang masih keturunan dari Raja [[Minangkabau]] di [[Tanah Datar]], [[Sumatra Barat]]. Mia, demikian biasa disapa, dijuluki sebagai “''Diva Dangdut Jaipong''”. Hal ini karena tari jaipongan menjadi ciri khasnya saat membawakan lagu dangdut. Mia juga merupakan adik tiri dari [[musisi]] [[Ahmad Albar]] karena ibunya Farida Al Hasni sebelum menikah dengan ayahnya telah memiliki seorang anak dari perkawinannya terdahulu. Ia pertama kali merilis singel “''Colak-Colek''” tahun [[1970]].
'''Camelia Malik''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|22|4|1955}}) adalah seorang [[penyanyi]] [[dangdut]] dan [[aktris]] berkebangsaan [[Indonesia]] yang berdarah [[Minangkabau]] dari orang tua [[Djamaludin Malik]] dan Farida Al-Hasni. yang masih keturunan dari Raja [[Minangkabau]] di [[Tanah Datar]], [[Sumatra Barat]]. Mia, demikian biasa disapa, dijuluki sebagai “''Diva Dangdut Jaipong''”. Hal ini karena tari jaipongan menjadi ciri khasnya saat membawakan lagu dangdut. Mia juga merupakan adik tiri dari [[musisi]] [[Ahmad Albar]] karena ibunya Farida Al Hasni sebelum menikah dengan ayahnya telah memiliki seorang anak dari perkawinannya terdahulu. Ia pertama kali merilis singel “''Colak-Colek''” tahun [[1970]].


== Awal Karier ==
== Karier ==
=== Awal karier ===
Mia besar dalam lingkungan dunia perfilman. Ayahnya, [[Djamaludin Malik]], adalah insan perfilman Indonesia yang memiliki sebuah perusahaan film. Teman-teman ayahnya seperti [[Asrul Sani]], [[Usmar Ismail]], [[Fifi Young]], dan [[Chitra Dewi]], sering kumpul di rumah ayahnya. Mia mulai bermain film saat usianya baru 16 tahun. Film perdana dibintanginya bersama [[Rachmat Kartolo]] yaitu "Ratna".
Mia besar dalam lingkungan dunia perfilman. Ayahnya, [[Djamaludin Malik]], adalah tokoh perfilman Indonesia yang memiliki sebuah perusahaan film. Teman-teman ayahnya seperti [[Asrul Sani]], [[Usmar Ismail]], [[Fifi Young]], dan [[Chitra Dewi]], sering berkumpul di rumah ayahnya. Mia mulai bermain film saat usianya baru 16 tahun. Film perdana dibintanginya bersama [[Rachmat Kartolo]] yaitu ''Ratna''.


== Karier menyanyi ==
=== Karier menyanyi ===
Awal karier artis berdarah [[Minang]]-[[Jawa]]-[[Sunda]]-[[Bangsa Arab|Arab]] ini di bidang tarik suara adalah pada awal [[1970]] saat suaminya (saat itu) [[Reynold Panggabean]], menawarinya untuk menyanyikan lagu gubahannya, "Colak-colek". Lagu perdana Mia sukses besar dan melambungkan namanya pada deretan penyanyi top dangdut lainnya, seperti [[Rhoma Irama]], [[Muchsin Alatas]], [[Elvy Sukaesih]], [[Rita Sugiarto]] dan [[Ellya Khadam]]. Saat itu, musik dangdut yang kata sebagian orang “''Musik Kampungan''” mulai digemari masyarakat termasuk masyarakat [[Jepang]] dan [[Amerika Serikat]]. Hal itu bisa dibuktikan saat ia tampil dalam acara Live Show Camelia Malik di Shibuya Seed Hall, [[Tokyo]], Jepang. "Telah Lahir Musik Baru", teriak histeris pemuda-pemuda Jepang, sambil bergoyang menikmati musik dangdut. Demikian pula di Kota [[San Fransisco]], [[Los Angeles]], dan [[New York]].
Awal karier artis berdarah [[Minang]]-[[Jawa]]-[[Sunda]]-[[Bangsa Arab|Arab]] ini di bidang tarik suara adalah pada awal [[1970]] saat suaminya (saat itu) [[Reynold Panggabean]], menawarinya untuk menyanyikan lagu gubahannya, "Colak-colek". Lagu perdana Mia sukses besar dan melambungkan namanya pada deretan penyanyi top dangdut lainnya, seperti [[Rhoma Irama]], [[Muchsin Alatas]], [[Elvy Sukaesih]], [[Rita Sugiarto]] dan [[Ellya Khadam]]. Saat itu, musik dangdut yang kata sebagian orang “''Musik Kampungan''” mulai digemari masyarakat termasuk masyarakat [[Jepang]] dan [[Amerika Serikat]]. Hal itu bisa dibuktikan saat ia tampil dalam acara Live Show Camelia Malik di Shibuya Seed Hall, [[Tokyo]], Jepang. "Telah Lahir Musik Baru", teriak histeris pemuda-pemuda Jepang, sambil bergoyang menikmati musik dangdut. Demikian pula di Kota [[San Fransisco]], [[Los Angeles]], dan [[New York]].


Kesuksesan Album Colak Colek memperkukuh posisi Mia sebagai penyanyi dangdut. Bahkan lagu Colak Colek mendapat penghargaan dari Pusat Penerangan ABRI. Mia pun tampil membawakan lagu tersebut di [[Istora Senayan]] [[Jakarta]]. Dia tampil bersama [[Hetty Koes Endang]], [[Elvy Sukaesih]] dan beberapa penyanyi yang sudah lebih dahulu terkenal. Mia pernah terpilih sebagai biduanita Melayu paling populer [[1978]]-[[1981]].
Kesuksesan Album ''Colak Colek'' memperkukuh posisi Mia sebagai penyanyi dangdut. Bahkan lagu Colak Colek mendapat penghargaan dari Pusat Penerangan ABRI. Mia pun tampil membawakan lagu tersebut di [[Istora Senayan]] [[Jakarta]]. Dia tampil bersama [[Hetty Koes Endang]], [[Elvy Sukaesih]] dan beberapa penyanyi yang sudah lebih dahulu terkenal. Mia pernah terpilih sebagai biduanita Melayu paling populer [[1978]]-[[1981]].


Album-album Mia berikutnya antara lain Raba-raba, Ceplas-ceplos, Gengsi Dong, Wakuncar, Murah Meriah dan Colak Colek II. Album-album tersebut sukses di pasaran, bahkan banyak yang telah difilmkan. Selain aktif melatih vokal dan gaya panggung, Mia juga terus belajar di dunia yang pernah ditekuninya, film. Kemampuan akting Mia berkembang karena bantuan sutradara-sutradara yang mengarahkan film yang dibintanginya, terutama sutradara [[Nawi Ismail]].
Album-album Mia berikutnya antara lain ''Raba-raba'', ''Ceplas-ceplos'', ''Gengsi Dong'', ''Wakuncar'', ''Murah Meriah'' dan ''Colak Colek II''. Album-album tersebut sukses di pasaran, bahkan banyak yang telah difilmkan. Selain aktif melatih vokal dan gaya panggung, Mia juga terus belajar di dunia yang pernah ditekuninya, film. Kemampuan akting Mia berkembang karena bantuan sutradara-sutradara yang mengarahkan film yang dibintanginya, terutama sutradara [[Nawi Ismail]].


Dalam perjalanan kariernya, Mia pernah tampil dalam Festival Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di [[Pangkal Pinang]] di penghujung tahun 2003. Ia juga telah berkolaborasi dengan banyak musisi dan penyanyi dangdut di antaranya [[Evie Tamala]], [[Iis Dahlia]], [[Rhoma Irama]], [[Ahmad Albar]], [[Muchsin Alatas]], [[Elvy Sukaesih]], [[Rita Sugiarto]] dan sebagainya. Mia sempat beberapa kali menciptakan tembang sendiri yang mengantarkannya menerima penghargaan sebagai penulis lagu terbaik versi Anugerah Dangdut TPI [[1999]].
Dalam perjalanan kariernya, Mia pernah tampil dalam Festival Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di [[Pangkal Pinang]] di penghujung tahun 2003. Ia juga telah berkolaborasi dengan banyak musisi dan penyanyi dangdut di antaranya [[Evie Tamala]], [[Iis Dahlia]], [[Rhoma Irama]], [[Ahmad Albar]], [[Muchsin Alatas]], [[Elvy Sukaesih]], [[Rita Sugiarto]] dan sebagainya. Mia sempat beberapa kali menciptakan tembang sendiri yang mengantarkannya menerima penghargaan sebagai penulis lagu terbaik versi Anugerah Dangdut TPI [[1999]].<ref>{{cite web |url=http://web.archive.org/web/20010924164023/https://www.suaramerdeka.com/harian/0107/03/bud4.htm |title=TPI Memulai Rangkaian Anugerah Dangdut 2001 |date=3 Juli 2001 |accessdate=1 Februari 2021 |archiveurl=http://web.archive.org/web/20010924164023/https://www.suaramerdeka.com/harian/0107/03/bud4.htm |archivedate=24 September 2001 |website=Suara Merdeka}}</ref>


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan pribadi ==
Baris 44: Baris 45:


== Filmografi ==
== Filmografi ==
=== Film ===

* {{judulfilm|Pendekar Bambu Kuning||1971}}
* {{judulfilm|Pendekar Bambu Kuning||1971}}
* {{judulfilm|Ratna||1971}}
* {{judulfilm|Ratna||1971}}
Baris 62: Baris 63:
* {{judulfilm|Dalam Sinar Matamu||}}
* {{judulfilm|Dalam Sinar Matamu||}}


== Sinetron ==
=== Sinetron ===
* ''[[Banyak Jalan Menuju Rhoma]]'' (2020)
* ''[[Banyak Jalan Menuju Rhoma]]'' (2020)
* ''[[Banyak Jalan Menuju Rhoma Tingkat 2]]'' (2020)
* ''[[Banyak Jalan Menuju Rhoma Tingkat 2]]'' (2020)
Baris 87: Baris 88:
* ''[[Rekayasa Cinta]]'' (2002)
* ''[[Rekayasa Cinta]]'' (2002)
* ''[[Pengagum Cinta (Bukan Kekasih Setia)]]'' (2005)
* ''[[Pengagum Cinta (Bukan Kekasih Setia)]]'' (2005)
Ū


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 1 Februari 2021 08.24

Camelia Malik
Informasi latar belakang
GenreDangdut
PekerjaanPenyanyi, aktris
Tahun aktif1970–sekarang
LabelHP Records
Musica Studio's

Camelia Malik (lahir 22 April 1955) adalah seorang penyanyi dangdut dan aktris berkebangsaan Indonesia yang berdarah Minangkabau dari orang tua Djamaludin Malik dan Farida Al-Hasni. yang masih keturunan dari Raja Minangkabau di Tanah Datar, Sumatra Barat. Mia, demikian biasa disapa, dijuluki sebagai “Diva Dangdut Jaipong”. Hal ini karena tari jaipongan menjadi ciri khasnya saat membawakan lagu dangdut. Mia juga merupakan adik tiri dari musisi Ahmad Albar karena ibunya Farida Al Hasni sebelum menikah dengan ayahnya telah memiliki seorang anak dari perkawinannya terdahulu. Ia pertama kali merilis singel “Colak-Colek” tahun 1970.

Karier

Awal karier

Mia besar dalam lingkungan dunia perfilman. Ayahnya, Djamaludin Malik, adalah tokoh perfilman Indonesia yang memiliki sebuah perusahaan film. Teman-teman ayahnya seperti Asrul Sani, Usmar Ismail, Fifi Young, dan Chitra Dewi, sering berkumpul di rumah ayahnya. Mia mulai bermain film saat usianya baru 16 tahun. Film perdana dibintanginya bersama Rachmat Kartolo yaitu Ratna.

Karier menyanyi

Awal karier artis berdarah Minang-Jawa-Sunda-Arab ini di bidang tarik suara adalah pada awal 1970 saat suaminya (saat itu) Reynold Panggabean, menawarinya untuk menyanyikan lagu gubahannya, "Colak-colek". Lagu perdana Mia sukses besar dan melambungkan namanya pada deretan penyanyi top dangdut lainnya, seperti Rhoma Irama, Muchsin Alatas, Elvy Sukaesih, Rita Sugiarto dan Ellya Khadam. Saat itu, musik dangdut yang kata sebagian orang “Musik Kampungan” mulai digemari masyarakat termasuk masyarakat Jepang dan Amerika Serikat. Hal itu bisa dibuktikan saat ia tampil dalam acara Live Show Camelia Malik di Shibuya Seed Hall, Tokyo, Jepang. "Telah Lahir Musik Baru", teriak histeris pemuda-pemuda Jepang, sambil bergoyang menikmati musik dangdut. Demikian pula di Kota San Fransisco, Los Angeles, dan New York.

Kesuksesan Album Colak Colek memperkukuh posisi Mia sebagai penyanyi dangdut. Bahkan lagu Colak Colek mendapat penghargaan dari Pusat Penerangan ABRI. Mia pun tampil membawakan lagu tersebut di Istora Senayan Jakarta. Dia tampil bersama Hetty Koes Endang, Elvy Sukaesih dan beberapa penyanyi yang sudah lebih dahulu terkenal. Mia pernah terpilih sebagai biduanita Melayu paling populer 1978-1981.

Album-album Mia berikutnya antara lain Raba-raba, Ceplas-ceplos, Gengsi Dong, Wakuncar, Murah Meriah dan Colak Colek II. Album-album tersebut sukses di pasaran, bahkan banyak yang telah difilmkan. Selain aktif melatih vokal dan gaya panggung, Mia juga terus belajar di dunia yang pernah ditekuninya, film. Kemampuan akting Mia berkembang karena bantuan sutradara-sutradara yang mengarahkan film yang dibintanginya, terutama sutradara Nawi Ismail.

Dalam perjalanan kariernya, Mia pernah tampil dalam Festival Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) di Pangkal Pinang di penghujung tahun 2003. Ia juga telah berkolaborasi dengan banyak musisi dan penyanyi dangdut di antaranya Evie Tamala, Iis Dahlia, Rhoma Irama, Ahmad Albar, Muchsin Alatas, Elvy Sukaesih, Rita Sugiarto dan sebagainya. Mia sempat beberapa kali menciptakan tembang sendiri yang mengantarkannya menerima penghargaan sebagai penulis lagu terbaik versi Anugerah Dangdut TPI 1999.[1]

Kehidupan pribadi

Pernikahan beda agama Mia dengan salah seorang pendukung The Mercy's, Reynold Panggabean, harus berakhir pada 2 Maret 1989, setelah bertahan selama 12 tahun.[2] Alasan yang telah memutuskan untuk menceraikan Mia dari Reynold tidak pernah secara eksplisit mengungkapkan selama bertahun-tahun dan memberikan gosip tentang keadaan pasangan. Meskipun mereka tidak pernah dikaruniai anak, mereka tetap cukup harmonis sampai pada tahap perpisahan.[3]

Sekitar dua bulan setelah perceraiannya, Mia sudah dipersunting Harry Capri, seorang bintang film. Pernikahan tersebut dilakukan atas saran Rhoma Irama, yang sekaligus menjadi wali hakim dari Mia. Pertemuan Harry Capri dengan Mia terjadi saat pembuatan sinetron Rona-rona. Dalam perjalanan pernikahannya dengan Harry Capri, Mia sempat mengalami keguguran saat mengandung anak pertama.[4] Namun akhirnya Tuhan menganugerahkan 2 orang anak kepada mereka.[5] Camelia dan Harry akhirnya bercerai pada 2013 setelah 24 tahun menikah.[6]

Filmografi

Film

Sinetron

Diskografi

Album Studio

Referensi

Pranala luar