Lompat ke isi

Ekonomi Malaysia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Asnam Sholihin (bicara | kontrib)
k menambahkan konten dan referensi
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Tampoi Industrial Area.JPG|jmpl|Sebuah kawasan industri di [[Johor Bahru]], [[Johor]].]]
[[Berkas:Tampoi Industrial Area.JPG|jmpl|Sebuah kawasan industri di [[Johor Bahru]], [[Johor]].]]


'''Ekonomi [[Malaysia]]''' merupakan terbesar ketiga di [[Asia Tenggara]] dan kedua puluh sembilan di dunia berdasarkan [[Daftar negara menurut PDB (PPP)|PDB]]. Inflasi yang hanya sekitar 0,4% <ref>http://data.worldbank.org/country/malaysia World Bank Publications</ref> serta angka kemiskinan sebesar 3,5% menjadikan [[Malaysia]] sebagai salah satu negara yang perekonomiannya maju dengan pesat setelah [[krisis ekonomi 1998]] yang mengguncang [[Asia]].<ref>{{cite web |url=http://www.mier.org.my/mierscan/archives/pdf/musalmah3_10_2005.pdf |title=Eradicating Rural and Urban Poverty |accessdate=2010-11-07 |last=Johan |first=Musalmah |year=2005 |month=October |format=PDF |publisher=Malaysian Institute of Economic Research |archiveurl=https://web.archive.org/web/20070726063729/http://www.mier.org.my/mierscan/archives/pdf/musalmah3_10_2005.pdf |archivedate=2007-07-26 |dead-url=yes }}</ref> Mata uang yang digunakan secara resmi diseluruh [[Malaysia]] adalah [[ringgit]]. [[Malaysia]] dikenal dengan hasil [[agrikultur]]nya yang melimpah, terutama dalam produksi [[karet]] dan [[minyak kelapa]]. Mitra ekspor utamanya adalah [[RRC]], [[Singapura]], [[Amerika Serikat]] dan [[Thailand]]. Ekspor terutama dalam bidang peralatan elektronik, [[gas alam cair]], kayu serta produk olahannya, [[karet]] dan [[tekstil]]. [[Malaysia]] berhasil menduduki peringkat kedua puluh satu untuk kategori kemudahan berbisnis.
'''Ekonomi Malaysia''' merupakan [[ekonomi]] [[negara]] yang terbesar ketiga di [[Asia Tenggara]] dan kedua puluh sembilan di dunia berdasarkan [[produk domestik bruto]]. [[Inflasi]] yang terjadi hanya sekitar 0,4% <ref>http://data.worldbank.org/country/malaysia World Bank Publications</ref> serta angka [[kemiskinan]] sebesar 3,5% menjadikan [[Malaysia]] sebagai salah satu negara yang perekonomiannya maju dengan pesat setelah [[krisis ekonomi 1998]] yang mengguncang [[Asia]].<ref>{{cite web |url=http://www.mier.org.my/mierscan/archives/pdf/musalmah3_10_2005.pdf |title=Eradicating Rural and Urban Poverty |accessdate=2010-11-07 |last=Johan |first=Musalmah |year=2005 |month=October |format=PDF |publisher=Malaysian Institute of Economic Research |archiveurl=https://web.archive.org/web/20070726063729/http://www.mier.org.my/mierscan/archives/pdf/musalmah3_10_2005.pdf |archivedate=2007-07-26 |dead-url=yes }}</ref> [[Mata uang]] yang digunakan secara resmi di seluruh [[Malaysia]] adalah [[Ringgit]]. Malaysia dikenal dengan hasil [[pertanian]] yang melimpah, terutama dalam [[produksi]] [[karet]] dan [[minyak kelapa]]. [[Mitra]] [[ekspor]] utamanya adalah [[Tiongkok]], [[Singapura]], [[Amerika Serikat]] dan [[Thailand]]. Ekspor terutama dalam bidang [[Elektronik|peralatan elektronik]], [[gas alam cair]], [[kayu]] serta [[produk]] olahannya, [[karet]] dan [[tekstil]]. Malaysia berhasil menduduki peringkat kedua puluh satu untuk kategori kemudahan dalam kegiatan [[bisnis]].

== Kebijakan penting ==

=== Kebijakan Ekonomi Baru ===
[[Abdul Razak Hussein]] selaku [[Perdana Menteri Malaysia]] mengeluarkan [[Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia]] pada tahun 1971. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial antar berbagai [[Kelompok etnik|etnis]] dan [[Ras manusia|ras]] yang ada di Malaysia. Target utamanya adalah mengurangi kemiskinan di Malaysia. [[Koalisi]] [[partai]] dibentuk pada tanggal 1 Januari 1973 untuk melaksanakan kebijakan ekonomi baru. Nama koalisi ini adalah [[Barisan Nasional (Malaysia)|Barisan Nasional]]. Partai-partai yang tergabung di dalamnya adalah [[Organisasi Nasional Melayu Bersatu]], [[Asosiasi Tionghoa Malaysia]], dan [[Kongres India Malaysia]]. Pembentukan Barisan Nasional ini untuk mempertahankan ketahanan nasional melalui perbaikan kondisi ekonomi.<ref>{{Cite book|last=Helmiati|date=2007|url=http://repository.uin-suska.ac.id/10366/1/Islam%20dalam%20Masyarakat%20%26%20Politik%20Malaysia.pdf|title=Islam dalam Masyarakat dan Politik Malaysia|location=Pekan Baru|publisher=Suska Press|isbn=978-979-1288-11-8|pages=110|url-status=live}}</ref>

== Kerja sama ==

=== Kerja sama subregional ===
Malaysia telah melakukan beberapa [[kerja sama]] subregional untuk meningkatkan ekonominya. Berbagai kerja sama ekonomi yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan wilayah [[Malaysia Timur]]. Kerja sama pertama dilakukan dengan menyetujui [[Segitiga Pertumbuhan Indonesia–Malaysia–Thailand]]. Di wilayah sekitaran [[Mekong|Sungai Mekong]], Malaysia mengadakan kerja sama ekonomi dengan negara anggota [[Subwilayah Mekong Raya]]. Selain itu, Malaysia juga mengadakan kerja sama dengan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggar (ASEAN) di bagian timur melalui [[BIMP-EAGA|Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur]]. Tujuan kerja sama ini adalah membangun landasan [[pertumbuhan ekonomi]] dengan membuat jalur perhubungan antarnegara. Tujuan lainnya adalah mempercepat pengadaan [[perdagangan bebas]].<ref>{{Cite book|date=2019|url=http://penerbit.lipi.go.id/data/naskah1573012274.pdf|title=Membangun Konektivitas di Perbatasan: Kerja Sama Subregional Indonesia. Brunei Darussalam, Malaysia dan Filipina|location=Jakarta|publisher=LIPI Press|isbn=978-602-496-075-9|editor-last=Raharjo|editor-first=Sandi Nur Ikfal|pages=87|url-status=live}}</ref>

== Permasalahan ==

=== Pengangguran struktural ===
[[Penduduk]] [[kawasan perkotaan]] di Malaysia mengalami masalah [[pengangguran]] struktural akibat keberadaan [[jalan tol]]. Pembangunan tol ini merupakan bagian dari kerja sama subregional antara Malaysia dan negara-negara tetangganya. Keberadaan jalan tol ini khususnya pada perhubungan antara Malaysia dengan [[Singapura]] dan [[Thailand]]. Di [[Malaysia Barat]], dahulu perjalanan antar perbatasan negara harus berkendara melalui [[kota]]-kota kecil di Malaysia. Pembangunan jalan tol membuat kota-kota kecil ini tidak disinggahi sehingga kegiatan perdagangan berkurang. Para pemilik usaha yang berkaitan dengan pelayanan [[peziarah]] akan mengalami penurunan [[pendapatan]]. Jenis usaha yang mengalami kemunduran ekonomi antara lain [[rumah makan]], dan penjual [[kriya]] di berbagai kota yang masih berkembang. Kemunduran ekonomi kemudian meningkatkan jumlah pengangguran di kota-kota tersebut.<ref>{{Cite book|last=Muchtolifah|date=2010|url=http://eprints.upnjatim.ac.id/3029/1/BUKU_makro_ekonomi.pdf|title=Ekonomi Makro|location=Surabaya|publisher=Unesa University Press|isbn=978-979-028-241-4|pages=47|url-status=live}}</ref>


== Infrastruktur ==
== Infrastruktur ==
=== Transportasi ===
=== Transportasi ===
Jaringan jalan nasional utama di Malaysia adalah [[Rute federal|Sistem Rute Federal Malaysia]], yang membentang lebih dari 49.935 km. Sebagian besar jalan federal di Malaysia berlajur dua. Di wilayah kota, jalan federal dapat memiliki 4 jalur untuk meningkatkan kapasitas lalu lintas. Hampir semua jalan federal diaspal, selain beberapa bagian pada Jalan Raya Skudai – Pontian yang dilapisi dengan beton, sedangkan bagian dari [[Jalan Tol Federal (Malaysia)|Jalan Tol Federal]] yang menghubungkan [[Klang]] ke [[Kuala Lumpur]], dilapisi dengan aspal.
Jaringan jalan nasional utama di Malaysia adalah [[Rute federal|Sistem Rute Federal Malaysia]], yang membentang lebih dari 49.935 [[kilometer]]. Sebagian besar jalan federal di Malaysia berlajur dua. Di wilayah kota, jalan federal dapat memiliki 4 jalur untuk meningkatkan kapasitas [[lalu lintas]]. Hampir semua jalan federal sudah dilapisi [[aspal]], selain beberapa bagian pada Jalan Raya Skudai – Pontian yang dilapisi dengan [[beton]], sedangkan bagian dari [[Jalan Tol Federal (Malaysia)|Jalan Tol Federal]] yang menghubungkan [[Klang]] ke [[Kuala Lumpur]], dilapisi dengan aspal.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 10 Juli 2021 02.30

Sebuah kawasan industri di Johor Bahru, Johor.

Ekonomi Malaysia merupakan ekonomi negara yang terbesar ketiga di Asia Tenggara dan kedua puluh sembilan di dunia berdasarkan produk domestik bruto. Inflasi yang terjadi hanya sekitar 0,4% [1] serta angka kemiskinan sebesar 3,5% menjadikan Malaysia sebagai salah satu negara yang perekonomiannya maju dengan pesat setelah krisis ekonomi 1998 yang mengguncang Asia.[2] Mata uang yang digunakan secara resmi di seluruh Malaysia adalah Ringgit. Malaysia dikenal dengan hasil pertanian yang melimpah, terutama dalam produksi karet dan minyak kelapa. Mitra ekspor utamanya adalah Tiongkok, Singapura, Amerika Serikat dan Thailand. Ekspor terutama dalam bidang peralatan elektronik, gas alam cair, kayu serta produk olahannya, karet dan tekstil. Malaysia berhasil menduduki peringkat kedua puluh satu untuk kategori kemudahan dalam kegiatan bisnis.

Kebijakan penting

Kebijakan Ekonomi Baru

Abdul Razak Hussein selaku Perdana Menteri Malaysia mengeluarkan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia pada tahun 1971. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan sosial antar berbagai etnis dan ras yang ada di Malaysia. Target utamanya adalah mengurangi kemiskinan di Malaysia. Koalisi partai dibentuk pada tanggal 1 Januari 1973 untuk melaksanakan kebijakan ekonomi baru. Nama koalisi ini adalah Barisan Nasional. Partai-partai yang tergabung di dalamnya adalah Organisasi Nasional Melayu Bersatu, Asosiasi Tionghoa Malaysia, dan Kongres India Malaysia. Pembentukan Barisan Nasional ini untuk mempertahankan ketahanan nasional melalui perbaikan kondisi ekonomi.[3]

Kerja sama

Kerja sama subregional

Malaysia telah melakukan beberapa kerja sama subregional untuk meningkatkan ekonominya. Berbagai kerja sama ekonomi yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan wilayah Malaysia Timur. Kerja sama pertama dilakukan dengan menyetujui Segitiga Pertumbuhan Indonesia–Malaysia–Thailand. Di wilayah sekitaran Sungai Mekong, Malaysia mengadakan kerja sama ekonomi dengan negara anggota Subwilayah Mekong Raya. Selain itu, Malaysia juga mengadakan kerja sama dengan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggar (ASEAN) di bagian timur melalui Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur. Tujuan kerja sama ini adalah membangun landasan pertumbuhan ekonomi dengan membuat jalur perhubungan antarnegara. Tujuan lainnya adalah mempercepat pengadaan perdagangan bebas.[4]

Permasalahan

Pengangguran struktural

Penduduk kawasan perkotaan di Malaysia mengalami masalah pengangguran struktural akibat keberadaan jalan tol. Pembangunan tol ini merupakan bagian dari kerja sama subregional antara Malaysia dan negara-negara tetangganya. Keberadaan jalan tol ini khususnya pada perhubungan antara Malaysia dengan Singapura dan Thailand. Di Malaysia Barat, dahulu perjalanan antar perbatasan negara harus berkendara melalui kota-kota kecil di Malaysia. Pembangunan jalan tol membuat kota-kota kecil ini tidak disinggahi sehingga kegiatan perdagangan berkurang. Para pemilik usaha yang berkaitan dengan pelayanan peziarah akan mengalami penurunan pendapatan. Jenis usaha yang mengalami kemunduran ekonomi antara lain rumah makan, dan penjual kriya di berbagai kota yang masih berkembang. Kemunduran ekonomi kemudian meningkatkan jumlah pengangguran di kota-kota tersebut.[5]

Infrastruktur

Transportasi

Jaringan jalan nasional utama di Malaysia adalah Sistem Rute Federal Malaysia, yang membentang lebih dari 49.935 kilometer. Sebagian besar jalan federal di Malaysia berlajur dua. Di wilayah kota, jalan federal dapat memiliki 4 jalur untuk meningkatkan kapasitas lalu lintas. Hampir semua jalan federal sudah dilapisi aspal, selain beberapa bagian pada Jalan Raya Skudai – Pontian yang dilapisi dengan beton, sedangkan bagian dari Jalan Tol Federal yang menghubungkan Klang ke Kuala Lumpur, dilapisi dengan aspal.

Referensi

  1. ^ http://data.worldbank.org/country/malaysia World Bank Publications
  2. ^ Johan, Musalmah (2005). "Eradicating Rural and Urban Poverty" (PDF). Malaysian Institute of Economic Research. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-07-26. Diakses tanggal 2010-11-07. 
  3. ^ Helmiati (2007). Islam dalam Masyarakat dan Politik Malaysia (PDF). Pekan Baru: Suska Press. hlm. 110. ISBN 978-979-1288-11-8. 
  4. ^ Raharjo, Sandi Nur Ikfal, ed. (2019). Membangun Konektivitas di Perbatasan: Kerja Sama Subregional Indonesia. Brunei Darussalam, Malaysia dan Filipina (PDF). Jakarta: LIPI Press. hlm. 87. ISBN 978-602-496-075-9. 
  5. ^ Muchtolifah (2010). Ekonomi Makro (PDF). Surabaya: Unesa University Press. hlm. 47. ISBN 978-979-028-241-4. 

Pranala luar

Pustaka

  • Zahari, Said (2007). The long nightmare: my 17 years as a political prisoner. Malaysia: Utusan Publications. hlm. 186. ISBN 9789676119391. 
  • Musa, M. Bakri (2007). Towards A Competitive Malaysia. Petaling Jaya: Strategic Information and Research Development Centre. hlm. 122. ISBN 978-983-3782-20-8.