Lompat ke isi

Akademi Militer: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27: Baris 27:
|battle_honours=
|battle_honours=
<!-- Commanders -->
<!-- Commanders -->
|commander1=[[Candra Wijaya|Mayor Jenderal TNI Candra Wijaya]]
|commander1=[[Candra Wijaya (militer)|Mayor Jenderal TNI Candra Wijaya]]
|commander1_label= Gubernur
|commander1_label= Gubernur
|commander2=[[I Gede Agit Thomas|Brigadir Jenderal TNI I Gede Agit Thomas]]
|commander2=[[I Gede Agit Thomas|Brigadir Jenderal TNI I Gede Agit Thomas]]

Revisi per 28 Maret 2021 03.18

Akademi Militer
Lambang Akademi Militer
Dibentuk31 Oktober 1945
Negara Indonesia
Cabang TNI Angkatan Darat
Tipe unitKomando Pendidikan
Bagian dariTentara Nasional Indonesia
MarkasMagelang, Jawa Tengah
Motoअधिकाऱ्या महत्व विर्य नगरभक्ति - Adhitakarya Mahatvavirya Nagarabhakti (Bahasa Sanskerta)
Situs webakmil.ac.id
Tokoh
GubernurMayor Jenderal TNI Candra Wijaya
Wakil GubernurBrigadir Jenderal TNI I Gede Agit Thomas

Akademi Militer (Akmil) adalah sekolah pendidikan TNI Angkatan Darat dan Sekolah Perwira Prajurit Karier TNI (Sepa PK TNI) di Kota Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Akademi Militer mencetak Perwira TNI Angkatan Darat. Secara organisasi, Akademi Militer berada di dalam struktur organisasi TNI Angkatan Darat, yang dipimpin oleh Gubernur Akademi Militer yang saat ini dijabat oleh Mayor Jenderal TNI Totok Imam Santoso.

Mako Akademi Militer berada di Jl. Gatot Subroto, Magelang, Jawa Tengah.

Kurikulum

Taruna Akmil Indonesia

Pendidikan Politeknik Ilmu Militer ditempuh dalam 4 tahun. Dimulai pada tahun 2011 werving tahun 2007, seluruh Taruna Akademi TNI menjalani pendidikan militer dan pendidikan umum setara Diploma IV Dengan gelar Sarjana Sains Terapan Pertahanan (S.S.T.Han) dilanjutkan dengan penyelesaian program studi Strata-1 di Universitas Jenderal Achmad Yani, kemudian tahun 2013 mengikuti peraturan kemenristekdikti berubah menjadi Sarjana Terapan Pertahanan (S.T.Han), lalu di tahun 2017 berubah menjadi Sarjana Terapan Pertahanan (S.Tr.Han) sampai dengan sekarang. Pendidikan di Akademi Militer dimulai dari Pendidikan Dasar Integratif Kemitraan Tahap I Taruna/Taruni Akademi TNI & Akademi Kepolisian selama 3 Bulan. Kemudian Pendidikan Chandradimuka yang dilaksanakan bersama taruna AAL & AAU selama 9 bulan. Setelah pendidikan dasar integratif dan Pendidikan Chandradimuka selesai para Taruna/Taruni kembali ke akademi masing-masing. Setelah 4 tahun menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer, Taruna/Taruni Akmil berhak menyandang gelar sebagai Sarjana Terapan Pertahanan (S.Tr.Han). Calon Taruna Akmil merupakan lulusan SMA atau MA (IPA dan IPS untuk Taruna/Taruni). Akademi Militer merupakan pendidikan ikatan dinas yang dibiayai oleh negara. Di Akademi Militer terdapat beberapa program studi Diploma IV (D IV) yang disesuaikan dengan korps satuan yang ada di TNI Angkatan Darat, yaitu:

  1. Teknik Sipil Pertahanan (Akreditasi A)
  2. Teknik Mesin Pertahanan (Akreditasi A)
  3. Teknik Elektro Pertahanan (Akreditasi A)
  4. Ilmu Manajemen Pertahanan (Akreditasi A)
  5. Ilmu Administrasi Pertahanan (Akreditasi A)

Sejarah

Sejarah Akademi Militer (Akmil)[1] bermula dari didirikannya Militaire Academie (MA) Yogyakarta pada tanggal 31 Oktober 1945, atas perintah Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat, Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo. Pada tahun 1950, MA Yogyakarta setelah meluluskan dua angkatan, karena alasan teknis, ditutup untuk sementara dan taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikannya di KMA Breda, Belanda. Pada kurun waktu yang sama diberbagai tempat lain (Malang, Mojoagung, Jombang, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi, Prapat) didirikan Sekolah Perwira Darurat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD/ABRI pada waktu itu.[2]

Pada tanggal 1 Januari 1951 di Bandung didirikan SPGI AD (Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat), dan pada tanggal 23 September 1956 berubah menjadi ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Sementara itu pula pada tanggal 13 Januari 1951 didirikan pula P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) di Bandung. Mengingat pada saat itu banyak sekolah perwira TNI AD, maka muncul gagasan dari pimpinan TNI AD untuk mendirikan suatu Akademi Militer, gagasan ini pertama kali dimunculkan pada sidang parlemen oleh Menteri Pertahanan pada tahun 1952. Setelah melalui berbagai proses, maka pada tanggal 11 November 1957 pukul 11.00 WIB Presiden RI Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang RI, meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di Magelang. Akademi Militer ini merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta dan taruna masukan tahun 1957 ini dinyatakan sebagai Taruna AMN angkatan ke-4. Pada tahun 1961 Akademi Militer Nasional Magelang di integrasikan dengan ATEKAD Bandung dengan nama Akademi Militer Nasional dan berkedudukan di Magelang. Mengingat pada saat itu masing-masing angkatan (AD, AL, AU dan Polri) memiliki Akademi, maka pada tanggal 16 Desember 1965 seluruh Akademi Angkatan (AMN, AAL, AAU dan AAK) diintegrasikan menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). Sesuai dengan tuntutan tugas, maka pada tanggal 29 Januari 1967 Akabri di Magelang diresmikan menjadi Akabri Udarat, yang meliputi dua Akabri bagian di bawah satu pimpinan, yaitu Akabri Bagian Umum dan Akabri bagian Darat. Akabri Bagian Umum mendidik taruna TK-I selama satu tahun, termasuk Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka, sedangkan Akabri bagian Darat mendidik taruna Akabri Bagian Darat mulai TK-II sampai dengan TK-IV. Pada tanggal 29 September 1979 Akabri Udarat berubah namanya menjadi Akabri Bagian Darat. Dalam rangka reorganisasi di lingkungan ABRI, maka pada tanggal 14 Juni 1984 Akabri Bagian Darat berubah namanya menjadi Akmil (Akademi Militer).

Pada tanggal 1 April 1999 secara resmi Polri terpisah dari tiga angkatan lainnya, dan ABRI berubah menjadi TNI. Sejak itu pula Akademi Kepolisian terpisah dari AKABRI. Kemudian AKABRI berubah namanya menjadi Akademi TNI yang terdiri dari AKMIL, AAL, AAU. Berdasarkan Perpang Nomor:Perpang/ 28/ V/ 2008 tanggal 12 Mei 2008 Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka dan Integratif Akademi TNI pola 12 bulan langsung di bawah Mako Akademi TNI. Kemudian AKMIL menyelenggarakan pendidikan khusus Taruna Angkatan Darat tingkat II, III dan IV.

Gubernur

Adhi Makayasa

Penghargaan tahunan kepada lulusan terbaik dari setiap matra TNI dan Kepolisian.

Museum

Referensi

Pranala luar