Lompat ke isi

Deddy Mizwar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Desutaka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 23: Baris 23:
}}
}}
|birth_date = {{birth date and age|1955|3|5}}
|birth_date = {{birth date and age|1955|3|5}}
|birth_place = {{negara|amerika}} [[wuhan]], [[Indonesia]]
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|location =
|location =
|deathdate =
|deathdate =

Revisi per 24 Juli 2021 05.52

Pudidi
nkri Jawa Barat ke-9999
Masa jabatan
13 Juni 200193738 – 13 Juni 201
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Owjshsho
GubernurAhmad Heryawan
Sebelum
Pendahulu
Dede Yusuf
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Deddy Mizwar

5 Maret 1955 (umur 69)
Indonesia Jakarta, Indonesia
KebangsaanJapanese
Partai politik
Suami/istri
Giselawati Wiranegara
(m. 1986)
Anak
  • Senandung Nacita
  • Kapten Inf. Zulfikar Rakita Dewa S.E., S.Hub. Int., M.I.Pol., M.H.
Orang tuaAdrian Andres (ayah)
Sun’ah (ibu)
AlmamaterInstitut Kesenian Jakarta
Pekerjaan
IMDB: nm1110186 Allmovie: p146839
X: Deddy_Mizwar_ Instagram: deddy_mizwar Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Penghargaan
Festival Film Indonesia

H. Deddy Mizwar, S.Sn., S.E., M.I.Pol. (lahir 5 Maret 1955) adalah seorang aktor, sutradara dan politikus Indonesia keturunan Belanda, Betawi dan Bugis, Sulawesi Selatan. Ia pernah menjadi Ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional periode 2006 - 2009. Ia merupakan ayah dari pembawa acara, pemeran dan penyiar berita Indonesia, Senandung Nacita.

Kehidupan awal

Deddy dilahirkan di Jakarta pada 5 Maret 1955. Ayahnya, H. Adrian Andres adalah keturunan Belanda-Betawi, sedangkan Ibunya Sun’ah keturunan Bugis-Betawi. Kedua orangtuanya menikah pada 1948 dan dikaruniai tujuh orang anak, satu diantaranya meninggal secara prematur. Deddy adalah anak keempat dari enam bersaudara yang masih hidup. Masa kecil Deddy hidup di tengah-tengah masyarakat etnis Betawi yang bernuansa religius. Setiap hari dirinya selalu mengikuti kegiatan mengaji sebuah surau yang tenang dan sejuk. Hal itulah yang mengilhami dirinya membuat film bernuansa religi dengan segala kesederhanaannya.

Bakat akting Deddy sudah terlihat sejak kecil, tetapi hal tersebut semakin terlihat ketika dirinya sudah dewasa. Kepandaian Deddy dalam dunia seni peran tak terlepas dari peran ibunya yang berlatar belakang seni dan pernah menjadi pemimpin sebuah sanggar seni Betawi.

Deddy sempat menempuh pendidikan asisten apoteker (farmasi) dan menempuh pendidikan di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) yang sekarang bernama Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Karier

Awal karier

Deddy sempat bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, hanya sempat bertahan selama 2 tahun bekerja sebelum akhirnya mengundurkan diri.[1] Dunia seni peran ternyata lebih menggoda dirinya untuk berkreasi, ketimbang harus bekerja secara formal di kantoran. Deddy lebih memilih mengasah bakatnya dalam dunia seni peran dengan bergabung di Teater Remaja Jakarta sejak 1973.

Film

Memulai karier dari usia 19 tahun, Deddy memulai debutnya dalam film Gaun Pengantin (1974). Perannya dalam film Naga Bonar yang dirilis tahun 1987, meroketkan nama Deddy di dunia film Indonesia. Dalam film tersebut, Deddy berperan sebagai Jenderal Naga Bonar. Film ini kemudian dibuatkan sekuel Nagabonar Jadi 2 pada tahun 2007.[2]

Seiring dengan perjalanan waktu, pilihan hidupnya ternyata sangat tepat. Kariernya dalam dunia sinematografi semakin melesat. Penghargaan demi penghargaan terus diraihnya sebagai bukti keberadaannya dalam bidang yang digelutinya tersebut. Terbukti dengan diraihnya 4 Piala Citra sekaligus dalam Festival Film Indonesia 1986 dan 1987. Beberapa penghargaannya tersebut diantaranya adalah sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 1986 dalam film Arie Hanggara. Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI 1986 dalam film Opera Jakarta (1986), Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 1987 dalam film Naga Bonar dan Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI 1987 dalam film Kuberikan Segalanya.[3]

Aktor kawakan berdarah Betawi ini juga pernah menjadi nominator dalam Festival Film Indonesia sebanyak 9 kali, yaitu dalam film: Bukan Impian Semusim (FFI 1982), Sunan Kalijaga (FFI 1984), Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku (FFI 1985), Kerikil-Kerikil Tajam (FFI 1985), Kejarlah Daku Kau Kutangkap (FFI 1986), Ayahku (FFI 1988), Putihnya Duka Kelabunya Bahagia (FFI 1989), Dua dari Tiga Lelaki (FFI 1990) dan Jangan Renggut Cintaku (FFI 1990).

Sejak 1997, ia mendirikan rumah produksinya sendiri, PT Demi Gisela Citra Sinema, dengan produksi pertama serial televisi Mat Angin, disusul kemudian dengan serial Ramadan Lorong Waktu (6 musim), Demi Masa, Kiamat Sudah Dekat (film dan serial televisi), film Ketika, film Nagabonar Jadi 2, serial televisi Para Pencari Tuhan, dan terakhir film Identitas yang meraih Piala Citra sebagai film terbaik di Festival Film Indonesia 2009. Di semua judul itu, Deddy Mizwar bertindak selaku produser sekaligus aktor dan sutradaranya. Sinetron dan film produksi Citra Sinema dikenal konsisten mengandung muatan religi dan komedi,[4] meski beberapa judul bergenre drama, misalnya serial televisi Adillah (RCTI), Rinduku CintaMu (SCTV), dan Gerbang Penantian (Lativi).[5]

Politik

Pada tahun 2012 Deddy memutuskan terjun ke dalam dunia politik, mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat dalam Pilkada Jabar 2013, mendampingi gubernur petahana Ahmad Heryawan. Kedua pasangan ini mendapat dukungan dari beberapa partai besar yaitu PKS, PPP, Hanura dan PBB. Dari hasil penghitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, pasangan Heryawan dan Deddy dinyatakan menang satu putaran.[6]

Akhirnya pada tanggal 3 Maret 2013 pasangan Cagub-Cawagub nomor 4 Aher-Demiz ditetapkan menjadi pemenang Pilgub Jabar dan akan memimpin Jawa Barat selama periode 2013-2018. Pasangan ini meraih 6.515.313 suara atau sekitar 32 persen dari suara sah dari 26 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.[7]

Pada tanggal 13 Juni 2013 Deddy Mizwar resmi menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018. Ia dilantik di Gedung Merdeka Bandung bersama Gubernur Jawa Barat terpilih Ahmad Heryawan.[8]

Setelah menyelesaikan satu periode masa jabatannya, Deddy kemudian maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Barat 2018. Pada pencalonan ini, Deddy Mizwar berpasangan dengan Dedi Mulyadi dari Partai Golongan Karya (Golkar). Duet Deddy-Dedi diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar. Total kursi koalisi parpol ini berjumlah 29, atau sudah mencukupi persyaratan calon sebanyak 20 kursi.[9] Dari hasil hitung cepat[10] dan hitung resmi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum,[11] Pasangan Deddy-Dedi menempati urutan ke-3 dengan presentase 25.7% suara.[12]

Kehidupan pribadi

Deddy Mizwar menikah dengan R. Giselawati Wiranegara pada 13 Agustus 1986. Dari hasil pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai seorang putri bernama Senandung Nacita (pernah terpilih sebagai pasangan Abang None Jakarta 2009) dan seorang putra bernama Zulfikar Rakita Dewa (kini bekerja sebagai perwira di sebuah kesatuan TNI Angkatan Darat dan sudah menikah dengan Nefita Nurrahmi Effendy).

Filmografi

Film

Catatan: * juga sebagai sutradara/ produser.

Sinetron

Catatan: * juga sebagai sutradara.

Animasi

Nominasi dan penghargaan

Tahun Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
1982 Pemeran Utama Pria Terbaik
Bukan Impian Semusim
Nominasi
1984
Sunan Kalijaga
Nominasi
1985
Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku
Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
Kerikil-Kerikil Tajam
Nominasi
1986 Pemeran Utama Pria Terbaik
Arie Hanggara
Menang
Kejarlah Daku Kau Kutangkap
Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
Opera Jakarta
Menang
1987 Pemeran Utama Pria Terbaik
Nagabonar
Menang
1988
Ayahku
Nominasi
1989 Pemeran Pendukung Pria Terbaik
Putihnya Duka Kelabunya Bahagia
Nominasi
1990 Pemeran Utama Pria Terbaik
2 dari 3 Laki-Laki
Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
Jangan Renggut Cintaku
Nominasi
1992
Kuberikan Segalanya
Menang
2005 Pemeran Pendukung Pria Terbaik
Ketika
Nominasi
2007 Sutradara Terbaik
Nagabonar Jadi 2
Nominasi
Pemeran Utama Pria Terbaik Menang
2009 Pemeran Pendukung Pria Terbaik
Ketika Cinta Bertasbih 2
Nominasi
2010 Sutradara Terbaik
Alangkah Lucunya (Negeri Ini)
Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
Cinta 2 Hati
Nominasi
Tahun Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
2007 Best Director
Nagabonar Jadi 2
Nominasi
Lifetime Achievement Menang

Penampilan lain

  • 2010: Adzan Subuh di SCTV
  • 2010: Adzan Maghrib di SCTV (khusus untuk penayangan SCTV di wilayah Jakarta dan sekitarnya)

Referensi

  1. ^ Rakyat, Pikiran. "Deddy Mizwar dari PNS, Aktor, Hingga Wakil Gubernur - Pikiran-Rakyat.com". www.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 2021-02-14. 
  2. ^ Ivvaty, Susi (30 Maret 2007). "Deddy, Kesetiaan Si "Nagabonar"". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Mei 2007. Diakses tanggal 21 Januari 2008. 
  3. ^ "Deddy Mizwar: Aktor Sejati". Femina Online. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2007. Diakses tanggal 21 Januari 2008. 
  4. ^ "Deddy Mizwar: "Masyarakat Butuh Film Religi"". Mualaf Center Online. 19 Mei 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2007. Diakses tanggal 21 Januari 2008. 
  5. ^ Lestari, Puput Puji (8 Juni 2016). "Film 90-an, Deddy Mizwar Mengejar Hikmah di Setiap Karya". Bintang.com. Diakses tanggal 9 Juni 2016. 
  6. ^ "Hitungan Cepat, Aher - Demiz Menang". Sinar Pagi. 25 Februari 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2014. Diakses tanggal 17 April 2015. 
  7. ^ "Hasil Rekapitulasi KPU, Aher-Deddy Pemenang Pilgub Jabar 2013". Detik.com. 3 Maret 2013. Diakses tanggal 17 April 2015. 
  8. ^ "Pelantikan Gubernur Jabar". Solopos.com. 14 Juni 2013. Diakses tanggal 17 April 2015. 
  9. ^ "Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi Daftar ke KPUD Jawa Barat". CNN Indonesia. 9 Januari 2018. Diakses tanggal 10 Januari 2018. 
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hitung Cepat KPU
  11. ^ Dendi Ramdhani (8 Juli 2018). "Rapat Pleno KPU Jabar, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Menangi Pilkada Jabar". Kompas.com. Diakses tanggal 8 Juli 2018. 
  12. ^ Hendra Gunawan, ed. (28 Juni 2018). "Deddy Mizwar Kalah di Jabar, 'Kecolongannya Itu di Sini'". Tribunnews.com. Diakses tanggal 29 Juni 2018. 

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Dede Yusuf
Wakil Gubernur Jawa Barat
2013–2018
Diteruskan oleh:
Uu Ruzhanul Ulum
Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Albert Fakdawer
Film: Denias, Senandung di Atas Awan
(2006)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Naga Bonar Jadi 2
(2007)
Diteruskan oleh:
Vino G. Bastian
Film: Radit dan Jani
(2008)
Didahului oleh:
Rachmat Hidayat
Film: Boss Carmad
(1991)
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Kuberikan Segalanya
(1992)
Diteruskan oleh:
Surya Saputra
Film: Arisan!
(2004)
Didahului oleh:
Deddy Mizwar
Film: Arie Hanggara
(1986)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Nagabonar
(1987)
Diteruskan oleh:
Mathias Muchus
Film: Istana Kecantikan
(1988)
Didahului oleh:
Alex Komang
Film: Doea Tanda Mata
(1985)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Arie Hanggara
(1986)
Diteruskan oleh:
Deddy Mizwar
Film: Nagabonar
(1987)
Didahului oleh:
El Manik
Film: Carok
(1985)
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Opera Jakarta
(1986)
Diteruskan oleh:
Darussalam
Film: Kodrat
(1987)