Lompat ke isi

Hak LGBT di Malaysia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bayu Fuller (bicara | kontrib)
Tambahkan Insiden , kasus Kriminalisasi Homoseksualitas di Malaysia . 2 Wanita Lesbian dihukum karena melakukan Hubungan Seksual >>>
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bayu Fuller (bicara | kontrib)
Tambahkan Insiden >>>
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13: Baris 13:


Pada September 2018 , 2 Wanita Malaysia dihukum karena melakukan Seks Lesbian didalam mobil di area publik dan didenda 3,300 Ringgit , dan dihukum cambuk 6 kali didepan 100 penonton diruang sidang di Negeri [[Terengganu]]. Perdana Menteri Mahathir Mohammad mengecam hukuman yang terjadi terhadap 2 pasangan Lesbian tersebut , mengatakan bahwa " Hukuman tersebut tidak mencerminkan kasih sayang Agama Islam ". <ref>{{Cite web|last=Barnes|first=Tom|date=2018-09-03|title=Women caned in Malaysia for attempting to have lesbian sex|url=https://www.independent.co.uk/news/world/asia/malaysia-lesbians-caning-illegal-sex-car-homosexuality-law-sharia-court-lashes-a8520751.html|website=The Independent|language=en|access-date=2020-01-02}}</ref>
Pada September 2018 , 2 Wanita Malaysia dihukum karena melakukan Seks Lesbian didalam mobil di area publik dan didenda 3,300 Ringgit , dan dihukum cambuk 6 kali didepan 100 penonton diruang sidang di Negeri [[Terengganu]]. Perdana Menteri Mahathir Mohammad mengecam hukuman yang terjadi terhadap 2 pasangan Lesbian tersebut , mengatakan bahwa " Hukuman tersebut tidak mencerminkan kasih sayang Agama Islam ". <ref>{{Cite web|last=Barnes|first=Tom|date=2018-09-03|title=Women caned in Malaysia for attempting to have lesbian sex|url=https://www.independent.co.uk/news/world/asia/malaysia-lesbians-caning-illegal-sex-car-homosexuality-law-sharia-court-lashes-a8520751.html|website=The Independent|language=en|access-date=2020-01-02}}</ref>

Pada Mei 2019, Club Gay di Ibukota [[Kuala Lumpur]] digrebek polisi dan penegakan Agama resmi, sedangkan seorang Wanita Transgender dipukuli kelompok penyerang di [[Seremban]], [[Kuala Lumpur]]. Menteri Agama Islam Malaysia juga dikecam Organisasi HAM saat dia mengumumkan penghapusan potret 2 aktivis LGBT dari Pameran Seni. <ref name="reuters.com" />


SEKUMPULAN
SEKUMPULAN

Revisi per 28 September 2021 17.18

Hak LGBT di Malaysia (Melayu)
Malaysia
Aktivitas sesama jenis legal?Illegal , dikriminalisasikan didalam bagian Undang Undang Inggris 377 ( Hukum tidak konstitusional bagi Non Muslim) . Bagi Muslim , hukum dapat berlaku didalam Syariah Islam setempat .
Hukuman:
Penjara, denda, dicambuk bagi wilayah mengikut undang-undang tertentu

Hak LGBT dijamin tetapi sesetengah tidak bisa melegalkan di beberapa wilayah di Malaysia. Mayoritas penduduk Malaysia beragama Islam dan homoseksual dianggap illegal. Kaum LGBT di Malaysia dianggap tidak bermoral dan diperlakukan seperti penjahat tetapi ada pendapat dari kerajaan tidak bisa mendiskriminasikan kepada kaum LGBT di Malaysia. Terdapat organisasi gay nasional di negara ini, tetapi tidak banyak didukung.

Karena homoseksualitas merupakan kejahatan tetapi ada kebaikkan, Malaysia mengakui pasangan sesama jenis dan memiliki hukum anti diskriminasi terhadap LGBT.

Pada September 2018 , 2 Wanita Malaysia dihukum karena melakukan Seks Lesbian didalam mobil di area publik dan didenda 3,300 Ringgit , dan dihukum cambuk 6 kali didepan 100 penonton diruang sidang di Negeri Terengganu. Perdana Menteri Mahathir Mohammad mengecam hukuman yang terjadi terhadap 2 pasangan Lesbian tersebut , mengatakan bahwa " Hukuman tersebut tidak mencerminkan kasih sayang Agama Islam ". [1]

Pada Mei 2019, Club Gay di Ibukota Kuala Lumpur digrebek polisi dan penegakan Agama resmi, sedangkan seorang Wanita Transgender dipukuli kelompok penyerang di Seremban, Kuala Lumpur. Menteri Agama Islam Malaysia juga dikecam Organisasi HAM saat dia mengumumkan penghapusan potret 2 aktivis LGBT dari Pameran Seni. [2]

SEKUMPULAN

Beberapa kelompok seperti Sisters in Islam, Women's Aid Organization, dan Amnesty International juga menangani sejumlah masalah orientasi seksual dalam kaitannya dengan advokasi kesehatan masyarakat. Fokus pada pendidikan terkait AIDS-HIV telah memungkinkan berlangsungnya lebih banyak diskusi publik tentang orientasi seksual, identitas gender, dan hak asasi manusia.

Pranala luar

  1. ^ Barnes, Tom (2018-09-03). "Women caned in Malaysia for attempting to have lesbian sex". The Independent (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-02. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama reuters.com