Lompat ke isi

Night Bus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bintangkadv (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Bintangkadv (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 66: Baris 66:
* [[Edward Akbar]] sebagai Yuda Ardiman
* [[Edward Akbar]] sebagai Yuda Ardiman
* [[Hana Prinantina]] sebagai Anissa Satirah
* [[Hana Prinantina]] sebagai Anissa Satirah
* [[Laksmi Notokusumo]] sebagai Nur Binti Saidin
* Laksmi Notokusumo sebagai Nur Binti Saidin
* Keinaya Meissi Gusti sebagai Laila
* Keinaya Meissi Gusti sebagai Laila
* Rahael Ketsia sebagai Mala
* Rahael Ketsia sebagai Mala
* [[Arya Saloka]] sebagai Rifat
* [[Arya Saloka]] sebagai Rifat
* [[Abdurrahman Arif]] sebagai Idrus Jihadi
* [[Abdurrahman Arif]] sebagai Idrus Jihadi
* Agus Nur Amal sebagai Luthfy
* [[Agus Nur Amal]] sebagai Luthfy
* [[Torro Margens]] sebagai Umar Bin Taib
* [[Torro Margens]] sebagai Umar Bin Taib
* [[Alex Abbad]] sebagai Mahdi
* [[Alex Abbad]] sebagai Mahdi
* [[Tio Pakusadewo]] sebagai Komandan Pos Darurat
* [[Tio Pakusadewo]] sebagai Komandan Pos Darurat
* [[Donny Alamsyah]] sebagai Haidar
* [[Donny Alamsyah]] sebagai Haidar
* Tino Saroengallo sebagai Basir
* [[Tino Saroengallo]] sebagai Basir
* [[Lukman Sardi]] sebagai Fuad/Suha
* [[Lukman Sardi]] sebagai Fuad/Suha
* [[Ramadhan Al Rasyid]] sebagai Lewu
* [[Ramadhan Al Rasyid]] sebagai Lewu
* [[Arswendy Bening Swara]] sebagai Komandan Pos Perbatasan
* [[Arswendy Bening Swara]] sebagai Komandan Pos Perbatasan
* [[Egy Fedly]] sebagai Komandan Barat Samerka
* [[Egi Fedly|Egy Fedly]] sebagai Komandan Barat Samerka
* [[Ade Firman Hakim]] sebagai Susanto
* [[Ade Firman Hakim]] sebagai Susanto
* [[Arie Nilman]] sebagai Sahid
* Arie Nilman sebagai Sahid


== Produksi ==
== Produksi ==

Revisi per 4 Januari 2022 05.24

Night Bus
SutradaraEmil Heradi
Produser
Ditulis oleh
Berdasarkan
Selamat oleh Teuku Rifnu Wikana
Pemeran
Penata musikYovial Tri Purnomo Virgi
SinematograferAnggi Frisca
Penyunting
  • Kelvin Nugroho
  • Sentot Sahid
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
6 April 2017
Durasi139 menit
Negara Indonesia
BahasaIndonesia
Penghargaan
Festival Film Indonesia 2017
  • Film Terbaik
  • Pemeran Utama Pria Terbaik: Teuku Rifnu Wikana
  • Skenario Adaptasi Terbaik: Teuku Rifnu Wikana & Rahabi Mandra
  • Editing Terbaik: Kelvin Nugroho & Sentot Sahid
  • Tata Rias Terbaik: Cherry Wirawan
  • Tata Busana Terbaik: Gemailla Gea Geriantiana

Night Bus adalah sebuah film drama thriller Indonesia yang dirilis pada 6 April 2017 dan disutradarai oleh Emil Heradi. Ditulis oleh Teuku Rifnu Wikana bersama Rahabi Mandra berdasarkan cerpen Selamat karya Teuku Rifnu Wikana, dan diproduseri oleh Teuku Rifnu Wikana bersama Darius Sinathrya.

Pada Festival Film Indonesia 2017 film ini mendapatkan 11 nominasi, dan berhasil memenangkan 6 penghargaan, termasuk Film Terbaik dan Aktor Terbaik untuk Teuku Rifnu Wikana.

Sinopsis

Film ini mengisahkan tentang sebuah bus yang melaju menuju Sampar, sebuah kota yang terkenal kaya akan sumber daya alamnya dan dijaga ketat oleh sekelompok tentara yang siap siaga melawan para militan pemberontak yang menuntut kemerdekaan atas tanah kelahiran mereka. Setiap penumpang bus ini memiliki tujuannya masing-masing. Pada awalnya mereka berpikir bahwa ini akan menjadi perjalanan menuju daerah konflik seperti biasa, tetapi tanpa mereka sadari ada penyusup yang membawa pesan penting yang harus di sampaikan ke Sampar. Pesan penting ini dapat mengakhiri konflik yang terjadi. Namun kehadiran penyusup ini membahayakan semua penumpang, karena dia dicari oleh kedua pihak yang tengah bertikai. Situasi menjadi semakin menegangkan ketika semua orang harus memperjuangkan hidupnya di sela-sela desingan peluru. Ditambah lagi, mereka juga harus menghadapi pihak lain yang justru tidak menginginkan konflik berakhir, yakni para kaum oportunis, pemelihara konflik karena mereka hidup dari konflik. Tidak ada yang tahu, siapa yang akan mati dan siapa yang akan tetap hidup.[1]

Pemeran

Produksi

Ingin membuat nuansa baru dalam dunia perfilman Indonesia, Teuku Rifnu Wikana dan Darius Sinathrya memberanikan diri untuk membuat film thriller berjudul Night Bus, yang mengambil cerita konflik separatis dan kemanusiaan. Film ini merupakan adaptasi dari cerpen Selamat yang ditulis Teuku Rifnu Wikana. Cerpen Selamat sendiri terinspirasi dari pengalaman Rifnu ketika melakukan perjalanan ke daerah konflik. Namun ketika rilis di bioskop, jumlah penonton film ini ternyata sangat sedikit, yakni total hanya sekitar 20.000 selama masa peredarannya.[2]

Referensi

  1. ^ Film Night Bus di filmindonesia.or.id, diakses pada 15 Mei 2017
  2. ^ Safitri, Rahmi (12 November 2017). "Jalan Terjal 'NIGHT BUS', Miskin Penonton Hingga Menang Film Terbaik FFI". Kapanlagi.com. Diakses tanggal 13 November 2017.