Pembersihan Besar-Besaran: Perbedaan antara revisi
→top: Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
{{Uni Soviet}} |
{{Uni Soviet}} |
||
[[Berkas:Vinnycia16.jpg|jmpl|Korban sipil di [[Vinnytsia]], dibunuh oleh [[NKVD]].]] |
[[Berkas:Vinnycia16.jpg|jmpl|Korban sipil di [[Vinnytsia]], dibunuh oleh [[NKVD]].]] |
||
'''Pembersihan Besar-Besaran''' atau '''Teror Besar-Besaran''' ({{lang-ru|Большой террор}}; ''Bol'shoy terror'' |
'''Pembersihan Besar-Besaran''' atau '''Teror Besar-Besaran''' ({{lang-ru|Большой террор}}; ''Bol'shoy terror'') adalah perburuan dan penyingkiran lawan politik dalam skala besar di [[Uni Soviet]]. Pembunuhan [[Sergei Kirov|Sergei Mironovich Kirov]] pada tahun [[1934]] menandai awal Pembersihan Besar-Besaran. |
||
Korban-korban pada masa Pembersihan Besar-Besaran termasuk bekas [[oposisi]] dalam [[partai politik]], [[kepala negara]], [[perdana menteri]] dan [[pimpinan partai]] [[republik otonom]], [[cendekiawan]], [[seniman]], [[Trotskyis]], dan pula orang orang sayap kanan beserta orang terdekatnya. Rakyat jelata juga secara kejam menjadi korban "pembersihan" [[Josef Stalin|Stalin]]. Banyak di antara mereka yang dijadikan pekerja paksa di [[Gulag]], sementara lainnya dibunuh setelah [[pengadilan terbuka]]. Kelompok suku minoritas, yang disebutkan Stalin sebagai "anti-Soviet", juga menjadi korban Pembersihan Besar-Besaran. Sebagian atau seluruh kelompok etnis di [[deportasi]] ke daerah terpencil di [[Asia Tengah]] dan [[Siberia]] dan banyak di antara mereka yang terus bertahan hidup di sana. Setelah kematian Stalin, kelompok suku minoritas tersebut dapat kembali ke kampung halamannya. |
Korban-korban pada masa Pembersihan Besar-Besaran termasuk bekas [[oposisi]] dalam [[partai politik]], [[kepala negara]], [[perdana menteri]] dan [[pimpinan partai]] [[republik otonom]], [[cendekiawan]], [[seniman]], [[Trotskyis]], dan pula orang orang sayap kanan beserta orang terdekatnya. Rakyat jelata juga secara kejam menjadi korban "pembersihan" [[Josef Stalin|Stalin]]. Banyak di antara mereka yang dijadikan pekerja paksa di [[Gulag]], sementara lainnya dibunuh setelah [[pengadilan terbuka]]. Kelompok suku minoritas, yang disebutkan Stalin sebagai "anti-Soviet", juga menjadi korban Pembersihan Besar-Besaran. Sebagian atau seluruh kelompok etnis di [[deportasi]] ke daerah terpencil di [[Asia Tengah]] dan [[Siberia]] dan banyak di antara mereka yang terus bertahan hidup di sana. Setelah kematian Stalin, kelompok suku minoritas tersebut dapat kembali ke kampung halamannya. |
Revisi per 11 Juni 2023 07.04
Artikel ini adalah bagian dari seri: |
Politik Uni Soviet |
---|
Pembersihan Besar-Besaran atau Teror Besar-Besaran (bahasa Rusia: Большой террор; Bol'shoy terror) adalah perburuan dan penyingkiran lawan politik dalam skala besar di Uni Soviet. Pembunuhan Sergei Mironovich Kirov pada tahun 1934 menandai awal Pembersihan Besar-Besaran.
Korban-korban pada masa Pembersihan Besar-Besaran termasuk bekas oposisi dalam partai politik, kepala negara, perdana menteri dan pimpinan partai republik otonom, cendekiawan, seniman, Trotskyis, dan pula orang orang sayap kanan beserta orang terdekatnya. Rakyat jelata juga secara kejam menjadi korban "pembersihan" Stalin. Banyak di antara mereka yang dijadikan pekerja paksa di Gulag, sementara lainnya dibunuh setelah pengadilan terbuka. Kelompok suku minoritas, yang disebutkan Stalin sebagai "anti-Soviet", juga menjadi korban Pembersihan Besar-Besaran. Sebagian atau seluruh kelompok etnis di deportasi ke daerah terpencil di Asia Tengah dan Siberia dan banyak di antara mereka yang terus bertahan hidup di sana. Setelah kematian Stalin, kelompok suku minoritas tersebut dapat kembali ke kampung halamannya.
Pembersihan itu memberikan efek radikal bagi Tentara Merah, karena banyak kehilangan perwira-perwiranya, termasuk 3 dari 5 marsekal.
Mikhail Tukhachevsky berencana melancarkan pemberontakan atas Stalin. Karena itulah, ada perlawanan tak seimbang atas Nazi Jerman pada bulan Juni 1941 di Uni Soviet selama Operasi Barbarossa. Kedua marsekal yang tersisa harus bersedia dicopot jabatannya setelah pecahnya perang karena ketidakpuasan komandannya.