Neurotransmiter: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
menyunting artikel |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
Beberapa neurotransmiter utama, antara lain: |
Beberapa neurotransmiter utama, antara lain: |
||
* [[Asam amino]]: [[asam glutamat]], [[asam aspartat]], [[serina]], [[asam aminobutirat-gamma|GABA]], [[glisina]] |
* [[Asam amino]]: [[asam glutamat]], [[asam aspartat]], [[serina]], [[asam aminobutirat-gamma|GABA]], [[glisina|glisin]] |
||
* [[Monoamina]]: [[dopamin]], [[adrenalin]], [[noradrenalin]], [[histamin]], [[serotonin]], [[melatonin]] |
* [[Monoamina]]: [[dopamin]], [[adrenalin]], [[noradrenalin]], [[histamin]], [[serotonin]], [[melatonin]] |
||
* Bentuk lain: [[asetilkolin]], [[adenosina]], [[anandamida]], dll. |
* Bentuk lain: [[asetilkolin]], [[adenosina]], [[anandamida]], dll. |
||
Ketidakseimbangan neurotransmiter di otak |
Ketidakseimbangan neurotransmiter di otak dapat menimbulkan gangguan kejiwaan seperti [[Skizofrenia|skizofrenia,]] [[Gangguan bipolar|bipolar]], [[Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas|ADHD]], [[Depresi (psikologi)|depresi]], [https://www.alodokter.com/penyakit-parkinson parkinson], [[Penyakit Alzheimer|alzeimer]] dan sebagainya<ref>{{Cite book|last=Utomo|first=Bagus|date=2021|url=https://www.worldcat.org/oclc/1235904149|title=Supaya kamu mau kenalan denganku : sebuah buku pintar gangguan jiwa|location=Kotagede, Yogyakarta|isbn=978-623-7173-89-2|edition=Edisi pertama|oclc=1235904149}}</ref>. |
||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
Revisi per 7 Juli 2022 01.47
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron. Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan datangnya potensial aksi.
Beberapa neurotransmiter utama, antara lain:
- Asam amino: asam glutamat, asam aspartat, serina, GABA, glisin
- Monoamina: dopamin, adrenalin, noradrenalin, histamin, serotonin, melatonin
- Bentuk lain: asetilkolin, adenosina, anandamida, dll.
Ketidakseimbangan neurotransmiter di otak dapat menimbulkan gangguan kejiwaan seperti skizofrenia, bipolar, ADHD, depresi, parkinson, alzeimer dan sebagainya[1].
Rujukan
- ^ Utomo, Bagus (2021). Supaya kamu mau kenalan denganku : sebuah buku pintar gangguan jiwa (edisi ke-Edisi pertama). Kotagede, Yogyakarta. ISBN 978-623-7173-89-2. OCLC 1235904149.