Lompat ke isi

Ali Abdullah al-Banjari: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jeck005 (bicara | kontrib)
Penambahan Kategori
Dian (WMID) (bicara | kontrib)
mengubah beliau -> dia
Baris 1: Baris 1:
'''Ali Abdullah al-Banjari,''' adalah seorang [[ulama]] besar di bidang [[ilmu fikih]] [[pengarang]] kitab ''Al Kaukab Al-Barriy fi Tsabat Al-Banjariy'' dan merupakan cucu Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari]] <ref name=":0">{{Cite book|last=La Eda|first=Maulana|date=2020|title=100 Ulama Nusantara di Tanah Suci|location=Solo|publisher=Aqwam Media Profetika|isbn=9789790397576|url-status=live}}</ref>
'''Ali Abdullah al-Banjari,''' adalah seorang [[ulama]] besar di bidang [[ilmu fikih]] [[pengarang]] kitab ''Al Kaukab Al-Barriy fi Tsabat Al-Banjariy'' dan merupakan cucu Syekh [[Muhammad Arsyad al-Banjari|Muhammad Arsyad al-Banjari.]] <ref name=":0">{{Cite book|last=La Eda|first=Maulana|date=2020|title=100 Ulama Nusantara di Tanah Suci|location=Solo|publisher=Aqwam Media Profetika|isbn=9789790397576|url-status=live}}</ref>


== Kehidupan ==
== Kehidupan ==
Beliau bernama lengkap Ali bin Abdullah bin Mahmud bin Muhammad Arsyad Banjar Al-Martafuriy Al-Makkiy Asy-Syafi’iy. Beliau lahir di Kota [[Makkah]], Al-Mukarramah pada hari Senin tanggal 14 [[Syakban|Sya’ban]] tahun 1285 H, yang bertepatan dengan tanggal 29 atau 30 November tahun 1868 M. <ref name=":0" />
Beliau bernama lengkap Ali bin Abdullah bin Mahmud bin Muhammad Arsyad Banjar Al-Martafuriy Al-Makkiy Asy-Syafi’iy. Dia lahir di Kota [[Makkah]], Al-Mukarramah pada hari Senin tanggal 14 [[Syakban|Sya’ban]] tahun 1285 H, yang bertepatan dengan tanggal 29 atau 30 November tahun 1868 M. <ref name=":0" />


Ayah beliau merupakan seorang ulama besar bernama, Syekh Abdullah bin Mahmud merupakan ulama besar di [[Makkah]] Al-Mukarramah. Ayah beliau memiliki kemampuan ketika beliau sedang berdzikir, tubuh beliau tidak dapat dilihat secara kasat mata, yang tampak hanya pakaian dan sorbannya beliau, oleh karenanya ayah beliau dijuluki dengan julukan Syekh Abdullah Wujud. <ref name=":1">{{Cite web|last=Syaifuddin|first=Muhammad Bulkini Ibnu|date=2022-06-05|title=Syekh Ali Al-Banjari, Juru Tulis Kitab I'anah Thalibin Dari Banjar Kalimantan|url=https://harakah.id/syekh-ali-al-banjari-juru-tulis-kitab-ianah-thalibin-dari-banjar-kalimantan/|website=Harakah.ID - Situs Belajar Islam Terpercaya|language=id-ID|access-date=2022-06-15}}</ref>
Ayahnya merupakan seorang ulama besar bernama, Syekh Abdullah bin Mahmud merupakan ulama besar di [[Makkah]] Al-Mukarramah. Ayahnya memiliki kemampuan ketika dia sedang berdzikir, tubuhnya tidak dapat dilihat secara kasat mata, yang tampak hanya pakaian dan sorbannya. Oleh karena itu, ayahnya dijuluki dengan julukan Syekh Abdullah Wujud.<ref name=":1">{{Cite web|last=Syaifuddin|first=Muhammad Bulkini Ibnu|date=2022-06-05|title=Syekh Ali Al-Banjari, Juru Tulis Kitab I'anah Thalibin Dari Banjar Kalimantan|url=https://harakah.id/syekh-ali-al-banjari-juru-tulis-kitab-ianah-thalibin-dari-banjar-kalimantan/|website=Harakah.ID - Situs Belajar Islam Terpercaya|language=id-ID|access-date=2022-06-15}}</ref>


== Pendidikan ==
== Perjalanan Menuntut Ilmu ==
Dikarenakan berasal dari [[keluarga]] yang terbiasa dalam mempelajari ilmu agama mendorong Syekh Ali Banjar untuk memperdalam ilmu agama semenjak beliau kecil. Syekh Ali Banjar menyelesaikan hapalan Al-Qur'an dan menguasai beberapa dasar ilmu Islam dan bahasa Arab sebelum dewasa, lalu beliau rutin dalam menghadiri kajian beberapa kitab para ulama yang berada disekitar Kota [[Makkah]] Al-Mukarramah. Beberapa ulama yang menjadi tempat beliau belajar adalah Syekh Muhammad bin Yusuf Al-Khayyath, Sayid 'Alawiy bin Ahmad As Saqqaf, Mufti Mazhab Malikiyah Syekh 'Abid bin Husain Al-Malikiy, dan Syekh Muhammad Mahfuzh Tremas. Namun, [[ulama]] yang beliau yang fokus untuk menuntut [[ilmu]] di hadapan mereka adalah Syekh Abu Bakar Syatha, dan Syekh Muhammad Sa'id Yamaniy. <ref name=":0" />
Dikarenakan berasal dari [[keluarga]] yang terbiasa dalam mempelajari ilmu agama mendorong Syekh Ali Banjar untuk memperdalam ilmu agama semenjak dia kecil. Syekh Ali Banjar menyelesaikan hapalan Al-Qur'an dan menguasai beberapa dasar ilmu Islam dan bahasa Arab sebelum dewasa, lalu dia rutin dalam menghadiri kajian beberapa kitab para ulama yang berada disekitar Kota [[Makkah]] Al-Mukarramah. Beberapa ulama yang menjadi tempatnya belajar adalah Syekh Muhammad bin Yusuf Al-Khayyath, Sayid 'Alawiy bin Ahmad As Saqqaf, Mufti Mazhab Malikiyah Syekh 'Abid bin Husain Al-Malikiy, dan Syekh Muhammad Mahfuzh Tremas. Namun, dia adalah [[ulama]] yang fokus untuk menuntut ilmu di hadapan mereka adalah Syekh Abu Bakar Syatha, dan Syekh Muhammad Sa'id Yamaniy.<ref name=":0" />


Salah seorang guru beliau, Syekh Abu Bakar Syatha yang merupakan seorang ulama yang mengajarkan kitab ''Fath al-Mu’in'' karya Al-Allamah Zainuddin al-Malibari, di [[Masjidil Haram]]. Dengan melihat kesungguhan beliau dan pemahaman beliau yang mendalam dibidang [[fikih]], Syekh Abu Bakar Syatha mempercayakan beliau sebagai juru tulis dalam menulis Kitab ‘Ianah Al-Thalibin. Kitab tersebut merupakan penjelasan dari kitab ''Fath al-Mu’in'' karya Al-Allamah Zainuddin al-Malibari yang diajarkan oleh guru beliau saat di [[Masjidil Haram]]. <ref name=":1" />
Salah seorang gurunya, yaitu Syekh Abu Bakar Syatha merupakan seorang ulama yang mengajarkan kitab ''Fath al-Mu’in'' karya Al-Allamah Zainuddin al-Malibari, di [[Masjidil Haram]]. Dengan melihat kesungguhan dan pemahamannya yang mendalam di bidang [[fikih]], Syekh Abu Bakar Syatha mempercayakannya sebagai juru tulis dalam menulis Kitab ‘Ianah Al-Thalibin. Kitab tersebut merupakan penjelasan dari kitab ''Fath al-Mu’in'' karya Al-Allamah Zainuddin al-Malibari yang diajarkan oleh gurunya saat di [[Masjidil Haram]].<ref name=":1" />


== Akhir Hidup ==
== Kematian ==
Syekh Ali Banjar wafat pada hari Jumat tanggal 12 Zulhijah tahun 1370 H, yang bertepatan dengan 14 September tahun 1951 M, di usia beliau 85 tahun dan dimakamkan di pemakaman Ma'lâh, yang berada Kota [[Makkah]] Al-Mukarramah. <ref name=":0" />
Syekh Ali Banjar wafat pada hari Jumat tanggal 12 Zulhijah tahun 1370 H, yang bertepatan dengan 14 September tahun 1951 M, di usianya yang ke-85 tahun. Dia dimakamkan di pemakaman Ma'lâh, yang berada Kota [[Makkah]] Al-Mukarramah.<ref name=":0" />


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 16 Juni 2022 02.09

Ali Abdullah al-Banjari, adalah seorang ulama besar di bidang ilmu fikih pengarang kitab Al Kaukab Al-Barriy fi Tsabat Al-Banjariy dan merupakan cucu Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. [1]

Kehidupan

Beliau bernama lengkap Ali bin Abdullah bin Mahmud bin Muhammad Arsyad Banjar Al-Martafuriy Al-Makkiy Asy-Syafi’iy. Dia lahir di Kota Makkah, Al-Mukarramah pada hari Senin tanggal 14 Sya’ban tahun 1285 H, yang bertepatan dengan tanggal 29 atau 30 November tahun 1868 M. [1]

Ayahnya merupakan seorang ulama besar bernama, Syekh Abdullah bin Mahmud merupakan ulama besar di Makkah Al-Mukarramah. Ayahnya memiliki kemampuan ketika dia sedang berdzikir, tubuhnya tidak dapat dilihat secara kasat mata, yang tampak hanya pakaian dan sorbannya. Oleh karena itu, ayahnya dijuluki dengan julukan Syekh Abdullah Wujud.[2]

Pendidikan

Dikarenakan berasal dari keluarga yang terbiasa dalam mempelajari ilmu agama mendorong Syekh Ali Banjar untuk memperdalam ilmu agama semenjak dia kecil. Syekh Ali Banjar menyelesaikan hapalan Al-Qur'an dan menguasai beberapa dasar ilmu Islam dan bahasa Arab sebelum dewasa, lalu dia rutin dalam menghadiri kajian beberapa kitab para ulama yang berada disekitar Kota Makkah Al-Mukarramah. Beberapa ulama yang menjadi tempatnya belajar adalah Syekh Muhammad bin Yusuf Al-Khayyath, Sayid 'Alawiy bin Ahmad As Saqqaf, Mufti Mazhab Malikiyah Syekh 'Abid bin Husain Al-Malikiy, dan Syekh Muhammad Mahfuzh Tremas. Namun, dia adalah ulama yang fokus untuk menuntut ilmu di hadapan mereka adalah Syekh Abu Bakar Syatha, dan Syekh Muhammad Sa'id Yamaniy.[1]

Salah seorang gurunya, yaitu Syekh Abu Bakar Syatha merupakan seorang ulama yang mengajarkan kitab Fath al-Mu’in karya Al-Allamah Zainuddin al-Malibari, di Masjidil Haram. Dengan melihat kesungguhan dan pemahamannya yang mendalam di bidang fikih, Syekh Abu Bakar Syatha mempercayakannya sebagai juru tulis dalam menulis Kitab ‘Ianah Al-Thalibin. Kitab tersebut merupakan penjelasan dari kitab Fath al-Mu’in karya Al-Allamah Zainuddin al-Malibari yang diajarkan oleh gurunya saat di Masjidil Haram.[2]

Kematian

Syekh Ali Banjar wafat pada hari Jumat tanggal 12 Zulhijah tahun 1370 H, yang bertepatan dengan 14 September tahun 1951 M, di usianya yang ke-85 tahun. Dia dimakamkan di pemakaman Ma'lâh, yang berada Kota Makkah Al-Mukarramah.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d La Eda, Maulana (2020). 100 Ulama Nusantara di Tanah Suci. Solo: Aqwam Media Profetika. ISBN 9789790397576. 
  2. ^ a b Syaifuddin, Muhammad Bulkini Ibnu (2022-06-05). "Syekh Ali Al-Banjari, Juru Tulis Kitab I'anah Thalibin Dari Banjar Kalimantan". Harakah.ID - Situs Belajar Islam Terpercaya. Diakses tanggal 2022-06-15.