Lompat ke isi

Terminal Porong: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°32′19″S 112°41′44″E / 7.53861°S 112.69556°E / -7.53861; 112.69556
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Jaringan trayek MPU non bus: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
k →‎Sejarah singkat: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 21: Baris 21:


== Sejarah singkat ==
== Sejarah singkat ==
Sampai tahun 2000-an, sebagian besar [[Transportasi umum|angkutan umum]] non bus lintas selatan Kabupaten Sidoarjo mempunyai [[Halte bus|pangkalan]]/terminal bayangan yang terletak di pertigaan [[Gedang, Porong, Sidoarjo|Gedang]] dan depan Pasar Porong yang lama (saat ini menjadi [[Mindi, Porong, Sidoarjo|Taman APKASI]]).<ref>{{cite journal|author1=Hatman Ikliluddin Sumanda|author2=Pranowo|author3=Tito Haripradianto|year=2012|title=Terminal penumpang tipe-B di Kabupaten Sidoarjo|url=http://repository.ub.ac.id/141630/|journal=Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya}}</ref> Seiring dengan semakin semrawutnya arus lalu lintas akibat pengunjung pasar dan kendaraan pada [[Jalan Nasional Rute 1|jalan arteri lintas Surabaya–Malang]] di depan pasar, akhirnya Pemkab Sidoarjo mulai membangun pasar pada lokasi baru di [[Juwetkenongo, Porong, Sidoarjo|Desa Juwet Kenongo]]. Periode pembangunan kompleks Pasar Baru Porong (termasuk terminal tipe C) mulai dilaksanakan antara tahun 2003–2006. Namun, rencana relokasi pedagang pasar pada pertengahan 2006 terpaksa diundur, dikarenakan lokasi baru pasar digunakan sebagai lokasi pengungsian korban bencana [[Banjir lumpur panas Sidoarjo|Lumpur Lapindo]]. Pedagang pasar mulai pindah dan menempati kios di Pasar Baru Porong sekitar Mei 2010 secara keseluruhan. Begitu pula seluruh angkutan umum mulai diarahkan untuk memasuki terminal yang baru. Tepat pada 27 Juli 2010, Pasar Porong Baru dan Terminal Porong mulai diresmikan oleh Bupati Sidoarjo, [[Saiful Ilah]].<ref>{{cite journal|author1=Galuh Maulidya Gandhi|author2=Eko Satriya Hermawan|year=2022|title=Perkembangan pedagang ayam Pasar Porong tahun 2008-2020|url=https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/48310/|journal=AVATARA e-Jurnal Pendidikan Sejarah|volume=12|number=4}}</ref>
Sampai tahun 2000-an, sebagian besar [[Transportasi umum|angkutan umum]] non bus lintas selatan Kabupaten Sidoarjo mempunyai [[Halte bus|pangkalan]]/terminal bayangan yang terletak di pertigaan [[Gedang, Porong, Sidoarjo|Gedang]] dan depan Pasar Porong yang lama (saat ini menjadi [[Mindi, Porong, Sidoarjo|Taman APKASI]]).<ref>{{cite journal|author1=Hatman Ikliluddin Sumanda|author2=Pranowo|author3=Tito Haripradianto|year=2012|title=Terminal penumpang tipe-B di Kabupaten Sidoarjo|url=http://repository.ub.ac.id/141630/|journal=Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya}}</ref> Seiring dengan semakin semrawutnya arus lalu lintas akibat pengunjung pasar dan kendaraan pada [[Jalan Nasional Rute 1|jalan arteri lintas Surabaya–Malang]] di depan pasar, akhirnya Pemkab Sidoarjo mulai membangun pasar pada lokasi baru di [[Juwetkenongo, Porong, Sidoarjo|Desa Juwet Kenongo]]. Periode pembangunan kompleks Pasar Baru Porong (termasuk terminal tipe C) mulai dilaksanakan antara tahun 2003–2006. Namun, rencana relokasi pedagang pasar pada pertengahan 2006 terpaksa diundur, dikarenakan lokasi baru pasar digunakan sebagai lokasi pengungsian korban bencana [[Banjir lumpur panas Sidoarjo|Lumpur Lapindo]]. Pedagang pasar mulai pindah dan menempati kios di Pasar Baru Porong sekitar Mei 2010 secara keseluruhan. Begitu pula seluruh angkutan umum mulai diarahkan untuk memasuki terminal yang baru. Tepat pada 27 Juli 2010, Pasar Baru Porong dan Terminal Porong mulai diresmikan oleh Bupati Sidoarjo, [[Saiful Ilah]].<ref>{{cite journal|author1=Galuh Maulidya Gandhi|author2=Eko Satriya Hermawan|year=2022|title=Perkembangan pedagang ayam Pasar Porong tahun 2008-2020|url=https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/48310/|journal=AVATARA e-Jurnal Pendidikan Sejarah|volume=12|number=4}}</ref>


== Jaringan trayek MPU non bus ==
== Jaringan trayek MPU non bus ==

Revisi per 28 Agustus 2022 15.32

Terminal Porong
Terminal Penumpang Tipe C
Kantor Terminal Porong
Nama lainTerminal Pasar Baru Porong
Lokasi
Koordinat7°32′19″S 112°41′44″E / 7.53861°S 112.69556°E / -7.53861; 112.69556
Operator Pemerintah Kabupaten Sidoarjo
LayananAngkutan Pedesaan
• MPU Antarkota
Trans Jatim
Operasi layanan
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 219: Jalur tidak dikenal "Jatim 1".
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Terminal Porong merupakan terminal penumpang tipe C yang terletak di penjuru selatan wilayah Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di Kompleks Pasar Baru Porong. Terminal ini menjadi lintasan awal bus Trans Jatim Koridor 1 jurusan Terminal Porong - Terminal Purabaya - Terminal Bunder dan juga angkutan pedesaan trayek HE jurusan Porong - Krembung - Prambon dan MPU antarkota jurusan Surabaya (Ngagel) - Malang.

Sejarah singkat

Sampai tahun 2000-an, sebagian besar angkutan umum non bus lintas selatan Kabupaten Sidoarjo mempunyai pangkalan/terminal bayangan yang terletak di pertigaan Gedang dan depan Pasar Porong yang lama (saat ini menjadi Taman APKASI).[1] Seiring dengan semakin semrawutnya arus lalu lintas akibat pengunjung pasar dan kendaraan pada jalan arteri lintas Surabaya–Malang di depan pasar, akhirnya Pemkab Sidoarjo mulai membangun pasar pada lokasi baru di Desa Juwet Kenongo. Periode pembangunan kompleks Pasar Baru Porong (termasuk terminal tipe C) mulai dilaksanakan antara tahun 2003–2006. Namun, rencana relokasi pedagang pasar pada pertengahan 2006 terpaksa diundur, dikarenakan lokasi baru pasar digunakan sebagai lokasi pengungsian korban bencana Lumpur Lapindo. Pedagang pasar mulai pindah dan menempati kios di Pasar Baru Porong sekitar Mei 2010 secara keseluruhan. Begitu pula seluruh angkutan umum mulai diarahkan untuk memasuki terminal yang baru. Tepat pada 27 Juli 2010, Pasar Baru Porong dan Terminal Porong mulai diresmikan oleh Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah.[2]

Jaringan trayek MPU non bus

Kenampakan unit angkutan pedesaan trayek HE (hijau) relasi Porong–Prambon terparkir di area belakang Pasar Baru Porong. Hingga tahun 2022, hanya trayek ini yang masih melintasi Terminal Porong.

Sebagai terminal penumpang tipe C, Terminal Porong awalnya diperuntukkan sebagai titik terminus dan naik-turun berbagai angkutan umum non bus seperti angkutan pedesaan dan MPU antarkota. Sampai tahun 2010, setidaknya masih terdapat sebelas jalur angkutan pedesaan antar kecamatan di Kabupaten Sidoarjo dan enam jalur MPU antarkota lintas perbatasan Kabupaten Pasuruan, Mojokerto, Surabaya dan Malang yang melintasi terminal ini.[3][4]

Jaringan trayek angkutan umum MPU non bus di Terminal Porong.
(Sumber: Papan informasi mengenai data trayek dan tarif milik Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo)
No Kode
warna/
alfabet
trayek
Rute trayek (PP) Jangkauan Jenis MPU
1 Porong–JabonSemambung antar
desa/
antar
kecamatan
mikrolet
(carry)
2 Porong–GlagaharumPermisan
3 Porong–Prambon
4 Porong–Krembung (via Kanal)
5 Porong–Krembung (via Tambakrejo)
6 Porong–Tulangan (via Wunut)
7 Porong–Tulangan (via Rejeni)
8 Porong–Larangan (via Balongdowo)
9 Porong–Larangan (via Gagang Panjang)
10 Porong–Larangan ( via Kali Sampurno)
11 Larangan–Gempolsari–Porong
12 Porong–Kraton lintas
perbatasan
kabupaten
mikrolet
(carry)
13 Porong–Mojosari
14 Porong–Pandaan
15 Berkas:PP SDA.png Porong–Purabaya
16 Berkas:PJ SDA.png Porong–Joyoboyo
17 - SurabayaMalang/Pasuruan antarkota elf/bison

Sampai tahun 2014, jumlah unit angkutan pedesaan dari Terminal Porong yang terdaftar di Dishub Sidoarjo berjumlah 140 unit, yang tersebar pada sembilan rute trayek berbeda seperti , , , , , , , dan . Namun hanya beberapa unit pada trayek yang rutin beroperasi. Pada kondisi eksisting trayek pun sudah tidak melayani sampai pada tujuan akhir di Prambon, namun rute dipangkas hanya sampai Krembung saja.[5]

Terpantau pada jangka waktu antara Januari–November 2019, jumlah rata-rata angkutan umum yang masuk terminal setiap harinya hanya berjumlah empat puluh dari 330 unit keseluruhan MPU non bus berbagai trayek. Sedangkan jumlah penumpang yang masuk terminal setiap harinya hanya berjumlah 44 dari total 1.760 orang dalam waktu sebelas bulan pengamatan. Sedikitnya okupansi penumpang dari Pasar Baru Porong menjadi salah satu penyebab banyak pengemudi angkutan umum enggan singgah ke terminal ini.[6] Bahkan pengemudi angkutan umum dari beberapa rute trayek melakukan pemangkasan rute perjalanan dan beroperasi hanya pada rute pada segmen yang masih terdapat okupansi penumpang seperti berikut.

  1. GempolBangil
  2. KejapananNgoro–Mojosari
  3. Berkas:PP SDA.png Berkas:PJ SDA.png Berkas:JSP SDA.png Berkas:W SDA.png Berkas:TA SDA.png Larangan–Purabaya/Joyoboyo
  4. Surabaya–Malang (lewat arteri lama, tapi tidak masuk terminal)

Bus lintas aglomerasi

Kenampakan deret antrean beberapa unit bus Trans Jatim maju ke shelter pemberangkatan pada Halte Terminal Porong, 2022.

Sejak 19 Agustus 2022, Terminal Porong menjadi titik terminus keberangkatan moda transportasi Trans Jatim I relasi Sidoarjo–Surabaya–Gresik. Halte pada terminal ini berfungsi setiap hari antara pukul 05.00–21.00 WIB.

Galeri

Kenampakan fisik bangunan Terminal Porong serta angkutan umum yang terdapat di dalamnya.

Lihat Pula

  1. Stasiun Porong
  2. Terminal Larangan
  3. Shelter MPU Bungurasih
  4. Terminal Purabaya

Referensi

  1. ^ Hatman Ikliluddin Sumanda; Pranowo; Tito Haripradianto (2012). "Terminal penumpang tipe-B di Kabupaten Sidoarjo". Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. 
  2. ^ Galuh Maulidya Gandhi; Eko Satriya Hermawan (2022). "Perkembangan pedagang ayam Pasar Porong tahun 2008-2020". AVATARA e-Jurnal Pendidikan Sejarah. 12 (4). 
  3. ^ Rita (2018). "Pengembangan jaringan angkutan penumpang di Kabupaten Sidoarjo". Jurnal Transportasi Multimoda. 16 (1). 
  4. ^ Nashrul (2014). "Info trayek angkutan di Sidoarjo". Wisata Sidoarjo. Diakses tanggal 28 Agustus 2022. 
  5. ^ Dadang Supriyatno; Ari Widayanti (2015). "Evaluasi kinerja angkutan umum di Kabupaten Sidoarjo". Jurnal Transportasi. 15 (1). 
  6. ^ Siti Eka Novi; Isnaini Rodiyah (2022). "Terminal tipe C di Terminal Porong". Indonesian Journal of Law and Economics. 14 (1). 

Pranala luar

Website Resmi Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo