Lompat ke isi

Pranawengrum Katamsi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan mengubah tanggal lahir atau meninggal [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan mengubah tanggal lahir atau meninggal [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 5: Baris 5:
|birth_date = {{birth date|1942|3|28}}
|birth_date = {{birth date|1942|3|28}}
|birth_place = [[Sleman, Yogyakarta]], [[Indonesia]]
|birth_place = [[Sleman, Yogyakarta]], [[Indonesia]]
|death_date = {{death date and age|2006|9|4|2006|3|28}}
|death_date = {{death date and age|1942|9|4|2006|3|28}}
|death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|occupation = [[Penyanyi]]
|occupation = [[Penyanyi]]

Revisi per 6 September 2022 06.46

Pranawengrum
Lahir(1942-03-28)28 Maret 1942
Sleman, Yogyakarta, Indonesia
Meninggal4 September 1942(1942-09-04) (umur -64) invalid year
Jakarta, Indonesia
PekerjaanPenyanyi
Suami/istriAmoroso Katamsi (m.1967)
AnakRatna Katamsi
Aning Katamsi (1969)
Dodie Katamsi (1973)

Pranawengrum Katamsi (28 Maret 1942 – 4 September 2006) adalah seorang penyanyi sopran dalam musik seriosa Indonesia. Ia sering disebut sebagai "Ibu Seriosa Indonesia".

Masa kecil dan terjun ke dunia musik

Pranawengrum, yang biasa dipanggil "Rum" oleh orang-orang yang dekat dengannya, lahir dari pasangan RM Surachmad Padmorahardjo, seorang pemain biola, dan Oemi Salamah. Minatnya terhadap musik seriosa mulai berkembang ketika ia duduk di bangku SMA Bopkri 2 Yogyakarta. Di sekolah Kristen itu ia berkenalan dengan lagu-lagu gereja, meskipun ia sendiri beragama Islam. Kepala sekolahnya, Nathanael Daldjoeni, sering kali memuji Rum karena bakatnya menyanyi.

Pada 1961 ia diikutkan dalam lomba nyanyi pelajar se-Indonesia untuk kategori seriosa, dan ia muncul sebagai juara pertama. Kemudian ia ikut serta dalam pemilihan Bintang Radio tingkat daerah se-Yogyakarta, dan meraih juara kedua. Tahun 1962 ia ikut serta dalam pertandingan Bintang Radio tingkat nasional dan mendapatkan juara harapan.

Keterlibatan Rum dalam seni suara seriosa semakin intensif setelah ia mendapatkan bimbingan dari sejumlah pakar musik seperti Suthasoma, Suwandi, Nortier Simanungkalit, dan Kusbini. Tahun 1964 ia bertanding lagi di Bintang Radio tingkat nasional mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dan memperoleh gelar juara pertama. Sejak itu Rum boleh dikatakan mendominasi kategori nyanyi seriosa. Ia menjadi juara Bintang Radio pada 1965, 1966, dan 1968.

Setelah pindah ke Jakarta, Rum dibimbing oleh pakar-pakar musik seperti Pranadjaja, FX Sutopo, Sunarto Sunaryo, dan Anette Frambach. Ia kembali merebut juara pertama Bintang Radio tahun 1974, 1975, dan 1980. Karena sederet prestasi tersebut, Rum mendapat penghargaan khusus Piala WR Supratman.

Sakit dan meninggal dunia

Pranawengrum telah lama menderita penyakit ginjal dan terakhir ia dirawat selama hampir satu bulan di Ruang ICU (Intensive Care Unit), RS Angkatan Laut Mintohardjo di Jakarta. Jenazahnya dimakamkan di Jakarta pada 5 September 2006.

Keluarga seni

Pranawengrum meninggalkan seorang suami, Amoroso Katamsi, seorang psikiater dan kepala Rumah Sakit Islam di Cilacap dan tiga orang anak yang kesemuanya aktif dalam seni musik, yaitu Ratna Arumasari, pianis, Doddy Keswara Kartikajaya, penyanyi rock dan Ratna Kusumaningrum, yang lebih dikenal sebagai Aning Katamsi, penyanyi sopran. Amoroso sendiri juga terkenal sebagai bintang film.

Pranala luar