Lompat ke isi

M. Sarbini: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Referensi: clean up
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 66: Baris 66:


==Karier Militer==
==Karier Militer==
[[Berkas:Soerjosoempeno Soeharto dan Sarbini.jpg|jmpl|310px|ka|Mayjen. Sarbini sedang berbincang dengan Mayjen. [[Soeharto]] sekitar 1965
]]
Karier Militer nya diawali dari pendidikan opsir [[PETA]] (Chudanco) di Bogor selesai Pendidikan Antara tahun 1942-1945 diangkat sebagai Chudanco Saidan II PETA di Gombong, Kebumen. Ia menikah pada tanggal 24 Agustus 1944 dengan Ny. Salami putri dari R. Sastrowihardjo di [[Kutoarjo, Purworejo]]. Setelah Jepang kalah dan PETA dibubarkan, Sarbini pulang ke kampung halamannya. Di tanah kelahirannya, Ia membentuk Barisan Keamanan Rakyat (BKR) cabang Kebumen dan menjabat sebagai ketua pada September 1945. Tak lama kemudian, sesuai dengan keputusan [[Sudirman|Panglima Besar Sudirman]], Ia diangkat menjadi Komandan Resimen Kedu I Divisi II TKR yang berkedudukan di Magelang dengan pangkat Letnan Kolonel. Selama masa jabatannya tersebut, pada tahun 1945-1947 Ia aktif memimpin pertempuran melawan pasukan Belanda di daerah Semarang. Pada tahun 1945, Ia diangkat menjadi Komandan STC Divisi III Diponegoro di Magelang. Tahun berikutnya ia dipindahkan ke Kedu dengan Jabatan STC/WK II. Ketika terjadi [[Pemberontakan PKI 1948|pemberontakan PKI di Madiun 1948]], Ia giat membersihkan sisa-sisa TDR (PKI) di daerah Magelang dan sekitarnya. Ketika [[Aksi Polisionil|Belanda menyerbu Yogyakarta]], ia selaku Komandan STC WK II memimpin gerilya di daerah Magelang, Kedu, sampai Banyumas.
Karier Militer nya diawali dari pendidikan opsir [[PETA]] (Chudanco) di Bogor selesai Pendidikan Antara tahun 1942-1945 diangkat sebagai Chudanco Saidan II PETA di Gombong, Kebumen. Ia menikah pada tanggal 24 Agustus 1944 dengan Ny. Salami putri dari R. Sastrowihardjo di [[Kutoarjo, Purworejo]]. Setelah Jepang kalah dan PETA dibubarkan, Sarbini pulang ke kampung halamannya. Di tanah kelahirannya, Ia membentuk Barisan Keamanan Rakyat (BKR) cabang Kebumen dan menjabat sebagai ketua pada September 1945. Tak lama kemudian, sesuai dengan keputusan [[Sudirman|Panglima Besar Sudirman]], Ia diangkat menjadi Komandan Resimen Kedu I Divisi II TKR yang berkedudukan di Magelang dengan pangkat Letnan Kolonel. Selama masa jabatannya tersebut, pada tahun 1945-1947 Ia aktif memimpin pertempuran melawan pasukan Belanda di daerah Semarang. Pada tahun 1945, Ia diangkat menjadi Komandan STC Divisi III Diponegoro di Magelang. Tahun berikutnya ia dipindahkan ke Kedu dengan Jabatan STC/WK II. Ketika terjadi [[Pemberontakan PKI 1948|pemberontakan PKI di Madiun 1948]], Ia giat membersihkan sisa-sisa TDR (PKI) di daerah Magelang dan sekitarnya. Ketika [[Aksi Polisionil|Belanda menyerbu Yogyakarta]], ia selaku Komandan STC WK II memimpin gerilya di daerah Magelang, Kedu, sampai Banyumas.



Revisi per 27 Oktober 2022 13.22

M. Sarbini
M. Sarbini dengan pangkat Mayor Jenderal (1966)
Kwartir Nasional ke-2
Masa jabatan
27 November 1974 – 21 Agustus 1977
PresidenSoeharto
Sebelum
Pengganti
Mashudi
Sebelum
Menteri Transmigrasi dan Koperasi Indonesia ke-5
Masa jabatan
17 Oktober 1967 – 11 September 1971
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Sujono Suparto
Sebelum
Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan Indonesia ke-12
Masa jabatan
24 Februari 1966 – 28 Agustus 1966
PresidenSoekarno
Sebelum
Pengganti
Soeharto
Sebelum
Menteri Veteran dan Demobilisasi Indonesia ke-5
Masa jabatan
27 Agustus 1964 – 22 Februari 1966
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Sambas Atmadinata
Pengganti
Basuki Rahmat
Sebelum
Masa jabatan
31 Maret 1966 – 11 Oktober 1967
PresidenSoekarno
Soeharto
Sebelum
Pendahulu
Basuki Rahmat
Pengganti
Jabatan dialihkan
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1914-06-10)10 Juni 1914
Indrosari, Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah
Meninggal21 Agustus 1977(1977-08-21) (umur 63)
Jakarta
KebangsaanIndonesia
Partai politikIndependen (1942-1977)
Suami/istriNy. Salami binti R. Sastrowihardjo
HubunganM. Martoredjo (Ayah)
Sukinah (Ibu)
AnakSaryanto Sarbini
Tempat tinggalMenteng, Jakarta
AlmamaterAkademi Militer
PekerjaanTNI
AgamaIslam
Karier militer
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Pangkat Jenderal TNI
SatuanInfanteri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Jenderal TNI (Anumerta) Mas Sarbini Martodihardjo (10 Juni 1914 – 21 Agustus 1977) adalah seorang jenderal purnawirawan yang dilahirkan di Desa Indrosari, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah dan banyak mengabdi selama masa perjuangan baik di bidang militer maupun pemerintahan Republik Indonesia. Dalam masa perjuangan, terutama pada tanggal 20 Oktober 1945, dia, yang pada waktu itu berpangkat Letkol, memimpin pasukan Tentara Keamanan Rakyat Resimen Kedu Tengah dan menyerang, serta mengepung tentara Sekutu dan NICA di desa Jambu, Ambarawa yang kemudian dikenal sebagai peristiwa palagan Ambarawa.

Selama masa pemerintahan Bung Karno, Mayor Jenderal TNI M. Sarbini menjabat sebagai menteri pertahanan dalam kabinet Dwikora II pada tahun 1966 yang kemudian digantikan oleh Letnan Jenderal TNI Soeharto.

Pada masa hidupnya, Letnan Jenderal TNI H. M. Sarbini banyak dikenal sebagai bapak Veteran Indonesia dan diabadikan namanya sebagai nama gedung veteran atau balai Sarbini yang berada di kawasan Semanggi, Jakarta Pusat. Untuk mengenang jasa-jasanya, di Kebumen, tempat kelahirannya juga didirikan sekolah SMK Jenderal M. Sarbini.

Karier Militer

Mayjen. Sarbini sedang berbincang dengan Mayjen. Soeharto sekitar 1965

Karier Militer nya diawali dari pendidikan opsir PETA (Chudanco) di Bogor selesai Pendidikan Antara tahun 1942-1945 diangkat sebagai Chudanco Saidan II PETA di Gombong, Kebumen. Ia menikah pada tanggal 24 Agustus 1944 dengan Ny. Salami putri dari R. Sastrowihardjo di Kutoarjo, Purworejo. Setelah Jepang kalah dan PETA dibubarkan, Sarbini pulang ke kampung halamannya. Di tanah kelahirannya, Ia membentuk Barisan Keamanan Rakyat (BKR) cabang Kebumen dan menjabat sebagai ketua pada September 1945. Tak lama kemudian, sesuai dengan keputusan Panglima Besar Sudirman, Ia diangkat menjadi Komandan Resimen Kedu I Divisi II TKR yang berkedudukan di Magelang dengan pangkat Letnan Kolonel. Selama masa jabatannya tersebut, pada tahun 1945-1947 Ia aktif memimpin pertempuran melawan pasukan Belanda di daerah Semarang. Pada tahun 1945, Ia diangkat menjadi Komandan STC Divisi III Diponegoro di Magelang. Tahun berikutnya ia dipindahkan ke Kedu dengan Jabatan STC/WK II. Ketika terjadi pemberontakan PKI di Madiun 1948, Ia giat membersihkan sisa-sisa TDR (PKI) di daerah Magelang dan sekitarnya. Ketika Belanda menyerbu Yogyakarta, ia selaku Komandan STC WK II memimpin gerilya di daerah Magelang, Kedu, sampai Banyumas.

Riwayat Jabatan

  • Komandan Resimen Kedu I Divisi II TKR berkedudukan di Magelang
  • Komandan STC Divisi III Diponegoro di Magelang (1945)
  • Komandan STC/WK II (1945)
  • Komandan Brigade XI Divisi IV Diponegoro di Pekalongan (1949-1950)
  • Komandan Brigade R di Pati (1950)
  • Komandan Brigade O Mangkubumi/Resimen XIII Divisi IV Diponegoro (1951)
  • Pamen Kasad MBAD di Jakarta (1956)
  • Panglima T.T Teritorium V/Brawijaya (1956-1959)
  • Pangdam VII/Diponegoro (1961-1964)
  • Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi (1964)

Referensi

  • Mengawal Nurani Bangsa, Jilid III, tulisan Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, penerbit: Yayasan Kasih Adik bekerja sama dengan DISBINTALAD, tahun 2008.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Sambas Atmadinata
Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi Indonesia
1964–1966
Diteruskan oleh:
Basuki Rahmat
Didahului oleh:
Abdul Haris Nasution
Menteri Koordinator Pertahanan Keamanan Indonesia
1966
Diteruskan oleh:
Soeharto
Didahului oleh:
Basuki Rahmat
Menteri Veteran dan Demobilisasi Indonesia
1966–1967
Jabatan dialihkan
Didahului oleh:
Sujono Suparto
sebagai Menteri Transmigrasi
Menteri Transmigrasi dan Koperasi Indonesia
Sebelum 1968 bernama Menteri Transmigrasi, Veteran dan Demobilisasi
1967–1971
Diteruskan oleh:
Subroto
Didahului oleh:
M. Sarbini
sebagai Menteri Veteran dan Demobilisasi
Jabatan lain
Didahului oleh:
Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Ketua Kwartir Nasional
1974–1977
Diteruskan oleh:
Mashudi