Lompat ke isi

Bidak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
CPORfan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan
k top: pembersihan kosmetika dasar
 
Baris 10: Baris 10:


Pada tahun [[1700-an]], pecatur Prancis [[Andre Philidor]] menyebut bidak sebagai 'jiwa permainan catur'. Ia menyadari bahwa meskipun Pion memiliki kemampuan terbatas, bidak sering dapat menentukan sifat dan hasil permainan.
Pada tahun [[1700-an]], pecatur Prancis [[Andre Philidor]] menyebut bidak sebagai 'jiwa permainan catur'. Ia menyadari bahwa meskipun Pion memiliki kemampuan terbatas, bidak sering dapat menentukan sifat dan hasil permainan.



{{clear}}
{{clear}}
{{Catur|state=collapsed}}
{{Catur|state=collapsed}}
{{Catur-stub}}


[[Kategori:Buah catur]]
[[Kategori:Buah catur]]


{{Catur-stub}}

Revisi terkini sejak 24 Februari 2023 22.19

Bidak putih.
Buah catur

Raja

Menteri

Benteng

Gajah

Kuda

Bidak

Bidak atau pion (dari bahasa Belanda, pion) adalah salah satu dari enam buah catur. Ini adalah buah catur paling lemah.

Dalam seluruh buah catur, terdapat masing-masing delapan bidak yang warnanya putih dan hitam, ditempatkan di garis depan dari buah catur lainnya.

Bidak hanya bisa berjalan selangkah ke depan, yang berarti ke arah barisan lawan, dan tidak menyerang buah catur lawan dalam arah ini. Dalam langkah pertama, bidak dapat maju 2 kotak dan tidak ada yang menghambat jalan ini. Untuk memakan, bidak harus mengambil arah diagonal sekali. Di samping itu, bidak dapat menyerang menurut gerakan khusus en passant ("menyilang")

Bidak juga memiliki kemampuan promosi. Bila ia mencapai kotak terakhir di sisi lawan, bidak dapat memilih buah catur yang sudah lebih dulu dimakan lawan, kecuali raja.

Pada tahun 1700-an, pecatur Prancis Andre Philidor menyebut bidak sebagai 'jiwa permainan catur'. Ia menyadari bahwa meskipun Pion memiliki kemampuan terbatas, bidak sering dapat menentukan sifat dan hasil permainan.