Fifi Young: Perbedaan antara revisi
k →Pranala luar: clean up |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 144: | Baris 144: | ||
* ''[[Ranjang Pengantin]]'' (1975) |
* ''[[Ranjang Pengantin]]'' (1975) |
||
{{col-css3-end}} |
{{col-css3-end}} |
||
=== Sinetron === |
|||
* Sundel Bolong |
|||
* Dua Cinta |
|||
* Hantu Tinta |
|||
* Pelangi Di Hatiku |
|||
* Janjiku |
|||
* Bidadari Yang Terluka |
|||
== Penghargaan dan nominasi == |
== Penghargaan dan nominasi == |
Revisi per 11 Desember 2022 15.57
Fifi Young | |
---|---|
Lahir | Tan Kiem Nio 12 Januari 1915 Aceh, Hindia Belanda |
Meninggal | 5 Maret 1975 Jakarta, Indonesia | (umur 60)
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan |
|
Tahun aktif | 1930–1975 |
Suami/istri | Njoo Cheong Seng |
Anak | 5 |
Kerabat | Rudy Gunawan (cucu) |
Fifi Young (12 Januari 1915 – 5 Maret 1975)[1] adalah seorang aktris berkebangsaan Indonesia.
Latar belakang
Fifi dilahirkan dari ayah seorang Prancis yang meninggal dunia saat Fifi masih bayi, sementara ibunya seorang peranakan Tionghoa Aceh. Ketika lahir, Fifi diberi nama Tan Kiem Nio.
Karier
Menjadi bintang panggung
Pada usia 14 tahun ia menikah dengan Njoo Cheong Seng, seorang sutradara dan pengarang Indonesia yang dijumpainya ketika sama-sama bergabung dengan kelompok sandiwara "Miss Riboet's Orion" di Batavia. Nyoo inilah yang membimbing dan mengajarinya menjadi pemain teater yang tidak ada tandingannya saat itu.
Tan Kiem Nio kemudian mengambil nama panggung "Fifi Young". Nama keluarga Nyoo dalam dialek Hokkian diucapkan Young dalam bahasa Mandarin. Karena itulah maka Fifi kemudian menggunakan nama belakang ini. Sementara itu, nama Fifi diambilnya dari nama bintang film Prancis terkenal pada masa itu, Fifi d'Orsay.
Sebagai seorang sutradara teater (dan belakangan juga sutradara film), Nyoo Cheong Seng banyak mengadakan pentas dengan rombongannya, "Miss Riboet's Orion", ke berbagai tempat di Indonesia, bahkan juga sampai ke Malaya, yang kini lebih dikenal sebagai Malaysia, Singapura, dan belakangan juga ke India. Karena itulah, pada akhir tahun 1920-an Fifi pun ikut berkeliling untuk berpentas.
Fifi terkenal karena ia sangat cantik. Ia pun pandai dalam seni peran dan menari. Ketika mereka bermain di Kuala Lumpur, gubernur Malaya sering datang menonton, dan dialah yang selalu memimpin seruan, "One, two, three, we want Fifi!"
Pada tahun 1930-an Nyoo bergabung dengan Dardanella, kelompok sandiwara keliling terkenal Indonesia saat itu. Fifi pun menjadi salah satu bintang panggung kelompok itu.
Pada masa pendudukan Jepang, Nyoo dan Fifi mendirikan kelompok sandiwara "Bintang Soerabaia", bersama Dahlia, bintang film terkenal sebelum Perang Dunia II.
Terjun ke layar perak
Dari panggung sandiwara Fifi kemudian melebarkan sayapnya ke panggung layar perak. Pada 1950, ia memainkan peran utama dalam film "Kris Mataram". Pada tahun berikutnya ia berperan sebagai seorang ibu dalam film "Air Mata Iboe" yang ceritanya dikarang oleh suaminya. Pada 1954 Fifi juga memerankan seorang ibu dalam film "Tarmina" dan memperoleh penghargaan sebagai aktris terbaik.
Sejak itu Fifi banyak membawakan peran ibu atau nenek di dalam film-film yang dibintanginya. Filmnya yang terakhir adalah Ranjang Pengantin yang disutradarai oleh Teguh Karya.
Keluarga
Pasangan Fifi Young dan Njoo Cheong Seng dikaruniai lima orang anak, dua orang laki-laki, Njoo Jou Gie dan Njoo Shoe Yen, dan tiga orang perempuan. Dari ketiga anak perempuannya ini, dua orang meninggal dunia ketika masih bayi, dan seorang lagi, Sally Young, mengikuti jejak ibunya menjadi bintang film.
Setelah Perang Dunia II, Njoo Cheong Seng jatuh cinta pada seorang aktris muda yang bernama Mipi Malenka. Belakangan Nyoo mengambil Mipi sebagai istri mudanya. Fifi menerima kenyataan ini, dan bahkan bersedia mendampinginya ketika Mipi melahirkan anak lelakinya. Namun akhirnya Fifi pun berpisah dari Nyoo.
Kematian
Fifi Young meninggal dunia pada 5 Maret 1975, pada usia 60 tahun. Sesuai dengan pesannya kepada keluarganya beberapa bulan sebelum ia dirawat di rumah sakit, jenazahnya dikremasikan di Muara Karang, Jakarta Utara pada 9 Maret 1975.
Filmografi
Film
- Keris Mataram (1940)
- Zoebaida (1940)
- Pantjawarna (1941)
- Air Mata Iboe (1941)
- Irawaty (1950)
- Bintang Surabaja 1951 (1950)
- Meratap Hati (1950)
- Harumanis (1950)
- Ratapan Ibu (1950)
- Halilintar (1954)
- Sedarah Sedaging (1954)
- Tarmina (1954)
- Siapa Ajahku (1954)
- Djakarta di Waktu Malam (1954)
- Berdjumpa Kembali (1955)
- Gadis Sesat (1955)
- Rumah Gila (1955)
- Kekasih Ajah (1955)
- Pemetjahan Poligami (1956)
- Tiga Dara (1956)
- Terang Bulan Terang di Kali (1956)
- Tandjung Katung (1957)
- Konsepsi Ajah (1957)
- Air Mata Ibu (1957)
- Asrama Dara (1958)
- Serba Salah (1959)
- Tiga Mawar (1959)
- Momon (1959)
- Bertamasja (1959)
- Mendung Sendja Hari (1960)
- Gadis Manis di Pinggir Djalan (1960)
- Darah Tinggi (1960)
- Desa yang Dilupakan (1960)
- Gaja Remadja (1960)
- Notaris Sulami (1961)
- Limapuluh Megaton (1961)
- Sajem (1961)
- Pesan Ibu (1961)
- Asmara dan Wanita (1961)
- Si Kembar (1961)
- Holiday in Bali (1962)
- Violetta (1962)
- DKN 901 (1962)
- Bintang Ketjil (1963)
- Daerah Perbatasan (1964)
- Pilihan Hati (1964)
- Manusia dan Peristiwa (1968)
- Si Bego Menumpas Kutjing Hitam (1970)
- Awan Djingga (1970)
- Bali - incontro d’amore (1970)
- Si Pitung (1970)
- Hidup, Tjinta dan Air Mata (1970)
- Samiun dan Dasima (1970)
- Dibalik Pintu Dosa (1970)
- Pengantin Remaja (1971)
- Djembatan Emas (1971)
- Ilusia (1971)
- Biarkan Musim Berganti (1971)
- Rina (1971)
- Insan Kesepian (1971)
- Tjinta di Batas Peron (1971)
- Malin Kundang (1971)
- Salah Asuhan (1972)
- Tjintaku Djauh Di Pulau (1972)
- Titienku Sayang (1972)
- Aku Tak Berdosa (1972)
- Mawar Rimba (1972)
- Wajah Seorang Pembunuh (1972)
- Jembatan Merah (1973)
- Si Doel Anak Betawi (1973)
- Ambisi (1973)
- Kutukan Ibu (1973)
- Ketemu Jodoh (1973)
- Hamidah (1974)
- Gaun Pengantin (1974)
- Tetesan Air Mata Ibu (1974)
- Si Bagong Mujur (1974)
- Cinta Remaja (1974)
- Mei Lan, Aku Cinta Padamu (1974)
- Ratapan dan Rintihan (1974)
- Sayangilah Daku (1974)
- Bobby (1974)
- Ranjang Pengantin (1975)
Penghargaan dan nominasi
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
1955 | Festival Film Indonesia | Pemeran Utama Wanita Terbaik | Tarmina | Menang |
1973 | Aktor-Aktris Terbaik PWI | Aktris Terbaik | Wajah Seorang Pembunuh | Runner-up II |
1974 | Aktor-Aktris Terbaik PWI | Jembatan Merah | Runner-up I |
Pranala luar
- (Indonesia) Fifi Young (1914 - 1975) Diarsipkan 2007-03-12 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Menggali Kembali Sastra Melayu Tionghoa Diarsipkan 2005-02-19 di Wayback Machine.
- ^ "Fiti Young". encyclopedia.jakarta-tourism.go.id. Diakses tanggal 2022-07-14.