Lompat ke isi

Sirikit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syah7 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Syah7 (bicara | kontrib)
Baris 35: Baris 35:
'''Ratu Sirikit''' merupakan istri dari [[Bhumibol Adulyadej]] (Rama IX), [[Daftar Raja Kerajaan Thai|Raja Thailand]] yang {{lahirmati||12|8|1932}}. Nama gelar resminya adalah '''Somdej Phra Nangchao Sirikit Phra Boromarajininat''' (Yang Mulia Ratu Sirikit) (สมเด็จพระนางเจ้าสิริกิติ์ พระบรมราชินีนาถ {{Audio|Th-Queen Sirikit.ogg|dengarkan}}).
'''Ratu Sirikit''' merupakan istri dari [[Bhumibol Adulyadej]] (Rama IX), [[Daftar Raja Kerajaan Thai|Raja Thailand]] yang {{lahirmati||12|8|1932}}. Nama gelar resminya adalah '''Somdej Phra Nangchao Sirikit Phra Boromarajininat''' (Yang Mulia Ratu Sirikit) (สมเด็จพระนางเจ้าสิริกิติ์ พระบรมราชินีนาถ {{Audio|Th-Queen Sirikit.ogg|dengarkan}}).


== Awal ==
Dilahirkan dengan nama Mom Rajawongse Sirikit Kitiyakara, Dia adalah puteri pertama dari Kolonel Mom Chao [[Nakkhatra Mangkala Kitiyakara]] yang dekat dengan keluarga kerajaan dan Mom Luang Bua Kitiyakara. Gelar "Mom Rajawongse" menandakan bahwa ia adalah anak dari Mom Chao. Kakeknya adalah HRH Pangeran [[Kitiyakara Voralaksana]], Pangeran Chandaburi, anak dari Raja Rama V, dan memiliki hubungan saudara dengan HRH Pangeran Mahidol dari Songkla, ayah dari Raja Bhumibol.
Dilahirkan dengan nama Mom Rajawongse Sirikit Kitiyakara, Dia adalah puteri pertama dari Kolonel Mom Chao [[Nakkhatra Mangkala Kitiyakara]] yang dekat dengan keluarga kerajaan dan Mom Luang Bua Kitiyakara. Gelar "Mom Rajawongse" menandakan bahwa ia adalah anak dari Mom Chao. Kakeknya adalah HRH Pangeran [[Kitiyakara Voralaksana]], Pangeran Chandaburi, anak dari Raja Rama V, dan memiliki hubungan saudara dengan HRH Pangeran Mahidol dari Songkla, ayah dari Raja Bhumibol.


Sirikit dilahirkan di rumah Jenderal Chao Phraya Wongsanuprapat (Mom Rajawongse Staan Snidwongse), kakek dari sisi ibunya, di [[Bangkok]] dan dididik di Sekolah Santo Fransiskus Xaverius, sebuah sekolah [[Katolik]]. Selama masa kecilnya, ayahnya merupakan duta Thailand di [[Prancis|Perancis]], [[Denmark]], dan [[Inggris]]. Sirikit pernah bersekolah di negara tersebut serta [[Swiss]].
Sirikit dilahirkan di rumah Jenderal Chao Phraya Wongsanuprapat (Mom Rajawongse Staan Snidwongse), kakek dari sisi ibunya, di [[Bangkok]] dan dididik di Sekolah Santo Fransiskus Xaverius, sebuah sekolah [[Katolik]]. Selama masa kecilnya, ayahnya merupakan duta Thailand di [[Prancis|Perancis]], [[Denmark]], dan [[Inggris]]. Sirikit pernah bersekolah di negara tersebut serta [[Swiss]].


== Pernikahan ==
Selama mengenyam pendidikan di Swiss, ia bertemu dengan [[Bhumibol Adulyadej|Bhumibol]], yang saat itu juga belajar di sana. Ketika Bhumibol mengalami kecelakaan sepeda motor dan dibawa ke [[rumah sakit]] di [[Lausanne]], Sirikit kerap membesuknya. Pada [[19 Juli]] [[1949]], mereka bertunangan di Lausanne. Pada [[Maret]] [[1950]], Bhumibol kembali ke [[Thailand]] dan Sirikit menyertainya hingga mereka melangsungkan pernikahan pada [[28 April]] [[1950]] di [[Istana Pathumwan]].
Selama mengenyam pendidikan di Swiss, ia bertemu dengan [[Bhumibol Adulyadej|Bhumibol]], yang saat itu juga belajar di sana. Ketika Bhumibol mengalami kecelakaan sepeda motor dan dibawa ke [[rumah sakit]] di [[Lausanne]], Sirikit kerap membesuknya. Pada [[19 Juli]] [[1949]], mereka bertunangan di Lausanne. Pada [[Maret]] [[1950]], Bhumibol kembali ke [[Thailand]] dan Sirikit menyertainya hingga mereka melangsungkan pernikahan pada [[28 April]] [[1950]] di [[Istana Pathumwan]].


Baris 49: Baris 51:
Salah satu cucunya, [[Bhumi Jensen]] (dikenal juga sebagai Khun Poom) meninggal sebagai salah satu korban [[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|Gempa bumi Samudra Hindia 2004]]. Ia adalah putera dari Puteri Ubol Ratana dengan suaminya yang berkebangsaan [[Amerika Serikat]]. Seperti suaminya, Sirikit sangat terkenal dan dihormati di Thailand. Hari ulang tahunnya menjadi hari libur nasional dan ditetapkan sebagai Hari Ibu di Thailand. Sirikit dikenal pada kegiatan amalnya. Ia merupakan presiden [[gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah|Palang Merah]] Thailand sejak tahun [[1956]]. Ia juga menaruh perhatian yang besar pada pengungsi dari [[Kamboja]] dan [[Myanmar]] yang melarikan diri ke Thailand.
Salah satu cucunya, [[Bhumi Jensen]] (dikenal juga sebagai Khun Poom) meninggal sebagai salah satu korban [[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|Gempa bumi Samudra Hindia 2004]]. Ia adalah putera dari Puteri Ubol Ratana dengan suaminya yang berkebangsaan [[Amerika Serikat]]. Seperti suaminya, Sirikit sangat terkenal dan dihormati di Thailand. Hari ulang tahunnya menjadi hari libur nasional dan ditetapkan sebagai Hari Ibu di Thailand. Sirikit dikenal pada kegiatan amalnya. Ia merupakan presiden [[gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah|Palang Merah]] Thailand sejak tahun [[1956]]. Ia juga menaruh perhatian yang besar pada pengungsi dari [[Kamboja]] dan [[Myanmar]] yang melarikan diri ke Thailand.


== Eponim ==
Beberapa hal di Thailand yang dinamakan dari nama Sirikit:
Beberapa hal di Thailand yang dinamakan dari nama Sirikit:
* [[Balai Sidang Nasional Ratu Sirikit]] di [[Bangkok]]
* [[Balai Sidang Nasional Ratu Sirikit]] di [[Bangkok]]
Baris 57: Baris 60:
* [[Mawar Ratu Sirikit]]
* [[Mawar Ratu Sirikit]]
== Penghargaan ==
== Penghargaan ==
Selama bertakhta 66 tahun sebagai permaisuri Raja [[Bhumibol Adulyadej]] yang merupakan salah satu monarki terlama di dunia, Ratu Sirikit menerima berbagai tanda kehormatan kenegaraan dari dalam maupun luar negeri sebagai bentuk penghormatan kepada beliau, diantaranya;
Selama bertakhta 66 tahun sebagai permaisuri Raja [[Bhumibol Adulyadej]] yang merupakan salah satu monarki terlama di dunia, Ratu Sirikit menerima berbagai tanda kehormatan kenegaraan dari dalam maupun luar negeri sebagai bentuk penghormatan kepada beliau, diantaranya;<ref>{{Cite web|last=A.i.l|date=2013-01-17|title=WARISAN RAJA & PERMAISURI MELAYU: Her Majesty Permaisuri Sirikit..Lambang Keunggulan Wanita Thailand..|url=https://warisanpermaisuri.blogspot.com/2013/01/her-majesty-permaisuri-sirikitlambang.html|website=WARISAN RAJA & PERMAISURI MELAYU|access-date=2023-06-13}}</ref>
=== Dalam Negeri ===
=== Dalam Negeri ===
*{{Flag|Thailand}} :
*{{Flag|Thailand}} :

Revisi per 13 Juni 2023 08.46

Sirikit
Yang Mulia Ratu Sirikit
Ratu Sirikit pada tahun 1960-an
Ratu Thailand
Penobatan5 Mei 1950
PendahuluRambhai Barni
PenerusSuthida
KelahiranMom Rajawongse Sirikit Kitiyakara
12 Agustus 1932 (umur 92)
Thailand Pathumwan, Phra Nakhon, Siam
PasanganRaja Rama IX
(m. 1950–2016)
Keturunan
WangsaWangsa Kitiyakara
Dinasti Chakri
AyahNakkhatra Mongala Kitiyakara, Pangeran Chanthaburi
IbuMom Luang Bua Kitiyakara (née Snidvongs)
AgamaBuddha
Raja Bumibol dan Ratu Sirikit saat hari naik takhta
Ratu Sirikit

Ratu Sirikit merupakan istri dari Bhumibol Adulyadej (Rama IX), Raja Thailand yang lahir 12 Agustus 1932. Nama gelar resminya adalah Somdej Phra Nangchao Sirikit Phra Boromarajininat (Yang Mulia Ratu Sirikit) (สมเด็จพระนางเจ้าสิริกิติ์ พระบรมราชินีนาถ dengarkan).

Awal

Dilahirkan dengan nama Mom Rajawongse Sirikit Kitiyakara, Dia adalah puteri pertama dari Kolonel Mom Chao Nakkhatra Mangkala Kitiyakara yang dekat dengan keluarga kerajaan dan Mom Luang Bua Kitiyakara. Gelar "Mom Rajawongse" menandakan bahwa ia adalah anak dari Mom Chao. Kakeknya adalah HRH Pangeran Kitiyakara Voralaksana, Pangeran Chandaburi, anak dari Raja Rama V, dan memiliki hubungan saudara dengan HRH Pangeran Mahidol dari Songkla, ayah dari Raja Bhumibol.

Sirikit dilahirkan di rumah Jenderal Chao Phraya Wongsanuprapat (Mom Rajawongse Staan Snidwongse), kakek dari sisi ibunya, di Bangkok dan dididik di Sekolah Santo Fransiskus Xaverius, sebuah sekolah Katolik. Selama masa kecilnya, ayahnya merupakan duta Thailand di Perancis, Denmark, dan Inggris. Sirikit pernah bersekolah di negara tersebut serta Swiss.

Pernikahan

Selama mengenyam pendidikan di Swiss, ia bertemu dengan Bhumibol, yang saat itu juga belajar di sana. Ketika Bhumibol mengalami kecelakaan sepeda motor dan dibawa ke rumah sakit di Lausanne, Sirikit kerap membesuknya. Pada 19 Juli 1949, mereka bertunangan di Lausanne. Pada Maret 1950, Bhumibol kembali ke Thailand dan Sirikit menyertainya hingga mereka melangsungkan pernikahan pada 28 April 1950 di Istana Pathumwan.

Bhumibol dan Sirikit memiliki empat anak:

Salah satu cucunya, Bhumi Jensen (dikenal juga sebagai Khun Poom) meninggal sebagai salah satu korban Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Ia adalah putera dari Puteri Ubol Ratana dengan suaminya yang berkebangsaan Amerika Serikat. Seperti suaminya, Sirikit sangat terkenal dan dihormati di Thailand. Hari ulang tahunnya menjadi hari libur nasional dan ditetapkan sebagai Hari Ibu di Thailand. Sirikit dikenal pada kegiatan amalnya. Ia merupakan presiden Palang Merah Thailand sejak tahun 1956. Ia juga menaruh perhatian yang besar pada pengungsi dari Kamboja dan Myanmar yang melarikan diri ke Thailand.

Eponim

Beberapa hal di Thailand yang dinamakan dari nama Sirikit:

Penghargaan

Selama bertakhta 66 tahun sebagai permaisuri Raja Bhumibol Adulyadej yang merupakan salah satu monarki terlama di dunia, Ratu Sirikit menerima berbagai tanda kehormatan kenegaraan dari dalam maupun luar negeri sebagai bentuk penghormatan kepada beliau, diantaranya;[1]

Dalam Negeri

Luar Negeri

  1. ^ A.i.l (2013-01-17). "WARISAN RAJA & PERMAISURI MELAYU: Her Majesty Permaisuri Sirikit..Lambang Keunggulan Wanita Thailand." WARISAN RAJA & PERMAISURI MELAYU. Diakses tanggal 2023-06-13. 
  2. ^ "S.M. Sirikit Regina di Tailandia, Cavaliere di Gran Croce Ordine al Merito della Repubblica Italiana" (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 8 May 2013. 
  3. ^ "Boletín Oficial del Estado" (PDF). boe.es. Diakses tanggal 6 September 2015. 
  4. ^ "Boletín Oficial del Estado" (PDF). boe.es. Diakses tanggal 6 September 2015. 
  5. ^ "Two Ancient Lands Strengthen Their Ties". Taiwan Today. 1 July 1963. Diakses tanggal 13 April 2020. President Chiang decorated King Bhumibol with the Special Grand Cordon of the Order of Brilliant Jade and Queen Sirikit with the Special Grand Cordon of the Order of Propitious Clouds.