Solaria: Perbedaan antara revisi
Membalikkan revisi 24694348 oleh 182.2.137.198 (bicara) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Rubah salori menjadi solari Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 17: | Baris 17: | ||
Restoran Solaria dibuka pertama kali tahun 1991 oleh Bapak Aliuyanto, awalnya ia mempekerjakan 4 karyawan. Ia pertama kali memiliki outlet resto di sebuah ruko di [[Cikarang (kota)|Cikarang]], [[Kabupaten Bekasi]], [[Jawa Barat]]. Waktu itu bentuknya masih seperti kedai. Tahun-tahun awal memulai memulai usaha sungguh tidak mudah. Tapi ia tetap keukuh untuk terjun berwirausaha dan pelan-pelan membangun pasar untuk Solaria. Butuh waktu beberapa tahun bagi resto Solaria ini untuk dikenal market. Tepatnya baru mulai dikenal dan menanjak sejak 1995. |
Restoran Solaria dibuka pertama kali tahun 1991 oleh Bapak Aliuyanto, awalnya ia mempekerjakan 4 karyawan. Ia pertama kali memiliki outlet resto di sebuah ruko di [[Cikarang (kota)|Cikarang]], [[Kabupaten Bekasi]], [[Jawa Barat]]. Waktu itu bentuknya masih seperti kedai. Tahun-tahun awal memulai memulai usaha sungguh tidak mudah. Tapi ia tetap keukuh untuk terjun berwirausaha dan pelan-pelan membangun pasar untuk Solaria. Butuh waktu beberapa tahun bagi resto Solaria ini untuk dikenal market. Tepatnya baru mulai dikenal dan menanjak sejak 1995. |
||
Sejak 1995 itu, mulai berkembang dengan baik. Setelah itu, hanya dalam 3 tahun, |
Sejak 1995 itu, mulai berkembang dengan baik. Setelah itu, hanya dalam 3 tahun, Solari telah memiliki 10 gerai. Namun, apa daya, bencana kemudian melanda resto yang menyediakan menu makanan sehari-hari ini. Enam gerai harus ditutup karena terbakar akibat kerusuhan sosial tahun 1998. Kendati demikian, Aliuyanto tak patah arang, tidak merasa traumatik. Ia berusaha bangkit dari keterpurukan. |
||
Dan benar saja, setelah krisis 1998, perkembangan restonya terus melesat. Sepuluh tahun setelah kebakaran, Solaria malah berkembang menjadi 130 gerai yang tersebar di 25 kota di tanah air, artinya tiap tahun Solaria meluncurkan 10 gerai baru.<ref>{{cite web |url=https://www.bintangbisnis.com/2021/05/aliuyanto-sukses-orbitkan-solaria.html |title=Kisah Aliuyanto, Sukses Mengorbitkan Solaria Hingga Ratusan Outlet Dengan Modal Pas-Pasan |website=Bintang Bisnis |date=5 Juni 2021 |access-date=26 Februari 2023}}</ref> |
Dan benar saja, setelah krisis 1998, perkembangan restonya terus melesat. Sepuluh tahun setelah kebakaran, Solaria malah berkembang menjadi 130 gerai yang tersebar di 25 kota di tanah air, artinya tiap tahun Solaria meluncurkan 10 gerai baru.<ref>{{cite web |url=https://www.bintangbisnis.com/2021/05/aliuyanto-sukses-orbitkan-solaria.html |title=Kisah Aliuyanto, Sukses Mengorbitkan Solaria Hingga Ratusan Outlet Dengan Modal Pas-Pasan |website=Bintang Bisnis |date=5 Juni 2021 |access-date=26 Februari 2023}}</ref> |
Revisi terkini sejak 26 September 2024 05.08
Solaria | |
Perseroan terbatas | |
Industri | Restoran |
Didirikan | 1991 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Aliuyanto |
Produk | Bihun Kwetiau Mi Bakso Nasi Nasi goreng Spageti Lauk Minuman |
Situs web | solariaresto.co.id |
Solaria adalah jaringan restoran hidangan Asia yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Hingga kini, Solaria memiliki lebih dari 200 gerai di 55 kota di 31 provinsi di Indonesia. Solaria menyediakan hidangan seperti bihun, kwetiau, mi ayam, mi goreng, I Fu Mie, bakso, nasi goreng, spageti, lauk dan minuman.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Restoran Solaria dibuka pertama kali tahun 1991 oleh Bapak Aliuyanto, awalnya ia mempekerjakan 4 karyawan. Ia pertama kali memiliki outlet resto di sebuah ruko di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Waktu itu bentuknya masih seperti kedai. Tahun-tahun awal memulai memulai usaha sungguh tidak mudah. Tapi ia tetap keukuh untuk terjun berwirausaha dan pelan-pelan membangun pasar untuk Solaria. Butuh waktu beberapa tahun bagi resto Solaria ini untuk dikenal market. Tepatnya baru mulai dikenal dan menanjak sejak 1995.
Sejak 1995 itu, mulai berkembang dengan baik. Setelah itu, hanya dalam 3 tahun, Solari telah memiliki 10 gerai. Namun, apa daya, bencana kemudian melanda resto yang menyediakan menu makanan sehari-hari ini. Enam gerai harus ditutup karena terbakar akibat kerusuhan sosial tahun 1998. Kendati demikian, Aliuyanto tak patah arang, tidak merasa traumatik. Ia berusaha bangkit dari keterpurukan.
Dan benar saja, setelah krisis 1998, perkembangan restonya terus melesat. Sepuluh tahun setelah kebakaran, Solaria malah berkembang menjadi 130 gerai yang tersebar di 25 kota di tanah air, artinya tiap tahun Solaria meluncurkan 10 gerai baru.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Kisah Aliuyanto, Sukses Mengorbitkan Solaria Hingga Ratusan Outlet Dengan Modal Pas-Pasan". Bintang Bisnis. 5 Juni 2021. Diakses tanggal 26 Februari 2023.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]