Hasan Gipo: Perbedaan antara revisi
Jamiul Ham (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Menghapus Mbah_hasan_foto_asli.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: No license since 6 April 2024. Tag: |
||
Baris 61: | Baris 61: | ||
== Kehidupan == |
== Kehidupan == |
||
[[Berkas:Mbah hasan foto asli.jpg|pus|jmpl|200x200px|Potret asli Hasan Gipo]] |
|||
Hasan Gipo memiliki nama asli Hasan Basri, Gipo adalah kependekan dari Sagipodin, yakni nama sebuah keluarga yang dikenal kaya raya. Sagipodin sendiri berasal dari bahasa Arab "Saqifuddin" artinya pelindung agama. Hasan Gipo masih memiliki hubungan keluarga dengan Sunan Ampel dan juga tokoh Muhammadiyah, [[Mas Mansoer|KH. Mas Mansur]]. |
Hasan Gipo memiliki nama asli Hasan Basri, Gipo adalah kependekan dari Sagipodin, yakni nama sebuah keluarga yang dikenal kaya raya. Sagipodin sendiri berasal dari bahasa Arab "Saqifuddin" artinya pelindung agama. Hasan Gipo masih memiliki hubungan keluarga dengan Sunan Ampel dan juga tokoh Muhammadiyah, [[Mas Mansoer|KH. Mas Mansur]]. |
||
Revisi per 14 April 2024 06.59
Berkas:Mbah hasan gipo.jpg | |
Nama | KH. Hasan Basri Sagipodin |
---|
Haji Hasan Basri Sagipodin atau sering disapa Hasan Gipo (1869-1934) adalah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode pertama kali mendampingi K.H. M. Hasyim Asyari sebagai Rais Akbar. Nama Gipo adalah kependekan dari Sagipodin, yakni nama sebuah keluarga yang dikenal saudagar kaya raya saat itu dan masih memiliki darah keturunan dari Sunan Ampel.[1]
Kehidupan
Hasan Gipo memiliki nama asli Hasan Basri, Gipo adalah kependekan dari Sagipodin, yakni nama sebuah keluarga yang dikenal kaya raya. Sagipodin sendiri berasal dari bahasa Arab "Saqifuddin" artinya pelindung agama. Hasan Gipo masih memiliki hubungan keluarga dengan Sunan Ampel dan juga tokoh Muhammadiyah, KH. Mas Mansur.
Ia terlahir dari kalangan ekonomi yang sangat mapan dan berlatarbelakang saudagar, ia juga berhasil mengenyam pendidikan di sekolah Hindia Belanda tanpa mengesampingkan ilmu agamanya yang diperoleh dari berbagai pesantren.
Kiprah
Kiprah di Nahdlatul Ulama
Pada awal berdirinya Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926 di Surabaya, Hasan Gipo terpilih menjadi Presiden/Ketua Umum Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO), atau sekarang disebut Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Terpilihnya Hasan Gipo sebagai Ketua Umum HBNO tersebut bermula dari musyawarah untuk menyepakati siapa saja yang akan menjadi ketua serta petinggi NU.
Kemudian terpilihlah ia menjadi Ketua Umum HBNO yang mendampingi Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar dan KH. Wahab Hasbullah sebagai Katib 'Aam. Hasan Gipo menjabat sebagai Ketua Umum HBNO dimulai pada tahun 1926 hingga 1934 dan digantikan oleh KH. Ahmad Noor.[2]
Melawan PKI
Hasan Gipo dikenal sebagai seorang aktifis muslim sekaligus saudagar kaya yang sangat energik dalam melawan Partai Komunis Indonesia termasuk melabrak Musso (Muso Manowar), yakni pimpinan PKI era tahun 20-an yang menyebarkan paham ateisme.[3]
Pranala luar
- Karisma ulama:kehidupan ringkas 26 tokoh NU Diarsipkan 2023-08-17 di Wayback Machine.
- ^ "Hasan Gipo: Sudagar-Aktivis, Ketua Tanfidziyah NU Pertama (1)". nu.or.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-28. Diakses tanggal 2022-01-16.
- ^ "Menelusuri Masa Khidmat Hasan Gipo sebagai Ketua Umum Pertama PBNU". NU Online Jatim. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-16. Diakses tanggal 2022-01-16.
- ^ "Kumpulan berita dan informasi Hasan gipo terbaru - NU Online Jawa Timur". NU Online Jatim. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-16. Diakses tanggal 2022-01-16.