Josip Broz Tito: Perbedaan antara revisi
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis pranala ke halaman disambiguasi |
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis |
||
Baris 92: | Baris 92: | ||
Pada tanggal 25 Maret 1915, Broz terluka di punggung oleh tombak kavaleri Sirkasia{{sfn|Gilbert|2004|p=138}} dan ditangkap dalam serangan Rusia di dekat [[Bukovina]].{{sfn|Frankel|1992|p=331}} Dalam catatan penangkapannya, Broz menulis: "Tiba-tiba sayap kanan menyerah dan melalui celah itu mengalir kavaleri Sirkasia, dari Rusia Asiatik. Sebelum kami menyadarinya, mereka menyerbu posisi kami, melompat dari kuda mereka dan melompat ke dalam parit kami dengan tombak diturunkan. Salah satu dari mereka menusukkan tombaknya yang berujung dua, berujung besi, ke punggungku, tepat di bawah lengan kiriku. Aku pingsan. Kemudian, seperti yang saya ketahui, orang-orang Sirkasia mulai membantai yang terluka, bahkan menyayat mereka dengan pisau. Untungnya, infanteri Rusia berhasil mencapai posisi tersebut dan mengakhiri pesta pora tersebut". Selanjutnya, Broz menjadi tawanan perang (POW). Dirinya diangkut ke timur ke rumah sakit yang didirikan di sebuah biara tua di kota [[Sviyazhsk]] di pesisir [[Sungai Volga]] dekat [[Kazan]]. Selama 13 bulan di rumah sakit, ia menderita [[pneumonia]] serta [[tifus]], dan belajar [[Bahasa Rusia|bahasa Rusia]] dengan bantuan dua siswi yang membawakannya buku klasik Rusia karya penulis seperti [[Leo Tolstoy|Tolstoy]] dan [[Ivan Turgenev|Turgenev]].{{sfn|Swain|2010|p=7}}{{sfn|West|1995|p=42}}{{sfn|Ridley|1994|p=64}} |
Pada tanggal 25 Maret 1915, Broz terluka di punggung oleh tombak kavaleri Sirkasia{{sfn|Gilbert|2004|p=138}} dan ditangkap dalam serangan Rusia di dekat [[Bukovina]].{{sfn|Frankel|1992|p=331}} Dalam catatan penangkapannya, Broz menulis: "Tiba-tiba sayap kanan menyerah dan melalui celah itu mengalir kavaleri Sirkasia, dari Rusia Asiatik. Sebelum kami menyadarinya, mereka menyerbu posisi kami, melompat dari kuda mereka dan melompat ke dalam parit kami dengan tombak diturunkan. Salah satu dari mereka menusukkan tombaknya yang berujung dua, berujung besi, ke punggungku, tepat di bawah lengan kiriku. Aku pingsan. Kemudian, seperti yang saya ketahui, orang-orang Sirkasia mulai membantai yang terluka, bahkan menyayat mereka dengan pisau. Untungnya, infanteri Rusia berhasil mencapai posisi tersebut dan mengakhiri pesta pora tersebut". Selanjutnya, Broz menjadi tawanan perang (POW). Dirinya diangkut ke timur ke rumah sakit yang didirikan di sebuah biara tua di kota [[Sviyazhsk]] di pesisir [[Sungai Volga]] dekat [[Kazan]]. Selama 13 bulan di rumah sakit, ia menderita [[pneumonia]] serta [[tifus]], dan belajar [[Bahasa Rusia|bahasa Rusia]] dengan bantuan dua siswi yang membawakannya buku klasik Rusia karya penulis seperti [[Leo Tolstoy|Tolstoy]] dan [[Ivan Turgenev|Turgenev]].{{sfn|Swain|2010|p=7}}{{sfn|West|1995|p=42}}{{sfn|Ridley|1994|p=64}} |
||
Setelah sembuh, pada pertengahan tahun 1916, Broz dipindahkan ke kamp tawanan perang Ardatov di Kegubernuran Samara, di mana dia menggunakan keahliannya untuk memelihara pabrik gandum desa terdekat. Pada akhir tahun, ia dipindahkan ke kamp tawanan perang Kungur dekat Perm di mana tawanan perang tersebut digunakan sebagai tenaga kerja untuk memelihara Jalur Kereta Api Trans-Siberia yang baru selesai dibangun. Broz ditunjuk untuk bertanggung jawab atas semua tawanan perang di kamp tersebut..{{sfn|Ridley|1994|p=65}} Selama masa ini, dia mengetahui bahwa staf kamp mencuri parsel bantuan Palang Merah yang dikirim ke tawanan perang. Ketika dia mengadu, dia dipukuli dan dipenjarakan. Selama [[Revolusi Februari]], massa masuk ke penjara dan mengembalikan Broz ke kamp tawanan perang. Seorang [[Bolshevik]] yang ditemuinya saat bekerja di jalur kereta api memberi tahu Broz bahwa putranya bekerja di bidang teknik di [[Petrograd]], jadi, pada bulan Juni 1917, Broz keluar dari kamp tawanan perang yang tidak dijaga dan bersembunyi di atas kereta barang menuju kota tersebut, di mana dia tinggal bersama anak temannya.{{sfn|Swain|2010|pp=7–8}}{{sfn|Ridley|1994|pp=66–67}} Jurnalis Richard West berpendapat Broz memilih untuk tetap berada di kamp tawanan perang yang tidak dijaga daripada menjadi sukarelawan untuk bertugas bersama legiun Yugoslavia di Angkatan Darat Serbia, dikarenakan ia masih setia kepada Kekaisaran Austro-Hungaria. Hal ini melemahkan klaimnya di kemudian hari bahwa ia dan tawanan perang Kroasia lainnya sangat antusias dengan prospek revolusi dan menantikan penggulingan kekaisaran yang memerintah mereka.{{sfn|West|1995|p=43}} |
|||
Kurang dari sebulan setelah Broz tiba di Petrograd, demonstrasi July Days pecah, dan Broz yang ikut serta mendapat serangan dari pasukan pemerintah. Setelah kejadian itu, dia mencoba melarikan diri ke [[Finlandia]] untuk menuju Amerika Serikat namun dihentikan di perbatasan.{{sfn|West|1995|p=44}} Dia ditangkap bersama dengan tersangka Bolshevik lainnya selama tindakan keras berikutnya yang dilakukan oleh [[Pemerintahan Sementara Rusia]] yang dipimpin oleh [[Alexander Kerensky]]. Dia dipenjarakan di Benteng Peter and Paul selama tiga minggu, di mana dia mengaku sebagai warga negara Perm yang tidak bersalah. Ketika dia akhirnya mengaku sebagai tawanan perang yang melarikan diri, dia dikembalikan dengan kereta api ke Kungur, tetapi melarikan diri di [[Yekaterinburg]], kemudian naik kereta lain yang mencapai [[Omsk]] di [[Siberia]] pada tanggal 8 November setelah menempuh perjalanan sejauh 3.200 kilometer. Pada satu titik, polisi menggeledah kereta untuk mencari tawanan perang yang melarikan diri, namun ditipu oleh Broz yang fasih berbahasa Rusia.{{sfn|Ridley|1994|p=67}} |
|||
Di Omsk, kaum Bolshevik setempat menghentikan kereta dan memberi tahu Broz bahwa [[Vladimir Lenin]] telah menguasai Petrograd. Mereka merekrutnya ke dalam Garda Merah Internasional yang menjaga Jalur Kereta Trans-Siberia selama musim dingin tahun 1917 dan 1918. Pada bulan Mei 1918, Legiun Cekoslowakia yang anti-Bolshevik merebut kendali sebagian Siberia dari pasukan Bolshevik, dan Pemerintahan Siberia Sementara memantapkan dirinya pada tahun 1918 di wilayah Omsk sehingga Broz serta rekan-rekannya harus bersembunyi. Pada saat ini, Broz bertemu dengan seorang gadis lokal berusia 14 tahun, Pelagija "Polka" Belousova, yang menyembunyikannya dan kemudian membantunya melarikan diri ke desa Kazakh 64 kilometer dari Omsk. Broz kembali bekerja menjalankan pabrik lokal hingga November 1919, ketika Tentara Merah merebut kembali Omsk dari pasukan Putih yang setia kepada Pemerintahan Sementara Seluruh Rusia dari [[Alexander Kolchak]]. Dia pindah kembali ke Omsk dan menikahi Belousova pada Januari 1920. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 6 Mei 2024 08.49
Josip Broz (Kiril: Јосип Броз, pelafalan [jǒsip brôːz]; 7 Mei 1892–4 Mei 1980), umumnya dijuluki Tito (Kiril: Тито, pelafalan [tîto]), adalah revolusioner komunis sekaligus negarawan Yugoslavia yang menduduki berbagai jabatan sejak tahun 1943 hingga kematiannya.[1] Dalam Perang Dunia II, ia memimpin Partisan Yugoslavia yang disebut-sebut sebagai gerakan perlawanan paling berhasil di daerah pendudukan Jerman di Eropa.[2] Meski masa kepemimpinannya dikritik otoriter, sebagian sejarawan menganggapnya sebagai diktator budiman.[3][4][5] Tito adalah tokoh masyarakat yang terkenal di Yugoslavia dan dunia.[6] Ia juga dianggap sebagai tokoh pemersatu yang berhasil mempertahankan keutuhan federasi Yugoslavia melalui berbagai kebijakan dalam negerinya.[7] Ia mulai mendapat perhatian lebih dari dunia saat menjadi penggerak Gerakan Non-Blok bersama Soekarno dari Indonesia, Jawaharlal Nehru dari India, dan Gamal Abdul Nasir dari Mesir.[8]
Tito terlahir sebagai putra dari pasangan ayah Kroasia dan ibu Slovenia di Kumrovec, Kerajaan Austria-Hungaria (kini Kroasia). Saat menjalani wajib militer, ia menjadi sersan mayor termuda dalam kepangkatan Tentara Austro-Hungaria kala itu. Setelah mengalami cedera parah dan ditangkap Kekaisaran Rusia dalam Perang Dunia I, Tito dikirim ke kamp kerja paksa di Pegunungan Ural. Ia lantas ikut serta dalam Revolusi Rusia tahun 1917 dan Perang Saudara yang mengikutinya. Seusai perang, ia pulang ke kampung halamannya yang baru saja masuk wilayah Kerajaan Yugoslavia, lalu bergabung dengan Partai Komunis Yugoslavia.
Tito menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (lalu Ketua Presidium) Liga Komunis Yugoslavia pada tahun 1939–1980 dan memimpin gerilya Partisan Yugoslavia dalam Perang Dunia II pada tahun 1941–1945.[9] Ia kemudian menjabat sebagai Perdana Menteri (1944–1963), lalu Presiden Republik Federal Sosialis Yugoslavia (1953–1980). Sejak tahun 1943 hingga kematiannya, ia menjadi komandan tertinggi Tentara Rakyat Yugoslavia dengan pangkat marsekal. Dengan reputasi yang baik di kedua blok peserta Perang Dingin, Tito menerima 98 penghargaan dari luar negeri, termasuk Legiun Kehormatan dari Prancis, Orde Bath dari Britania Raya, dan Orde Lenin dari Uni Soviet.
Tito adalah penggagas utama Yugoslavia Kedua, negara federasi sosialis yang bertahan sejak bulan November 1942 hingga April 1992. Meski berperan sebagai salah satu pendiri Kominform, ia menjadi anggota pertama yang menolak hegemoni Soviet pada tahun 1948 dan satu-satunya yang keluar dari organisasi tersebut pada era Stalin, lalu menyusun program sosialisnya sendiri dengan mengambil unsur sosialisme pasar.
Awal Kehidupan
Pra-Perang Dunia I
Josip Broz lahir pada tanggal 7 Mei 1892 di Kumrovec, sebuah desa di wilayah Zagorje, Kroasia utara. Pada saat itu, wilayah ini merupakan bagian dari Kerajaan Kroasia-Slavonia di dalam Kekaisaran Austro-Hungaria. Dia adalah anak ketujuh atau kedelapan dari Franjo Broz (1860–1936) dan Marija née Javeršek (1864–1918). Orangtuanya telah mempunyai sejumlah anak yang meninggal pada usia dini.[10][11] Broz dibaptis dan dibesarkan sebagai seorang Katolik Roma. Ayahnya, Franjo, adalah seorang Kroasia yang keluarganya telah tinggal di desa tersebut selama tiga abad, sedangkan ibunya, Marija, adalah seorang Slovenia dari desa Podsreda. Desa-desa tersebut berjarak 16 kilometer, dan orang tuanya menikah pada tanggal 21 Januari 1881. Franjo Broz mewarisi tanah seluas 4 hektar dan rumah yang bagus, tetapi ia tidak berhasil dalam bertani. Josip menghabiskan sebagian besar masa pra-sekolahnya tinggal bersama kakek nenek dari pihak ibu di Podsreda, di mana dia menjadi cucu kesayangan kakeknya Martin Javeršek. Saat dia kembali ke Kumrovec untuk mulai bersekolah, dia berbicara bahasa Slovenia lebih baik daripada bahasa Kroasia dan telah belajar bermain piano. Meskipun memiliki keturunan campuran, Broz dianggap sebagai orang Kroasia seperti ayah dan tetangganya.[12][13][14]
Pada bulan Juli 1900, di usia delapan tahun, Broz masuk sekolah dasar di Kumrovec. Ia menyelesaikan empat tahun sekolahnya, setelah gagal di kelas 2 dan lulus pada tahun 1905. Akibat dari pendidikannya yang terbatas, sepanjang hidupnya Tito kesulitan dalam mengeja. Setelah lulus sekolah, ia awalnya bekerja untuk paman dari pihak ibu dan kemudian di pertanian keluarga orang tuanya. Pada tahun 1907, ayahnya ingin dia pindah ke Amerika Serikat tetapi tidak dapat mengumpulkan uang untuk perjalanan tersebut.[15]
Sebaliknya, pada usia 15 tahun, Broz meninggalkan Kumrovec dan melakukan perjalanan sekitar 97 kilometer ke selatan menuju Sisak, tempat sepupunya Jurica Broz sedang melakukan dinas militer. Jurica membantunya mendapatkan pekerjaan di sebuah restoran, tapi Broz segera bosan dengan pekerjaan itu. Dia mendekati tukang kunci dari Ceko, Nikola Karas, untuk magang selama tiga tahun, yang mencakup pelatihan, makanan, serta tempat tinggal. Karena ayahnya tidak mampu membayar pakaian kerjanya, Broz membayarnya sendiri. Segera setelah itu, adik laki-lakinya Stjepan juga ikut serta magang di Karas.[16][17]
Selama masa magangnya, Broz didorong untuk memperingati May Day pada tahun 1909, dan dia membaca serta menjual Slobodna Reč ('Free Word'), sebuah surat kabar sosialis. Setelah menyelesaikan magangnya pada bulan September 1910, Broz menggunakan kontaknya untuk mendapatkan pekerjaan di Zagreb. Pada usia 18 tahun, ia bergabung dengan Serikat Pekerja Logam dan berpartisipasi dalam protes buruh pertamanya. Ia juga bergabung dengan Partai Sosial Demokrat Kroasia dan Slavonia.[18]
Dia kembali ke rumah pada bulan Desember 1910.[19] Pada awal tahun 1911, ia mulai pindah ke beberapa tempat untuk mencari pekerjaan, pertama di Ljubljana, kemudian Trieste, Kumrovec dan Zagreb, tempat ia bekerja memperbaiki sepeda. Dia bergabung dengan aksi pemogokan pertamanya pada May Day 1911. Setelah bekerja sebentar di Ljubljana, antara Mei 1911 dan Mei 1912, ia bekerja di sebuah pabrik di Kamnik di Pegunungan Alpen Kamnik–Savinja. Setelah ditutup, dia ditawari penempatan kembali ke Čenkov di Bohemia. Setibanya di tempat kerja barunya, ia mengetahui bahwa majikannya berusaha mendatangkan tenaga kerja yang lebih murah untuk menggantikan pekerja lokal Ceko, dan ia serta rekan-rekannya berhasil melakukan aksi mogok untuk memaksa majikan tersebut mundur.
Didorong oleh rasa ingin tahu, Broz kemudian pindah ke Plzeň, di mana ia sempat bekerja di Škoda Works. Dia selanjutnya melakukan perjalanan ke Munich di Bavaria. Ia juga bekerja di pabrik mobil Mercedes-Benz di Mannheim dan mengunjungi kawasan industri Ruhr. Pada bulan Oktober 1912, Tito sampai ke Wina. Dia tinggal bersama kakak laki-lakinya Martin serta keluarganya dan bekerja di Griedl Works sebelum mendapatkan pekerjaan di kota Wiener Neustadt. Di sana dia bekerja untuk Austro-Daimler dan sering diminta mengemudi dan menguji mobil. Selama bekerja di sini, ia menghabiskan banyak waktu bermain anggar dan menari. Saat pelatihan dan awal kehidupan kerjanya, ia juga belajar bahasa Jerman dan bahasa Ceko sehingga ia cukup fasih berbicara dengan dua bahasa tersebut.[20]
Perang Dunia I
Pada bulan Mei 1913, Broz mengikuti wajib militer di Angkatan Darat Austria-Hongaria selama dua tahun. Dia mendapat izin untuk bertugas di 25th Croatian Home Guard Regiment yang ditempatkan di Zagreb. Setelah belajar ski selama musim dingin tahun 1913 dan 1914, Broz dikirim ke sekolah bintara atau non-commissioned officers (NCO) di Budapest,[21] setelah itu ia dipromosikan menjadi sersan mayor. Pada usia 22 tahun, ia menjadi sersan mayor termuda di resimennya.[20][21] Setidaknya satu sumber menyatakan bahwa Broz adalah sersan mayor termuda di Angkatan Darat Austria-Hongaria. Setelah memenangkan kompetisi anggar resimen, Broz menempati posisi kedua dalam kejuaraan anggar tentara di Budapest pada Mei 1914.[22]
Segera setelah pecahnya Perang Dunia I pada tahun 1914, 25th Croatian Home Guard Regiment bergerak menuju perbatasan Serbia. Broz ditangkap karena penghasutan dan dipenjarakan di benteng Petrovaradin di daerah Novi Sad saat ini. Dia kemudian memberikan laporan yang bertentangan mengenai penangkapan ini, mengatakan kepada salah satu penulis biografi bahwa dia mengancam akan membelot ke pihak Rusia, tetapi juga mengklaim bahwa seluruh masalah tersebut muncul dari kesalahan administrasi. Versi ketiga adalah dia pernah mengatakan bahwa dia berharap Kekaisaran Austro-Hungaria akan dikalahkan. Setelah pembebasannya,[23] resimennya bertugas sebentar di Front Serbia sebelum dikerahkan ke Front Timur di Galicia pada awal tahun 1915 untuk berperang melawan Rusia.[21] Dalam catatannya tentang dinas militernya, Broz tidak menyebutkan bahwa ia berpartisipasi dalam invasi Austria yang gagal ke Serbia, malah memberikan kesan yang menyesatkan bahwa ia hanya berperang di Galicia, karena akan menyinggung pendapat orang Serbia jika mengetahui bahwa ia berperang pada tahun 1914 untuk Habsburg melawan mereka. Pada suatu kesempatan, peleton pengintai yang ia pimpin pergi ke belakang garis musuh dan menangkap 80 tentara Rusia, membawa mereka kembali ke garis mereka sendiri hidup-hidup. Pada tahun 1980 diketahui bahwa Broz telah direkomendasikan untuk mendapatkan penghargaan atas keberanian dan inisiatifnya dalam pengintaian dan penangkapan tahanan. Penulis biografi Tito, Richard West, menulis bahwa Tito sebenarnya meremehkan catatan militernya karena catatan Angkatan Darat Austria menunjukkan bahwa ia adalah seorang prajurit pemberani, yang bertentangan dengan klaimnya di kemudian hari yang menentang monarki Habsburg dan potret dirinya sebagai seorang wajib militer yang tidak mau berperang dalam perang yang ditentangnya. Rekan prajurit Broz menganggapnya sebagai kaisertreu ("setia kepada Kaisar").
Pada tanggal 25 Maret 1915, Broz terluka di punggung oleh tombak kavaleri Sirkasia[24] dan ditangkap dalam serangan Rusia di dekat Bukovina.[25] Dalam catatan penangkapannya, Broz menulis: "Tiba-tiba sayap kanan menyerah dan melalui celah itu mengalir kavaleri Sirkasia, dari Rusia Asiatik. Sebelum kami menyadarinya, mereka menyerbu posisi kami, melompat dari kuda mereka dan melompat ke dalam parit kami dengan tombak diturunkan. Salah satu dari mereka menusukkan tombaknya yang berujung dua, berujung besi, ke punggungku, tepat di bawah lengan kiriku. Aku pingsan. Kemudian, seperti yang saya ketahui, orang-orang Sirkasia mulai membantai yang terluka, bahkan menyayat mereka dengan pisau. Untungnya, infanteri Rusia berhasil mencapai posisi tersebut dan mengakhiri pesta pora tersebut". Selanjutnya, Broz menjadi tawanan perang (POW). Dirinya diangkut ke timur ke rumah sakit yang didirikan di sebuah biara tua di kota Sviyazhsk di pesisir Sungai Volga dekat Kazan. Selama 13 bulan di rumah sakit, ia menderita pneumonia serta tifus, dan belajar bahasa Rusia dengan bantuan dua siswi yang membawakannya buku klasik Rusia karya penulis seperti Tolstoy dan Turgenev.[21][26][27]
Setelah sembuh, pada pertengahan tahun 1916, Broz dipindahkan ke kamp tawanan perang Ardatov di Kegubernuran Samara, di mana dia menggunakan keahliannya untuk memelihara pabrik gandum desa terdekat. Pada akhir tahun, ia dipindahkan ke kamp tawanan perang Kungur dekat Perm di mana tawanan perang tersebut digunakan sebagai tenaga kerja untuk memelihara Jalur Kereta Api Trans-Siberia yang baru selesai dibangun. Broz ditunjuk untuk bertanggung jawab atas semua tawanan perang di kamp tersebut..[28] Selama masa ini, dia mengetahui bahwa staf kamp mencuri parsel bantuan Palang Merah yang dikirim ke tawanan perang. Ketika dia mengadu, dia dipukuli dan dipenjarakan. Selama Revolusi Februari, massa masuk ke penjara dan mengembalikan Broz ke kamp tawanan perang. Seorang Bolshevik yang ditemuinya saat bekerja di jalur kereta api memberi tahu Broz bahwa putranya bekerja di bidang teknik di Petrograd, jadi, pada bulan Juni 1917, Broz keluar dari kamp tawanan perang yang tidak dijaga dan bersembunyi di atas kereta barang menuju kota tersebut, di mana dia tinggal bersama anak temannya.[29][30] Jurnalis Richard West berpendapat Broz memilih untuk tetap berada di kamp tawanan perang yang tidak dijaga daripada menjadi sukarelawan untuk bertugas bersama legiun Yugoslavia di Angkatan Darat Serbia, dikarenakan ia masih setia kepada Kekaisaran Austro-Hungaria. Hal ini melemahkan klaimnya di kemudian hari bahwa ia dan tawanan perang Kroasia lainnya sangat antusias dengan prospek revolusi dan menantikan penggulingan kekaisaran yang memerintah mereka.[31]
Kurang dari sebulan setelah Broz tiba di Petrograd, demonstrasi July Days pecah, dan Broz yang ikut serta mendapat serangan dari pasukan pemerintah. Setelah kejadian itu, dia mencoba melarikan diri ke Finlandia untuk menuju Amerika Serikat namun dihentikan di perbatasan.[32] Dia ditangkap bersama dengan tersangka Bolshevik lainnya selama tindakan keras berikutnya yang dilakukan oleh Pemerintahan Sementara Rusia yang dipimpin oleh Alexander Kerensky. Dia dipenjarakan di Benteng Peter and Paul selama tiga minggu, di mana dia mengaku sebagai warga negara Perm yang tidak bersalah. Ketika dia akhirnya mengaku sebagai tawanan perang yang melarikan diri, dia dikembalikan dengan kereta api ke Kungur, tetapi melarikan diri di Yekaterinburg, kemudian naik kereta lain yang mencapai Omsk di Siberia pada tanggal 8 November setelah menempuh perjalanan sejauh 3.200 kilometer. Pada satu titik, polisi menggeledah kereta untuk mencari tawanan perang yang melarikan diri, namun ditipu oleh Broz yang fasih berbahasa Rusia.[33]
Di Omsk, kaum Bolshevik setempat menghentikan kereta dan memberi tahu Broz bahwa Vladimir Lenin telah menguasai Petrograd. Mereka merekrutnya ke dalam Garda Merah Internasional yang menjaga Jalur Kereta Trans-Siberia selama musim dingin tahun 1917 dan 1918. Pada bulan Mei 1918, Legiun Cekoslowakia yang anti-Bolshevik merebut kendali sebagian Siberia dari pasukan Bolshevik, dan Pemerintahan Siberia Sementara memantapkan dirinya pada tahun 1918 di wilayah Omsk sehingga Broz serta rekan-rekannya harus bersembunyi. Pada saat ini, Broz bertemu dengan seorang gadis lokal berusia 14 tahun, Pelagija "Polka" Belousova, yang menyembunyikannya dan kemudian membantunya melarikan diri ke desa Kazakh 64 kilometer dari Omsk. Broz kembali bekerja menjalankan pabrik lokal hingga November 1919, ketika Tentara Merah merebut kembali Omsk dari pasukan Putih yang setia kepada Pemerintahan Sementara Seluruh Rusia dari Alexander Kolchak. Dia pindah kembali ke Omsk dan menikahi Belousova pada Januari 1920.
Referensi
- ^ "Josip Broz Tito". Encyclopædia Britannica Online. Diakses tanggal 27 April 2010.
- ^ Rhodri Jeffreys-Jones (13 Juni 2013). In Spies We Trust: The Story of Western Intelligence. OUP Oxford. hlm. 87. ISBN 978-0-19-958097-2.
- ^ Andjelic, Neven (2003). Bosnia-Herzegovina: The End of a Legacy. Frank Cass. hlm. 36. ISBN 0-7146-5485-X.
- ^ McGoldrick 2000, hlm. 17.
- ^ Shapiro, Susan; Shapiro, Ronald (2004). The Curtain Rises: Oral Histories of the Fall of Communism in Eastern Europe. McFarland. ISBN 0-7864-1672-6.
- ^ Melissa Katherine Bokovoy, Jill A. Irvine, Carol S. Lilly, State-society relations in Yugoslavia, 1945–1992; Palgrave Macmillan, 1997, hlm. 36 ISBN 0-312-12690-5
- ^ Martha L. Cottam, Beth Dietz-Uhler, Elena Mastors, Thomas Preston, Introduction to political psychology, Psychology Press, 2009, hlm. 243 ISBN 1-84872-881-6
- ^ Peter Willetts, The Non-Aligned Movement: The Origins of a Third World Alliance (1978), hlm. xiv
- ^ Bremmer, Ian (2007). The J Curve: A New Way to Understand Why Nations Rise and Fall. Simon & Schuster. hlm. 175. ISBN 0-7432-7472-5.
- ^ Vinterhalter 1972, hlm. 44.
- ^ Ridley 1994, hlm. 44.
- ^ Minahan 1998, hlm. 50.
- ^ Lee 1993, hlm. 9.
- ^ Laqueur 1976, hlm. 218.
- ^ West 1995, hlm. 32.
- ^ Vinterhalter 1972, hlm. 49.
- ^ Swain 2010, hlm. 5–6.
- ^ Dedijer 1952, hlm. 25.
- ^ Ridley 1994, hlm. 54.
- ^ a b West 1995, hlm. 33.
- ^ a b c d Swain 2010, hlm. 7.
- ^ Ridley 1994, hlm. 59.
- ^ Ridley 1994, hlm. 62–63.
- ^ Gilbert 2004, hlm. 138.
- ^ Frankel 1992, hlm. 331.
- ^ West 1995, hlm. 42.
- ^ Ridley 1994, hlm. 64.
- ^ Ridley 1994, hlm. 65.
- ^ Swain 2010, hlm. 7–8.
- ^ Ridley 1994, hlm. 66–67.
- ^ West 1995, hlm. 43.
- ^ West 1995, hlm. 44.
- ^ Ridley 1994, hlm. 67.
Lihat pula
Pranala luar
- Sebuah klip film Aviation in the News, 22 Juni 1944 dapat diunduh di Internet Archive [more]