Lompat ke isi

Kaliyuga: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
VolkovBot (bicara | kontrib)
k bot Mengubah: fr:Kali Yuga
V das (bicara | kontrib)
Baris 47: Baris 47:
[[fy:Kali Yuga]]
[[fy:Kali Yuga]]
[[gl:Kali Yuga]]
[[gl:Kali Yuga]]
[[gu:કળિયુગ]]
[[hi:कलियुग]]
[[hi:कलियुग]]
[[is:Kali Yuga]]
[[is:Kali Yuga]]

Revisi per 10 Mei 2010 00.49

Artikel ini adalah bagian dari seri
Filsafat Hindu

OM
Ajaran Filsafat
Samkhya • Yoga • Mimamsa
Nyaya • Waisesika • Wedanta

Aliran Wedanta

Adwaita • Wisistadwaita
Dwaita • Suddhadwaita
Dwaitadwaita • Acintya-bheda-abheda
Filsuf

Abad kuno

Kapila • Patanjali • Jaimini
Gotama • Kanada • Byasa

Abad pertengahan

Adi Shankara • Ramanuja
Madhwacarya • Madhusudana
Wedanta Desika • Jayatirtha

Abad modern

Ramakrishna • Ramana
Vivekananda • Narayana Guru
Sri Aurobindo • Sivananda
OM Portal agama Hindu

Dalam ajaran agama Hindu, Kaliyuga (Dewanagari: कलीयुग) (disebut juga "zaman kegelapan") adalah salah satu dari empat jenjang zaman yang merupakan siklus dari Yuga. Jenjang yang lain bernama Dwaparayuga, Tretayuga, dan Satyayuga. Menurut Surya Siddhanta (kitab ilmu astronomis yang menjadi dasar perhitungan kalender Hindu dan Buddha), Kaliyuga dimulai tengah malam pada pukul 00.00 (atau 24.00), pada tanggal 18 Februari 3102 SM menurut perhitungan kalender Julian, atau tanggal 23 Januari 3102 SM menurut perhitungan kalender Gregorian, yang mana pada saat tersebut diyakini oleh umat Hindu sebagai saat ketika Kresna meninggal dunia. Kali Yuga berlangsung selama 432.000 tahun.

Kebanyakan umat Hindu meyakini sekarang adalah masa Kali Yuga, meskipun ada yang mengatakan sekarang masa Dwaparayuga. Menurut Sri Yukteswar, semenjak tahun 1699 Masehi, bumi telah memasuki kembali zaman Dwaparayuga. Namun, dilihat dari situasi dan kondisi, bagi kebanyakan umat Hindu, zaman sekarang cenderung menunjukkan tanda-tanda zaman Kaliyuga. Semenjak tahun 3102 SM sampai sekarang, zaman Kaliyuga baru berjalan selama kurang lebih 5000 tahun.

Kata "Kali" dalam Kali Yuga tidak sama dengan Dewi Kali. Dalam kata Kaliyuga, Kali berarti: perselisihan, permusuhan, persaingan, atau perkelahian. Sedangkan kata "Kali" pada Dewi Kali berarti "waktu".

Tanda-tanda zaman Kaliyuga

Dalam kitab Wisnupurana dituturkan:

Pada masa Kaliyuga, ada banyak aturan yang saling bersaing satu sama lain. Mereka tidak akan punya tabiat. Kekerasan, kepalsuan, dan tindak kejahatan akan menjadi santapan sehari-hari. Kesucian dan tabiat baik perlahan-lahan akan merosot..... Gairah dan nafsu menjadi pemuas hati di antara pria dan wanita. Wanita akan menjadi objek yang memikat nafsu birahi. Kebohongan akan digunakan untuk mencari nafkah. Orang-orang terpelajar kelihatan lucu dan aneh. Hanya orang-orang kaya yang akan berkuasa.

Pada zaman Kaliyuga, banyak perubahan tak diinginkan yang akan terjadi. Tangan kiri akan menjadi tangan kanan, dan tangan kanan menjadi tangan kiri. Orang yang kurang terpelajar akan mengajari kebenaran. Yang tua kurang sensitif terhadap yang muda, dan yang muda akan berani melawan yang tua.

Pada zaman Kaliyuga, orang-orang yang berbuat dosa akan bertambah berlipat-lipat, kebajikan akan meredup dan berhenti berkembang.

Pada zaman Kaliyuga, kehamilan di usia remaja bukanlah hal yang asing lagi. Penyebab utamanya kebanyakan karena dampak sosial dari pergaulan yang dijadikan salah satu kebutuhan utama dalam hidup.

Pada zaman tersebut, umat manusia menjadi semakin pendek, raganya melemah secara mental dan rohaniah.

Pada zaman Kaliyuga, para guru akan dilawan oleh para muridnya. Mereka perlahan-lahan kehilangan rasa hormat. Pelajarannya akan dicela dan Kama (nafsu) akan mengontrol semua keinginan manusia.

Semakin bertambahnya orang-orang berdosa, keadilan menjadi ternoda, dan kemarahan Tuhan akan mendera. Orang-orang berdosa akan dihukum melalui kejadian yang disebabkan oleh kuasa Tuhan, tetapi orang-orang yang masih hidup dan sempat menyaksikannya masih punya kesempatan untuk bertobat, atau tidak bertobat dan ikut dihukum bersama orang-orang berdosa yang lain.

Ketika pohon-pohon berhenti berbunga, dan pohon-pohon buah berhenti berbuah, maka pada saat itulah masa-masa menjelang akhirnya zaman Kaliyuga. Hujan akan turun bukan pada musimnya ketika akhir zaman Kaliyuga sudah mendekat.

Lihat pula