Lompat ke isi

Diaspora: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 110.138.142.2 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Luckas-bot
Baris 16: Baris 16:
* Orang-orang [[Bangsa Arab|Arab]] yang bermigrasi keluar dari [[Dunia Arab]], dan kini menetap di [[Eropa Barat]], [[benua Amerika]], [[Australia]] dan tempat-tempat lainnya. (lihat [[diaspora Arab]])
* Orang-orang [[Bangsa Arab|Arab]] yang bermigrasi keluar dari [[Dunia Arab]], dan kini menetap di [[Eropa Barat]], [[benua Amerika]], [[Australia]] dan tempat-tempat lainnya. (lihat [[diaspora Arab]])
* Bangsa [[Armenia]] yang hidup di [[penduduk Armenia Ottoman|tanah air leluhur]] mereka, yang telah berabad-abad dikuasai oleh [[Kekaisaran Ottoman]], yang melarikan diri dari penganiayaan dan pembantaian selama beberapa periode emigrasi terpaksa, sejak tahun [[1880-an]] hingga [[1910-an]], termasuk [[Genosida Armenia]] [[1915]]. Banyak orang Armenia menetap di [[California]], [[Prancis]] dan [[Lebanon]] (lihat [[Diaspora Armenia]]).
* Bangsa [[Armenia]] yang hidup di [[penduduk Armenia Ottoman|tanah air leluhur]] mereka, yang telah berabad-abad dikuasai oleh [[Kekaisaran Ottoman]], yang melarikan diri dari penganiayaan dan pembantaian selama beberapa periode emigrasi terpaksa, sejak tahun [[1880-an]] hingga [[1910-an]], termasuk [[Genosida Armenia]] [[1915]]. Banyak orang Armenia menetap di [[California]], [[Prancis]] dan [[Lebanon]] (lihat [[Diaspora Armenia]]).
* Bangsa [[Maluku]] yang memulai perpindahan besar-besaran ke Eropa pada tahun 1952 karena menolak untuk bergabung dengan [[Indonesia]], serta perpindahan ke benua lainnya sebagai akibat dari konflik bernuansa SARA yang berlangsung antara tahun 1999 hingga 2003. Kini banyak dari keturunan mereka dapat dijumpai di negara-negara besar seperti [[Belanda]], [[Amerika Serikat]], [[Australia]], [[Portugal]], [[Perancis]] dan sejumlah negara Eropa lainnya.
* Hampir 5% dari penduduk Australia sekarang menetap di luar Australia karena berbagai alasan. Gejala ini dikenal sebagai [[Diaspora Australia]]
* Hampir 5% dari penduduk Australia sekarang menetap di luar Australia karena berbagai alasan. Gejala ini dikenal sebagai [[Diaspora Australia]]
* [[Diaspora Basque]], orang-orang [[Basque]] yang meninggalkan [[Wilayah Basque]], biasanya ke benua Amerika karena alasan ekonomi atau politik. Ada juga misionaris Katolik Basque.
* [[Diaspora Basque]], orang-orang [[Basque]] yang meninggalkan [[Wilayah Basque]], biasanya ke benua Amerika karena alasan ekonomi atau politik. Ada juga misionaris Katolik Basque.

Revisi per 15 Juni 2010 06.05

Istilah diaspora (bahasa Yunani kuno διασπορά, "penyebaran atau penaburan benih") digunakan (tanpa huruf besar) untuk merujuk kepada bangsa atau penduduk etnis manapun yang terpaksa atau terdorong untuk meninggalkan tanah air etnis tradisional mereka; penyebaran mereka di berbagai bagian lain dunia, dan perkembangan yang dihasilkan karena penyebaran dan budaya mereka.

Mulanya, istilah Diaspora (dengan huruf besar) digunakan oleh orang-orang Yunani untuk merujuk kepada warga suatu kota kerajaan yang bermigrasi ke wilayah jajahan dengan maksud kolonisasi untuk mengasimilasikan wilayah itu ke dalam kerajaan.

Asal usul kata itu sendiri diduga dari versi Septuaginta dari Kitab Ulangan 28:25, "sehingga engkau menjadi diaspora (bahasa Yunani untuk penyebaran) bagi segala kerajaan di bumi". Istilah ini telah digunakan dalam pengertian modernnya sejak akhir abad ke-20.

Makna aslinya terlepas dari maknanya yang sekarang ketika Perjanjian Lama diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, dan kata "diaspora" digunakan untuk merujuk secara khusus kepada penduduk Yahudi yang dibuang dari Yudea pada 586 SM oleh Babel, dan Yerusalem pada 135 M oleh Kekaisaran Romawi. Istilah ini digunakan berganti-ganti untuk merujuk kepada gerakan historis dari penduduk etnis Israel yang tersebar, perkembangan budaya penduduk itu, atau penduduk itu sendiri.

Bidang akademik dari studi diaspora terbentuk pada akhir abad ke-20, sehubungan dengan meluasnya arti 'diaspora'. Jacob Riis, seorang penulis yang tajam, menyimpulkan bahwa diaspora terbentuk pada pertengahan abad ke-20, namun pada kenyataannya makna diaspora yang diperluas baru disediliki pada akhir abad ke-20.

Pada abad ke-20 khususnya telah terjadi krisis pengungsi etnis besar-besaran, karena peperangan dan bangkitnya nasionalisme, fasisme, komunisme dan rasisme, serta karena berbagai bencana alam dan kehancuran ekonomi. Pada paruhan pertama dari abad ke-20 ratusan juta orang terpaksa mengungsi di seluruh Eropa, Asia, dan Afrika Utara. Banyak dari para pengungsi ini tidak meninggal karena kelaparan atau perang, pergi ke benua Amerika.

Daftar diaspora yang penting

Daftar di atas tidaklah menyeluruh ataupun definitif. Hanya beberapa saja yang telah mendapatkan perhatian historis. Ada banyak pembicaraan baru-baru ini (setelah Badai Katrina pada 2005) tentang diaspora New Orleans atau Pantai Teluk AS, tetapi baru kelak kita dapat mengetahui seberapa signifikan jumlah pengungsi yang tidak akan kembali.

Pada masa Perang Dingin, sejumlah besar pengungsi keluar dari daerah-daerah peperangan, khususnya dari negara-neara Dunia Ketiga; dari seluruh Afrika, Amerika Selatan dan Tengah, Timur Tengah, dan Asia timur.

Lihat pula

  • Exodus adalah istilah alkitab untuk migrasi, tetapi dengan konotasi pengelompokan dan bukan penyebaran diaspora.

Pranala luar