Lompat ke isi

Tawes: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
revisi teks +rujukan
Baris 1: Baris 1:
{{inuse}}
{{terjemah|Inggris}}
{{Taxobox
{{Taxobox
| name = Tawes
| name = Tawes
| status = ikan ternak
| image =
| image =
| image_width = 250px
| image_width = 250px
| image_caption = Tawes, ''Barbonymus gonionotus'', <br>dari [[Mandalamekar, Jatiwaras, Tasikmalaya| Mandalamekar]], [[Jatiwaras, Tasikmalaya|Jatiwaras]], [[Tasikmalaya]]
| status =
| regnum = [[Animal]]ia
| regnum = [[Animal]]ia
| phylum = [[Chordate|Chordata]]
| phylum = [[Chordate|Chordata]]
Baris 13: Baris 14:
| species = '''''B. gonionotus'''''
| species = '''''B. gonionotus'''''
| binomial = ''Barbonymus gonionotus''
| binomial = ''Barbonymus gonionotus''
| binomial_authority = ([[Pieter Bleeker|Bleeker]], [[1850]])
| binomial_authority = ([[Pieter Bleeker|Bleeker]], 1850)
| synonyms =
''Barbus gonionotus'' <small>Bleeker, 1850</small><ref>{{aut|Bleeker, P.}} (1849) 1850. Bijdrage tot de kennis der ichthyologische fauna van Midden- en Oost-Java, mit beschrijving van eenige nieuwe species. ''Verh. Bat. Gen. Kunst. Wetens.'' '''23''': 1-23.</ref><br/>
''Barbus javanicus'' <small>Bleeker, 1855</small><br/>
''Barbus koilometopon'' <small>Bleeker, 1857</small><br/>
''Puntius jolamarki'' <small>Smith, 1934</small><br />
''Puntius viehoeveri'' <small>Fowler, 1943</small><br />
}}
}}
Ikan '''tawes''' (''Barbonymus gonionotus'' <small>[[Bleeker]], 1850</small>) adalah ikan sungai yang biasa dimakan orang di daerah [[Asia Tenggara]] daratan maupun kepulauan. Ikan tawes tergolong ikan yang digemari sebagai konsumsi ikan goreng. Ukurannya sedang dan telah dibudidayakan di kolam-kolam menurut laporan abad ke-19. Menurut catatan FAO, ikan ini pernah di[[introduksi]] ke [[Filipina]] (1956) dan ke [[India]] (1972).<ref>[http://www.fao.org/fishery/introsp/2290/en Welcomme, RL. FAO Fish Tech Pap, No 294, 318 p.]</ref><ref>[http://www.fao.org/fishery/introsp/2260/en Welcomme, RL. FAO Fish Tech Pap, No 294, 318 p.]</ref> Ikan ini masih berkerabat dengan ikan [[nilem]].
'''Tawes''' (''Barbonymus gonionotus'' <small>[[Bleeker]], 1850</small>) adalah sejenis [[ikan]] air tawar anggota [[familia|suku]] [[Cyprinidae]]. Ikan ini merupakan salah satu jenis yang penting dan populer dikembangkan dalam [[akuakultur]] sebagai ikan konsumsi. Secara alami tawes menyebar luas di [[Indocina]] dan [[kepulauan Sunda]]<ref name="kottelat93">{{aut|Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo}}. 1993. ''Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi''. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 44.</ref>. Telah dibudidayakan di kolam-kolam setidaknya semenjak abad ke-19, tawes juga di[[introduksi]] ke pulau-pulau lain; misalnya ke [[Sulawesi]]<ref name="kottelat93"/>. Sementara, menurut catatan [[FAO]], ikan ini juga diintroduksi ke [[Filipina]] (1956) dan ke [[India]] (1972)<ref>{{aut|Welcomme, RL.}} 1988. [http://www.fao.org/fishery/introsp/2290/en FAO Fisheries Technical Paper No 294, 318 pp.]</ref>.


Nama-nama lainnya, di antaranya ''lawak, lalawak'' ([[bahasa Melayu|Mly.]]); ''turub hawu'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]); dan ''tawes, badir'' ([[bahasa Jawa|Jw.]])<ref name="weber"/>. Ada juga yang menyebutnya ''lampam jawa''. Dalam bahasa Inggris, ikan ini dinamai ''Java Barb, Silver Barb,'' atau juga ''Tawes''.
[[Pieter Bleeker]] telah mengidentifikasi hewan ini pada abad ke-19 dan memberi nama berbeda untuk yang ditemukan di [[Indocina]] (''Barbus gonionatus'', dengan alternatif ''Puntius gonionatus'', ''Barbonymus gonionatus'', serta ''Barbodes gonionatus'', 1850), dan di [[Jawa]] (''Barbus javanicus'', dengan alternatif ''Puntius javanicus'', 1855). Garibaldi (1996) merevisi ''P. gonionatus'' sebagai ''Barbus gonionatus''<ref>[http://www.research4development.info/SearchResearchDatabase.asp?ProjectID=1294 The Development of Monosex Stocks in Puntius Species]. R4D Project Record</ref>, namun [[Maurice Kottelat|Kottelat]] (1999) merevisi kembali dengan menggabungkan kedua spesies dengan dua spesies lain sebagai satu spesies, ''Barbonymus gonionatus''. Nama terakhir ini adalah nama yang dianggap valid.


== Pemerian ==
== Pemerian ==
Ikan putihan berukuran sedang, panjang total hingga 330 [[milimeter|mm]]. [[Gurat sisi]] 29-31 buah. 3 – 3½ sisik antara gurat sisi dengan sirip perut. Sirip dubur dengan 6½ jari-jari bercabang.<ref name="kottelat93"/>


Tinggi tubuh di awal sirip punggung 2,4-2,6 berbanding panjang standar (yakni panjang tanpa sirip ekor). Panjang kepala 4-4,3 berbanding panjang standar. Awal sirip punggung kira-kira sejajar sisik gurat sisi ke-10, di belakang awal sirip perut, dan terpisah dari ubun-ubun oleh 11 sisik. Rumus sirip punggung IV (jari-jari keras, duri).8 (jari-jari lunak); sirip dubur III.6; sirip dada I.14-15; dan sirip perut I.8. Jari-jari keras terakhir (yakni duri terbesar) sirip punggung dengan gerigi kuat di sisi belakangnya. Batang ekor dikelilingi 16 sisik.<ref name="weber"/>
Ikan air tawar di daerah [[Sungai Mekong]], [[Chao Phraya]], [[Semenanjung Malaya]], [[Sumatera]] dan [[Jawa]]. Ukuran mencapai 40cm. Menyukai daerah dasar sungai mengalir (''benthopelagic, potamodromous'') dengan kedalaman 15m. Suhu air yang ideal 22-28&nbsp;°C.


Seekor tawes dengan panjang tubuh hingga 45 [[sentimeter|cm]] pernah tertangkap di sebuah waduk di [[Thailand]]<ref name="fishb"/>.


==Ekologi==
Short description
Di alam, tawes ditemukan hidup di jaringan [[sungai]] dan anak-anak sungai, [[dataran banjir]], hingga ke [[waduk]]-waduk. Agaknya ikan ini menyukai air yang diam menggenang. Tercatat pula [[migrasi]] ikan ini meski tidak terlampau jauh, yakni dari sungai besar ke anak-anak sungai, saluran, dan dataran banjir, khususnya di awal musim hujan. Penyebaran alaminya tercatat di [[Sungai Mekong]], [[Chao Phraya]], [[Semenanjung Malaya]], [[Sumatera]] dan [[Jawa]].<ref name="fishb">{{aut|FishBase}}: [http://www.fishbase.us/summary/Barbonymus-gonionotus.html ''Barbonymus gonionotus'' (Bleeker, 1849)]</ref>
Dorsal spines (total): 4; Dorsal soft rays (total): 8; Anal spines: 3; Anal soft rays: 6 - 7. Body is strongly compressed. The back is elevated, its dorsal profile arched, often concave above the occiput. The head is small; the snout pointed; the mouth terminal. The barbels are very minute or rudimentary, especially the upper ones, which sometimes disappear entirely. Color when fresh is silvery white, sometimes with a golden tint. The dorsal and caudal fins are gray to gray-yellow; the anal and pelvic fins light orange, their tips reddish; the pectoral fins pale to light yellow (Ref. 4792). Very few tubercles on the snout which are not visible without magnification; snout length much less than the width of the eye socket (Ref. 37768). Anal-fin with 6-7 branches rays (Ref. 12693).
Biology
Glossary (e.g. epibenthic)
Occurs at midwater to bottom depths in rivers, streams, floodplains, and occasionally in reservoirs. Seems to prefer standing water habitats instead of flowing waters. Inhabits the flooded forest during high water period (Ref. 12693). Feeds on plant matter (e.g. leaves, weeds, Ipomea reptans and Hydrilla) and invertebrates (Ref. 4835). A migratory species but not considered to be a long-distance migrant. Regarded as local migrant which moves from the Mekong up into small streams and canals and onto flooded areas during the rainy season and back again during receding water (Ref. 37770). Some reports indicated that upstream migration of this fish is triggered by the first rains and rising water levels. When it finds a tributary, canal or stream it moves upstream and eventually onto flooded areas. When water recedes, it migrates back into canals and streams and into the Mekong again (Ref. 37770). Often used as a pituitary donor for artificial propagation in aquaculture. Escapees from culture installations have become established in rivers and form the basis for capture fisheries on several Southeast Asian islands (Ref. 1739). Useful in cropping excessive vegetation in reservoirs (Ref. 2686). Used for lap pa (in the preparation of which the numerous small bones are ground fine) or grilled or used to make som pa. Usually marketed fresh and occasionally seen in the aquarium trade (Ref. 12693). A specimen measuring 45 cm TL (2,100 g) was reportedly caught from Dan Tchang Reservoir, Thailand on 8 July 2003 (Jean-Francois Helias, pers. comm., FISHING ADVENTURES THAILAND [mailto:fishasia@ksc.th.com] ).


Tawes bersifat [[herbivora]], terutama memakan [[tumbuh-tumbuhan]] seperti ''[[Hydrilla]]'', aneka tumbuhan air, dan daun-daunan yang terjatuh ke sungai. Meskipun demikian, tawes mau juga memangsa aneka [[invertebrata]]. Suhu air yang ideal untuk hidupnya antara 22-28&nbsp;°C.<ref name="fishb"/>


==Manfaat==
Tawes merupakan ikan sungai yang biasa dimakan orang di daerah [[Asia Tenggara]] daratan maupun kepulauan. Ikan tawes tergolong ikan yang digemari sebagai konsumsi ikan goreng. Tidak mengherankan bila ikan ini banyak dipelihara orang. Taksiran produksi ikan ini dari pemeliharaan di wilayah Asia Tenggara dan [[Bangladesh]] adalah lebih dari 50.000 ton di tahun 1994.<ref name="gari"/>


Sifatnya sebagai herbivora dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan [[gulma]] air<ref name="fishb"/>. Penelitian yang dilakukan di [[Danau Maninjau]], [[Sumatera Barat]], mendapatkan bahwa ikan tawes dan [[nilem]] yang tidak diberi pakan secara khusus telah memakan aneka [[fitoplankton]] yang terdapat di danau, sehingga jenis-jenis ikan ini berpeluang untuk digunakan sebagai pembersih air [[danau]].<ref>{{aut|Syandri, H.}} 2004. [http://www.unri.ac.id/jurnal/jurnal_natur/vol6(2)/Hafrijal.pdf Penggunaan Ikan Nilem (''Osteochilus haselti'' CV) dan Ikan Tawes (''Puntius javanicus'' CV) Sebagai Agen Hayati Pembersih Perairan Danau Maninjau, Sumatera Barat]. ''Jurnal Natur Indonesia'' '''6''' (2): 87-90.</ref>
== Catatan kaki ==


Ikan tawes juga acap digunakan sebagai donor hormon hipofisis bagi ikan-ikan yang hendak dipijahkan<ref name="fishb"/>.
{{reflist}}

==Catatan taksonomis==
[[Pieter Bleeker]] telah mengidentifikasi hewan ini pada abad ke-19 dan memberi tiga nama berbeda dalam tiga penerbitan yang berlainan, yakni ''Barbus gonionotus'' (1850); ''B. javanicus'' (1855); dan ''B. koilometopon'' (1857). Dalam satu penerbitan yang lain (1860), Bleeker merevisi dan memindahkan ketiganya ke dalam [[genus|marga]] ''Systomus'' [[subgenus|anak marga]] ''Barbodes'' menjadi ''Systomus (Barbodes) gonionotus'', dan seterusnya. Selanjutnya, dalam karya monumentalnya ''Atlas Ichthyologique des Indes Orientales Néêrlandaises'' di tahun 1863, Bleeker memindahkan lagi ketiganya ke dalam marga ''Puntius (Barbodes)''. Meski demikian, Weber dan Beaufort tidak sepakat dan menganggap ketiganya hanya sinonim; mereka menggunakan nama ''Puntius javanicus'' tanpa menjelaskan mengapa nama epitet ''javanicus'' yang dipilih.<ref name="weber">{{aut|Weber, M. and L.F. de Beaufort}}. 1916. [http://www.archive.org/details/fishesofindoaust03weberich ''The Fishes of The Indo-Australian Archipelago''] '''III''':197-198. E.J. Brill. Leiden.</ref>

Terlepas dari perdebatan di atas, untuk beberapa lama dua nama spesies yang digunakan: ''Puntius gonionotus'' untuk jenis tawes yang ditemukan di [[Indocina]], dan ''P. javanicus'' untuk jenis yang hidup di [[Jawa]]<ref name="gari">{{aut|Garibaldi, L.}}. 1996. ''List of Animal Species Used in Aquaculture''. FAO Fisheries Circular No. 914 FIRI/C914</ref><ref>[http://www.dfid.gov.uk/r4d/Project/1294/Default.aspx The Development of Monosex Stocks in Puntius Species]</ref>. Akan tetapi beberapa pakar ikan terkemuka, seperti [[Walter Rainboth]] dan juga [[Maurice Kottelat]], sepakat untuk menganggap hanya satu spesies yang valid, dalam hal ini nama ''gonionotus'' yang memperoleh prioritas. Sementara Rainboth (1996) mengangkat ''Barbodes'' menjadi marga<ref>{{aut|Rainboth, W.J.}} 1996. ''Fishes of the Cambodian Mekong''. FAO Species Identification Field Guide for Fishery Purposes</ref>, Kottelat (1999) mengusulkan marga baru yang terpisah, ''Barbonymus'' yang memuat tawes sebagai anggotanya<ref>{{aut|Kottelat, M.}} [http://rmbr.nus.edu.sg/rbz/biblio/47/47rbz591-600.pdf Nomenclature of the genera ''Barbodes, Cyclocheilichthys, Rasbora'' and ''Chonerhinos'' (Teleostei: Cyprinidae and Tetraodontidae), with comments on the definition of the first reviser]. ''Raffles Bulletin of Zoology'', '''47'''(2): 591-600.</ref>.

== Catatan kaki ==
{{reflist|3}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{commons|Barbonymus gonionotus}}
* FAO Species Fact Sheet: [http://www.fao.org/fishery/species/2175/en ''Barbonymus gonionotus'' (Bleeker, 1850)]


* [http://www.fishbase.org/Summary/speciesSummary.php?ID=286&genusname=Barbonymus&speciesname=gonionotus&lang=English Data di FishBase]


[[Kategori:Ikan pangan]]
[[Category:Cyprinidae]]
[[Category:Ikan Indonesia]]
[[Category:Ikan konsumsi]]


[[de:Silberbarbe]]
[[de:Silberbarbe]]

Revisi per 7 Maret 2012 06.55

Tawes
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
B. gonionotus
Nama binomial
Barbonymus gonionotus
(Bleeker, 1850)
Sinonim

Barbus gonionotus Bleeker, 1850[1]
Barbus javanicus Bleeker, 1855
Barbus koilometopon Bleeker, 1857
Puntius jolamarki Smith, 1934
Puntius viehoeveri Fowler, 1943

Tawes (Barbonymus gonionotus Bleeker, 1850) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae. Ikan ini merupakan salah satu jenis yang penting dan populer dikembangkan dalam akuakultur sebagai ikan konsumsi. Secara alami tawes menyebar luas di Indocina dan kepulauan Sunda[2]. Telah dibudidayakan di kolam-kolam setidaknya semenjak abad ke-19, tawes juga diintroduksi ke pulau-pulau lain; misalnya ke Sulawesi[2]. Sementara, menurut catatan FAO, ikan ini juga diintroduksi ke Filipina (1956) dan ke India (1972)[3].

Nama-nama lainnya, di antaranya lawak, lalawak (Mly.); turub hawu (Sd.); dan tawes, badir (Jw.)[4]. Ada juga yang menyebutnya lampam jawa. Dalam bahasa Inggris, ikan ini dinamai Java Barb, Silver Barb, atau juga Tawes.

Pemerian

Ikan putihan berukuran sedang, panjang total hingga 330 mm. Gurat sisi 29-31 buah. 3 – 3½ sisik antara gurat sisi dengan sirip perut. Sirip dubur dengan 6½ jari-jari bercabang.[2]

Tinggi tubuh di awal sirip punggung 2,4-2,6 berbanding panjang standar (yakni panjang tanpa sirip ekor). Panjang kepala 4-4,3 berbanding panjang standar. Awal sirip punggung kira-kira sejajar sisik gurat sisi ke-10, di belakang awal sirip perut, dan terpisah dari ubun-ubun oleh 11 sisik. Rumus sirip punggung IV (jari-jari keras, duri).8 (jari-jari lunak); sirip dubur III.6; sirip dada I.14-15; dan sirip perut I.8. Jari-jari keras terakhir (yakni duri terbesar) sirip punggung dengan gerigi kuat di sisi belakangnya. Batang ekor dikelilingi 16 sisik.[4]

Seekor tawes dengan panjang tubuh hingga 45 cm pernah tertangkap di sebuah waduk di Thailand[5].

Ekologi

Di alam, tawes ditemukan hidup di jaringan sungai dan anak-anak sungai, dataran banjir, hingga ke waduk-waduk. Agaknya ikan ini menyukai air yang diam menggenang. Tercatat pula migrasi ikan ini meski tidak terlampau jauh, yakni dari sungai besar ke anak-anak sungai, saluran, dan dataran banjir, khususnya di awal musim hujan. Penyebaran alaminya tercatat di Sungai Mekong, Chao Phraya, Semenanjung Malaya, Sumatera dan Jawa.[5]

Tawes bersifat herbivora, terutama memakan tumbuh-tumbuhan seperti Hydrilla, aneka tumbuhan air, dan daun-daunan yang terjatuh ke sungai. Meskipun demikian, tawes mau juga memangsa aneka invertebrata. Suhu air yang ideal untuk hidupnya antara 22-28 °C.[5]

Manfaat

Tawes merupakan ikan sungai yang biasa dimakan orang di daerah Asia Tenggara daratan maupun kepulauan. Ikan tawes tergolong ikan yang digemari sebagai konsumsi ikan goreng. Tidak mengherankan bila ikan ini banyak dipelihara orang. Taksiran produksi ikan ini dari pemeliharaan di wilayah Asia Tenggara dan Bangladesh adalah lebih dari 50.000 ton di tahun 1994.[6]

Sifatnya sebagai herbivora dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan gulma air[5]. Penelitian yang dilakukan di Danau Maninjau, Sumatera Barat, mendapatkan bahwa ikan tawes dan nilem yang tidak diberi pakan secara khusus telah memakan aneka fitoplankton yang terdapat di danau, sehingga jenis-jenis ikan ini berpeluang untuk digunakan sebagai pembersih air danau.[7]

Ikan tawes juga acap digunakan sebagai donor hormon hipofisis bagi ikan-ikan yang hendak dipijahkan[5].

Catatan taksonomis

Pieter Bleeker telah mengidentifikasi hewan ini pada abad ke-19 dan memberi tiga nama berbeda dalam tiga penerbitan yang berlainan, yakni Barbus gonionotus (1850); B. javanicus (1855); dan B. koilometopon (1857). Dalam satu penerbitan yang lain (1860), Bleeker merevisi dan memindahkan ketiganya ke dalam marga Systomus anak marga Barbodes menjadi Systomus (Barbodes) gonionotus, dan seterusnya. Selanjutnya, dalam karya monumentalnya Atlas Ichthyologique des Indes Orientales Néêrlandaises di tahun 1863, Bleeker memindahkan lagi ketiganya ke dalam marga Puntius (Barbodes). Meski demikian, Weber dan Beaufort tidak sepakat dan menganggap ketiganya hanya sinonim; mereka menggunakan nama Puntius javanicus tanpa menjelaskan mengapa nama epitet javanicus yang dipilih.[4]

Terlepas dari perdebatan di atas, untuk beberapa lama dua nama spesies yang digunakan: Puntius gonionotus untuk jenis tawes yang ditemukan di Indocina, dan P. javanicus untuk jenis yang hidup di Jawa[6][8]. Akan tetapi beberapa pakar ikan terkemuka, seperti Walter Rainboth dan juga Maurice Kottelat, sepakat untuk menganggap hanya satu spesies yang valid, dalam hal ini nama gonionotus yang memperoleh prioritas. Sementara Rainboth (1996) mengangkat Barbodes menjadi marga[9], Kottelat (1999) mengusulkan marga baru yang terpisah, Barbonymus yang memuat tawes sebagai anggotanya[10].

Catatan kaki

  1. ^ Bleeker, P. (1849) 1850. Bijdrage tot de kennis der ichthyologische fauna van Midden- en Oost-Java, mit beschrijving van eenige nieuwe species. Verh. Bat. Gen. Kunst. Wetens. 23: 1-23.
  2. ^ a b c Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 44.
  3. ^ Welcomme, RL. 1988. FAO Fisheries Technical Paper No 294, 318 pp.
  4. ^ a b c Weber, M. and L.F. de Beaufort. 1916. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago III:197-198. E.J. Brill. Leiden.
  5. ^ a b c d e FishBase: Barbonymus gonionotus (Bleeker, 1849)
  6. ^ a b Garibaldi, L.. 1996. List of Animal Species Used in Aquaculture. FAO Fisheries Circular No. 914 FIRI/C914
  7. ^ Syandri, H. 2004. Penggunaan Ikan Nilem (Osteochilus haselti CV) dan Ikan Tawes (Puntius javanicus CV) Sebagai Agen Hayati Pembersih Perairan Danau Maninjau, Sumatera Barat. Jurnal Natur Indonesia 6 (2): 87-90.
  8. ^ The Development of Monosex Stocks in Puntius Species
  9. ^ Rainboth, W.J. 1996. Fishes of the Cambodian Mekong. FAO Species Identification Field Guide for Fishery Purposes
  10. ^ Kottelat, M. Nomenclature of the genera Barbodes, Cyclocheilichthys, Rasbora and Chonerhinos (Teleostei: Cyprinidae and Tetraodontidae), with comments on the definition of the first reviser. Raffles Bulletin of Zoology, 47(2): 591-600.

Pranala luar