Lompat ke isi

PS Barito Putera: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 50: Baris 50:
|worstdefeat =
|worstdefeat =
|topscorer =
|topscorer =
|fansgroup = Barito Mania (Bartman), Laskar Mania (Lasman) dan ND Yellow Boys
|fansgroup =Laskar Mania (Lasman)
|honours = <!--
|honours = <!--
|American = -->
|American = -->

Revisi per 8 Januari 2012 06.04

PS Barito Putera
Logo PS Barito Putera
Nama lengkapPersatuan Sepak Bola Barito Putera
JulukanBekantan Hamuk
Laskar Antasari
Berdiri1988
StadionStadion 17 Mei
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan
(Kapasitas: 15.000)
Ketua UmumH. Sulaiman H.B
ManajerH. Zaenal Hadi Sulaiman
PelatihSalahudin
Asisten PelatihYunan Helmi
LigaDivisi Utama
20096 Besar
Kostum kandang
Kostum tandang

|firstgame = |largestwin = |worstdefeat = |topscorer = |fansgroup =Laskar Mania (Lasman) |honours = }} PS Barito Putera (singkatan dari: Persatuan Sepak Bola Barito Putera) adalah klub sepak bola Indonesia berbasis di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. yang bermain di Divisi Utama Liga Indonesia .Dan menmpati posisi kelima pada Divisi Utama Liga Indonesia musim 2010/2011

Sejarah

Barito Putera adalah klub sepak bola milik H. Sulaiman HB, seorang pengusaha terkemuka dan kemudian juga terkenal sebagai Ketua Partai Golkar Kalimantan Selatan. Bermarkas di Stadion 17 Mei.

Salah satu pemain terbaik Barito Putera adalah Frans Sinatra Huwae, putra keluarga Huwae yang lahir di Amuntai, Hulu Sungai Utara.

Pertandingan semifinal lawan Persib di Divisi Utama Liga Indonesia 1994/1995 itu merupakan pertandingan yang tak terlupakan tidak hanya bagi seluruh pemain, tapi juga bagi seluruh warga Kalimantan Selatan dan Tengah. Meski akhirnya kalah 0-1 oleh gol sundulan kepala Kekey Zakaria, Barito pulang disambut bak pahlawan. Manusia menyemut sepanjang 30 km mulai dari Bandara Syamsuddin Noor hingga ke tengah kota Banjarmasin.

Tanggal 31 Oktober 2008,tim ini berhasil menjuarai kompetisi Divisi Dua Liga Indonesia dan promosi ke Divisi Satu Liga Indonesia musim 2009. 1988/1989


Barito Putera dibentuk dengan harapan memajukan sepakbola banua. Lahir dari inisiatif H. Sulaiman HB, yang saat itu sedang mempertaruhkan nyawa di RS Pondok Indah Jakarta karena dihadapkan pada operasi besar. Beberapa pemainnya berasal dari Persinus, beberapa diantaranya adalah :Fachri Amiruddin, Abdillah, Sir Yusuf Huawe. Awal berdirinya langsung mengikuti Galatama, dengan manajer M Hatta dan Arsitek Andi Lala asal Ujung Pandang.


1989/1990

Pemain Legendaris Barito, Frans Sinatra Huwae bergabung setelah dipanggil H. Leman, frans mundur dari Klub Pelita Jaya. Pelatih saat itu Sukma Sejati, dan Frans menjadi kapten Barito.


1990/1991

Pelatih Sukma Sejati digantikan Maryoto, dimana beliau adalah instruktur Diklat Ragunan yang membimbing Frans. Salahudin bergabung Barito dan kemudian dipanggil Timnas Sea Games Manila dan mendapat medali emas. Salahudin jadi satu-satunya pemain Barito yang digaji PSSI seumur hidup.


1991/1992

Barito Putera melesat dibawah arahan Maryoto menumbangkan tim-tim Galatama. Akhir 1992, maryoto dipanggil PSSI untuk melatih Timnas. Pelatih Barito kemudian dipegang (alm) Andi Teguh.


1992/1993

Andi Teguh membawa barito semakin solid dengan pemain lokal di kompetisi galatama seperti Frans, Salahudin, Zainuri, Yusuf Luluporo, Abdillah, Albert Korano, Fahmi Amiruddin, Dasrul Bahri, Joko Hariyanto, Heriansyah, Saiman dll.


1993/1994

Daniel Roekito menggantikan Andi Teguh pada 1993, memoles Barito menjadi salah satu Tim yang ditakuti di Liga Dunhill. Memunculkan striker yang sangat disegani saat itu, Buyung Ismu.


1994/1995

Tahun yang tak bisa dilupakan, Barito Putera yang saat itu dimanejeri H Rahmadi HAS, diarsiteki Daniel Roekito dan diujung tombaki Dasrul Bahri dan si"kijang" Joko Heryanto sukses ke semifinal Ligina I yang diantaranya sempat mengalahkan Pelita Jaya plus Roger Milla nya. Sayang mereka tumbang di semifinal kala berhadapan dengan Persib Bandung 0-1 di Senayan. Padahal saat itu Barito adalah salah satu dari 3 tim yang tidak memakai pemain asing pada babak 8 besar tersebut disamping Persib Bandung dan Assyabab Salim Group Surabaya. Kekalahan yang disebut oleh media-media nasional sebagai keberhasilan yang dirampok, karena kekalahan tersebut disinyalir sudah diskenariokan. Namun sepulangnya dari Senayan, Barito disambut bak Pahlawan, manusia menyemut dari Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru ke arah Banjarmasin sepanjang 30 km dengan kostum merah kebanggan Barito Putera pada waktu itu.


1995/1996

Tahun ini Barito tidak mampu mempertahankan prestasinya, setelah beberapa pekan menghuni papan bawah, yang diiringi dengan menurunnya kesehatan Daniel Roekito, Barito bisa lepas dari degradasi


1996/1997

Tahun ini Barito hanya mampu masuk 12 Besar Liga Indonesia III yang disponsori perusahaan rokok Kansas, Daniel Roekito digantikan oleh pelatih asal Bulgaria, Alexander Dimitrov "Sasho" Kostov. Sejak berdiri hingga sekarang, "Sasho" Kostov adalah pelatih asing satu-satunya yang pernah menukangi Barito. Dalam putaran 12 besar di Bandung, Barito hanya mampu memetik 1 poin hasil imbang 2-2 dengan Persma Manado.


1997/1998

Barito pada liga Indonesia IV sebenarnya memiliki peluang untuk maju kebabak berikutnya seandainya Liga Indonesia IV ini tidak dihentikan karena krisis moneter, politik dan keamanan di Indonesia


1998/1999

Dengan mengandalkan kapten Frans Sinatra Huwae dan striker yang kerap mengejutkan,Ronny Arifin; namun belum ada peningkatan, Barito gagal ke 12 Besar Ligina.


1999/2000

Sempat menumbangkan Juara bertahan PSIS Semarang Di laga pembuka di Semarang 2-0, Barito hanya menempati urutan 9 posisi akhir klasemen dan gagal lolos ke babak 8 besar Liga Indonesia VI ini

2000/2001 Kedatangan 4 kuartet muda dari Makassar Isnan Ali, Sunar Sulaiman, Firman Usman dan Sofyan Morhan setahun sebelumnya memberi berkah bagi Barito pada Liga ini. Di pioniri Bambang Harsoyo, Bako Sadissou, Amir Yusuf Pohan. Barito dapat lolos kebabak 8 Besar di Medan, meski akhirnya hanya menjadi juru kunci di fase tersebut. Pada Tahun ini juga Bako Sadissou dinobatkan sebagai Top Skor Liga Indonesia VII ini. Bako yang sempat tenggelam di PSMS Medan, tak dinyana langsung mencuat saat bermain di Barito Putera.

2001/2002 Masih dengan skuad yang sebagian besar sama, Barito kembali mampu bertengger di posisi 4 besar dan lolos kebabak 8 besar. Bahkan sempat beberapa pekan memimpin klasemen; yang sempat membingungkan pengurus klub,karena seandainya menjadi juara grup, Barito akan menjadi tuan rumah babak 8 besar, namun lampu Stadion 17 Mei tidak memadai untuk digunakan pada malam hari,sesuai jadwal 8 besar yang biasanya ada pertandingan malam hari. Meski hal itu akhirnya tidak terjadi karena Petrokimia Putra yang akhirnya menjadi Juara Grup. Dan..seperti tahun sebelumnya, Barito kembali pulang tanpa poin pada 8 Besar di Padang ini


2002/2003

Kondisi Keuangan manajemen Barito Putera sedang mengalami kemunduran, Frans Sinarta Huwae dipercaya melatih Barito Putera yang saat itu masih mengawali karir kepelatihannya. Sayang, setelah 9 Tahun berada di kasta tertinggi Liga Indonesia, Barito harus terpuruk ke Divisi I, sungguh kenangan pahit bagi Barito Putera.


2003/2004

Barito kembali harus jatuh ke Divisi II, Frans digantikan (alm)Gusti Gazali. Sempat diisukan bubar, namun manajer Hasnuriyadi membantahnya dengan press release yang dikirim ke media cetak pada tahun itu.


2004/2007

Ditengah situasi Krisis, H Sulaiman HB menunjuk Putera Bungsunya Zainal hadi HAS untuk jadi manajer tim. Zainal kemudian memanggil Salahudin yang sukses menghantarkan Persepar Palangkaraya ke Divisi I Liga indonesia pada 2007.


2007/2008

Dalam keadaan yang terpuruk, Salahudin memikul tanggung jawab mengembalikan Barito seperti jaman 1994/1995. Akhirnya Salahudin berhasil mengumpulkan materi pemain yang punya semangat juang tinggi dan meraih Juara Divisi II pada 2008 dan mendapat promosi ke Divisi I pada 2008.


2008/2009

Gairah tim kebali digalakkan, semangat masuk Divisi Utama jadi bidikan. Hadirlah pilar-pilar terbaik Salahudin seperti Sugeng Wahyudi, Husin Mugni, Dwi Permana, Zulkan Arief, Adre Djoko, Sartibi Darwis, dll. Barito mampu bertahan di divisi I.


2009/2010

Akhirnya Salahudin sukses membawa Barito Putera naik tahta ke Divisi Utama Liga Indonesia.


2010/2011

Ditangan salahudin Barito Putera mampu bertahan di papan tengah Grup 3 Kompetisi Divisi Utama Liga Ti-Phone. Jika tahun ini bisa jadi tim kuat di Liga Ti-Phone, setidaknya tahun depan bisa jadi pelecut untuk menembus Liga Super Indonesia atau ISL. Pada laga terakhir melawan PSS Sleman, Barito takluk 0-1 sehingga finish di urutan ke 6 Divisi Utama Liga indonesia dan gagal lolos ke Piala Indonesia. Namun kemungkinan harapan besar Barito berlaga di Piala Indonesia sangat terbuka. Barito naik peringkat ke 5 setelah PSSI menghukum Persebaya Divisi Utama karena ketahuan memakai pemain yang tidak sah

Skuad Utama

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
1 DF Indonesia IDN Maidiansyah
2 FW Indonesia IDN Sugeng Wahyudi
3 MF Indonesia IDN Sartibi Darwis
4 DF Indonesia IDN Guntur Ariyadi
5 MF Indonesia IDN Septa Ariyanto
6 DF Kamerun CMR Henry Njombi Elad (club captain)
7 GK Indonesia IDN Husyn Mugni
8 GK Indonesia IDN Afriyanto
9 MF Indonesia IDN Ana Supritna
10 MF Liberia LBR Sackie Doe
11 FW Indonesia IDN Dicky Gutama
12 FW Indonesia IDN Syaifullah Nazar
No. Pos. Negara Pemain
13 FW Kamerun CMR Bienvenue Dieudonne Nnengue
14 DF Indonesia IDN Bisri Mustafa
15 DF Indonesia IDN Rian Miziar
15 DF Indonesia IDN Ahmad Zahrul Huda
16 DF Indonesia IDN Andriansyah
17 MF Indonesia IDN Amirul Mukminin (vice-captain)
18 MF Indonesia IDN Andrey Djoko P
19 MF Indonesia IDN Mahmud Mony
20 MF Indonesia IDN Muhammad Alam
21 MF Indonesia IDN Ana Supritna
22 FW Indonesia IDN Dicky Gutama
23 FW Indonesia IDN Syaifullah Nazar

Youth Squad

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
24 FW Indonesia IDN Marchel Clementino Huwae
25 FW Indonesia IDN Muhammad Nizar
26 FW Indonesia IDN Yudi Ersandi

Coaching Staff

Position Name Nationality
Manager H Hasnuryadi HAS  Indonesia
Assistant manager  Indonesia
Head Coach Salahudin  Indonesia
Assistant Coach Yunan Helmi  Indonesia
Assistant Coach 1 Ismairi  Indonesia
Goalkeeping Coach Ismairi  Indonesia
Fitness Coach  Indonesia
Doctor Team  Indonesia
Kinesiotherapy/Measseur 1  Indonesia
Kinesiotherapy/Measseur 2  Indonesia
Kinesiotherapy/Measseur 3  Indonesia

Pranala luar