Lompat ke isi

Pembangkit listrik tenaga batu bara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Membatalkan revisi 5146929 oleh 180.246.121.130 (Bicara)
Botrie (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 4: Baris 4:


Siklus di PLTU dapat dibedakan menjadi
Siklus di PLTU dapat dibedakan menjadi
#Siklus Udara, sebagai campuran bahan bakar
# Siklus Udara, sebagai campuran bahan bakar
#Siklus Air, sebagai media untuk menghasilkan uap air (steam)
# Siklus Air, sebagai media untuk menghasilkan uap air (steam)
#Siklus Batubara, sebagai bahan bakar
# Siklus Batubara, sebagai bahan bakar


==Siklus Udara==
== Siklus Udara ==
Udara sebagai campuran bahan bakar masuk ke dalam Boiler melalui PA Fan, FD Fan dan ID Fan. PA Fan mengalirkan udara awal masuk boiler dalam kondisi hangat, karena udara di PA Fan telah dipanaskan dahulu oleh sisa panas pembakaran di Economizer.
Udara sebagai campuran bahan bakar masuk ke dalam Boiler melalui PA Fan, FD Fan dan ID Fan. PA Fan mengalirkan udara awal masuk boiler dalam kondisi hangat, karena udara di PA Fan telah dipanaskan dahulu oleh sisa panas pembakaran di Economizer.



Revisi per 29 Mei 2012 18.12

Pembangkit Listrik Tenaga Uap, sebuah pembangkit listrik bertenaga reaktor air didih uap.

Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara adalah salah satu jenis instalasi pembangkit tenaga listrik dimana tenaga listrik didapat dari mesin turbin yang diputar oleh uap yang dihasilkan melalui pembakaran batubara.

Siklus di PLTU dapat dibedakan menjadi

  1. Siklus Udara, sebagai campuran bahan bakar
  2. Siklus Air, sebagai media untuk menghasilkan uap air (steam)
  3. Siklus Batubara, sebagai bahan bakar

Siklus Udara

Udara sebagai campuran bahan bakar masuk ke dalam Boiler melalui PA Fan, FD Fan dan ID Fan. PA Fan mengalirkan udara awal masuk boiler dalam kondisi hangat, karena udara di PA Fan telah dipanaskan dahulu oleh sisa panas pembakaran di Economizer.

PLTU batubara adalah sumber utama dari listrik dunia saat ini. Sekitar 60% listrik dunia bergantung pada batubara, hal ini dikarenakan PLTU batubara bisa menyediakan listrik dengan harga yang murah. Kelemahan utama dari PLTU batubara adalah pencemaran emisi karbonnya sangat tinggi, paling tinggi dibanding bahan bakar lain.