Tawes: Perbedaan antara revisi
k +pics +minor |
→Manfaat: +info |
||
Baris 41: | Baris 41: | ||
[[Berkas:Barbon gonion 120127-22842 tsm.JPG|thumb|left|180px|Bagian belakang tubuh]] |
[[Berkas:Barbon gonion 120127-22842 tsm.JPG|thumb|left|180px|Bagian belakang tubuh]] |
||
==Manfaat== |
==Manfaat== |
||
===Akuakultur=== |
|||
⚫ | Tawes |
||
Ikan ini termasuk satu dari lima jenis ikan air tawar terpenting dari pemeliharaan di [[Thailand]] <ref>{{cite web|url=http://www.fao.org/fi/website/FIRetrieveAction.do?dom=countrysector&xml=naso_thailand.xml|title=National Aquaculture Sector Overview - Thailand|publisher=Food and Agriculture Organization of the United Nations}}</ref>. Sebagaimana [[ikan nila]], tawes mudah dipelihara tanpa memerlukan teknik yang rumit dan mahal, menjadikannya ikan kolam yang populer di [[Bangladesh]] <ref>[http://www.agriculturesnetwork.org/magazines/global/searching-synergy/women-integrate-fish-and-farming Women integrate fish and farming]</ref>. Taksiran produksi ikan tawes dari pemeliharaan di wilayah Asia Tenggara dan Bangladesh adalah lebih dari 50.000 ton di tahun 1994<ref name="gari"/>. |
|||
Dipelihara di kolam, tawes jarang mencapai panjang tubuh melebihi 40 cm dan berat melebihi 1,5 [[kilogram|kg]]. Namun terdapat rekor pancingan tawes seberat 2,8 kg di Danau Teak Tree di Thailand, dan seberat 13 kg (panjang 90 cm) di [[Malaysia]]<ref>Fishing world records: [http://www.fishing-worldrecords.com/carps/Barbonymus%20gonionotus.html ''Barbonymus gonionotus'']</ref>. |
|||
===Masakan=== |
|||
⚫ | |||
Tawes merupakan ikan konsumsi yang penting menurut tradisi masak-memasak di Thailand, Laos, dan Kamboja. Di [[Laos]], tawes biasa dimasak sebagai ''Lap Pa''<ref>[http://www.asianspicyrecipes.com/recipes/laos/lap_pa_keng.php Lap Pa Keng (Minced Raw Fish)]</ref>. Sementara di Thailand, daging tawes dimasak sebagai ''Pla som'' (ปลาส้ม, ikan asam)<ref>[http://thaifoodandtravel.com/blog/tag/pla-som/ Pla som, or sour fish]</ref> atau sebagai salah satu campuran ''[[Tom yam]]''. |
|||
===Pengendali gulma=== |
|||
Sifatnya sebagai herbivora dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan [[gulma]] air<ref name="fishb"/>. Penelitian yang dilakukan di [[Danau Maninjau]], [[Sumatera Barat]], mendapatkan bahwa ikan tawes dan [[nilem]] yang tidak diberi pakan secara khusus telah memakan aneka [[fitoplankton]] yang terdapat di danau, sehingga jenis-jenis ikan ini berpeluang untuk digunakan sebagai pembersih air [[danau]].<ref>{{aut|Syandri, H.}} 2004. [http://www.unri.ac.id/jurnal/jurnal_natur/vol6(2)/Hafrijal.pdf Penggunaan Ikan Nilem (''Osteochilus haselti'' CV) dan Ikan Tawes (''Puntius javanicus'' CV) Sebagai Agen Hayati Pembersih Perairan Danau Maninjau, Sumatera Barat]. ''Jurnal Natur Indonesia'' '''6''' (2): 87-90.</ref> |
Sifatnya sebagai herbivora dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan [[gulma]] air<ref name="fishb"/>. Penelitian yang dilakukan di [[Danau Maninjau]], [[Sumatera Barat]], mendapatkan bahwa ikan tawes dan [[nilem]] yang tidak diberi pakan secara khusus telah memakan aneka [[fitoplankton]] yang terdapat di danau, sehingga jenis-jenis ikan ini berpeluang untuk digunakan sebagai pembersih air [[danau]].<ref>{{aut|Syandri, H.}} 2004. [http://www.unri.ac.id/jurnal/jurnal_natur/vol6(2)/Hafrijal.pdf Penggunaan Ikan Nilem (''Osteochilus haselti'' CV) dan Ikan Tawes (''Puntius javanicus'' CV) Sebagai Agen Hayati Pembersih Perairan Danau Maninjau, Sumatera Barat]. ''Jurnal Natur Indonesia'' '''6''' (2): 87-90.</ref> |
||
===Ikan donor=== |
|||
Ikan tawes juga acap digunakan sebagai donor [[hormon]] [[hipofisis]] bagi ikan-ikan yang hendak dipijahkan<ref name="fishb"/>. |
Ikan tawes juga acap digunakan sebagai donor [[hormon]] [[hipofisis]] bagi ikan-ikan yang hendak dipijahkan<ref name="fishb"/>. |
||
Revisi per 9 Maret 2012 01.32
Tawes | |
---|---|
Tawes, Barbonymus gonionotus, dari Mandalamekar, Jatiwaras, Tasikmalaya | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | B. gonionotus
|
Nama binomial | |
Barbonymus gonionotus (Bleeker, 1850)
| |
Sinonim | |
Barbus gonionotus Bleeker, 1850[1] |
Tawes (Barbonymus gonionotus Bleeker, 1850) adalah sejenis ikan air tawar anggota suku Cyprinidae. Ikan ini merupakan salah satu jenis yang penting dan populer dikembangkan dalam akuakultur sebagai ikan konsumsi. Secara alami tawes menyebar luas di Indocina dan kepulauan Sunda[2]. Telah dibudidayakan di kolam-kolam setidaknya semenjak abad ke-19, tawes juga diintroduksi ke pulau-pulau lain; misalnya ke Sulawesi[2]. Sementara, menurut catatan FAO, ikan ini juga diintroduksi ke Filipina (1956) dan ke India (1972)[3].
Nama-nama lainnya, di antaranya lawak, lalawak (Mly.); turub hawu (Sd.); dan tawes, badir (Jw.)[4]. Ada juga yang menyebutnya lampam jawa. Dalam bahasa Inggris, ikan ini dinamai Java Barb, Silver Barb, atau juga Tawes.
Pemerian
Ikan putihan berukuran sedang, panjang total hingga 330 mm. Gurat sisi 29-31 buah. 3 – 3½ sisik antara gurat sisi dengan sirip perut. Sirip dubur dengan 6½ jari-jari bercabang.[2]
Tinggi tubuh di awal sirip punggung 2,4-2,6 berbanding panjang standar (yakni panjang tanpa sirip ekor). Panjang kepala 4-4,3 berbanding panjang standar. Awal sirip punggung kira-kira sejajar sisik gurat sisi ke-10, di belakang awal sirip perut, dan terpisah dari ubun-ubun oleh 11 sisik. Rumus sirip punggung IV (jari-jari keras, duri).8 (jari-jari lunak); sirip dubur III.6; sirip dada I.14-15; dan sirip perut I.8. Jari-jari keras terakhir (yakni duri terbesar) sirip punggung dengan gerigi kuat di sisi belakangnya. Batang ekor dikelilingi 16 sisik.[4]
Seekor tawes dengan panjang tubuh hingga 45 cm pernah tertangkap di sebuah waduk di Thailand[5].
Ekologi
Di alam, tawes ditemukan hidup di jaringan sungai dan anak-anak sungai, dataran banjir, hingga ke waduk-waduk. Agaknya ikan ini menyukai air yang diam menggenang. Tercatat pula migrasi ikan ini meski tidak terlampau jauh, yakni dari sungai besar ke anak-anak sungai, saluran, dan dataran banjir, khususnya di awal musim hujan. Penyebaran alaminya tercatat di Sungai Mekong, Chao Phraya, Semenanjung Malaya, Sumatera dan Jawa.[5]
Tawes bersifat herbivora, utamanya memakan tumbuh-tumbuhan seperti Hydrilla, aneka tumbuhan air, dan daun-daunan yang terjatuh ke sungai. Meskipun demikian, tawes mau juga memangsa aneka invertebrata. Suhu air yang ideal untuk hidupnya antara 22-28 °C.[5]
Manfaat
Akuakultur
Ikan ini termasuk satu dari lima jenis ikan air tawar terpenting dari pemeliharaan di Thailand [6]. Sebagaimana ikan nila, tawes mudah dipelihara tanpa memerlukan teknik yang rumit dan mahal, menjadikannya ikan kolam yang populer di Bangladesh [7]. Taksiran produksi ikan tawes dari pemeliharaan di wilayah Asia Tenggara dan Bangladesh adalah lebih dari 50.000 ton di tahun 1994[8].
Dipelihara di kolam, tawes jarang mencapai panjang tubuh melebihi 40 cm dan berat melebihi 1,5 kg. Namun terdapat rekor pancingan tawes seberat 2,8 kg di Danau Teak Tree di Thailand, dan seberat 13 kg (panjang 90 cm) di Malaysia[9].
Masakan
Tawes adalah salah satu ikan sungai yang biasa dimakan orang di daerah Asia Tenggara daratan maupun kepulauan. Ikan tawes tergolong ikan yang digemari sebagai konsumsi ikan goreng dan lain-lain masakan.
Tawes merupakan ikan konsumsi yang penting menurut tradisi masak-memasak di Thailand, Laos, dan Kamboja. Di Laos, tawes biasa dimasak sebagai Lap Pa[10]. Sementara di Thailand, daging tawes dimasak sebagai Pla som (ปลาส้ม, ikan asam)[11] atau sebagai salah satu campuran Tom yam.
Pengendali gulma
Sifatnya sebagai herbivora dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan gulma air[5]. Penelitian yang dilakukan di Danau Maninjau, Sumatera Barat, mendapatkan bahwa ikan tawes dan nilem yang tidak diberi pakan secara khusus telah memakan aneka fitoplankton yang terdapat di danau, sehingga jenis-jenis ikan ini berpeluang untuk digunakan sebagai pembersih air danau.[12]
Ikan donor
Ikan tawes juga acap digunakan sebagai donor hormon hipofisis bagi ikan-ikan yang hendak dipijahkan[5].
Catatan taksonomis
Pieter Bleeker telah mengidentifikasi hewan ini pada abad ke-19 dan memberi tiga nama berbeda dalam tiga penerbitan yang berlainan, yakni Barbus gonionotus (1850); B. javanicus (1855); dan B. koilometopon (1857). Dalam satu penerbitan yang lain (1860), Bleeker merevisi dan memindahkan ketiganya ke dalam marga Systomus anak marga Barbodes menjadi Systomus (Barbodes) gonionotus, dan seterusnya. Selanjutnya, dalam karya monumentalnya Atlas Ichthyologique des Indes Orientales Néêrlandaises di tahun 1863, Bleeker memindahkan lagi ketiganya ke dalam marga Puntius (Barbodes). Meski demikian, Weber dan Beaufort tidak sepakat dan menganggap ketiganya hanya sinonim; mereka menggunakan nama Puntius javanicus tanpa menjelaskan mengapa nama epitet javanicus yang dipilih.[4]
Terlepas dari perdebatan di atas, untuk beberapa lama dua nama spesies yang digunakan: Puntius gonionotus untuk jenis tawes yang ditemukan di Indocina, dan P. javanicus untuk jenis yang hidup di Jawa[8][13]. Akan tetapi beberapa pakar ikan terkemuka, seperti Walter Rainboth dan juga Maurice Kottelat, sepakat untuk menganggap hanya satu spesies yang valid, dalam hal ini nama gonionotus yang memperoleh prioritas. Sementara Rainboth (1996) mengangkat Barbodes menjadi marga[14], Kottelat (1999) mengusulkan marga baru yang terpisah, Barbonymus, yang memuat tawes sebagai salah satu anggotanya[15].
Catatan kaki
- ^ Bleeker, P. (1849) 1850. Bijdrage tot de kennis der ichthyologische fauna van Midden- en Oost-Java, mit beschrijving van eenige nieuwe species. Verh. Bat. Gen. Kunst. Wetens. 23: 1-23.
- ^ a b c Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, S. Wirjoatmodjo. 1993. Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Periplus Edition (HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH Jakarta. hal 44.
- ^ Welcomme, RL. 1988. FAO Fisheries Technical Paper No 294, 318 pp.
- ^ a b c Weber, M. and L.F. de Beaufort. 1916. The Fishes of The Indo-Australian Archipelago III:197-198. E.J. Brill. Leiden.
- ^ a b c d e FishBase: Barbonymus gonionotus (Bleeker, 1849)
- ^ "National Aquaculture Sector Overview - Thailand". Food and Agriculture Organization of the United Nations.
- ^ Women integrate fish and farming
- ^ a b Garibaldi, L.. 1996. List of Animal Species Used in Aquaculture. FAO Fisheries Circular No. 914 FIRI/C914
- ^ Fishing world records: Barbonymus gonionotus
- ^ Lap Pa Keng (Minced Raw Fish)
- ^ Pla som, or sour fish
- ^ Syandri, H. 2004. Penggunaan Ikan Nilem (Osteochilus haselti CV) dan Ikan Tawes (Puntius javanicus CV) Sebagai Agen Hayati Pembersih Perairan Danau Maninjau, Sumatera Barat. Jurnal Natur Indonesia 6 (2): 87-90.
- ^ DFID. 1998. The Development of Monosex Stocks in Puntius Species
- ^ Rainboth, W.J. 1996. Fishes of the Cambodian Mekong. FAO Species Identification Field Guide for Fishery Purposes
- ^ Kottelat, M. Nomenclature of the genera Barbodes, Cyclocheilichthys, Rasbora and Chonerhinos (Teleostei: Cyprinidae and Tetraodontidae), with comments on the definition of the first reviser. Raffles Bulletin of Zoology, 47(2): 591-600.
Pranala luar
- FAO Species Fact Sheet: Barbonymus gonionotus (Bleeker, 1850)