Lompat ke isi

Kopi luwak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sinukarta (bicara | kontrib)
Pranala luar/Referensi: bersifat promosi
Baris 4: Baris 4:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Asal mula Kopi Luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di koloninya di [[Hindia Belanda]] terutama di pulau Jawa dan Sumatera.<ref>[http://www.whitekoffie.com/ White Koffie]</ref> Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dari [[Yaman]]. Pada era "Tanam Paksa" atau ''[[Cultuurstelsel]]'' (1830—1870), Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak.<ref>National Geographic Travellers Indonesia, November 2010, page 44</ref> Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.
Asal mula Kopi Luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di koloninya di [[Hindia Belanda]] terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dari [[Yaman]]. Pada era "Tanam Paksa" atau ''[[Cultuurstelsel]]'' (1830—1870), Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak.<ref>National Geographic Travellers Indonesia, November 2010, page 44</ref> Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.


[[Berkas:Kopi luwak 090910-0075 lamb.JPG|thumb|200px|Gambar Kopi luwak asli]]
[[Berkas:Kopi luwak 090910-0075 lamb.JPG|thumb|200px|Gambar Kopi luwak asli]]
Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna. Biji kopi luwak seperti ini, pada masa lalu hingga kini sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial dan sempurna di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia.<ref>[http://fulcaff.com/kopi-luwak Kopi Luwak Fulcaff]</ref>
Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna. Biji kopi luwak seperti ini, pada masa lalu hingga kini sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial dan sempurna di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia.


Kopi Luwak yang diberikan oleh Presiden Indonesia, [[Susilo Bambang Yudhoyono]] kepada PM [[Australia]], [[Kevin Rudd]], pada kunjungannya ke Australia di awal Maret 2010 menjadi perhatian pers Australia karena menurut Jawatan [[Karantina]] Australia tidak melalui pemeriksaan terlebih dahulu. Pers menjulukinya ''dung diplomacy''.
Kopi Luwak yang diberikan oleh Presiden Indonesia, [[Susilo Bambang Yudhoyono]] kepada PM [[Australia]], [[Kevin Rudd]], pada kunjungannya ke Australia di awal Maret 2010 menjadi perhatian pers Australia karena menurut Jawatan [[Karantina]] Australia tidak melalui pemeriksaan terlebih dahulu. Pers menjulukinya ''dung diplomacy''.
Baris 13: Baris 13:


== Daerah penghasil ==
== Daerah penghasil ==
* [[Dataran Tinggi Gayo|Gayo]], [[Aceh]]<ref>[http://www.winsscoffee.com/kopiluwak-acehgayo/ Kopi Luwak Gayo-Aceh. WinssCoffee. Diakses pada 22 Mei 2011.]</ref>
* [[Dataran Tinggi Gayo|Gayo]], [[Aceh]]
* [[Sidikalang]]
* [[Sidikalang]]<ref>[http://www.winsscoffee.com/kopiluwak-sidikalang/ Kopi Luwak Sidikalang. WinssCoffee. Diakses pada 22 Mei 2011.]</ref>
* Desa [[Janji Maria, Barumun Tengah, Padang Lawas|Janji Maria]], Kecamatan [[Barumun Tengah, Padang Lawas|Barumun Tengah]], [[Kabupaten Padang Lawas]], 40 kilometer dari [[Laguboti]].<ref>[http://www.jetstarmag.com/story/golden-brew/1316/1/ JetStar Magazine:Golden Brew] diakses 22 Mei 2011</ref>
* Desa [[Janji Maria, Barumun Tengah, Padang Lawas|Janji Maria]], Kecamatan [[Barumun Tengah, Padang Lawas|Barumun Tengah]], [[Kabupaten Padang Lawas]], 40 kilometer dari [[Laguboti]].<ref>[http://www.jetstarmag.com/story/golden-brew/1316/1/ JetStar Magazine:Golden Brew] diakses 22 Mei 2011</ref>
* [[Kota Pagaralam]]
* [[Kota Pagaralam]]
* [[Semende]], [[Kabupaten Muara Enim]]
* [[Semende]], [[Kabupaten Muara Enim]]
* [[Kotabumi]], [[Lampung]]<ref>[http://www.winsscoffee.com/kopiluwak-lampung/ Kopi Luwak Lampung. WinssCoffee. Diakses pada 22 Mei 2011.]</ref><ref>[http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/11/28/14415468/Cerita.tentang.Kopi.Luwak.Lampung Kopi Luwak Lampung. Kompas. 28 November 2010. Diakses pada 22 Mei 2011.]</ref>
* [[Kotabumi]], [[Lampung]]<ref>[http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/11/28/14415468/Cerita.tentang.Kopi.Luwak.Lampung Kopi Luwak Lampung. Kompas. 28 November 2010. Diakses pada 22 Mei 2011.]</ref>
* [[Jawa Barat]]
* [[Jawa Barat]]<ref>[http://www.winsscoffee.com/kopiluwak-jawabarat/ Kopi Luwak Jawa Barat. WinssCoffee. Diakses pada 22 Mei 2011.]</ref>
* [[Jawa Timur]]
* [[Jawa Timur]]<ref>[http://www.pemenangsejati.com/ Kopi Luwak Amstirdam.]</ref>


== Rujukan ==
== Rujukan ==
Baris 27: Baris 27:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} KOPI LUWAK [http://pemenangsejati.com/2011/kopi-luwak-malang Kopi Luwak Asli Malang - Ampelgading, Sumbermanjing, Tirtoyudo, dan Dampit]
* [http://www.aromakopiluwak.wordpress.com KOPI LUWAK : Kopi Terbaik dan Termahal Dunia Asli Indonesia]
* {{id}} [http://www.winsscoffee.com/kopi-luwak/ Secangkir Kopi Luwak Merupakan Akhir Dari Perjalanan Panjang Yang Unik]
* {{id}} Kompas.com: [http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/10/08/03172473/Kopi.Luwak.Indonesia.Favorit.di.Jerman Kopi Luwak Indonesia Favorit di Jerman], 8 Okt 2009
* {{id}} Kompas.com: [http://internasional.kompas.com/read/xml/2009/10/08/03172473/Kopi.Luwak.Indonesia.Favorit.di.Jerman Kopi Luwak Indonesia Favorit di Jerman], 8 Okt 2009
* {{id}} Kompas.com: [http://nasional.kompas.om/read/xml/2009/09/11/08005577/lampung.akan.produksi.kopi.luwak.berskala.besar Lampung akan Produksi Kopi Luwak Berskala Besar], 11 Sept 2009
* {{id}} Kompas.com: [http://nasional.kompas.om/read/xml/2009/09/11/08005577/lampung.akan.produksi.kopi.luwak.berskala.besar Lampung akan Produksi Kopi Luwak Berskala Besar], 11 Sept 2009

Revisi per 25 Maret 2012 17.43

Secangkir Kopi Luwak Gayo, Takengon, Aceh, Indonesia
Berkas:Civetcoffee large.jpg
Salah satu produk kopi luwak

Kopi Luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kelapa. Biji kopi ini diyakini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak. Kemasyhuran kopi ini di kawasan Asia Tenggara telah lama diketahui, namun baru menjadi terkenal luas di peminat kopi gourmet setelah publikasi pada tahun 1980-an. Biji kopi luwak adalah yang termahal di dunia, mencapai USD100 per 450 gram.

Sejarah

Asal mula Kopi Luwak terkait erat dengan sejarah pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di koloninya di Hindia Belanda terutama di pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dari Yaman. Pada era "Tanam Paksa" atau Cultuurstelsel (1830—1870), Belanda melarang pekerja perkebunan pribumi memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk lokal ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Kemudian pekerja perkebunan akhirnya menemukan bahwa ada sejenis musang yang gemar memakan buah kopi, tetapi hanya daging buahnya yang tercerna, kulit ari dan biji kopinya masih utuh dan tidak tercerna. Biji kopi dalam kotoran luwak ini kemudian dipunguti, dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas, maka terciptalah kopi luwak.[1] Kabar mengenai kenikmatan kopi aromatik ini akhirnya tercium oleh warga Belanda pemilik perkebunan, maka kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak lazim, kopi luwak pun adalah kopi yang mahal sejak zaman kolonial.

Gambar Kopi luwak asli

Luwak, atau lengkapnya musang luwak, senang sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan memilih buah kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi karena luwak memiliki sistem pencernaan yang sederhana, sehingga makanan yang keras seperti biji kopi tidak tercerna. Biji kopi luwak seperti ini, pada masa lalu hingga kini sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa spesial dan sempurna di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia.

Kopi Luwak yang diberikan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono kepada PM Australia, Kevin Rudd, pada kunjungannya ke Australia di awal Maret 2010 menjadi perhatian pers Australia karena menurut Jawatan Karantina Australia tidak melalui pemeriksaan terlebih dahulu. Pers menjulukinya dung diplomacy. [2]

Daerah penghasil

Rujukan

KOPI LUWAK AMSTIRDAM

  1. ^ National Geographic Travellers Indonesia, November 2010, page 44
  2. ^ Sean Nichholls, Jessica Mahar.So you'll pass on the coffee?. Brisbane Times. 12 Maret 2010.
  3. ^ JetStar Magazine:Golden Brew diakses 22 Mei 2011
  4. ^ Kopi Luwak Lampung. Kompas. 28 November 2010. Diakses pada 22 Mei 2011.

Pranala luar