Very Idham Henyansyah: Perbedaan antara revisi
Aldo samulo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Aldo samulo (bicara | kontrib) |
||
Baris 58: | Baris 58: | ||
<li>Muhammad Asrori alias Aldo <ref>[http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/03/20234547/asrori..diduga.kuat.fauzin.suyanto Asrori Diduga Kuat Fauzin Suyanto]</ref></li> |
<li>Muhammad Asrori alias Aldo <ref>[http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/03/20234547/asrori..diduga.kuat.fauzin.suyanto Asrori Diduga Kuat Fauzin Suyanto]</ref></li> |
||
</ol> |
</ol> |
||
== Hukuman == |
|||
== Catatan kaki == |
== Catatan kaki == |
Revisi per 12 Agustus 2012 05.01
Very Idham Henyansyah | |
---|---|
Lahir | 1 Februari 1978 Jombang, Jawa Timur, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Ryan |
Dikenal atas | Pembunuhan berantai terhadap 11 orang |
Very Idham Henyansyah, atau dikenal dengan panggilan Ryan (lahir 1 Februari 1978) adalah seorang tersangka pembunuhan berantai di Jakarta dan Jombang. Kasusnya mulai terungkap setelah penemuan mayat termutilasi di Jakarta. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, terungkap pula bahwa Ryan telah melakukan beberapa pembunuhan lainnya dan dia mengubur para korban di halaman belakang rumahnya di Jombang.
Masa kecil
Ryan adalah bungsu dari dua bersaudara. Kakaknya Mulyo Wasis (44) adalah saudara satu ibu namun lain ayah. Sejak kecil Ryan lebih sering berpisah dengan kedua orangtuanya dan tinggal di pesantren. Ayah Ryan, Ahmad Maskur, pensiunan satpam sebuah pabrik gula dan Kasiatun, istrinya, lebih suka tinggal di rumah Mulyo Wasis.
Perilaku Ryan banyak berubah ketika ia duduk di bangku SMP. Dia lebih banyak menekuni kegiatan perempuan seperti menari dan berdandan. Di sekolah Ryan dikenal lebih dekat dan lebih banyak berteman dengan perempuan, dia juga banyak terlibat kegiatan kesenian, terutama menari. Namun demikian Ryan dikenal cerdas, cekatan, dan pandai bergaul.[1]
Kehidupan di Jakarta
Ryan sempat menjadi siswa sekolah favorit, SMA Negeri I Jombang. Namun di sana sifat dan sikapnya kian labil. Dia hanya bertahan satu bulan lalu pindah ke SMA Kabuh dan bertahan satu semester, sebelum akhirnya pindah ke SMA Negeri III. Di sana Ryan juga hanya bertahan sebulan, lalu pindah ke Jakarta.
Di Jakarta, ia merasa lebih diterima dan bertemu dengan kalangan homoseks dari kalangan menengah ke atas.[1] Di ibukota Ryan kerap berpindah-pindah tempat tinggal. Ia pernah tinggal di beberapa kamar kos atau kamar apartemen dengan harga sewa tinggi. Apartemen tempat Ryan membunuh dan memutilasi Heri Santoso adalah apartemen bertipe studio (hanya satu ruangan) dengan harga sewa Rp. 1 juta per bulan. Sebelumnya ia bahkan pernah tinggal di tempat kos dengan harga sewa Rp. 2,6 juta per bulannya.[2]
Pembunuhan pertama
Menurut pengakuannya sampai saat ini korban Ryan yang pertama adalah Guruh Setyo Pramono alias Guntur (27) yang dibunuh pada bulan Juli 2007. Di rumah orang tua Ryan di Jombang, kepala Guntur dipukul dengan benda keras hingga tewas, mayatnya lalu digulung dengan kasur dan di bakar. Sisa-sisa tubuh Guntur kemudian di gulingkan ke dalam kolam ikan di halaman belakang rumah lalu dikubur dengan tanah.[3]
Kasus mutilasi
Kasus ini dimulai dengan ditemukannya tujuh potongan tubuh manusia di dalam dua buah tas dan sebuah kantong plastik di dua tempat di dekat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan pada Sabtu pagi tanggal 12 Juli 2008.[4] Korban adalah Heri Santoso (40), seorang manager penjualan sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Heri dibunuh dan dimutilasi tubuhnya oleh Ryan di sebuah apartemen di Jalan Margonda Raya, Depok. Pengakuan Ryan, dia membunuh Heri karena tersinggung setelah Heri menawarkan sejumlah uang untuk berhubungan dengan pacarnya, Noval (seorang laki-laki).[5] Jejak Ryan dan Noval dapat terlacak setelah mereka berdua menggunakan kartu ATM dan kartu kredit Heri untuk berfoya-foya.
Pembunuhan sebelumnya
Setelah media memberitakan kasus mutilasi yang dilakukan Ryan, banyak masyarakat melaporkan kerabat mereka yang hilang setelah sebelumnya diketahui bersama Ryan. Polisi akhirnya membongkar bekas kolam ikan di belakang rumah orang tua Ryan di Jombang dan menemukan empat tubuh manusia di dalamnya, sebagian besar sudah tinggal kerangka[6]. Ryan kemudian juga mengakui pembunuhan enam orang lainnya dan tubuh mereka ditemukan ditanam di halaman belakang rumah yang sama[7]. Sehingga total sudah ditemukan sebelas korban pembunuhan Ryan.
Daftar korban
Sampai saat ini sudah 11 orang yang diketahui menjadi korban[8]:
- Heri Santoso (40)
- Vincent Yudi Priyono (31)
- Ariel Somba (34)
- Grady Gland Adam Tumbuan - Finalis MTV VJ Hunt 2007
- Guruh Setyo Pramono alias Guntur (27)
- Agustinus Fitri Setiawan (28)
- Nanik Hidayati (31)
- Sylvia Ramadani Putri (3), anak dari Nanik Hidayati
- Muhamad Aksoni (29)
- Zainal Abidin(21)
- Muhammad Asrori alias Aldo [9]
Hukuman
Catatan kaki
- ^ a b Ryan mulai berubah sejak di SMP
- ^ Menyusuri jejak ryan di Jakarta
- ^ Di kolam ikan Ryan mengubur dendam dan kenangan pahit
- ^ Korban mutilasi di RSCM
- ^ Penawaran pacar picu mutilasi Heri Santoso
- ^ Empat korban ryan ditemukan di belakang rumah
- ^ Inilah posisi makam lima korban baru yang diakui Ryan
- ^ Korban-korban Ryan
- ^ Asrori Diduga Kuat Fauzin Suyanto