Abjad Pegon: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: fr:Migrations juives à Madagascar |
k ←Suntingan MerlIwBot (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Wahyu Wijaya Tirtariga |
||
Baris 34: | Baris 34: | ||
[[de:Pegon]] |
[[de:Pegon]] |
||
[[en:Pegon alphabet]] |
[[en:Pegon alphabet]] |
||
[[fr:Migrations juives à Madagascar]] |
|||
[[jv:Aksara Pégon]] |
[[jv:Aksara Pégon]] |
||
[[ms:Pegon]] |
[[ms:Pegon]] |
Revisi per 15 Januari 2013 04.50
Huruf Pegon adalah huruf Arab yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jawa juga Bahasa Sunda. Kata Pegon konon berasal dari bahasa Jawa pégo yang berarti menyimpang. Sebab bahasa Jawa yang ditulis dalam huruf Arab dianggap sesuatu yang tidak lazim.
Berbeda dengan huruf Jawi, yang ditulis gundul, pegon hampir selalu dibubuhi tanda vokal. Jika tidak, maka tidak disebut pegon lagi melainkan Gundhil. Bahasa Jawa memiliki kosakata vokal (aksara swara) yang lebih banyak daripada bahasa Melayu sehingga vokal perlu ditulis untuk menghindari kerancuan.
Di bawah ini adalah daftar huruf-huruf pegon. Huruf-huruf yang tidak ada dalam huruf Arab yang sejati, diberi lingkaran.
Huruf-Huruf Pegon
Harkat(Jawa: Sandhangan) Huruf Pegon
Huruf pegon di Jawa terutama dipergunakan oleh kalangan umat Muslim, terutama di pesantren-pesantren. Biasanya ini hanya dipergunakan untuk menulis komentar pada Al-Qur'an, tetapi banyak pula naskah-naskah manuskrip cerita yang secara keseluruhan ditulis dalam pegon. Misalkan naskah-naskah Serat Yusup.
Bacaan selanjutnya
- Th. Pigeaud, Literature of Java, volume III, 1970, 76 - 80
- B. Arps, Tembang in Two Traditions, 1992
- Titik Pudjiastuti, Sadjarah Banten, 2000, 94 - 111
Lihat pula