Lompat ke isi

Zinder: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.7.3) (bot Menambah: be:Горад Зіндэр
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 25 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q204365
Baris 9: Baris 9:


[[Kategori:Kota di Niger]]
[[Kategori:Kota di Niger]]

[[be:Горад Зіндэр]]
[[ca:Zinder]]
[[cs:Zinder]]
[[da:Zinder]]
[[de:Zinder]]
[[en:Zinder]]
[[eo:Zinder]]
[[es:Zinder]]
[[fi:Zinder]]
[[fr:Zinder]]
[[hr:Zinder]]
[[it:Zinder]]
[[ja:ザンデール]]
[[ko:잔데르]]
[[la:Zinder]]
[[lt:Zinderis]]
[[nl:Zinder (stad)]]
[[pl:Zinder]]
[[pt:Zinder (cidade)]]
[[ro:Zinder, Niger]]
[[ru:Зиндер (город)]]
[[sr:Зиндер (град)]]
[[sv:Zinder (stad)]]
[[war:Zinder]]
[[zh:津德尔]]

Revisi per 6 April 2013 05.05

Peta Niger. Zinder terletak dekat perbatasan Niger di sebelah selatan.

Zinder adalah kota terbesar kedua di Niger, terletak di sebelah utara Kano di Nigeria. Sejak abad ke-18, Zinder merupakan pusat negeri bagian Damgaram. Penduduknya berjumlah lebih dari 20.000 jiwa. Zinder dikenal akan tembok kotanya, yang sisi-sisanya masih dapat terlihat hingga kini, dan juga pasar budaknya.

Kota ini direbut Perancis pada tahun 1899, dan saat Niger menjadi koloni, Zinder menjadi ibu kota pertama sebelum digantikan Niamey pada tahun 1926. Zinder kini terdiri dari tiga wilayah utama. Birni, kota tuanya, merupakan tempat di mana Mesjid Agung Zinder dan Istana Sultan Zinder terletak. Zengou, pemukiman lama Hausa, dikenal mempunyai arsitektur yang vernakular. Wilayah kota baru, yang terletak antara Birni dan Zengou, adalah pusat perdagangan yang mempunyai pasar-pasar besar.

Zinder adalah salah satu daerah yang paling terpengaruh krisis pangan Niger pada tahun 2005.

Sejarah

Zinder berkembang dari sebuah desa kecil menjadi tempat penting dalam Perdagangan Trans-Sahara dengan berdirinyan Kesultanan Damagaram pada 1736 oleh para aristokrat Kanouri. Benteng besar di tenggara kota (Birini) dibangun tidak lama kemudian, dan menjadi pusat utama dalam perdagangan selatan melalui Kano dan ke timur menuju Bornu. Perkemahan Tuareg dan perdagangan kota Hausa (Zengou) bekembang karena hal ini. Perancis menaklukkan kota ini pada tahun 1899, dan menjadikannya ibukota Wilayah Militer Niger yang baru pada tahun 1911. Pada tahun 1926, Kekhawatiran akan adanya pemberontakan Hausa dan membaiknya hubungan dengan Djerma dari barat menyebabkan ibukota dipindahkan ke Niamey.