Geosentrisme: Perbedaan antara revisi
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 131: | Baris 131: | ||
===Islam=== |
===Islam=== |
||
Prominent cases of modern geocentrism in Islam are very isolated. Very few individuals promoted a geocentric view of the universe. One of them was the Grand Mufti of Saudi Arabia from 1993 to 1999, [[Abd al-Aziz ibn Abd Allah ibn Baaz#Cosmology|Ibn Baz]],who promoted the view between 1966 and 1985. |
Prominent cases of modern geocentrism in Islam are very isolated. Very few individuals promoted a geocentric view of the universe. One of them was the Grand Mufti of Saudi Arabia from 1993 to 1999, [[Abd al-Aziz ibn Abd Allah ibn Baaz#Cosmology|Ibn Baz]],who promoted the view between 1966 and 1985. |
||
--> |
|||
== |
== Planetarium == |
||
Model geosentrik (Ptolemaik) [[tata surya]] terus digunakan oleh para pembuat [[planetarium]] karena berdasarkan alasan teknis pergerakan tipe Ptolemaik untuk aparatus cahaya planet memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan teori pergerakan Kopernikus.<ref name= "Hort1822"/> Sistem bulatan selestial yang digunakan untuk tujuan pengajaran dan [[navigasi]] juga didasarkan pada sistem geosentrik<ref name= "Kaler2002"/> yang mengabaikan efek paralaks. Namun, efek ini dapat diabaikan pada skala akurasi yang diterapkan pada suatu planetarium. |
|||
<!-- |
|||
== Geocentric models in fiction == |
== Geocentric models in fiction == |
||
[[Alternate history]] [[science fiction]] has produced some literature of interest on the proposition that some alternate universes and Earths might indeed have laws of physics and cosmologies that are Ptolemaic and Aristotelian in design. This subcategory began with [[Philip Jose Farmer|Philip Jose Farmer's]] [[short story]], ''[[Sail On! Sail On!]]'' (1952), where Columbus has access to [[radio]] technology, and where his [[Spain|Spanish]]-financed exploratory and trade fleet sail off the edge of the (flat) world in his geocentric alternate universe in 1492, instead of discovering [[North America]] and [[South America]]. |
[[Alternate history]] [[science fiction]] has produced some literature of interest on the proposition that some alternate universes and Earths might indeed have laws of physics and cosmologies that are Ptolemaic and Aristotelian in design. This subcategory began with [[Philip Jose Farmer|Philip Jose Farmer's]] [[short story]], ''[[Sail On! Sail On!]]'' (1952), where Columbus has access to [[radio]] technology, and where his [[Spain|Spanish]]-financed exploratory and trade fleet sail off the edge of the (flat) world in his geocentric alternate universe in 1492, instead of discovering [[North America]] and [[South America]]. |
Revisi per 3 Maret 2014 16.39
Geosentrisme atau disebut Teori Geosentrik, Model Geosentrik (bahasa Inggris: geocentric model atau geocentrism, Ptolemaic system) adalah istilah astronomi yang menggambarkan alam semesta dengan bumi sebagai pusatnya dan pusat pergerakan semua benda-benda langit. Model ini menjadi sistem kosmologi predominan pada budaya kuno misalnya Yunani kuno, yang meliputi sistem-sistem terkenal yang dikemukakan oleh Aristoteles and Claudius Ptolemaeus.[1]
Dua pengamatan umum mendukung pandangan bahwa Bumi adalah pusat dari alam semesta. Pengamatan pertama adalah bintang-bintang, matahari dan planet-planet nampak berputar mengitari bumi setiap hari, membuat bumi adalah pusat sistem ini. Lebih lanjut, setiap bintang berada pada suatu bulatan stelar atau selestial ("stellar sphere" atau "celestial sphere"), di mana bumi adalah pusatnya, yang berkeliling setiap hari, di seputar garis yang menghubungkan kutub utara dan selatan sebagai aksisnya. Bintang-bintang yang terdekat dengan khatulistiwa nampak naik dan turun paling jauh, tetapi setiap bintang kembali ke titik terbitnya setiap hari.[2] Observasi umum kedua yang mendukung model geosentrik adalah bumi nampaknya tidak bergerak dari sudut pandang pengamat yang berada di bumi, bahwa bumi itu solid, stabil dan tetap di tempat. Dengan kata lain, benar-benar dalam posisi diam.
Model geosentrik biasanya dikombinasi dengan suatu Bumi yang bulat oleh filsuf Romawi kuno dan abad pertengahan. Ini tidak sama dengan pandangan model Bumi datar yang disiratkan dalam sejumlah mitologi, sebagaimana juga dalah kosmologi kitab-kitab suci dan Latin kuno.[n 1][n 2][n 3]
Yunani kuno
Teori atau model Geosentrik memasuki astronomi dan filsafat Yunani sejak dini; dapat ditelusuri pada peninggalan filsafat sebelum zaman Sokrates. Pada abad ke-6 SM, Anaximander mengemukakan suatu kosmologi dengan bumi berbentuk seperti potongan suatu tiang (sebuah tabung), berada di awang-awang di pusat segala sesuatu. Matahari, Bulan, and planet-planet adalah lubang-lubang dalam roda-roda yang tidak kelihatan yang mengelilingi bumi; melalui lubang-lubang ini manusia dapat melihat api yang tersembunyi. Pada waktu yang sama, para pengikut Pythagoras, yang disebut kelompok Pythagorean, berpendapat bahwa bumi adalah suatu bola (menurut pengamatan gerhana-gerhana), tetapi bukan sebagai pusat, melainkan bergerak mengelilingi suatu api yang tidak nampak. Kemudian pandangan-pandangan ini digabungkan, sehingga kalangan terpelajar Yunani sejak dari abad ke-4 SM berpikir bahwa bumi adalah bola yang menjadi pusat alam semesta.[6]
Model Ptolemaik
Meskipun prinsip dasar geosentrisme Yunani sudah tersusun pada zaman Aristoteles, detail sistem ini belum menjadi standar. Sistem Ptolemaik, yang diutarakan oleh astronomer Helenistik Mesir Claudius Ptolemaeus pada abad ke- 2 M akhirnya berhasil menjadi standar. Karya astronomi utamanya, Almagest, merupakan puncak karya-karya selama berabad-abad-abad oleh para astronom Yunani kuno, Helenistik dan Babilonia; karya itu diterima selama lebih dari satu milenium sebagai model kosmologi yang benar oleh para astronom Eropa dan Islam. Karena begitu kuat pengaruhnya, sistem Ptolemaik kadang kala dianggap sama dengan model geosentrik.
Ptolemy berpendapat bahwa bumi adalah pusat alam semesta berdasarkan pengamatan sederhana yaitu setengah jumlah bintang-bintang terletak di atas horizon dan setengahnya di bawah horizon pada waktu manapun (bintang-bintang pada bulatan orbitnya), dan anggapan bahwa bintang–bintang semuanya terletak pada suatu jarak tertentu dari pusat semesta. Jika bumi terletak cukup jauh dari pusat semesta, maka pembagian bintang-bintang yang tampak dan tidak tampak tidaklah akan sama. l.[n 4]
Sistem Ptolemaik
Dalam Sistem Ptolemaik, setiap planet digerakkan oleh suatu sistem yang memuat satu atau dua bola.
Planetarium
Model geosentrik (Ptolemaik) tata surya terus digunakan oleh para pembuat planetarium karena berdasarkan alasan teknis pergerakan tipe Ptolemaik untuk aparatus cahaya planet memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan teori pergerakan Kopernikus.[8] Sistem bulatan selestial yang digunakan untuk tujuan pengajaran dan navigasi juga didasarkan pada sistem geosentrik[9] yang mengabaikan efek paralaks. Namun, efek ini dapat diabaikan pada skala akurasi yang diterapkan pada suatu planetarium.
Lihat pula
Catatan
- ^ Alam semesta Mesir secara isi sama dengan alam semesta Babel, yaitu digambarkan seperti kotak persegi panjang dengan orientasi utara-selatan dan dengn permukaan sedikit cembung, di mana Mesir adalah pusatnya. Pandangan astronomi Ibrani kuno yang serupa dapat dilihat dari tulisan-tulisan kitab suci, misalnya teori penciptaan semesta dan berbagai mazmur yang menyebut "cakrawala", bintang-bintang, matahari dan bumi. Orang Ibrani memandang bumi seakan-akan sebagai permukaan datar yang terdiri dari bagian padat dan cair, dan langit sebagai alam cahaya di mana benda-benda langit bergerak. Bumi ditopang oleh batu-batu penjuru dan tidak dapat digerakkan selain oleh Yahweh (misalnya dalam kaitan dengan gempa bumi). Menurut orang Ibrani, matahari dan bulan berjarak dekat satu sama lain[3]
- ^ Gambaran alam semesta dalam teks-teks Talmud adalah bumi di tengah ciptaan dengan langit sebagai bulatan yang dibentangkan di atasnya. Bumi biasanya digambarkan seperti sebuah piring yang dikelilingi oleh air. Yang menarik spekulasi kosmologi dan metafisika tidak ditanamkan dalam publik maupun dilestarikan dalam tulisan. Namun, dianggap lebih sebagai "rahasia-rahasia Taurat yang tidak seharusnya diturunkan semua orang dan kalangan" (Ketubot 112a). Meskipun studi penciptaan Allah tidak dilarang, spekulasi tentang "apa yang ada di atas, di bawah, yang ada sebelumnya dan yang kemudian" (Mishnah Hagigah: 2) dibatasi hanya untuk elite intelektual.[4]
- ^ Sebagaimana Midrash dan Talmud, Targum tidak does not think of a globe of the spherical earth, around which the sun revolves in 24 hours, but of a flat disk of the earth, above which the sun completes its semicircle in an average of 12 hours.[5]
- ^ Argumen ini ditulis pada iBuku I, Bab 5, Almagest.[7]
Referensi
- ^ Lawson, Russell M. (2004). Science in the Ancient World: An Encyclopedia. ABC-CLIO. hlm. 29–30. ISBN 1851095349.
- ^ Kuhn 1957, hlm. 5-20.
- ^ Abetti, Giorgio (2012). "Cosmology". Encyclopedia Americana (edisi ke-Online). Grolier.
- ^ Tirosh-Samuelson, Hava (2003). "Topic Overview: Judaism". Dalam van Huyssteen, J. Wentzel Vrede. Encyclopedia of Science and Religion. 2. New York: Macmillan Reference USA. hlm. 477–83.
- ^ Gandz, Solomon (1953). "The distribution of land and sea on the Earth's surface according to Hebrew sources". Proceedings of the American Academy for Jewish Research. 22: 23–53.
- ^ Fraser, Craig G. (2006). The Cosmos: A Historical Perspective. hlm. 14.
- ^ Crowe 1990, hlm. 60–2
- ^ Hort, William Jillard (1822). A General View of the Sciences and Arts. hlm. 182.
- ^ Kaler, James B. (2002). The Ever-changing Sky: A Guide to the Celestial Sphere. hlm. 25.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Hetherington2006" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Goldstein1967" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Rufus1939" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Hartner1955" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Goldstein1972" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Gale" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Setia2004" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Saliba1994" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Dallal1999" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Guessoun2008" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Ragep2001a" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Ragep2001b" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Huff2003" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "KirmaniSingh2005" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "JohansenRosenmeier1998" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Sarton1953" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Eastwood1992" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Lindberg2010" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Russell1945" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Finocchiaro2008" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Densmore2004" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Babinski1995" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Graebner1902" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Numbers1993" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Sefton2006" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Berman2006" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Crabtree1999" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "MillerBio" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Dean2005" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "RussianStudy2011" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Finocchiaro1989" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Alexandri VII1664" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "BenedictXV1921" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "PaulIV19665" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "John PaulII1992" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Nussbaum2007" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Nussbaum2002" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "SchneersohnGotfryd2003" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Mishneh Torah" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
<ref>
dengan nama "Rabinowitz1987" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.Pustaka
- Crowe, Michael J. (1990). Theories of the World from Antiquity to the Copernican Revolution. Mineola, NY: Dover Publications. ISBN 0486261735.
- Dreyer, J.L.E. (1953). A History of Astronomy from Thales to Kepler. New York: Dover Publications.
- Evans, James (1998). The History and Practice of Ancient Astronomy. New York: Oxford University Press.
- Heath, Thomas (1913). Aristarchus of Samos. Oxford: Clarendon Press.
- Hoyle, Fred (1973). Nicolaus Copernicus.
- Koestler, Arthur (1986) [1959]. The Sleepwalkers: A History of Man's Changing Vision of the Universe. Penguin Books. ISBN 014055212X. 1990 reprint: ISBN 0140192468.
- Kuhn, Thomas S. (1957). The Copernican Revolution. Cambridge: Harvard University Press. ISBN 0674171039.
- Linton, Christopher M. (2004). From Eudoxus to Einstein—A History of Mathematical Astronomy. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 9780521827508.
- Walker, Christopher, ed. (1996). Astronomy Before the Telescope. London: British Museum Press. ISBN 0714117463.