Aliansi maskapai penerbangan: Perbedaan antara revisi
k +template |
JohnThorne (bicara | kontrib) |
||
Baris 103: | Baris 103: | ||
{{Aliansi maskapai penerbangan}} |
{{Aliansi maskapai penerbangan}} |
||
{{Perjalanan udara komersial}} |
|||
[[Kategori:Aliansi maskapai penerbangan|Aliansi maskapai penerbangan]] |
[[Kategori:Aliansi maskapai penerbangan|Aliansi maskapai penerbangan]] |
||
[[Kategori:Istilah penerbangan]] |
[[Kategori:Istilah penerbangan]] |
Revisi per 3 April 2015 17.40
Sebuah aliansi maskapai penerbangan merupakan perjanjian antara dua atau lebih maskapai penerbangan untuk bekerja sama dalam tingkatan yang substansial. Tiga aliansi maskapai penerbangan penumpang terbesar adalah Star Alliance, SkyTeam and Oneworld. Aliansi juga terbentuk antara maskapai penerbangan kargo, seperti WOW Alliance, SkyTeam Cargo dan ANA/UPS Alliance. Aliansi menyediakan jaringan kesinambungan dan kemudahan bagi penumpang dan paket internasional. Aliansi juga menyediakan kemudahan pemasaran merek yang memudahkan penumpang melakukan penerbangan codeshare antar maskapai antar negara. Pemasaran merek ini juga meliputi pemasangan corak bersama antar maskapai anggota.
Keuntungan dan kekurangan
Keuntungan yang diperoleh dari aliansi adalah:
- Jaringan yang lebih luas: Hal ini dapat diperoleh melalui perjanjian codeshare. Banyak aliansi dimulai dari perjanjian codeshare saja.
- Pengurangan biaya operasional karena pernggunaan bersama:
- Kantor perdagangan
- Fasilitas perawatan
- Fasilitas operasional seperti katering dan layanan komputer.
- Staf operasional, seperti personel perawatan darat, meja boarding dan cek in.
- Investasi dan pembelian, seperti usaha untuk memperoleh diskon volume lebih besar.
- Keuntungan pelanggan adalah:
- Tarif lebih rendah karena biaya operasional yang lebih rendah pada rute yang diberikan.
- Pilihan waktu keberangkatan yang lebih banyak.
- Lebih banyak destinasi yang mudah dijangkau.
- Waktu perjalanan lebih pendek karena optimalisasi transfer.
- Lebih banyak pilihan ruang tunggu bandara khusus karena berbagi antar maskapai anggota
- Penghitungan jarak tempuh lebih banyak karena pernggunaan baersama program frequent flyer.
- Tiket keliling dunia, memungkinkan pelancong melakukan perjalanan keliling dunia dengan harga yang lebih rendah.
Aliansi maskapai juga memberikan kerugian kepada pelancong, seperti:
- Tarif yang lebih tinggi jika kompetisi di salah satu rute dihapuskan.
- Jumlah penerbangan lebih sedikit: Jika dua maskapai terbang tiga dan dua kali dalam sebuah rute yang digunakan bersama, aliansi ini mungkin terbang kurang dari 5 (2+3) kali setiap hari pada rute yang sama. Hal ini sudah terjadi seperti penerbangan antara Detroit (hub bagi Delta Air Lines) dan Amsterdam (hub bagi KLM).
Permasalahan
Kemampuan sebuah maskapai untuk bergabung dengan sebuah aliansi maskapai seringkali dibatasi oleh hukum dan regulasi yang dibuat oleh otoritas penerbangan. Peraturan anti monopoli juga berperan besar.
Hak pendaratan mungkin tidak dimiliki oleh maskapai peenrbangan, namun oleh negara tempat kantor pusat berada. Jika sebuah maskapai kehilangan indentitas nasional tersebut dengan bergabung dengan maskapai penerbangan asing, perjanjian yang sudah ada sebelumnya dapat dianggap tidak berlaku lagi. Pada tahun 2010 Swiss kehilangan hak terbang melintasi beberapa negara setelah dibeli oleh Lufthansa.[1]
Sejarah
Aliansi maskapai penerbangan pertama dimulai pada tahun 1930an, saat Pan American-Grace Airways dan peusahaan induk Pan American World Airways setuju untuk berbagi rute menuju Amerika Latin. Aliansi besar pertama dimulai pada tahun 1989, saat Northwest dan KLM Royal Dutch Airlines setuju untuk melakukan codeshare skala besar. Langkah besar dlakukan pada tahun 1992 saat Belanda menadatangani perjanjian langit terbuka pertamanya dengan Amerika Serikat, meskipun ada keberatan dari Uni Eropa. Hal ini memberikan kedua negara hak mendarat tanpa batas di seluruh wilayah negara tersebut. Secara normal, hak pendaratan diberikan dalam jumlah penerbangan dan tujuan tertentu. Penyesuaian juga terus dibicarakan, namun lebih banyak antar pemerintah daripada antar maskapai. Hal ini memudahkan Northwest dan KLM dalam melaksanakan perjanjian codeshare mereka. Maskapai penerbangan lain harus dan masih berjuang untuk mengatasi batasan antar negara yang ada.
Star Alliance didirikan pada tahun 1997 yang membuat maskapai penerbangan pesaing membentuk Oneworld tahun 1999 dan SkyTeam tahun 2000. Richard Branson, pemilik dari Virgin Group, memiliki pemikiran untuk membentuk aliansi keempat di antara maskapai pemegang merek Virgin seperti(Virgin Atlantic; Virgin America; dan grup Virgin Blue Holdings).[2]
Alliansi
Keanggotaan dan daftar penguasaan pasar bagi aliansi maskapai terbesar (pada Desember 2008) [3][4][5]
Star Alliance 27 anggota Didirikan 1997 |
SkyTeam 13 anggota Didirikan 2000 |
Oneworld 12 anggota Didirikan 1999 |
Sisa industri (daftar maskapai pilihan) | |
---|---|---|---|---|
Penumpang per tahun | 627,52 juta | 385 juta | 335,534 juta | 489 juta |
Destinasi | 1172 | 898 | 871 | (sebagian besar destinasi dilayani oleh maskapai tanpa aliansi) |
Pendapatan (Milyar AS$) | 156,8 | 97,9 | 89,875 | 113 |
penguasaan pasar | 29.3% | 20.6% | 23.2% | 26.9% |
Peserta¹ | Anggota (JP) Adria Airways 2004 (A3) Aegean Airlines 2010 (AC) Air Canada pendiri (CA) Air China 2007 (NZ) Air New Zealand 1999 (NH) ANA 1999 (OZ) Asiana Airlines 2003 (OS) Austrian Airlines 2000 (KF) Blue1 2004 (BD) BMI 2000 (SN) Brussels Airlines 2009 (CO) Continental Airlines 2009 (akan hilang saat bergabung dengan United Continental Holdings) (OU) Croatia Airlines 2004 (MS) EgyptAir 2008 (LO) LOT Polish Airlines 2003 (LH) Lufthansa founder (SK) SAS pendiri (SQ) Singapore Airlines 2000 (SA) South African Airways 2006 (JK) Spanair 2003 (LX) Swiss International Air Lines 2006 (JJ) TAM Airlines 2010 (TP) TAP Portugal 2005 (TG) Thai Airways International pendiri (TK) Turkish Airlines 2008 (UA) United Airlines pendiri (US) US Airways 2004 Anggota masa depan (AI) Air India 2011 (ET) Ethiopian Airlines 2011 (AV) (TA) Avianca–TACA 2012 (CM) Copa Airlines 2012 Mantan anggota (AN) Ansett Airlines 1999–2001, ditutup (MX) Mexicana 2000–2004, bergabung dengan Oneworld (FM) Shanghai Airlines 2007–2010, mundur (RG) Varig 1997–2007, dikeluarkan |
Anggota (SU) Aeroflot 2006 (AM) Aeroméxico pendiri (UX) Air Europa 2007 (AF) Air France pendiri (AZ) Alitalia 2001 (CZ) China Southern 2007 (OK) Czech Airlines 2001 (DL) Delta pendiri (KQ) Kenya Airways 2007 (KL) KLM 2004 (KE) Korean Air pendiri (RO) TAROM 2010 (VN) Vietnam Airlines 2010 Anggota masa depan (AR) Aerolineas Argentinas 2012 (Cl) China Airlines 2011 (MU) China Eastern 2011 (GA) Garuda Indonesia 2012 (SV) Saudi Arabian Airlines 2012 (ME) Middle East Airlines 2012 Mantan anggota (CO) Continental Airlines 2004–2009, bergabung dengan Star Alliance (CM) Copa Airlines 2007–2009, bersama dengan Continental (NW) Northwest 2004–2009, bergabung dengan Delta |
Anggota (AA) American Airlines pendiri (BA) British Airways pendiri (CX) Cathay Pacific pendiri (AY) Finnair 1999 (IB) Iberia 1999 (JL) Japan Airlines 2007 (LA) LAN 2000 (MA) Malév 2007 (MX) Mexicana 2009, bangkrut, masih anggota (QF) Qantas pendiri (RJ) Royal Jordanian 2007 (S7) S7 Airlines 2010 Anggota masa depan (AB) Air Berlin 2012 (IT) Kingfisher Airlines 2011 (MH) Malaysia Airlines 2012 Mantan anggota (EI) Aer Lingus 2000–2007, mundur (CP) Canadian Airlines 1999–2001, dibeli Air Canada |
Amerika (FL) AirTran Airways (AS) Alaska Airlines (CU) Cubana (F9) Frontier (G3) Gol Transportes Aéreos (HA) Hawaiian Airlines (B6) JetBlue (WN) Southwest (VX) Virgin America (WS) Westjet Eropa/Rusia (EI) Aer Lingus (VV) Aerosvit (KM) Air Malta (CY) Cyprus Airways (FI) Icelandair (JU) Jat Airways (DY) Norwegian Air Shuttle (FV) Rossiya (UN) Transaero (VS) Virgin Atlantic Afrika & Timur Tengah (AH) Air Algérie (W3) Arik Air (LY) El Al (EK) Emirates (EY) Etihad Airways (GF) Gulf Air (IR) Iran Air (QR) Qatar Airways Asia (HU) Hainan Airlines (9W) Jet Airways (PK) Pakistan International Airlines (PR) Philippine Airlines |
Kapsitas jaringan | ||||
Amerika Utara | 23% | 28% | 15% | 34% |
Amerika Selatan | 1% | 2% | 14% | 83% |
Eropa | 20% | 16% | 11% | 53% |
Timur Tengah | 2% | 0% | 3% | 95% |
Afrika | 23% | 10% | 4% | 63% |
Asia | 35% | 11% | 9% | 45% |
Oseania | 11% | 0% | 32% | 57% |
Antara Amerika Utara dan Eropa | 27% | 34% | 21% | 18% |
Antara Amerika Utara dan Selatan | 9% | 29% | 40% | 22% |
Antara Eropa dan Amerika Selatan | 20% | 28% | 22% | 30% |
Antara Amerika Utara dan Asia | 41% | 29% | 10% | 20% |
Antara Eropa dan Asia | 36% | 22% | 19% | 23% |
Catatan
- Tahun 2005, SkyTeam meluncurkan program Asosiasi, dimana aliansi codeshare yang sudah ada (seperti Continental dengan Copa) dapat diintegrasikan ke dalam pemasaran SkyTeam (program loyalitas, dsb.) [3]PDF.
- Kekuatan jaringan adalah benua atau wilayah dimana maskapai jaringan memiliki satu atau lebih hub atau dominasi maskapai di satu destinasi.
- Kelemahan jaringan adalah apabila maskapai tidak memiliki hub di satu wilayah atau benua.
- Pada 19 Juni 2008, Continental mengumumkan akan meninggalkan SkyTeam pada 24 Oktober 2009 dan mulai bergabung dengan Star Alliance pada 27 Oktober 2009 sebagai bagian dari perjanjian codeshare dengan anggota Star Alliance United Airlines (Continental emmutuskan perjanjian codeshare dengan Delta dan Northwest). [6][7]
- Dari tabel di atas, ketiga aliansi menguasai 60.8% pasar.
Referensi
- ^ Moscow's muscle flexing about overflight rights aims beyond Switzerland | World | Deutsche Welle | 12.06.2010. Dw-world.de (2010-02-22). Retrieved on 2011-03-04.
- ^ Perman, Stacy. (2010-09-05) Virgin's Richard Branson Circles His Wagons. TIME. Retrieved on 2011-03-04.
- ^ Fact Sheet June, 2010, skyteam.com
- ^ [1][pranala nonaktif]
- ^ oneworld AT A GLANCE STATISTICS
- ^ Continental Airlines – Proud member of Star Alliance. Continental.com (2009-10-27). Retrieved on 2011-03-04.
- ^ [2][pranala nonaktif]
Pranala luar
- oneworld: http://www.oneworld.com
- SkyTeam: http://www.skyteam.com
- Star Alliance: http://www.staralliance.com