Alitalia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Alitalia - Società Aerea Italiana S.p.A.
IATA ICAO Kode panggil
AZ AZA ALITALIA
Didirikan16 September 1946 (sebagai Alitalia - Linee Aeree Italiane S.p.A.)
Mulai beroperasi5 Mei 1947
Berhenti beroperasi15 Oktober 2021 (diambil alih oleh ITA Airways)
AOC #I-130
PenghubungMilan-Linate
Milan-Malpensa (1998–2008)
Roma Fiumicino
Napoli-Capodichino
Program penumpang setiaMilleMiglia
AliansiSkyTeam (2001–2021)
Armada84 (2021)
Tujuan100 (2021)
Perusahaan indukPemerintah Italia (lewat Kementerian Ekonomi dan Finansial)
Kantor pusatFiumicino, Roma, Italia
Tokoh utamaFrancesco Caio (Ketua)
Fabio Lazzerini (CEO)
Situs webwww.alitalia.com

Alitalia - Società Aerea Italiana S.p.A., berdagang sebagai Alitalia, adalah maskapai penerbangan nasional Italia yang berpangkalan di Bandara Internasional Leonardo Da Vinci, Roma. Maskapai ini juga bergabung dengan beberapa aliansi seperti Skyteam & Trans-Atlantic Joint Venture yang di buat oleh Air France, Delta & KLM. Disamping bergabung dengan beberapa aliansi, maskapai ini juga melayani rute di dalam negeri dan luar negeri dengan dukungan dari anak perusahaannya yang mengadopsi sistem maskapai bertarif rendah, yaitu Air One.

Dengan ini semua, Alitalia sebagai maskapai nasional Italia bersiap menjadi salah satu maskapai terdepan di Eropa yang terafiliasi dengan anggota SkyTeam di Eropa sekaligus menjadi salah satu yang termaju dalam penerbangan.[1]

Maskapai ini berada dalam situasi administrasi yang luar biasa tidak menguntungkan sejak 2017.[2] Pada 24 Agustus 2021, Alitalia mengumumkan bahwa mereka akan berhenti beroperasi pada 15 Oktober 2021, dan penumpang dengan tiket penerbangan selanjutnya dapat menjadwal ulang pada penerbangan sebelumnya atau meminta pengembalian dana.[3] Pada 15 Oktober 2021, operasi dan asetnya dialihkan ke ITA Airways, maskapai penerbangan nasional yang baru.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Douglas DC-4 Alitalia berada di Bandar Udara Internasional Shannon, Irlandia.

Alitalia didirikan pada 16 September 1946 dengan nama lengkap Aerolinee Italiane Internazionali. Operasional maskapai dimulai pada tanggal 5 Mei 1947 yang dilayani oleh pesawat Fiat G-12 yang melayani penerbangan antara Torino-Roma dan Catania dan maskapai pada bulan Juli pada tahun yang sama, maskapai juga meresmikan penerbangan Internasional pertama mereka menuju Oslo, Swedia dengan mengoperasikan pesawat Savoia Marchetti SM 95 yang mengangkut penumpang sebanyak 38 orang. Berlanjut ke dekade 1950an, maskapai ini memasukkan pramugari yang bajunya didesain oleh Sorelle Fontana untuk pertama kalinya dalam penerbangannya, hal ini menjadikan awak penerbang Alitalia menjadi lebih mudah dalam melayani kebutuhan yang diinginkan oleh penumpang selama penerbangan. Sementara itu, maskapai ini juga menambah armada Douglas DC-4 dan pada tahun 1957, maskapai menyatakan persetujuannya dalam hal penggabungan yang dilakukan oleh Linee Aeree Italiane yang menjadikan semuanya serba bertambah, baik dalam jumlah karyawan, armada pesawat dan jaringan rute sejauh 100.000 Km lebih yang membuat maskapai ini mengalami kenaikan peringkat dari 20 menjadi 12.

Boeing 747-200 Alitalia dalam tahap persiapan lepas landas.

Memasuki dekade 1960an, maskapai ini menjadi ditunjuk oleh pemerintah Italia sebagai partner resmi maskapai penerbangan Olimpiade Roma 1960. Disamping itu, maskapai ini mengangkut hampir 1 juta penumpang lebih dalam satu tahun dan pada tahun ini juga, Alitalia menerima armada jet pertama mereka, yaitu Sud Aviation Caravelle di bandara baru mereka di Leonardo Da Vinci dan mendirikan pusat pelatihan modern terbaru. Kemudian, pada tahun 1969, maskapai ini meluncurkan logo terbaru mereka yang sebelumnya bermotif panah bersayap, menjadi tri-warna bendera Italia dengan A yang diimplementasikan pada pesawat Boeing 747-200 yang juga bertepatan dengan Alitalia sebagai salah satu "launch customer" dan pengguna pertama di Eropa.

Berlanjut ke Dekade 1980an, meski harga minyak terus membumbung tinggi yang diakibatkan oleh peristiwa besar di sekitar teluk Arab seperti Revolusi Iran 1979 dan Perang Irak-Iran tidak membuat Alitalia kekurangan untuk menambah armada barunya lagi. Alitalia membeli Armada Airbus A300 dan McDonnel Douglas MD-80 Super yang ditujukan untuk memperkuat finansial maskapai sebagai antisipasi dengan membuka sejumlah rute baru di dalam negeri dan mengurangi sejumlah rute yang tidak menguntungkan.

MD-11 Alitalia setelah mendarat di Bandara Internasional Kansai.

Dekade 1990an, maskapai menerima armada terbaru dari Pabrik pesawat McDonnell Douglas, yaitu McDonnell Douglas MD-11 yang membuat maskapai bisa memulai rute nonstop dengan jarak hingga 12.000 Km jauhnya dan perkenalan maskapai ini juga sempat membuat debut di media cetak terkait dengan desainer terkenal Giorgio Armani yang mendesain kostum para awak penerbang MD-11 dengan kolaborasi bersama dengan desainer interior pesawat tersebut dan program pelanggan setia Alitalia, MilleMiglia pun diluncurkan. Pada tanggal 3 November 1997, pukul 23.15, penerbangan AZ 769 dari Mumbai menuju Roma ini menyambut kelahiran bayi yang bernama Maya dengan proses yang lancar.

Pada Millenium baru, pada tahun 2001. Alitalia bergabung dengan aliansi Skyteam yang beranggotakan Aeromexico, Air France, CSA Czech Airlines & Delta Airlines serta Korean Air. Alitalia juga mengganti armada legendaris Boeing 747 mereka dengan Boeing 777-200ER terbaru yang lebih efisien & ramah lingkungan.[4]

Krisis, Restrukturisasi & "New Image"[sunting | sunting sumber]

Pada bulan September 2004, Alitalia diterpa berbagai masalah (terutama masalah keuangan). Akibat hal ini, manajemen menyatakan tidak memiliki cukup dana untuk membayar gaji pegawai setelah bulan itu. Kemudian, bergulir rencana di sekitar pimpinan manajemen untuk merumahkan 5000 pegawai dan membagi perusahaan menjadi dua yaitu, maskapai penerbangan dan layanan darat. Akhirnya pada tanggal 24 September, Alitalia membuat kesepakatan dengan serikat pekerja untuk tetap memberikan gaji yang nantinya didapat dari pinjaman dari pemerintah. Sementara itu, di saat pemerintah Italia sedang memberi bantuan keuangan kepada maskapai nasionalnya, Komisi Eropa bidang maskapai penerbangan, keuangan & politik luar negeri menyelenggarakan rapat bersama tentang rencana restrukturisasi yang akan dijadikan sebagai rekomendasi bagi Alitalia yang membutuhkan restrukturisasi dan hal ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa maskapai ini tidak mendapatkan subsidi ilegal.

Kemudian, setelah disetujui oleh pemerintah Italia, restrukturisasi Alitalia dilakukan oleh komisi eropa dengan perwakilan Italia yang dilaksanakan oleh kelompok pengusaha yang bernama CAI. Pada tahun 2008, maskapai ini akhirnya kembali beroperasi dengan nama Alitalia - Compagnie Aeree Italiane (Alitalia - CAI) dan mewarisi keanggotaan Alitalia yang lama di SkyTeam. Untuk mengganti "wajah" lama Alitalia, maskapai sedikit mengubah tampilan nama pada badan pesawat dengan memiringkan sedikit yang memiliki arti " bergerak dengan kecepatan yang tak terkira untuk menyongsong kemajuan yang lebih baik" dan maskapai ini juga mengganti model kostum awak kabin pesawat mereka dengan mengadopsi desain pakaian Alitalia pada tahun 1988 yang dirancang oleh rumah desain "Mondrian" dan memensiunkan beberapa pesawat yang sudah boros dan tinggi biayanya.

ITA Airways[sunting | sunting sumber]

Pada 10 Oktober 2020, pemerintah Italia menandatangani dekret yang mengizinkan reorganisasi maskapai Alitalia sebagai ITA - Italia Trasporto Aereo S.p.A.[5] Pada 28 Oktober 2020, dilaporkan bahwa ITA akan membeli beberapa aset dari Alitalia - Società Aerea Italiana SpA, termasuk merek dan kode penerbangan Alitalia dan Alitalia CityLiner, kode tiket IATA (055), program frequent-flyer MilleMiglia, dan slot bandara di London Heathrow (68 slot mingguan di musim panas dan 65 di musim dingin). Transaksi ini diperkirakan menelan biaya €220 juta.[6]

ITA Airways, penerus Alitalia

Pada 8 Januari 2021, Komisi Eropa mengirim surat kepada Perwakilan Tetap Italia untuk Uni Eropa untuk meluncurkan “tender terbuka, transparan, non-diskriminatif, dan tanpa syarat” untuk melepaskan aset Alitalia. Surat itu terdiri dari 62 permintaan klarifikasi, menolak gagasan bahwa operator lama dapat menjual barang-barangnya ke perusahaan baru dalam negosiasi pribadi. Dalam surat itu disebutkan bahwa merek Alitalia tidak boleh dipertahankan oleh ITA, karena itu merupakan indikator keberlanjutan maskapai (walau pada akhirnya ITA Airways membeli merek Alitalia pada 14 Oktober 2021 seharga 90 juta euro). Komisi Eropa menyarankan bahwa penerbangan gabungan, penanganan darat, dan bisnis pemeliharaan harus dijual secara terpisah kepada pihak ketiga. Ini juga menunjukkan bahwa slot harus dijual, dan program MilleMiglia secara keseluruhan tidak dapat ditransfer ke entitas perusahaan baru.[7]

Alitalia secara resmi berhenti beroperasi pada 15 Oktober, dan maskapai baru ITA Airways ini mulai beroperasi pada 15 Oktober 2021 juga.[2]

Layanan Dalam Penerbangan[sunting | sunting sumber]

Alitalia dalam setiap penerbangannya menghadirkan 3 kelas yang berbeda di disetiap armadanya. Kelas tersebut terdiri dari:[8]

Magnifica[sunting | sunting sumber]

"Magnifica" adalah nama dari kelas bisnis yang ditawarkan oleh Alitalia dalam penerbangan jarak menengah hingga jauh. Berikut beberapa kelebihan dari Magnifica Class:

  • Ruang kursi hingga 1170 mm (46 inci).
  • Kelonggaran berat sebanyak 2 bagasi hingga 32 Kg.
  • Kursi berkain yang dapat diubah menjadi tempat tidur dan alat pemijat yang bisa diatur melalui remote control.
  • Pencahayaan yang bisa diatur sedemikian rupa.
  • Amenities kit dari Alitalia seperti Frette night kit, Richard Ginori chinaware & Ferragamo Amenity kit.

Classica Plus[sunting | sunting sumber]

"Classica Plus" adalah nama dari kelas premium ekonomi yang ditawarkan oleh maskapai dalam penerbangan jarak menengah hingga jauh. Terdapat beberapa kenyamanan dari Classic Plus:

  • Ruang kursi hingga 965 mm (38 inci).
  • Kelonggaran berat sebanyak 2 bagasi hingga 23 Kg.
  • Kabin yang terpisah dengan tambahan ruang untuk kaki sebanyak 40%.

Classica[sunting | sunting sumber]

"Classica" memiliki beberapa kenyamanan seperti:

  • AVOD (Audio Video On Demand) secara privat dan bisa digunakan untuk menelpon.
  • Ruang kursi hingga 890 mm (35 inci)

Kota Tujuan & Code Sharing Agreement[sunting | sunting sumber]

Alitalia melayani rute ke 110 kota di 41 negara dunia termasuk Italia. Berikut beberapa partner code share Alitalia:[9]

Armada[sunting | sunting sumber]

Sebelum berhenti beroperasi, armada Alitalia terdiri dari pesawat berikut.[10]

Airbus A330-200 Alitalia.
Boeing 777-200ER Alitalia.
Armada Alitalia
Pesawat Operasional Pesanan Penumpang Keterangan
B +E E Total
Airbus A319-100 19 34 90 124 18 dipindahkan ke ITA Airways.
140 140
Airbus A320-200 38 34 114 148 27 dipindahkan ke ITA Airways.
168 168
Airbus A321-100 5 28 158 186
200 200
Airbus A330-200 10 20 17 219 256 7 dipindahkan ke ITA Airways.
Boeing 777-200ER 6 30 24 239 293
Total 78

Fakta Unik[sunting | sunting sumber]

  • Biasanya untuk berpergian, paus terbang ke negara tujuannya dengan pesawat charter Alitalia dari Vatikan dan kembali dengan maskapai negara yang dikunjungi olehnya. Pesawat pembawa Paus dinamai "Shepherd One".
  • Alitalia adalah maskapai yang paling sering menggunakan konsultan desainer pakaian untuk para awak kabin pesawat. Tercatat, sepanjang 5 dekade lebih. Alitalia hampir 9 kali mengundang para desainer terkenal Italia dan beberapa diantaranya sempat digunakan selama beberapa tahun.[11]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-01. Diakses tanggal 2014-07-31. 
  2. ^ a b Buyck, Cathy. "Alitalia Successor ITA Confirms October 15 Launch". Aviation International News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-28. 
  3. ^ "Alitalia closure: How can I refund, rebook or reroute my flight?". euronews (dalam bahasa Inggris). 2021-08-25. Diakses tanggal 2022-01-28. 
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-30. Diakses tanggal 2014-07-31. 
  5. ^ "Alitalia, nasce la Newco. Gualtieri: "Poste basi per il rilancio del trasporto aereo"". rainews (dalam bahasa italian). Diakses tanggal 2022-01-28. 
  6. ^ Berberi, Leonard (2020-10-28). "Alitalia: logo, slot e «MilleMiglia» valgono 220 milioni di euro". Corriere della Sera (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 2022-01-28. 
  7. ^ "Nuova Alitalia, ecco la lettera dell'Unione Europea che rischia di bloccare l'operazione". L'Espresso (dalam bahasa Italia). 2021-01-19. Diakses tanggal 2022-01-28. 
  8. ^ http://www.alitalia.com/us_en/volare-alitalia/classi-di-viaggio/index.html
  9. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-05. Diakses tanggal 2014-07-31. 
  10. ^ "Flotta attuale". AZ Fleet (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 2022-01-28. 
  11. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-04. Diakses tanggal 2014-07-31. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]