Mekarwangi, Sindangkerta, Bandung Barat: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11: | Baris 11: | ||
|kepadatan =- |
|kepadatan =- |
||
}} |
}} |
||
'''Mekarwangi''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Sindangkerta, Bandung Barat|Sindangkerta]], [[Kabupaten Bandung Barat]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Mayoritas penduduknya berpenghasilan dari perkebunan teh dan sayur mayur, untuk memasarkan hasil pertanian dan perkebunannya mayoritas warga lebih memilih ke Ciwidey, bahkan |
'''Mekarwangi''' adalah [[desa]] di kecamatan [[Sindangkerta, Bandung Barat|Sindangkerta]], [[Kabupaten Bandung Barat]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Wilayah Mekarwangi merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Mayoritas penduduknya berpenghasilan dari perkebunan teh dan sayur mayur, untuk memasarkan hasil pertanian dan perkebunannya mayoritas warga lebih memilih ke Ciwidey, bahkan sebagian besar komoditi dari pasar caringin bandung dan pasar induk tangerang merupakan produk hasil sayuran dari desa mekarwangi yang mencapai sekitar 100 ton/ hari. Namun sayangnya akses jalan yang menghubungkan desa mekarwangi dengan desa desa lainnya dalam keadaan memprihatinkan, terdapat titik ruas jalan yang rusak dan sudah bertahun-tahun tidak ada perbaikan, disamping itu sarana informasi dan telekomunikasi yang ada di Mekarwangi masih sangat terbatas dan menjadi hambatan tersendiri sehingga potensi besar yang ada sangat sulit untuk di kembangkan. Dari bidang perkebunan sekitar 700 ha lahan perkebunan yang ada di Mekarwangi jenis komuditinya adalah kopi , teh dan jeruk terbilang sangat potensional namun karena faktor kendala diatas petani Mekarwangi harus pandai mengkalkulasi antara hasil panen dan biaya akomodasi transportasi yang terkadang tergolong mahal akibat lamanya jarak tempuh dan infrastuktur yang belum memadai, hal ini pula mempengaruhi penghasilan warga mekarwangi yang dirasa kurang maksimal. Dari kondisi alam Mekarwangi tergolong beriklim sejuk terdapat pula beberapa sumber mata air tidak pernah terlihat mengering sekalipun musim kemarau. |
||
Selain dari pada itu Desa mekarwangi banyak menyimpan potensi yang belum banyak orang tau , sekitar 80 % potensi itu belum ada yang mengembangkan di samping sarana jalan yang kurang mendukung juga sarana informasi dan telekomunikasi yang ada di desa menjadi hambatan sehingga potensi yang ada sangat sulit untuk di pasarkan |
|||
Bidang perkebunan sekitar 700 ha lahan perkebunan yang ada di desa jenis comuditinya kopi , teh dan jeruk sangat potensional namung banyak kendala diantanya desa mekarwangi hanya bisa menjual hasil perkebunan mentah nya . |
|||
karna sarana infrastrukturnya yang kurang memadai menjadi ongkos angkut tranfort hasil perkebunan dan pertanian melonjak naik sehingga penghasilan warga desa kurang maksimal. |
|||
sumber air desa mekarwangi memiliki beberapa mata air yang tidak pernah habis sekalipun musim kemarau didukung dengan kondisi alam yang masih hutan rimba menjadikan sumber air/mata air yang jernih tidak jarang di temui , mungkin jika ada inspestor yang mau bekereja sama dalam hal air minum mineral mata air tersebut cukup potensial |
|||
Sarana Wisata Desa mekarwangi bisa menjadi akses wisata dengan potensi yang ada. |
|||
{{Sindangkerta, Bandung Barat}} |
{{Sindangkerta, Bandung Barat}} |
Revisi per 15 Desember 2014 06.24
Mekarwangi | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Bandung Barat | ||||
Kecamatan | Sindangkerta | ||||
Kode Kemendagri | 32.17.14.2006 | ||||
Jumlah penduduk | 7.180 jiwa (2014) | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Mekarwangi adalah desa di kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia. Wilayah Mekarwangi merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Mayoritas penduduknya berpenghasilan dari perkebunan teh dan sayur mayur, untuk memasarkan hasil pertanian dan perkebunannya mayoritas warga lebih memilih ke Ciwidey, bahkan sebagian besar komoditi dari pasar caringin bandung dan pasar induk tangerang merupakan produk hasil sayuran dari desa mekarwangi yang mencapai sekitar 100 ton/ hari. Namun sayangnya akses jalan yang menghubungkan desa mekarwangi dengan desa desa lainnya dalam keadaan memprihatinkan, terdapat titik ruas jalan yang rusak dan sudah bertahun-tahun tidak ada perbaikan, disamping itu sarana informasi dan telekomunikasi yang ada di Mekarwangi masih sangat terbatas dan menjadi hambatan tersendiri sehingga potensi besar yang ada sangat sulit untuk di kembangkan. Dari bidang perkebunan sekitar 700 ha lahan perkebunan yang ada di Mekarwangi jenis komuditinya adalah kopi , teh dan jeruk terbilang sangat potensional namun karena faktor kendala diatas petani Mekarwangi harus pandai mengkalkulasi antara hasil panen dan biaya akomodasi transportasi yang terkadang tergolong mahal akibat lamanya jarak tempuh dan infrastuktur yang belum memadai, hal ini pula mempengaruhi penghasilan warga mekarwangi yang dirasa kurang maksimal. Dari kondisi alam Mekarwangi tergolong beriklim sejuk terdapat pula beberapa sumber mata air tidak pernah terlihat mengering sekalipun musim kemarau.