Lompat ke isi

Paleografi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: kongkrit → konkret
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: kuna → kuno (7)
Baris 8: Baris 8:
=== Paleografi ===
=== Paleografi ===
Paleografi berasal dari kata Yunani
Paleografi berasal dari kata Yunani
Palaios(kuna)
Palaios(kuno)
grafien(tulisan)
grafien(tulisan)
Definisi Paleografi
Definisi Paleografi
1. Wilem Van der molen: ilmu yang mempelajari bentuk tulisan
1. Wilem Van der molen: ilmu yang mempelajari bentuk tulisan
2. Robson, SO: Studi macam-macam tulisan kuna
2. Robson, SO: Studi macam-macam tulisan kuno
3. Kamus: Ilmu tulisan kuna
3. Kamus: Ilmu tulisan kuno


Tugas pokok paleografi adalah meneliti sejarah tulisan untuk dapat melukiskan dan menerangkan perubahan-perubahan bentuk tulisan dari masa ke masa. Peran lain dari paleografi adalah sebagai ilmu bantu untuk beberapa ilmu lain seperti: epigrafi,sejarah,filologi,dll.
Tugas pokok paleografi adalah meneliti sejarah tulisan untuk dapat melukiskan dan menerangkan perubahan-perubahan bentuk tulisan dari masa ke masa. Peran lain dari paleografi adalah sebagai ilmu bantu untuk beberapa ilmu lain seperti: epigrafi,sejarah,filologi,dll.


Fungsinya adalah untuk membaca teks-teks kuna, memberi tanggal dokumen yang tidak bertanggal, menjelaskan terjadinya penyimpangan tertentu dalam prosess penyalinan naskah atau teks.
Fungsinya adalah untuk membaca teks-teks kuno, memberi tanggal dokumen yang tidak bertanggal, menjelaskan terjadinya penyimpangan tertentu dalam prosess penyalinan naskah atau teks.
Tujuan paleografi ada 2 (Niermeyer, 1974:47):
Tujuan paleografi ada 2 (Niermeyer, 1974:47):


1. Menjabarkan tulisan-tulisan kuna karena beberapa tulisan kuna sangat sulit dibaca.
1. Menjabarkan tulisan-tulisan kuno karena beberapa tulisan kuno sangat sulit dibaca.


2. Menempatkan berbagai peninggalan tertulis dalam rangka perkembangan umum tulisanya dan atas dasar itu menentukan waktu dan tempat terjadinya tulisan tertentu.Hal itu penting untuk mempelajari tulisan tangan karya sastra yang biasanya tidak menyebutkan bilamana dan dimana suatu karya sastra ditulis, serta siapa pengarangnya (perlu juga diperhatikan ciri-ciri lain seperti panjang dan jarak baris, bahan naskah, ukuran, tinta, dll.
2. Menempatkan berbagai peninggalan tertulis dalam rangka perkembangan umum tulisanya dan atas dasar itu menentukan waktu dan tempat terjadinya tulisan tertentu.Hal itu penting untuk mempelajari tulisan tangan karya sastra yang biasanya tidak menyebutkan bilamana dan dimana suatu karya sastra ditulis, serta siapa pengarangnya (perlu juga diperhatikan ciri-ciri lain seperti panjang dan jarak baris, bahan naskah, ukuran, tinta, dll.
Baris 54: Baris 54:
5. Fase Alfabetis: 1 tanda berarti satu bunyi tulisan, latin, jawa, dll.
5. Fase Alfabetis: 1 tanda berarti satu bunyi tulisan, latin, jawa, dll.
Geilb dalam Wilhem Vander Molen (1985:3) hanya mengklasifikasikan dalam 3 perubahan mendasar: yaitu dari tulisan logosilabik melalui tulisan silabik sampai pada tulisan alfabetik
Geilb dalam Wilhem Vander Molen (1985:3) hanya mengklasifikasikan dalam 3 perubahan mendasar: yaitu dari tulisan logosilabik melalui tulisan silabik sampai pada tulisan alfabetik
1. Tulisan logosilabik: tulisan yang menggunakan tanda untuk mewakili kata dan suku kata .misalnya: tulisan Mesir kuna hieroglif.
1. Tulisan logosilabik: tulisan yang menggunakan tanda untuk mewakili kata dan suku kata .misalnya: tulisan Mesir kuno hieroglif.
2. Tulisan silabik: merupakan penyederhanaan dari tulisan logosilabik, bukan kata lengkap tapi hanya suku kata saja yang mewakilinya .Misalnya tulisan Ibrani (Hebrew)
2. Tulisan silabik: merupakan penyederhanaan dari tulisan logosilabik, bukan kata lengkap tapi hanya suku kata saja yang mewakilinya .Misalnya tulisan Ibrani (Hebrew)
3. Tulisan alfabetik: menghadirkan atau mengandung fonim dari barat tulisan Yunani yang untuk pertama kali secara sistematis melengkapi tanda suku katanya dengan tanda vokal. Tulisan jawa sama dengan nenek moyangnya di India masuk kategori alfabetik.
3. Tulisan alfabetik: menghadirkan atau mengandung fonim dari barat tulisan Yunani yang untuk pertama kali secara sistematis melengkapi tanda suku katanya dengan tanda vokal. Tulisan jawa sama dengan nenek moyangnya di India masuk kategori alfabetik.