Lompat ke isi

Perikanan Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tyaraputri (bicara | kontrib)
pembaruan data dan informasi tentano perusahaan
Tyaraputri (bicara | kontrib)
menambahkan tartan dan reference
Baris 14: Baris 14:
|key_people=Prof. Ir. Sjarief Widjaja, Ph.D., F.RINA (Ketua Dewan Pengawas)<br /> Risyanto Suanda (Direktur Utama)}}
|key_people=Prof. Ir. Sjarief Widjaja, Ph.D., F.RINA (Ketua Dewan Pengawas)<br /> Risyanto Suanda (Direktur Utama)}}
[[Berkas:Gedung perumperindo.jpg|jmpl|Gedung Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo)]]
[[Berkas:Gedung perumperindo.jpg|jmpl|Gedung Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo)]]
<nowiki>[[Perusahaan Umum Perikanan Indonesia]]</nowiki> (<nowiki>'''</nowiki>Perum Perindo<nowiki>'''</nowiki>) yang sebelumnya bernama Perusahaan Umum Prasarana Perikanan Samudera (Perum PPS) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 1990, yang diatur kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2000. Selanjutnya, diubah kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013, yang antara lain mengatur perubahan nama perusahaan dan tugas dan tanggung jawab.
'''Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo)''' yang sebelumnya bernama Perusahaan Umum Prasarana Perikanan Samudera (Perum PPS) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 1990, yang diatur kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2000. Selanjutnya, diubah kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013, yang antara lain mengatur perubahan nama perusahaan dan tugas dan tanggung jawab.


Berdasarkan PP No.9/2013 Perum Perindo merupakan <nowiki>'''</nowiki>'''Badan Usaha Milik Negara (BUMN)<nowiki>'''</nowiki>''' yang diberi tugas dan tanggung jawab mengelola aset Negara guna menyelenggarakan pengusahaan dan pelayanan barang jasa dan memupuk keuntungan serta pengembangan sistem bisnis perikanan kepada pengguna jasa pelabuhan perikanan yaitu nelayan pada khususnya dan masyarakat perikanan pada umumnya. Lini usaha yang diselenggarakan mulai dari hulu sampai hilir, antara lain pengelolaan pelabuhan perikanan, produksi bibit ikan dan pakan ikan, budidaya, penangkapan ikan, perdagangan dan pengolahan hasil perikanan. Termasuk juga produksi air bersih, es, dan usaha pemasaran bahan bakar minyak dan listrik.
Berdasarkan PP No.9/2013 Perum Perindo merupakan '''[[Badan usaha milik negara|Badan Usaha Milik Negara (BUMN)]]''' yang diberi tugas dan tanggung jawab mengelola aset Negara guna menyelenggarakan pengusahaan dan pelayanan barang jasa dan memupuk keuntungan serta pengembangan sistem bisnis perikanan kepada pengguna jasa pelabuhan perikanan yaitu nelayan pada khususnya dan masyarakat perikanan pada umumnya. Lini usaha yang diselenggarakan mulai dari hulu sampai hilir, antara lain pengelolaan pelabuhan perikanan, produksi bibit ikan dan pakan ikan, budidaya, penangkapan ikan, perdagangan dan pengolahan hasil perikanan. Termasuk juga produksi air bersih, es, dan usaha pemasaran bahan bakar minyak dan listrik.


Ada 5 cabang utama berupa <nowiki>'''</nowiki>'''pelabuhan perikanan<nowiki>'''</nowiki>''' yaitu:
Ada 5 cabang utama berupa '''[http://pipp.djpt.kkp.go.id pelabuhan perikanan]''' yaitu:


1.   Cabang Jakarta yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dan memiliki unit di '''Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan, Bangka Belitung'''
1.   Cabang Jakarta yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dan memiliki unit di '''Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan, Bangka Belitung'''
Baris 26: Baris 26:
3.   Cabang Pekalongan yang beroperasi di '''Pelabuhan Perikanan Nusantara''' [[Kota Pekalongan|Pekalongan, Jawa Tengah]]
3.   Cabang Pekalongan yang beroperasi di '''Pelabuhan Perikanan Nusantara''' [[Kota Pekalongan|Pekalongan, Jawa Tengah]]


4.   Cabang Brondong yang beroperasi di '''Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong''', [[Kabupaten Lamongan|Lamongan, Jawa Timur]]<nowiki/>dan memiliki unit di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, [[Kabupaten Trenggalek|Trenggalek, Jawa Timur]]
4.   Cabang Brondong yang beroperasi di '''Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong''', [[Kabupaten Lamongan|Lamongan, Jawa Timur]] dan memiliki unit di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, [[Kabupaten Trenggalek|Trenggalek, Jawa Timur]]




5.   '''Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat''', [[Kabupaten Sambas|Sambas, Kalimantan Barat]].
5.   '''Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat''', [[Kabupaten Sambas|Sambas, Kalimantan Barat]].
Baris 36: Baris 38:
Pengembangan usaha dan wilayah operasi berdampak terhadap peningkatan pendapatan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari capaian lima tahun terakhir. Pada tahun 2012 memperoleh pendapatan Rp168,5 milyar dengan tingkat kesehatan AA, opini WTP. Pada tahun 2017 pendapatan tumbuh 360 persen menjadi Rp603 milyar dengan tingkat kesehatan A opini WTP.
Pengembangan usaha dan wilayah operasi berdampak terhadap peningkatan pendapatan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari capaian lima tahun terakhir. Pada tahun 2012 memperoleh pendapatan Rp168,5 milyar dengan tingkat kesehatan AA, opini WTP. Pada tahun 2017 pendapatan tumbuh 360 persen menjadi Rp603 milyar dengan tingkat kesehatan A opini WTP.


Perum Perindo mempunyai peranan dan posisi yang sangat strategis dalam upaya mendukung visi dan misi Pemerintah khususnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk peningkatan kualitas pengelolaan perusahaan yang transparan dan akuntable, mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan nasional serta pendapatan negara dan pembangunan nasional melalui pembangunan dan pengembangan sektor kelautan dan perikanan
Perum Perindo mempunyai peranan dan posisi yang sangat strategis dalam upaya mendukung visi dan misi Pemerintah khususnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun [[Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia|Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)]] untuk peningkatan kualitas pengelolaan perusahaan yang transparan dan akuntable, mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan nasional serta pendapatan negara dan pembangunan nasional melalui pembangunan dan pengembangan sektor kelautan dan perikanan


== Visi, Misi dan Nilai Perusahaan ==
== Visi, Misi dan Nilai Perusahaan ==
Baris 53: Baris 55:
4.   Mengembangkan [[Sumber daya manusia|Sumber Daya Manusia]] (SDM) yang profesional.
4.   Mengembangkan [[Sumber daya manusia|Sumber Daya Manusia]] (SDM) yang profesional.


5.   Mempunyai prinsip '''Good Corporate Governance''' (GCG) dalam mengelola perusahaan.
5.   Mempunyai prinsip '''Good Corporate Governance''' (GCG) dalam mengelola perusahaan<ref>{{Cite web|url=http://www.perumperindo.co.id/6-tata-kelola-perusahaan|title=Tata Kelola Perusahaan|website=www.perumperindo.co.id|language=en|access-date=2018-07-17}}</ref>.


== Lini Usaha ==
== Lini Usaha ==
Baris 64: Baris 66:
b.    Pelayanan jasa tambat labuh dan bongkar muat;
b.    Pelayanan jasa tambat labuh dan bongkar muat;


c.    Fasilitas penunjang termasuk air, listrik, dan BBM;
c.    Fasilitas penunjang termasuk air, listrik, dan [[Bahan bakar minyak|BBM]];


d.    Bengkel dan galangan kapal;
d.    Bengkel dan galangan kapal;
Baris 76: Baris 78:
b.    Perdagangan ikan dan udang berupa pembelian ikan dari nelayan dan udang dari petambak, lalu memasok ikan dan udang tersebut untuk kebutuhan industri pengelolaan ikan baik di dalam maupun luar negeri (ekspor);
b.    Perdagangan ikan dan udang berupa pembelian ikan dari nelayan dan udang dari petambak, lalu memasok ikan dan udang tersebut untuk kebutuhan industri pengelolaan ikan baik di dalam maupun luar negeri (ekspor);


c.    Pengolahan ikan berupa pemrosesan ikan dan udang di Unit Pengolahan Ikan (UPI) milik sendiri maupun kerjasama. Antara lain di Tanjung Pandan (rajungan), Cirebon (rajungan dan demarsal), Rembang (ikan pelagis), Makassar (demarsal), Ternate dan Sorong (tuna), dan Merauke (demarsal).
c.    Pengolahan ikan berupa pemrosesan ikan dan udang di Unit Pengolahan Ikan (UPI) milik sendiri maupun kerjasama, antara lain di Tanjung Pandan (rajungan), Cirebon (rajungan dan demarsal), Rembang (ikan pelagis), Makassar (demarsal), Ternate dan Sorong (tuna), dan Merauke (demarsal).


3.     Budidaya, meliputi:
3.     Budidaya, meliputi:


a.    Tambak udang. Hingga tahun 2018 ini, Perum Perindo mengelola <nowiki>[[tambak udang]]</nowiki> di <nowiki>[[Aceh Barat Daya]]</nowiki>, <nowiki>[[Karawang]]</nowiki>, <nowiki>[[Kendal]]</nowiki>, <nowiki>[[Pekalongan]]</nowiki>, <nowiki>[[Bengkayang]]</nowiki>, dan <nowiki>[[Barru]]</nowiki>.
a.    Tambak udang. Hingga tahun 2018 ini, Perum Perindo mengelola tambak udang di Aceh Barat Daya, Karawang, Kendal, Pekalongan, Bengkayang, dan Barru.


b.     <nowiki>'''Keramba Jaring Apung (KJA)'''</nowiki> membudidayakan ikan kerapu di 450 ''holes'' di Kabupaten Buleleng, Bali.
b.     Keramba Jaring Apung (KJA) membudidayakan ikan kerapu di 450 ''holes'' di Kabupaten Buleleng, Bali.


c.    Pembenihan udang
c.    Pembenihan udang


Selain itu, Perum Perindo sedang dalam pengembangan usaha baru produksi pabrik pakan yang ditargetkan beroperasi November 2018. Pabrik pakan terletak di Subang, Jawa Barat, dengan total kapasitas produksi 60.000 ton per tahun untuk pakan ikan dan udang.
Selain itu, Perum Perindo sedang dalam pengembangan usaha baru produksi pabrik pakan<ref>{{Cite news|url=http://www.kemenperin.go.id/artikel/18678/Pabrik-Pakan-Diresmikan-September|title=Kemenperin: Pabrik Pakan Diresmikan September|access-date=2018-07-17}}</ref> yang ditargetkan beroperasi November 2018. Pabrik pakan terletak di Subang, Jawa Barat, dengan total kapasitas produksi 60.000 ton per tahun untuk pakan ikan dan udang.


Perum Perindo terus berusaha meningkatkan kapasitas produksinya di enam pelabuhan perikanan yang dikelola maupun di luar pelabuhan yang dikelola oleh Perum Perindo, di antaranya:
Perum Perindo terus berusaha meningkatkan kapasitas produksinya di enam pelabuhan perikanan yang dikelola maupun di luar pelabuhan yang dikelola oleh Perum Perindo, di antaranya:
Baris 92: Baris 94:
1.   Menambah armada kapal. Tahun 2018 rencana menambah 20 kapal, 10 dari hasil investasi sendiri  dan 10 dari hasil kerjasama.
1.   Menambah armada kapal. Tahun 2018 rencana menambah 20 kapal, 10 dari hasil investasi sendiri  dan 10 dari hasil kerjasama.


2.   Mulai mengoperasikan fasilitas ''cold storage''dan UPI baru antara lain di Belawan, Brondong, Pemangkat, Rembang, Pati, serta UPI dan ''cold storage''yang dibangun oleh KKP dan rencananya dikerjasamakan pengelolaannya dengan Perum Perindo.
2.   Mulai mengoperasikan fasilitas ''cold storage'' dan UPI baru antara lain di Belawan, Brondong, Pemangkat, Rembang, Pati, serta UPI dan ''cold storage'' yang dibangun oleh KKP dan rencananya dikerjasamakan pengelolaannya dengan Perum Perindo.


3.   Meningkatkan kualitas jasa ''docking'' dengan pemanfaatan ''docking''baru di Belawan dan rencana perbaikan ''docking''di Muara Baru.
3.   Meningkatkan kualitas jasa ''docking'' dengan pemanfaatan ''docking'' baru di Belawan dan rencana perbaikan ''docking'' di Muara Baru.


Perum Perindo menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya:
Perum Perindo menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya:


1.   Menjalin kerjasama dengan koperasi<ref>{{Cite web|url=http://industri.bisnis.com/read/20171105/99/706117/perum-perindo-mulai-ekspor-cakalang-ke-jepang|title=Perum Perindo Mulai Ekspor Cakalang ke Jepang|website=industri.bisnis.com|access-date=2018-07-17}}</ref>
1.   Menjalin kerjasama dengan koperasi.


2.   Kerjasama dengan negara luar untuk meningkatkan ekspor.
2.   Kerjasama dengan negara luar untuk meningkatkan ekspor<ref>{{Cite news|url=http://mediaindonesia.com/read/detail/84802-perum-perindo-buka-ekspor-produk-perikanan-ke-as|title=Perum Perindo Buka Ekspor Produk Perikanan ke AS|last=mediaindonesia.com|access-date=2018-07-17}}</ref>


3.   Meningkatkan investasi di berbagai sektor perikanan dan kelautan<ref>{{Cite news|url=http://aceh.tribunnews.com/2017/09/09/dirut-perum-perikanan-indonesia-ke-abdya-bawa-investasi-besar-begini-katanya|title=Dirut Perum Perikanan Indonesia ke Abdya Bawa Investasi Besar, Begini Katanya - Serambi Indonesia|date=2017-09-09|newspaper=Serambi Indonesia|language=id-ID|access-date=2018-07-17}}</ref>
3.   Meningkatkan investasi di berbagai sektor perikanan dan kelautan.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 17 Juli 2018 08.47

Perum Perindo
Perusahaan Umum Perikanan Indonesia
IndustriPerikanan
Didirikan20 Januari 1990
Kantor
pusat
Jl. Muara Baru Ujung, RT 20/RW 17, Penjaringan, Jakarta Utara - 14440 Telp. (021) 6694822, Fax. (021) 6690523
,
Wilayah operasi
Seluruh Indonesia
Tokoh
kunci
Prof. Ir. Sjarief Widjaja, Ph.D., F.RINA (Ketua Dewan Pengawas)
Risyanto Suanda (Direktur Utama)
ProdukPabrik es
Penyediaan cold storage
Penyediaan ruang dan bangunan
Pelayanan tambat labuh
Penyaluran BBM
Penyaluran listrik
Penyaluran air
Penyaluran telepon
Pelayanan galangan kapal
Budidaya Perikanan
Perdagangan dan Pengolahan Ikan
Penangkapan Ikan
Produksi
Hasil laut
PemilikKementerian BUMN
Situs webwww.perumperindo.co.id
Berkas:Gedung perumperindo.jpg
Gedung Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo)

Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) yang sebelumnya bernama Perusahaan Umum Prasarana Perikanan Samudera (Perum PPS) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 1990, yang diatur kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2000. Selanjutnya, diubah kembali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2013, yang antara lain mengatur perubahan nama perusahaan dan tugas dan tanggung jawab.

Berdasarkan PP No.9/2013 Perum Perindo merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas dan tanggung jawab mengelola aset Negara guna menyelenggarakan pengusahaan dan pelayanan barang jasa dan memupuk keuntungan serta pengembangan sistem bisnis perikanan kepada pengguna jasa pelabuhan perikanan yaitu nelayan pada khususnya dan masyarakat perikanan pada umumnya. Lini usaha yang diselenggarakan mulai dari hulu sampai hilir, antara lain pengelolaan pelabuhan perikanan, produksi bibit ikan dan pakan ikan, budidaya, penangkapan ikan, perdagangan dan pengolahan hasil perikanan. Termasuk juga produksi air bersih, es, dan usaha pemasaran bahan bakar minyak dan listrik.

Ada 5 cabang utama berupa pelabuhan perikanan yaitu:

1.   Cabang Jakarta yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Jakarta dan memiliki unit di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tanjung Pandan, Bangka Belitung

2.    Cabang Belawan yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan, Medan, Sumatera Utara dan memiliki unit di Pelabuhan Perikanan Lampulo, Aceh

3.   Cabang Pekalongan yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, Jawa Tengah

4.   Cabang Brondong yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong, Lamongan, Jawa Timur dan memiliki unit di Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi, Trenggalek, Jawa Timur


5.   Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat, Sambas, Kalimantan Barat.

Serta 1 cabang khusus yang mengelola usaha budidaya di Karawang, Jawa Barat.

Selain cabang-cabang tersebut, Perum Perindo juga memiliki unit-unit kerja yang tersebar di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua. Total ada 23 unit kerja, antara lain di Aceh Barat Daya, Lampulo, Simeulue, Padang, Bengkayang, Singaraja, Makassar, Bitung, Tahuna, Bacan, Ternate, Tual, Sorong, dan Merauke.    

Pengembangan usaha dan wilayah operasi berdampak terhadap peningkatan pendapatan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari capaian lima tahun terakhir. Pada tahun 2012 memperoleh pendapatan Rp168,5 milyar dengan tingkat kesehatan AA, opini WTP. Pada tahun 2017 pendapatan tumbuh 360 persen menjadi Rp603 milyar dengan tingkat kesehatan A opini WTP.

Perum Perindo mempunyai peranan dan posisi yang sangat strategis dalam upaya mendukung visi dan misi Pemerintah khususnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk peningkatan kualitas pengelolaan perusahaan yang transparan dan akuntable, mendorong pertumbuhan ekonomi regional dan nasional serta pendapatan negara dan pembangunan nasional melalui pembangunan dan pengembangan sektor kelautan dan perikanan

Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

Perum Perindo memiliki visi:

Menjadi perusahaan perikanan yang tangguh, tepercaya dan menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi bangsa.

Untuk mencapai visi tersebut, Perum Perindo mempunyai beberapa misi, di antaranya:

1.   Aktif berperan meningkatkan perekonomian nasional di sektor perikanan dan kelautan.

2.   Mengutamakan pelayanan berkualitas tinggi dan menyediakan fasilitas barang, jasa, sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan tersebut.

3.   Mengembangkan sistem bisnis perikanan dari hulu hingga hilir yang terintegrasi.

4.   Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional.

5.   Mempunyai prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam mengelola perusahaan[1].

Lini Usaha

Perum Perindo memiliki 3 lini usaha utama yaitu:

1.    Usaha pelabuhan, meliputi:

a.    Pengelolaan sarana dan prasarana pelabuhan perikanan meliputi cold storage, pabrik es, pengolahan dan pengepakan ikan; Pusat Pemasaran Ikan (PPI), Tempat Pelelangan Ikan (TPI), sewa lahan, ruang dan bangunan;

b.    Pelayanan jasa tambat labuh dan bongkar muat;

c.    Fasilitas penunjang termasuk air, listrik, dan BBM;

d.    Bengkel dan galangan kapal;

e.    Perbekalan melaut

2.    Penangkapan, perdagangan dan pengolahan ikan, meliputi:

a.    Penangkapan ikan berupa operasi kapal tangkap dan kapal angkut milik sendiri maupun kerjasama dengan pihak ketiga;

b.    Perdagangan ikan dan udang berupa pembelian ikan dari nelayan dan udang dari petambak, lalu memasok ikan dan udang tersebut untuk kebutuhan industri pengelolaan ikan baik di dalam maupun luar negeri (ekspor);

c.    Pengolahan ikan berupa pemrosesan ikan dan udang di Unit Pengolahan Ikan (UPI) milik sendiri maupun kerjasama, antara lain di Tanjung Pandan (rajungan), Cirebon (rajungan dan demarsal), Rembang (ikan pelagis), Makassar (demarsal), Ternate dan Sorong (tuna), dan Merauke (demarsal).

3.     Budidaya, meliputi:

a.    Tambak udang. Hingga tahun 2018 ini, Perum Perindo mengelola tambak udang di Aceh Barat Daya, Karawang, Kendal, Pekalongan, Bengkayang, dan Barru.

b.     Keramba Jaring Apung (KJA) membudidayakan ikan kerapu di 450 holes di Kabupaten Buleleng, Bali.

c.    Pembenihan udang

Selain itu, Perum Perindo sedang dalam pengembangan usaha baru produksi pabrik pakan[2] yang ditargetkan beroperasi November 2018. Pabrik pakan terletak di Subang, Jawa Barat, dengan total kapasitas produksi 60.000 ton per tahun untuk pakan ikan dan udang.

Perum Perindo terus berusaha meningkatkan kapasitas produksinya di enam pelabuhan perikanan yang dikelola maupun di luar pelabuhan yang dikelola oleh Perum Perindo, di antaranya:

1.   Menambah armada kapal. Tahun 2018 rencana menambah 20 kapal, 10 dari hasil investasi sendiri  dan 10 dari hasil kerjasama.

2.   Mulai mengoperasikan fasilitas cold storage dan UPI baru antara lain di Belawan, Brondong, Pemangkat, Rembang, Pati, serta UPI dan cold storage yang dibangun oleh KKP dan rencananya dikerjasamakan pengelolaannya dengan Perum Perindo.

3.   Meningkatkan kualitas jasa docking dengan pemanfaatan docking baru di Belawan dan rencana perbaikan docking di Muara Baru.

Perum Perindo menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya:

1.   Menjalin kerjasama dengan koperasi[3]

2.   Kerjasama dengan negara luar untuk meningkatkan ekspor[4]

3.   Meningkatkan investasi di berbagai sektor perikanan dan kelautan[5]

Referensi

  1. ^ "Tata Kelola Perusahaan". www.perumperindo.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-07-17. 
  2. ^ "Kemenperin: Pabrik Pakan Diresmikan September". Diakses tanggal 2018-07-17. 
  3. ^ "Perum Perindo Mulai Ekspor Cakalang ke Jepang". industri.bisnis.com. Diakses tanggal 2018-07-17. 
  4. ^ mediaindonesia.com. "Perum Perindo Buka Ekspor Produk Perikanan ke AS". Diakses tanggal 2018-07-17. 
  5. ^ "Dirut Perum Perikanan Indonesia ke Abdya Bawa Investasi Besar, Begini Katanya - Serambi Indonesia". Serambi Indonesia. 2017-09-09. Diakses tanggal 2018-07-17. 

Pranala luar