Lompat ke isi

Dheg Dheg Plas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19: Baris 19:
Album ''Dheg Dheg Plas'' ditempatkan pada peringkat ke-4 dalam daftar "[[150 Album Indonesia Terbaik]]" versi majalah [[Rolling Stone Indonesia]] yang diterbitkan pada edisi #32 bulan Desember 2007.<ref name="albums">{{cite journal |date=Desember 2007 |title=150 Album Indonesia Terbaik |journal=[[Rolling Stone Indonesia]] |issue=32 |location=Jakarta |language=Indonesia |ref=harv}}</ref> Tiga lagu dari album tersebut, "[[Kembali ke Jakarta|Kembali ke Djakarta]]", "[[Kelelawar (lagu)|Kelelawar]]", serta "[[Manis dan Sayang (lagu)|Manis dan Sajang]]", ditempatkan masing-masing pada peringkat ke-6, ke-83 dan ke-88 dalam daftar "[[150 Lagu Indonesia Terbaik]]" yang diterbitkan pada edisi #56 bulan Desember 2009<ref name="songs">{{cite journal |date=Desember 2009 |title=150 Lagu Indonesia Terbaik |journal=[[Rolling Stone Indonesia]] |issue=56 |location=Jakarta |language=Indonesia |ref=harv}}</ref> oleh penerbit yang sama.
Album ''Dheg Dheg Plas'' ditempatkan pada peringkat ke-4 dalam daftar "[[150 Album Indonesia Terbaik]]" versi majalah [[Rolling Stone Indonesia]] yang diterbitkan pada edisi #32 bulan Desember 2007.<ref name="albums">{{cite journal |date=Desember 2007 |title=150 Album Indonesia Terbaik |journal=[[Rolling Stone Indonesia]] |issue=32 |location=Jakarta |language=Indonesia |ref=harv}}</ref> Tiga lagu dari album tersebut, "[[Kembali ke Jakarta|Kembali ke Djakarta]]", "[[Kelelawar (lagu)|Kelelawar]]", serta "[[Manis dan Sayang (lagu)|Manis dan Sajang]]", ditempatkan masing-masing pada peringkat ke-6, ke-83 dan ke-88 dalam daftar "[[150 Lagu Indonesia Terbaik]]" yang diterbitkan pada edisi #56 bulan Desember 2009<ref name="songs">{{cite journal |date=Desember 2009 |title=150 Lagu Indonesia Terbaik |journal=[[Rolling Stone Indonesia]] |issue=56 |location=Jakarta |language=Indonesia |ref=harv}}</ref> oleh penerbit yang sama.


Bila ada sebuah group band yang paling kontroversial di Indonesia itu adalah Koes Bersaudara. Kontroversi ini bersumber dari cara [[Tonny Koeswoyo]] dalam menangani band ini yang dianggap terlalu dominan dan cenderung otoriter. Setelah memecat [[Nomo Koeswoyo]] dan keluarnya [[Yok Koeswoyo]] pada tahun 1968, tak terdengar kabar Koes Bersaudara akan merilis album baru. Banyak yang berpikir Koes Bersaudara sudah habis. Hingga pada tahun 1969, Tonny Dinamakan Baru Koes Bersaudara dengan merilis album baru yang berjudul “Dheg Dheg Plas”, Tonny menyuruh Tommy Darmo merekrut [[Murry]] sebagai drummer dan [[Totok Adji Rahman]] sebagai bassist. Koes nama '''Bersaudara''' pun dihilangkan menjadi "'''Plus'''” saja. Banyak yang meragukan kalau nama obat batuk kala itu '''APC PLUS'''. Tonny pun memilih nama baru Koes Plus saja mampu nama group baru dan mengulang sukses dua album "To the So Called "the Guilties"" dan "Djadikan Aku DombaMu" yang terjual 1700 ribu keping. Namun nyatanya, album ini perlahan tetapi pasti berhasil terjual menyentuh angka 1,8 juta keping. Meskipun lirik lagu dan aransemen musik di album ini terdengar cukup rumit, nyatanya hampir semua lagu di album ini berhasil menjadi hits. Album '''Dheg Dheg Plas''' ini memang bukan album pertama mereka, tetapi album debut inilah yang menjadi titik awal popularitas mereka yang luar biasa. Album ini sukses besar di pasaran, dan bukan hanya bagus di sisi komersial tetapi sekaligus menjadi salah satu album terbaik mereka. Bagi yang suka membaca buku sastra dan puisi ala [[W.S. Rendra]] mungkin judul-judul lagu di album ini sangat tidak asing. Sebut saja "Cintamu Telah Berlalu", "Kelelawar", "Derita", "Manis dan Sayang" dan "Kembali ke Jakarta". Kehadiran album ini sekali lagi menguatkan posisi Koes Plus sebagai salah satu band paling berpengaruh di Indonesia.
Bila ada sebuah group band yang paling kontroversial di Indonesia itu adalah Koes Bersaudara. Kontroversi ini bersumber dari cara [[Tonny Koeswoyo]] dalam menangani band ini yang dianggap terlalu dominan dan cenderung otoriter. Setelah memecat [[Nomo Koeswoyo]] dan keluarnya [[Yok Koeswoyo]] pada tahun 1968, tak terdengar kabar Koes Bersaudara akan merilis album baru. Banyak yang berpikir Koes Bersaudara sudah habis. Hingga pada tahun 1969, Tonny Dinamakan Baru Koes Bersaudara dengan merilis album baru yang berjudul “Dheg Dheg Plas”, Tonny menyuruh Tommy Darmo merekrut [[Murry]] sebagai drummer dan [[Totok Adji Rahman]] sebagai bassist. Koes nama '''Bersaudara''' pun dihilangkan menjadi "'''Plus'''” saja. Banyak yang meragukan kalau nama obat batuk kala itu '''APC PLUS'''. Tonny pun memilih nama baru Koes Plus saja mampu nama group baru dan mengulang sukses dua album "[[To the So Called "the Guilties"]]" (1967) dan "[[Djadikan Aku DombaMu]]" (1968) yang terjual 1700 ribu keping. Namun nyatanya, album ini perlahan tetapi pasti berhasil terjual menyentuh angka 1,8 juta keping. Meskipun lirik lagu dan aransemen musik di album ini terdengar cukup rumit, nyatanya hampir semua lagu di album ini berhasil menjadi hits. Album '''Dheg Dheg Plas''' ini memang bukan album pertama mereka, tetapi album debut inilah yang menjadi titik awal popularitas mereka yang luar biasa. Album ini sukses besar di pasaran, dan bukan hanya bagus di sisi komersial tetapi sekaligus menjadi salah satu album terbaik mereka. Bagi yang suka membaca buku sastra dan puisi ala [[W.S. Rendra]] mungkin judul-judul lagu di album ini sangat tidak asing. Sebut saja "Cintamu Telah Berlalu", "Kelelawar", "Derita", "Manis dan Sayang" dan "Kembali ke Jakarta". Kehadiran album ini sekali lagi menguatkan posisi Koes Plus sebagai salah satu band paling berpengaruh di Indonesia.


== Daftar lagu ==
== Daftar lagu ==

Revisi per 10 April 2022 07.54

Dheg Dheg Plas
Album studio karya Koes Plus
Dirilis1 November 1969[1]
Direkam1 Maret 19691 Oktober 1969
GenrePop, rock
Durasi32:11
LabelMelody Records
Kronologi Koes Plus
Dheg Dheg Plas
(1969)
Volume 2
(1970)Volume 21970

Dheg Dheg Plas adalah album perdana dari grup musik Koes Plus setelah berganti nama dari Koes Bersaudara yang dirilis pada tahun 1969 di bawah label Melody Records. Di album ini Koes Plus memperkenalkan 2 personel barunya, yaitu Murry sebagai drummer dan Totok Adji Rahman sebagai bassist Kehadiran 2 personel baru ini membawa angin segar pada musik Koes Plus. Album ini meledak di pasaran dan sukses terjual hingga lebih mencapai 1,8 juta keping. Album ini merupakan album paling sukses sepanjang karier Koes Plus. Album ini mencetak sejumlah hits termasuk "Cintamu Telah Berlalu", "Kelelawar", " Derita", "Tiba Tiba Aku Menangis", "Manis dan Sayang", "Dheg Dheg Plas", "Manis dan Sayang" dan "Kembali ke Jakarta".

Album Dheg Dheg Plas ditempatkan pada peringkat ke-4 dalam daftar "150 Album Indonesia Terbaik" versi majalah Rolling Stone Indonesia yang diterbitkan pada edisi #32 bulan Desember 2007.[2] Tiga lagu dari album tersebut, "Kembali ke Djakarta", "Kelelawar", serta "Manis dan Sajang", ditempatkan masing-masing pada peringkat ke-6, ke-83 dan ke-88 dalam daftar "150 Lagu Indonesia Terbaik" yang diterbitkan pada edisi #56 bulan Desember 2009[3] oleh penerbit yang sama.

Bila ada sebuah group band yang paling kontroversial di Indonesia itu adalah Koes Bersaudara. Kontroversi ini bersumber dari cara Tonny Koeswoyo dalam menangani band ini yang dianggap terlalu dominan dan cenderung otoriter. Setelah memecat Nomo Koeswoyo dan keluarnya Yok Koeswoyo pada tahun 1968, tak terdengar kabar Koes Bersaudara akan merilis album baru. Banyak yang berpikir Koes Bersaudara sudah habis. Hingga pada tahun 1969, Tonny Dinamakan Baru Koes Bersaudara dengan merilis album baru yang berjudul “Dheg Dheg Plas”, Tonny menyuruh Tommy Darmo merekrut Murry sebagai drummer dan Totok Adji Rahman sebagai bassist. Koes nama Bersaudara pun dihilangkan menjadi "Plus” saja. Banyak yang meragukan kalau nama obat batuk kala itu APC PLUS. Tonny pun memilih nama baru Koes Plus saja mampu nama group baru dan mengulang sukses dua album "To the So Called "the Guilties"" (1967) dan "Djadikan Aku DombaMu" (1968) yang terjual 1700 ribu keping. Namun nyatanya, album ini perlahan tetapi pasti berhasil terjual menyentuh angka 1,8 juta keping. Meskipun lirik lagu dan aransemen musik di album ini terdengar cukup rumit, nyatanya hampir semua lagu di album ini berhasil menjadi hits. Album Dheg Dheg Plas ini memang bukan album pertama mereka, tetapi album debut inilah yang menjadi titik awal popularitas mereka yang luar biasa. Album ini sukses besar di pasaran, dan bukan hanya bagus di sisi komersial tetapi sekaligus menjadi salah satu album terbaik mereka. Bagi yang suka membaca buku sastra dan puisi ala W.S. Rendra mungkin judul-judul lagu di album ini sangat tidak asing. Sebut saja "Cintamu Telah Berlalu", "Kelelawar", "Derita", "Manis dan Sayang" dan "Kembali ke Jakarta". Kehadiran album ini sekali lagi menguatkan posisi Koes Plus sebagai salah satu band paling berpengaruh di Indonesia.

Daftar lagu

Seluruh lagu ditulis oleh Tonny Koeswoyo. Kecuali "Biar Berlalu" ditulis oleh Yon Koeswoyo.

Sisi A
No.JudulVokalDurasi
1."Awan Hitam"Tonny, Yon2:59
2."Derita"Tonny, Yon2:53
3."Kelelawar"Tonny, Yon2:46
4."Tiba-Tiba Aku Menangis"Tonny, Yon3:24
5."Bergembira"Tonny, Yon, Toto2:04
6."Tjintamu Telah Berlalu (Cintamu Telah Berlalu)"Yon2:11
Durasi total:16:17
Sisi B
No.JudulVokalDurasi
7."Dheg Dheg Plas"Tonny, Yon2:27
8."Manis dan Sajang (Manis dan Sayang)"Yon2:15
9."Hilang Tak Berkesan"Tonny1:55
10."Kembali ke Djakarta (Kembali Ke Jakarta)"Yon3:46
11."Biar Berlalu"Yon2:44
12."Lusa Mungkin Kau Datang"Yon2:47
Durasi total:15:54

Personel

Produksi

  • Rachman A. – teknisi perekaman
  • Jimmy Hamid – teknisi perekaman
  • Pramono R. – desain sampul
  • Eska – fotografer

Sejarah rilis

Negara Tanggal Label Format Nomor katalog
Indonesia 1969 Melody Records Piringan hitam LP-23[4]
Indonesia 2012 Royal Prima Musikindo[5] Cakram padat [4]

Referensi

  1. ^ Ginting 2009, hlm. 59.
  2. ^ "150 Album Indonesia Terbaik". Rolling Stone Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Jakarta (32). Desember 2007. 
  3. ^ "150 Lagu Indonesia Terbaik". Rolling Stone Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Jakarta (56). Desember 2009. 
  4. ^ a b (Inggris) Dheg Dheg Plas di Discogs
  5. ^ "Album Koes Plus Dirilis Ulang Tanpa Izin, Pemegang Hak Cipta Ngadu Ke Polda". Hot.detik.com. 8 November 2012. Diakses tanggal 20 April 2019. 
Daftar pustaka

Pranala luar