Daerah Khusus Ibukota Jakarta: Perbedaan antara revisi
k kategori |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Daerah Khusus Ibukota''' [[Jakarta]] (DKI) adalah sebuah [[Daerah Tingkat I]] dan merupakan [[provinsi Indonesia]]. Karena [[Jakarta]] merupakan sebuah kota yang amat besar dan sekaligus [[Ibukota]] [[Indonesia]], maka kota ini mempunyai status yang sama dengan sebuah provinsi. Jakarta terletak di sebelah barat laut pulau [[Jawa]]. |
'''Daerah Khusus Ibukota''' [[Jakarta]] (DKI) adalah sebuah [[Daerah Tingkat I]] dan merupakan [[provinsi Indonesia]]. Karena [[Jakarta]] merupakan sebuah kota yang amat besar dan sekaligus [[Ibukota]] [[Indonesia]], maka kota ini mempunyai status yang sama dengan sebuah provinsi. Jakarta terletak di sebelah barat laut pulau [[Jawa]]. |
||
<table border="1" cellpadding="2" cellspacing="0" align="right" width="300px"> |
<table border="1" cellpadding="2" cellspacing="0" align="right" width="300px"> |
||
Baris 10: | Baris 10: | ||
<tr><td align="center" colspan=2 style="border-bottom:3px solid gray;"><font size="-1">[[Motto]]: "Jaya Raya" <br> |
<tr><td align="center" colspan=2 style="border-bottom:3px solid gray;"><font size="-1">[[Motto]]: "Jaya Raya" <br> |
||
(Bahasa [[Indonesia]]): "Jaya dan Besar (Agung)"</font></td></tr> |
(Bahasa [[Indonesia]]): "Jaya dan Besar (Agung)"</font></td></tr> |
||
<tr><td>Hari Jadi:</td><td> |
<tr><td>'''Hari Jadi''':</td><td> [[22 Juni]] [[1527]] </td></tr> |
||
<tr><td>[[Ibukota]]:</td><td>Jakarta</td></tr> |
<tr><td>[[Ibukota]]:</td><td>Jakarta</td></tr> |
||
<tr><td>[[Gubernur]]:</td><td>[[Sutiyoso]]</td></tr> |
<tr><td>[[Gubernur]]:</td><td>[[Sutiyoso]]</td></tr> |
||
Baris 17: | Baris 17: | ||
<tr><td>[[Penduduk]] <br> - Total: <br> - Kepadatan: </td><td><br> +/- 10.000.000 <br> 16.667/km² </td></tr> |
<tr><td>[[Penduduk]] <br> - Total: <br> - Kepadatan: </td><td><br> +/- 10.000.000 <br> 16.667/km² </td></tr> |
||
<tr><td>[[Suku Bangsa]]:</td><td>[[Orang Betawi]] (+/-10%), [[Orang Jawa]], [[Orang Sunda]], [[Tionghoa]] (10%) dll.</td></tr> |
<tr><td>[[Suku Bangsa]]:</td><td>[[Orang Betawi]] (+/-10%), [[Orang Jawa]], [[Orang Sunda]], [[Tionghoa]] (10%) dll.</td></tr> |
||
<tr><td>[[Agama]]:</td><td>[[Islam]], [[Kristen]] [[Buddha]] dll. </td></tr> |
<tr><td>[[Agama]]:</td><td>[[Islam]], [[Kristen]], [[Buddha]] dll. </td></tr> |
||
<tr><td>Bahasa:</td><td>[[Bahasa Indonesia]], [[Bahasa Betawi]], [[Bahasa Jawa]], [[Bahasa Sunda]] dll.</td></tr> |
<tr><td>Bahasa:</td><td>[[Bahasa Indonesia]], [[Bahasa Betawi]], [[Bahasa Jawa]], [[Bahasa Sunda]] dll.</td></tr> |
||
<tr><td>[[Zona Waktu]]:</td><td>([[WIB]])</td></tr> |
<tr><td>[[Zona Waktu]]:</td><td>([[WIB]])</td></tr> |
Revisi per 13 April 2005 08.34
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI) adalah sebuah Daerah Tingkat I dan merupakan provinsi Indonesia. Karena Jakarta merupakan sebuah kota yang amat besar dan sekaligus Ibukota Indonesia, maka kota ini mempunyai status yang sama dengan sebuah provinsi. Jakarta terletak di sebelah barat laut pulau Jawa.
| |||
Motto: "Jaya Raya" (Bahasa Indonesia): "Jaya dan Besar (Agung)" | |||
Hari Jadi: | 22 Juni 1527 | ||
Ibukota: | Jakarta | ||
Gubernur: | Sutiyoso | ||
Wilayah - Total: | 600 km² | ||
Daerah Tingkat II - Jumlah: | 5 Kotamadya dan 1 Kabupaten | ||
Penduduk - Total: - Kepadatan: | +/- 10.000.000 16.667/km² | ||
Suku Bangsa: | Orang Betawi (+/-10%), Orang Jawa, Orang Sunda, Tionghoa (10%) dll. | ||
Agama: | Islam, Kristen, Buddha dll. | ||
Bahasa: | Bahasa Indonesia, Bahasa Betawi, Bahasa Jawa, Bahasa Sunda dll. | ||
Zona Waktu: | (WIB) | ||
Lagu Kedaerahan: | Tidak Ada |
Kondisi dan Sumber Daya Alam
Kondisi Alam
Keanekaragaman Hayati
Sumber Daya Alam
Potensi Daerah
Sosial Kemasyarakatan
Suku Bangsa
Suku Betawi merupakan penduduk asli dari provinsi ini, namun seiring dengan perkembangan zaman, DKI telah berubah menjadi pusat berbagai perkembangan di Indonesia seperti pusat pemerintahan dan perekonomian. Keberadaannya sebagai pusat pemerintahan dan terutama pusat perekonomian telah mendorong berdatangannya penduduk dari luar Jakarta bahkan dari luar Pulau Jawa yang berbondong-bondong datang ke tempat ini. Kini jumlah penduduk DKI lebih banyak didominasi oleh pendatang dibanding penduduk aslinya, yaitu Suku Betawi. Kebanyakan pendatang yang mendiami DKI berasal dari Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Batak, Suku Minang, dan berbagai suku lainnya yang berada di Indonesia, maupun di luar Indonesia seperti Suku Tionghoa.
Bahasa
Sebagai provinsi yang memiliki berbagai suku/etnis, maka Bahasa Indonesia lebih umum digunakan sebagai bahasa sehari-hari.
Agama
Pemeluk agama di provinsi ini cukup bervariasi dibandingkan sebagaian provinsi lainnya di Indonesia, karena hampir semua agama memiliki pemeluk di provinsi ini. Di Provinsi ini penduduknya mayoritas memeluk agama Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Buddha, dan beberapa kepercayaan lainnya seperti Kong Hu Cu.
Pendidikan
DKI Jakarta, saat ini dapat dikatakan sebagai barometer pendidikan di Indonesia. Pendidikan dari tingkat dasar hingga tingkat yang paling tinggi dapat di jangkau oleh penduduk yang tinggal di provinsi ini. Beberapa Universitas terkemuka berada di provinsi ini seperti Universitas Indonesia (Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi), Universitas Negeri Jakarta (dahulu IKIP Jakarta), Universitas Trisakti, Universitas Atma Jaya, dan lain-lain. Seiring dengan meningkatnya tingkat perekonomian sebagian warganya, maka saat ini banyak bermunculan sekolah-sekolah swasta unggulan yang memiliki fasilitas dan kurikulum yang relatif lebih baik dibanding sekolah-sekolah negeri lainnya.
Permasalahan Sosial
Posisi DKI Jakarta sebagai pusat perekonomian telah mendorong orang-orang diluar Jakarta dan luar pulau Jawa untuk berbondong-bondong mencari rezeki di Ibu Kota Indonesia ini. Banyak dari orang-orang yang datang ke Jakarta tidak dibekali dengan keahlian atau keterampilan khusus, sehingga beberapa dampak sosial yang sering muncul adalah masalah pengangguran yang berkaitan erat dengan masalah kemiskinan dan kriminalitas.
Pemerintahan
Daerah Tingkat II
Daftar Gubernur
No. | Periode | Nama Gubernur | Keterangan |
1 | 1945 - 1951 | Suwiryo | |
2 | 1951 - 1953 | Syamsurizal | |
3 | 1953 - 1960 | Sudiro | |
4 | 1960 - 1964 | Dr. Soemarno | |
5 | 1964 - 1965 | Henk Ngantung | |
6 | 1965 - 1966 | Dr. Soemarno | |
7 | 1966 - 1977 | Ali Sadikin | |
8 | 1977 - 1982 | H. Tjokropranolo | |
9 | 1982 - 1987 | Soeprapto | |
10 | 1987 - 1992 | Wiyogo Atmodarminto | |
11 | 1992 - 1997 | Soerjadi Soedirdja | |
12 | 1998 - 2003 | Sutiyoso | |
13 | 2003 - 2008 | Sutiyoso |