Lompat ke isi

Bani Taim: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Naval Scene (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Bani Taim''' ({{lang-ar|بنو تيم}}) adalah suatu [[klan]] (bagian) dari [[suku Quraisy]] yang menetap di [[Mekkah]], pada masa awal [[penyebaran Islam]]. Bani Taim ini adalah keturunan dari Taim bin Murrah, anak dari tokoh Quraisy [[Murrah bin Ka'ab]], yang merupakan salah seorang leluhur [[Nabi Muhammad]] serta berbagai klan Quraisy lainnya.
'''Bani Taim''' ({{lang-ar|بنو تيم}}) adalah suatu [[klan]] (bagian) dari [[suku Quraisy]] yang menetap di [[Mekkah]], pada masa awal [[penyebaran Islam]]. Bani Taim ini adalah keturunan dari Taim bin Murrah, anak dari tokoh Quraisy [[Murrah bin Ka'ab]], yang merupakan salah seorang leluhur [[Nabi Muhammad]] serta berbagai klan Quraisy lainnya. Di masa pra-Islam, tugas Bani Taim di kota Mekkah adalah mengatur denda bila terjadi perselisihan.<ref>{{cite book
| title = The Islamic Review | volume = 57-58
| editor = Khwajah Kamal al-Din
| url = https://books.google.co.id/books?id=61_oAAAAMAAJ&q=taym+ibn+murrah&dq=taym+ibn+murrah&hl=id&sa=X&ved=0CEoQ6AEwBzgeahUKEwi6m9nS57zIAhXGc44KHUL4D58
| page = 19
| year = 1969
}}</ref>


== Tokoh ==
== Tokoh ==
Baris 9: Baris 15:


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}


[[Kategori: Arab]]
[[Kategori: Arab]]

Revisi per 12 Oktober 2015 11.32

Bani Taim (bahasa Arab: بنو تيم) adalah suatu klan (bagian) dari suku Quraisy yang menetap di Mekkah, pada masa awal penyebaran Islam. Bani Taim ini adalah keturunan dari Taim bin Murrah, anak dari tokoh Quraisy Murrah bin Ka'ab, yang merupakan salah seorang leluhur Nabi Muhammad serta berbagai klan Quraisy lainnya. Di masa pra-Islam, tugas Bani Taim di kota Mekkah adalah mengatur denda bila terjadi perselisihan.[1]

Tokoh

Beberapa tokoh terkenal dari Bani Taim, antara lain:

Referensi

  1. ^ Khwajah Kamal al-Din, ed. (1969). The Islamic Review. 57-58. hlm. 19.