Lompat ke isi

Johnny Anwar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20: Baris 20:
}}
}}
'''[[Brigadir Jenderal|Brigjen]] [[Polisi|Pol.]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Johnny Anwar''' (lahir tahun [[1918]] - meninggal tahun [[1976]] pada umur [[58]] tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan [[Indonesia]] dan mantan perwira tinggi polisi yang pernah menjabat Kepala Polisi [[Kota Padang]] dimasa revolusi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946, dan Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII [[Sulawesi Selatan]]-Tenggara pada tahun 1968.<ref name="gramedia.com">[http://www.gramedia.com/index.php/book/detail/9789797095321/Sejarah-Kecil-Petite-Histoire-Indonesia-IV Rosihan Anwar, Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia IV]</ref>
'''[[Brigadir Jenderal|Brigjen]] [[Polisi|Pol.]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Johnny Anwar''' (lahir tahun [[1918]] - meninggal tahun [[1976]] pada umur [[58]] tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan [[Indonesia]] dan mantan perwira tinggi polisi yang pernah menjabat Kepala Polisi [[Kota Padang]] dimasa revolusi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946, dan Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII [[Sulawesi Selatan]]-Tenggara pada tahun 1968.<ref name="gramedia.com">[http://www.gramedia.com/index.php/book/detail/9789797095321/Sejarah-Kecil-Petite-Histoire-Indonesia-IV Rosihan Anwar, Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia IV]</ref>

== Riwayat ==
=== Perjuangan dan karier ===
Ia berperan penting di kota Padang pada masa perjuangan fisik ketika pasukan [[Belanda]] dan sekutu kembali menduduki kota itu setelah kekalahan pihak [[Jepang]] dalam [[Perang Dunia II]]. Johnny pernah dipenjara oleh pihak penjajah karena sikapnya yang tidak mau bekerjasama dengan pihak Belanda dan sekutu.<ref name="gramedia.com"/>
Ia berperan penting di kota Padang pada masa perjuangan fisik ketika pasukan [[Belanda]] dan sekutu kembali menduduki kota itu setelah kekalahan pihak [[Jepang]] dalam [[Perang Dunia II]]. Johnny pernah dipenjara oleh pihak penjajah karena sikapnya yang tidak mau bekerjasama dengan pihak Belanda dan sekutu.<ref name="gramedia.com"/>


Baris 27: Baris 29:
Setelah masa revolusi fisik, Johnny Anwar menjalani karier kepolisiannya dengan berbagai jabatan dan bertugas diberbagai kota di Indonesia, diantaranya Kepala Polisi Komisariat [[Maluku]] di [[Ambon]] (1964), Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII Sulawesi Selatan-Tenggara di [[Makassar]] (1968) dan terakhir sebagai Komandan Operasi Bhakti Markas Besar Angkatan Kepolisian (Mabak) di [[Jakarta]] (1970-1972) sebelum pensiun.<ref name="books.google.co.id"/>
Setelah masa revolusi fisik, Johnny Anwar menjalani karier kepolisiannya dengan berbagai jabatan dan bertugas diberbagai kota di Indonesia, diantaranya Kepala Polisi Komisariat [[Maluku]] di [[Ambon]] (1964), Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII Sulawesi Selatan-Tenggara di [[Makassar]] (1968) dan terakhir sebagai Komandan Operasi Bhakti Markas Besar Angkatan Kepolisian (Mabak) di [[Jakarta]] (1970-1972) sebelum pensiun.<ref name="books.google.co.id"/>


== Keluarga ==
=== Keluarga besar ===
Johnny lahir dari pasangan Anwar Maharaja Sutan (ayah) dan Siti Safiah (ibu), yang berasal dari [[Sumatera Barat]]. Ayahnya pernah jadi demang di [[Kerinci]] dan [[Padang]]. Johnny Anwar adalah kakak dari [[Rosihan Anwar]], seorang tokoh [[wartawan]] dan pendiri koran Pedoman. Tiga orang adiknya yang lain, [[Junisaf Anwar]], juga seorang wartawan yang pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Kantor Berita Antara]], [[Roesman Anwar]], seorang [[profesional]] yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama [[Pelayaran Nasional Indonesia|Pelni]] dan adik bungsunya [[Yozar Anwar]], salah seorang pemimpin [[aktivis]] gerakan [[mahasiswa]] pada tahun 1966 yang kemudian berkarier sebagai wartawan dan penulis buku.
Johnny lahir dari pasangan Anwar Maharaja Sutan (ayah) dan Siti Safiah (ibu), yang berasal dari [[Sumatera Barat]]. Ayahnya pernah jadi demang di [[Kerinci]] dan [[Padang]]. Johnny Anwar adalah kakak dari [[Rosihan Anwar]], seorang tokoh [[wartawan]] dan pendiri koran Pedoman. Tiga orang adiknya yang lain, [[Junisaf Anwar]], juga seorang wartawan yang pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Kantor Berita Antara]], [[Roesman Anwar]], seorang [[profesional]] yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama [[Pelayaran Nasional Indonesia|Pelni]] dan adik bungsunya [[Yozar Anwar]], salah seorang pemimpin [[aktivis]] gerakan [[mahasiswa]] pada tahun 1966 yang kemudian berkarier sebagai wartawan dan penulis buku.


Johnny Anwar menikah dengan seorang wanita bernama Martina dan dikaruniai empat orang anak yaitu Wendy Anwar, Fonny Anwar, Sendy Anwar dan Renny Anwar. Dia meninggal dunia pada tahun 1976 dalam usia 58 tahun dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]], Jakarta.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=Ew-3prmwsvgC&pg=PA188&lpg=PA188&dq=johnny+Anwar+brigjen+polisi&source=bl&ots=AgvfZMoRj1&sig=PaCv566FS-O_-wwV9UVyMRuKtMs&hl=en&sa=X&ei=q6jyUIGgOIHFlAX7yYDwBw&ved=0CDgQ6AEwAg#v=onepage&q=johnny%20Anwar%20brigjen%20polisi&f=false Rosihan Anwar, Sejarah Kecil, Penerbit Buku Kompas]</ref>
Johnny Anwar menikah dengan seorang wanita bernama Martina dan dikaruniai empat orang anak yaitu Wendy Anwar, Fonny Anwar, Sendy Anwar dan Renny Anwar. Dia meninggal dunia pada tahun 1976 dalam usia 58 tahun dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]], Jakarta.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=Ew-3prmwsvgC&pg=PA188&lpg=PA188&dq=johnny+Anwar+brigjen+polisi&source=bl&ots=AgvfZMoRj1&sig=PaCv566FS-O_-wwV9UVyMRuKtMs&hl=en&sa=X&ei=q6jyUIGgOIHFlAX7yYDwBw&ved=0CDgQ6AEwAg#v=onepage&q=johnny%20Anwar%20brigjen%20polisi&f=false Rosihan Anwar, Sejarah Kecil, Penerbit Buku Kompas]</ref>


== Karier ==
== Jenjang karier ==
* Kepala Polisi Kota Padang (1946)
* Kepala Polisi Kota Padang (1946)
* Kepala Polisi Kota Bukittinggi merangkap Kepala Polisi Kores Sumatera Barat (1948)
* Kepala Polisi Kota Bukittinggi merangkap Kepala Polisi Kores Sumatera Barat (1948)
Baris 45: Baris 47:
* Komandan Operasi Bhakti Mabak (1970-1972)
* Komandan Operasi Bhakti Mabak (1970-1972)


== Referensi ==
== Rujukan ==
{{Reflist}}
{{Reflist|2}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://www.goodreads.com/book/show/12043187-api-perjuangan-kemerdekaan-di-kota-padang "Api Perjuangan Kemerdekaan di Kota Padang"] ''[[Goodreads]]''.
* [http://www.goodreads.com/book/show/12043187-api-perjuangan-kemerdekaan-di-kota-padang "Api Perjuangan Kemerdekaan di Kota Padang"] ''[[Goodreads]]''.
* [https://books.google.co.id/books?id=z9C7NuTllisC&pg=PA151&lpg=PA151&dq=Johnny+Anwar&source=bl&ots=8f6l7dcZzS&sig=OMA7IXtcHr9LWhGuFMaYdfbJhBc&hl=id&sa=X&ved=0CDQQ6AEwBTgUahUKEwijh__4svLIAhUHx6YKHXalCyI#v=onepage&q=Johnny%20Anwar&f=false "Kronik revolusi Indonesia Jilid III (1947)"] [[Pramoedya Ananta Toer]], Koesalah Soebagyo Toer, Ediati Kamil, ''Kepustakaan Populer Gramedia'', 2001.


{{Polri-stub}}
{{DEFAULTSORT:Anwar, Johnny}}
{{DEFAULTSORT:Anwar, Johnny}}
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]

Revisi per 2 November 2015 18.54

Johnny Anwar
Berkas:Johnny Anwar.jpg
LahirTahun 1918
Belanda Hindia Belanda
MeninggalTahun 1976 (umur 58)
Indonesia Jakarta
KebangsaanIndonesia Indonesia
PekerjaanPolisi
Dikenal atasPejuang Kemerdekaan
Suami/istriMartina
AnakWendy Anwar
Fonny Anwar
Sendy Anwar
Renny Anwar
Orang tuaAnwar Maharaja Sutan
Siti Safiah
KerabatRosihan Anwar
Junisaf Anwar
Roesman Anwar
Yozar Anwar
(saudara kandung)

Brigjen Pol. (Purn.) Johnny Anwar (lahir tahun 1918 - meninggal tahun 1976 pada umur 58 tahun) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan mantan perwira tinggi polisi yang pernah menjabat Kepala Polisi Kota Padang dimasa revolusi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946, dan Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII Sulawesi Selatan-Tenggara pada tahun 1968.[1]

Riwayat

Perjuangan dan karier

Ia berperan penting di kota Padang pada masa perjuangan fisik ketika pasukan Belanda dan sekutu kembali menduduki kota itu setelah kekalahan pihak Jepang dalam Perang Dunia II. Johnny pernah dipenjara oleh pihak penjajah karena sikapnya yang tidak mau bekerjasama dengan pihak Belanda dan sekutu.[1]

Pada tahun 1946 ketika berusia 28 tahun ia diangkat sebagai Kepala Polisi Kota Padang dengan pangkat Komisaris Polisi kelas II. Setelah dibebaskan dari tahanan, pada tahun 1948, ia diangkat menjadi Kepala Polisi Kota Bukittinggi merangkap Kepala Polisi Kores Sumatera Barat. Pada tahun 1950 ia sempat ditugaskan untuk studi ke tiga kota di Amerika Serikat, San Fransisco, New York dan Washington selama 3 bulan.[2]

Setelah masa revolusi fisik, Johnny Anwar menjalani karier kepolisiannya dengan berbagai jabatan dan bertugas diberbagai kota di Indonesia, diantaranya Kepala Polisi Komisariat Maluku di Ambon (1964), Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII Sulawesi Selatan-Tenggara di Makassar (1968) dan terakhir sebagai Komandan Operasi Bhakti Markas Besar Angkatan Kepolisian (Mabak) di Jakarta (1970-1972) sebelum pensiun.[2]

Keluarga besar

Johnny lahir dari pasangan Anwar Maharaja Sutan (ayah) dan Siti Safiah (ibu), yang berasal dari Sumatera Barat. Ayahnya pernah jadi demang di Kerinci dan Padang. Johnny Anwar adalah kakak dari Rosihan Anwar, seorang tokoh wartawan dan pendiri koran Pedoman. Tiga orang adiknya yang lain, Junisaf Anwar, juga seorang wartawan yang pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Kantor Berita Antara, Roesman Anwar, seorang profesional yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Pelni dan adik bungsunya Yozar Anwar, salah seorang pemimpin aktivis gerakan mahasiswa pada tahun 1966 yang kemudian berkarier sebagai wartawan dan penulis buku.

Johnny Anwar menikah dengan seorang wanita bernama Martina dan dikaruniai empat orang anak yaitu Wendy Anwar, Fonny Anwar, Sendy Anwar dan Renny Anwar. Dia meninggal dunia pada tahun 1976 dalam usia 58 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.[3]

Jenjang karier

  • Kepala Polisi Kota Padang (1946)
  • Kepala Polisi Kota Bukittinggi merangkap Kepala Polisi Kores Sumatera Barat (1948)
  • Diperbantukan kepada Kepala Kepolisian di Kota Padang (1950)
  • Kepolisian Keresidenan Semarang (1951)
  • Kepolisian Komisariat Kalimantan Selatan (1952)
  • Kepolisian Komisariat Nusa Tenggara
  • Kepala Staf Kepolisian Sumatera Barat (1962)
  • Kepala Polisi Komisariat Maluku (1964)
  • Komandan Komando Pendidikan Angkatan Kepolisian Republik Indonesia (AKRI) di Markas Besar Angkatan Kepolisian (Mabak) (1967)
  • Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak) XVIII Sulawesi Selatan-Tenggara (1968)
  • Komandan Operasi Bhakti Mabak (1970-1972)

Rujukan

Pranala luar