Lompat ke isi

Imam Tantowi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Irwan irawan (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 93: Baris 93:
* ''Madu Racun dan Anak Singkong''
* ''Madu Racun dan Anak Singkong''
* ''Jejak Sang Guru''
* ''Jejak Sang Guru''
* ''Kaca Benggala''
* ''[[Kaca Benggala]]''
* ''Bang Jagur''
* ''Bang Jagur''
* ''Bintang Film''
* ''Bintang Film''

Revisi per 1 Maret 2016 03.47

Templat:Infobox artis indonesia Imam Tantowi (lahir 13 Agustus 1946) adalah seorang sutradara dan penulis skenario film Indonesia. Film-film yang disutradarainya pada umumnya bergenre laga. Awal kariernya dimulai dalam lakon sandiwara antara tahun 1966-1969 sebagai pemeran dan sutradara. Ia juga pernah bekerja sebagai pembuat poster film, kemudian ia pindah ke Jakarta. Kemudian ia mendapat kesempatan untuk terlibat dalam pembuatan film Biarkan Musim Berganti (1971) sebagai dekorator. Setelah itu ia juga memperoleh kesempatan memegang jabatan sebagai penata artistik dalam film Si Rano (1973). Dalam film Tukang Kawin (1977), ia menjadi asisten sutradara, lalu menulis skenario untuk film Dang Ding Dong (1978). Ia menjadi sutradara pada tahun 1982.

Setelah beberapa kali masuk sebagai nominasi Festival Film Indonesia di Yogyakarta untuk penulis skenario terbaik dalam film kedua garapannya Lebak Membara, dan kemudian ia juga mendapat nominasi cerita asli untuk film Carok dalam ajang FFI di Bandung. Ia berhasil menyabet Piala Citra untuk penulis cerita asli terbaik dalam film Si Badung dalam ajang FFI di Jakarta tahun 1989. Film garapannya itu mendapat berbagai penghargaan film musikal terbaik dan film anak-anak terbaik. Setelah itu, ia sekali lagi menyabet Piala Citra untuk sutradara terbaik dalam film Soerabaia 45 pada FFI 1991, di samping mendapat nominasi sebagai penulis skenario dan penyunting terbaik.

Setelah film nasional hancur lebur karena kuatnya monopoli peredaran dan bioskop yang dikuasai oleh asosiasi importir film dari Amerika Serikat, Eropa, Republik Rakyat Tiongkok, dan negara-negara di Asia lainnya yang mendominasi perfilaman di Indonesia. Namun munculnya beberapa stasiun televisi swasta bisa menjadi ladang rezeki baginya. Ia mulai menulis cerita dan skenario untuk sinetron, dalam festival sinetron ia sering dinominasikan maupun sebagai pemenang. Dia berhasil menyabet Piala Vidia sebagai penulis cerita asli terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia 1994 untuk sinetron Madu Racun dan Anak Singkong, dan penulis cerita asli terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia tahun 1995 untuk sinetron Jejak Sang Guru. Selain itu, ia juga meraih penghargaan sebagai penulis skenario komedi dan meraih predikat terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia 1996 untuk sinetron Suami-suami Takut Istri. Dari sinetron tersebut ia juga mendapat penghargaan sebagai penulis cerita asli komedi terbaik.

Sampai sekarang ia masih rajin menulis cerita dan skenario. Karyanya yang berjudul Bang Jagur dan Maha Kasih, dengan sebuah episodenya yang fenomenal, yaitu Tukang Bubur Naik Haji (1996) yang langsung menduduki rating pertama pada tayangan perdananya. Sementara tayangan ulangnya seminggu kemudian, menduduki rating kedua. Tak sampai di situ, pada Mei 2012 tayangan tersebut dibuat berseri dengan judul Tukang Bubur Naik Haji The Series, sinetron ini mampu dengan stabil menduduki rating tertinggi hingga mencapai ratusan episode yang membawanya meraih beberapa kategori penghargaan bergengsi di ajang Panasonic Gobel Awards 2013 maupun dalam Festival Film Bandung.

Pendidikan

  • Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Solo (tidak selesai)
  • Elementery Cinematography – Biro Pendidikan Organisasi Karyawan Film Televisi

Pengalaman Organisasi

  • Pelajar Islam Indonesia – 1965 – 1969
  • Karyawan Film dan Televisi 1973-sampai sekarang
  • Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia 1998-sampai sekarang.
  • Lembaga seni Budaya Muhammadiyah Pusat, Bagian Film.

Filmografi

Sebagai sutradara

Film

Sebagai penulis skenario

Film

  • Ira Maya dan Kakek Ateng (1979)
  • Nakalnya Anak-anak (1980)
  • Primitif (1980)
  • Jaka Sembung (1981)
  • Ratu Ilmu Hitam (1981)
  • Pasukan Berani Mati (1982)
  • Lebak Membara (1982)
  • Jaka Sembung dan Bajing Ireng (1983)
  • Dia Sang Penakluk (1984)
  • Residivis (1985)
  • Preman (1985)
  • Teroris (1986)
  • Kelabang Seribu (1986)
  • 7 Manusia Harimau (1986)
  • Siluman Serigala Putih (1987)
  • Saur Sepuh 1 (1987)
  • Saur Sepuh 2 (1988)
  • Saur Sepuh 3 (1988)
  • Soerabaia 45 (1989)
  • Saur Sepuh 4 (1991)
  • Tukang Bubur Naik Haji: Mahakasih (1996)

Sinetron

Penghargaan

Tahun Penghargaan Kategori Karya Hasil
1989 Festival Film Indonesia 1989 Penulis Cerita Asli Terbaik Film Si Badung Menang
1991 Festival Film Indonesia 1991 Sutradara Terbaik Film Soerabaia 45 Menang
1994 Festival Sinetron Indonesia 1994 Penulis Cerita Asli Terbaik Sinetron Madu Racun dan Anak Singkong Menang
1995 Festival Sinetron Indonesia 1995 Penulis Cerita Asli Terbaik Sinetron Jejak Sang Guru Menang
1996 Festival Sinetron Indonesia 1996 Penulis Skenario Komedi Terbaik
Penulis Cerita Asli Komedi terbaik
Sinetron Suami-suami Takut Istri Menang
2012 Piala Vidia FFI 2012 Penulis Cerita Asli Terbaik
Penulis Skenario Terbaik
FTV Bintang Film Menang
2013 Festival Film Bandung 2013 Penulis Skenario Terpuji Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series Menang

Pranala luar

Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Arifin C. Noer
Film: Taksi
(1990)
Sutradara Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Soerabaia 45
(1991)
Diteruskan oleh:
Chaerul Umam
Film: Ramadhan dan Ramona
(1992)