Lompat ke isi

Agape: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: dari pada → daripada
Baris 1: Baris 1:

'''Agape''' adalah istilah Yunani yang berarti 'cinta yang tidak mementingkan diri sendiri, atau [[cinta]] tanpa batas, atau cinta tanpa syarat (Inggris: unconditional love).<ref name="Bagus">{{id}}Lorens Bagus., Kamus Filsafat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000, Hal. 21</ref> Cinta agape tidak pernah egois.<ref name="Audi">{{en}}Robert Audi., The Cambridge Dicitonary of Philosophy, Cambridge University Press, Hal. 12</ref><ref name="Abrahamov"/><ref name="Watts"/> Dalam tradisi Kristen, agape berarti cinta yang bersifat total, kerap identik dengan cinta [[Tuhan]] terhadap ciptaan-Nya.<ref name="Bagus"/> Bentuk jamak dari agape adalah agapai, artinya perjamuan cinta.<ref name="Bagus"/><ref name="Audi"/>
'''Agape''' adalah istilah Yunani yang berarti 'cinta yang tidak mementingkan diri sendiri, atau [[cinta]] tanpa batas, atau cinta tanpa syarat (Inggris: unconditional love).<ref name="Bagus">{{id}}Lorens Bagus., Kamus Filsafat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000, Hal. 21</ref> Cinta agape tidak pernah egois.<ref name="Audi">{{en}}Robert Audi., The Cambridge Dicitonary of Philosophy, Cambridge University Press, Hal. 12</ref><ref name="Abrahamov"/><ref name="Watts"/> Dalam tradisi Kristen, agape berarti cinta yang bersifat total, kerap identik dengan cinta [[Tuhan]] terhadap ciptaan-Nya.<ref name="Bagus"/> Bentuk jamak dari agape adalah agapai, artinya perjamuan cinta.<ref name="Bagus"/><ref name="Audi"/>


== Pandangan Islam ==
== Pandangan Islam ==
Dalam [[Islam]], salah satu [[asma'ul husna]] adalah Al Waduud (الودود) yang berarti Maha Mengasihi.<ref name="Abrahamov"/> Hal tersebut tercantum dalam [[Al Qur'an]] [[surat Hud]] (هود) ayat 90 dan surat [[Surat Al Buruuj]] (البروج) ayat 14, yang menyebut Allah "penuh dengan kasih sayang".<ref name="Abrahamov">{{en}}Binyamin Abrahamov., Divine Love in Islamic Mysticism: The Teachings of al-Ghazali and al-Dabbagh, Abingdon: Routledge, 2003, Hal. 14</ref><ref name="Marcus"/> Dalam kalangan Islam, cinta setara agape sangat kental menjadi ciri khas [[Islam sufi]], atau mistik, misalnya dicontohkan oleh tokoh [[Islam]] mistik seperti [[Al-Ghazali]] dan Al-Dabbagh.<ref name="Abrahamov"/>
Dalam [[Islam]], salah satu [[asma'ul husna]] adalah Al Waduud (الودود) yang berarti Maha Mengasihi.<ref name="Abrahamov"/> Hal tersebut tercantum dalam [[Al Qur'an]] [[surat Hud]] (هود) ayat 90 dan surat [[Surat Al Buruuj]] (البروج) ayat 14, yang menyebut Allah "penuh dengan kasih sayang".<ref name="Abrahamov">{{en}}Binyamin Abrahamov., Divine Love in Islamic Mysticism: The Teachings of al-Ghazali and al-Dabbagh, Abingdon: Routledge, 2003, Hal. 14</ref><ref name="Marcus"/> Dalam kalangan Islam, cinta setara agape sangat kental menjadi ciri khas [[Islam sufi]], atau mistik, misalnya dicontohkan oleh tokoh [[Islam]] mistik seperti [[Al-Ghazali]] dan Al-Dabbagh.<ref name="Abrahamov"/>



== Pandangan Kristen ==
== Pandangan Kristen ==
Baris 17: Baris 15:
[[Berkas:Omovenie nog.jpg|thumb|left|Orthodoks [[icon]] Kristus membasuh kaki para rasul (Abad 16, [[Pskov]] Sekolah [[iconography]]).]]
[[Berkas:Omovenie nog.jpg|thumb|left|Orthodoks [[icon]] Kristus membasuh kaki para rasul (Abad 16, [[Pskov]] Sekolah [[iconography]]).]]


Dalam kitab orang Kristen, khususnya Perjanjian Baru, yaitu kitab [[Roma]] 5, cinta agape memiliki kriteria, yaitu suci dan syarat akan pengorbanan.<ref name="Marcus">{{en}}John Marcus., Agape: What is it?: Learning to love, Nashvile: Thomas Nelson, 2009, Hal 11</ref> John Marcus dalam buku ''Agape: What is it?'' menjelaskan cinta agape dengan sebuah kalimat puitis <ref name="Marcus"/>,
Dalam kitab orang Kristen, khususnya Perjanjian Baru, yaitu kitab [[Roma]] 5, cinta agape memiliki kriteria, yaitu suci dan syarat akan pengorbanan.<ref name="Marcus">{{en}}John Marcus., Agape: What is it?: Learning to love, Nashvile: Thomas Nelson, 2009, Hal 11</ref> John Marcus dalam buku ''Agape: What is it?'' menjelaskan cinta agape dengan sebuah kalimat puitis <ref name="Marcus"/>,


{{Cquote|Bagaimana jika [[bunga]]-bunga menolak mekar dan menyemarakkan ke[[harum]]an?<ref name="Marcus"/> Bunga-bunga akan kehilangan tujuan untuk dinikmati oleh siapa saja.<ref name="Marcus"/> Namun ketika bunga mekar dan memberikan harumnya, tujuannya terungkap.<ref name="Marcus"/> Kasih agape semarak, dan harumnya membawa sukacita dan kehidupan.<ref name="Marcus"/>|4=Marcus}}
{{Cquote|Bagaimana jika [[bunga]]-bunga menolak mekar dan menyemarakkan ke[[harum]]an?<ref name="Marcus"/> Bunga-bunga akan kehilangan tujuan untuk dinikmati oleh siapa saja.<ref name="Marcus"/> Namun ketika bunga mekar dan memberikan harumnya, tujuannya terungkap.<ref name="Marcus"/> Kasih agape semarak, dan harumnya membawa sukacita dan kehidupan.<ref name="Marcus"/>|4=Marcus}}


Sifat dari agape yang identik dengan cinta penuh pengorbanan diperlihatkan dalam [[Injil Yohanes]].<ref name="Marcus"/> Cinta seperti inilah yang pernah dilakukan oleh [[Yesus]] yang dimaknai sebagai cinta Allah menebus dosa manusia, yang Ia anggap sebagai sahabat-sahabat yang dikasihin-Nya.<ref name="Marcus"/>
Sifat dari agape yang identik dengan cinta penuh pengorbanan diperlihatkan dalam [[Injil Yohanes]].<ref name="Marcus"/> Cinta seperti inilah yang pernah dilakukan oleh [[Yesus]] yang dimaknai sebagai cinta Allah menebus dosa manusia, yang Ia anggap sebagai sahabat-sahabat yang dikasihin-Nya.<ref name="Marcus"/>


{{cquote|Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
{{cquote|Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
|4={{ayat|buku=Yohanes|pasal=15|ayat=13}}}}
|4={{ayat|buku=Yohanes|pasal=15|ayat=13}}}}


Selain itu, Nancy Missler dalam buku ''Understanding God's Love'' memberikan gambaran menarik tentang agape, yaitu cinta yang menghamba. <ref name="Missler">{{en}}Nancy Missler., The Way of Agape Workbook: Understanding God's Love, King's High Way Ministries, 2004</ref> Ia mengutip kisah Yesus yang membasuh kaki para murid dalam [[Injil Yohanes]].<ref name="Missler"/>
Selain itu, Nancy Missler dalam buku ''Understanding God's Love'' memberikan gambaran menarik tentang agape, yaitu cinta yang menghamba.<ref name="Missler">{{en}}Nancy Missler., The Way of Agape Workbook: Understanding God's Love, King's High Way Ministries, 2004</ref> Ia mengutip kisah Yesus yang membasuh kaki para murid dalam [[Injil Yohanes]].<ref name="Missler"/>



{{cquote|Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.|4={{ayat|buku=Yohanes|pasal=15|ayat=12}}}}
{{cquote|Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.|4={{ayat|buku=Yohanes|pasal=15|ayat=12}}}}
Baris 35: Baris 32:
==Referensi==
==Referensi==
{{reflist}}
{{reflist}}



[[Kategori:Cinta]]
[[Kategori:Cinta]]

Revisi per 1 Maret 2016 14.13

Agape adalah istilah Yunani yang berarti 'cinta yang tidak mementingkan diri sendiri, atau cinta tanpa batas, atau cinta tanpa syarat (Inggris: unconditional love).[1] Cinta agape tidak pernah egois.[2][3][4] Dalam tradisi Kristen, agape berarti cinta yang bersifat total, kerap identik dengan cinta Tuhan terhadap ciptaan-Nya.[1] Bentuk jamak dari agape adalah agapai, artinya perjamuan cinta.[1][2]

Pandangan Islam

Dalam Islam, salah satu asma'ul husna adalah Al Waduud (الودود) yang berarti Maha Mengasihi.[3] Hal tersebut tercantum dalam Al Qur'an surat Hud (هود) ayat 90 dan surat Surat Al Buruuj (البروج) ayat 14, yang menyebut Allah "penuh dengan kasih sayang".[3][5] Dalam kalangan Islam, cinta setara agape sangat kental menjadi ciri khas Islam sufi, atau mistik, misalnya dicontohkan oleh tokoh Islam mistik seperti Al-Ghazali dan Al-Dabbagh.[3]

Pandangan Kristen

Istilah ini diangkat dari agape atau pesta cinta orang Kristen zaman dulu, merujuk peristiwa makan bersama guna meningkatkan persaudaraan Kristen yang tak jarang dipertalikan dengan sakramen.[1] Menurut orang Kristen, kasih Tuhan diberikan kepada manusia yang percaya kepada Yesus Kristus; pada Pentakosta (hari ke-50 setelah kebangkitan Yesus dari kematian).[1] Kasih Tuhan diberikan sehingga setiap orang yang percaya dapat mengikuti jejak Yesus Kristus, dan memanggil penciptanya Bapa.[1]

Agape dalam tradisi Kristen dianggap sebagai kasih yang paling mulia, sebab identik dengan kasih Allah, juga Allah sendiri.[4] Salah satunya terdapat di 1 Yohanes.[4]

Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih

— 1 Yohanes 4:7-8

Menurut Oren Watts, dalam buku Agape Elaion, Allah membututuhkan pihak lain untuk dicintai.[4] Cinta agape juga mengajak manusia untuk menyatakan cinta kepada orang lain, khususnya melalui tindakan tertentu, sebab cinta memang mengandung makna dan menciptakan tujuan, yaitu mengasihi.[4] Cinta agape mengusulkan kepada semua orang untuk mengasihi orang lain dalam rangka menanggapi cinta Allah yang telah mencintainya, sehingga ketika orang lain saling mencintai, tujuan utamanya bukan terletak pada hasil atau keuntungan tertentu, melainkan karena sifat cinta itu sendiri.[4]

Orthodoks icon Kristus membasuh kaki para rasul (Abad 16, Pskov Sekolah iconography).

Dalam kitab orang Kristen, khususnya Perjanjian Baru, yaitu kitab Roma 5, cinta agape memiliki kriteria, yaitu suci dan syarat akan pengorbanan.[5] John Marcus dalam buku Agape: What is it? menjelaskan cinta agape dengan sebuah kalimat puitis [5],

Bagaimana jika bunga-bunga menolak mekar dan menyemarakkan keharuman?[5] Bunga-bunga akan kehilangan tujuan untuk dinikmati oleh siapa saja.[5] Namun ketika bunga mekar dan memberikan harumnya, tujuannya terungkap.[5] Kasih agape semarak, dan harumnya membawa sukacita dan kehidupan.[5]

— Marcus

Sifat dari agape yang identik dengan cinta penuh pengorbanan diperlihatkan dalam Injil Yohanes.[5] Cinta seperti inilah yang pernah dilakukan oleh Yesus yang dimaknai sebagai cinta Allah menebus dosa manusia, yang Ia anggap sebagai sahabat-sahabat yang dikasihin-Nya.[5]

Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

— Yohanes 15:13

Selain itu, Nancy Missler dalam buku Understanding God's Love memberikan gambaran menarik tentang agape, yaitu cinta yang menghamba.[6] Ia mengutip kisah Yesus yang membasuh kaki para murid dalam Injil Yohanes.[6]

Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.

— Yohanes 15:12

Jadi, dalam kekristenan, cinta yang paling tinggi adalah cinta agape, yaitu cinta yang benar-benar tulus, suci, tidak berpamrih, bahkan sarat akan pengorbanan diri.[6]

Referensi

  1. ^ a b c d e f (Indonesia)Lorens Bagus., Kamus Filsafat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000, Hal. 21
  2. ^ a b (Inggris)Robert Audi., The Cambridge Dicitonary of Philosophy, Cambridge University Press, Hal. 12
  3. ^ a b c d (Inggris)Binyamin Abrahamov., Divine Love in Islamic Mysticism: The Teachings of al-Ghazali and al-Dabbagh, Abingdon: Routledge, 2003, Hal. 14
  4. ^ a b c d e f (Inggris)Oren Watts., Agape Elaion, USA: Xulon Press, 2004
  5. ^ a b c d e f g h i (Inggris)John Marcus., Agape: What is it?: Learning to love, Nashvile: Thomas Nelson, 2009, Hal 11
  6. ^ a b c (Inggris)Nancy Missler., The Way of Agape Workbook: Understanding God's Love, King's High Way Ministries, 2004