Dedi Supardi: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 24: | Baris 24: | ||
|party = [[Berkas:PDIPLogo.png|20px]] [[PDIP]] (Diberhentikan pada tanggal [[23 Agustus]] [[2013]])<ref>[http://www.radarcirebon.com/pdip-pecat-dedi-supardi/ PDIP Pecat Dedi Supardi].</ref> |
|party = [[Berkas:PDIPLogo.png|20px]] [[PDIP]] (Diberhentikan pada tanggal [[23 Agustus]] [[2013]])<ref>[http://www.radarcirebon.com/pdip-pecat-dedi-supardi/ PDIP Pecat Dedi Supardi].</ref> |
||
|spouse = [[Sri Heviyana|Hj. Sri Heviyana Supardi]] |
|spouse = [[Sri Heviyana|Hj. Sri Heviyana Supardi]] |
||
|children = Dea Angkasa Putri<br>Deby Rattania<br>Andi Yusuf<br> |
|children = Dea Angkasa Putri<br>Deby Rattania<br>Andi Yusuf<br>Ardi Arman Maulana |
||
|residence = |
|residence = |
||
|alma_mater = |
|alma_mater = |
Revisi per 8 Maret 2016 11.42
Drs. H. Dedi Supardi, M.M. | |
---|---|
![]() | |
Bupati Cirebon | |
Masa jabatan 2003 – 2013 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil Bupati Cirebon | |
Masa jabatan 2000 – 2003 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid Megawati Soekarno Putri |
Pengganti Drs. H. Nur Asyik H. Syarif ![]() | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 23 Desember 1958![]() |
Meninggal | 2 Juli 2015![]() |
Partai politik | Berkas:PDIPLogo.png PDIP (Diberhentikan pada tanggal 23 Agustus 2013)[1] |
Suami/istri | Hj. Sri Heviyana Supardi |
Anak | Dea Angkasa Putri Deby Rattania Andi Yusuf Ardi Arman Maulana |
Pekerjaan | Politikus |
![]() ![]() |
Drs. H. Dedi Supardi, M.M. (lahir di Kuningan, Jawa Barat, 23 Desember 1958 - meninggal tahun 2015 pada umur 57 tahun) adalah Bupati Cirebon yang menjabat sejak tahun 2003 sampai tahun 2013. Pada periode Pertama (2003-2008) dia berpasangan dengan Nur Asyik. Pada Periode kedua (2008-2013) Pemilihan Umum dilakukan secara langsung dan Dedi Supardi berpasangan dengan Ason Sukasa sebagai wakil bupati dan ia memenangkan pemilihan umum kepala daerah.
Dedi Supardi meninggal pada tanggal 2 Juli 2015 di Rumah Sakit Sumber Waras Ciwaringin, Cirebon karena penyakit yang sudah dideritanya sejak tahun 2012[2][3][4].
Biografi
Kisah hidup Dedi Supardi sebagai anak seorang janda, keluarganya cerai-berai. Bersama ibu dan dua kakak perempuan ia pernah tinggal di gubug berlantai tanah dan garasi kantor pemerintahan. Dedi Supardi, Anak lelaki kelahiran 23 Desember 1958, harus rela menggadaikan kebahagiaan masa kecilnya, bahkan masa remaja Dedi yang biasa-biasa saja dan tidak terlalu pintar harus bertukar dengan kerja keras. Dedi memang manusia biasa, ia pernah sengsara, hidup susah dan nelangsa. Singkat cerita Dedi lulus kuliah, sempat menganggur delapan bulan, kemudian diterima kerja. Langkahnya merangkak meraih masa depan, mulai dari Tenaga Penyuluh Lapangan di Bandung, diangkat sebagai PNS menduduki jabatan struktural Kepala Unit Pelayanan Teknis, Kepala TU hingga akhirnya sebagai Kepala Kantor Departemen Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Cirebon.[5].
Karier
- Kasubag Tata Usaha pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (1988)
- Kepala Seksi Monitoring dan Laporan (1991)
- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon (1998-2000)
- Wakil Bupati Cirebon (2000-2003)
- Bupati Cirebon, periode 2003-2013.[6].
Karier politik
Dari titik nol ia mendaki hingga tinggi. Dedi memang memiliki insting politik yang tajam dan akurat, tak heran membawanya ke meja percaturan politik. Mulai dari jabatan Wakil Bupati ia mengabdi, dan empat tahun kemudian, ketika masa jabatan Sutisna-Dedi habis. ia terpilih menjadi Bupati Cirebon yang berhasil menggalang dukungan dari partai PDIP dan menggandeng Nur Asyik sebagai Wakil Bupati Cirebon dari Partai Persatuan Pembangunan. Perjalanan hidup yang sedemikian kompleks telah menempa Dedi, hingga menjadi sosok yang berpengetahuan, berpengalaman dan mampu memimpin. Selanjutnya, ketika terjadi perubahan aturan dalam pemilihan kepala daerah. Proses pemilihan yang semula dilkasanakan oleh DPRD, kini dialihkan menjadi kewenangan rakyat. Berbekal insting politik yang terbukti dan teruji mengantarkan Dedi ke garda terdepan sebagai Bupati Cirebon periode kedua secara berturut-turut. Resepnya, Ia tidak saja melakukan penggalangan di DPRD, melainkan di luar parlemen dan partai. Seperti kelompok strategis di tengah masyarakat. Dedi yang berpasangan dengan Ason Sukasa akhirnya menang mengungguli dua rivalnya, yakni pasangan Djakaria Machmud-Arif Natadiningrat dan Sunjaya-Abdul Hayi Imam. Kepeduliannya terhadap rakyat mengantarkan kemenangan. Selain tekun merajut karier di pemerintahan, dan bergelut di dunia politik.[5]
Meninggal Dunia
Pada tanggal 2 Juli 2015 Dedi Supardi meninggal dunia di Rumah Sakit Sumber Waras Ciwaringin, Cirebon pada pukul 19.15 WIB[7]. Dedi meninggal akibat penyakit yang sudah lama dideritanya sejak 2012 saat masih menjadi Bupati Cirebon. Banyak Pelayat yang hadir di Rumah duka di komplek The Garden Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon diantaranya Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra, Bupati se wilayah III Cirebon diantaranya Bupati Kuningan Utje Hamid Suganda, dan Para Muspida dan Muspika serta pejabat dan PNS di Kabupaten Cirebon.
Lihat pula
Referensi
- ^ PDIP Pecat Dedi Supardi.
- ^ Mantan Bupati Cirebon Dedi Supardi Meninggal DuniaSindoNews
- ^ Mantan Bupati Cirebon H Dedi Supardi Meninggal DuniaRRI
- ^ Dedy Mizwar: Insyaallah Dedi Supardi Meninggal dengan Husnul Khotimah
- ^ a b Biografi Bupati Cirebon.
- ^ Profil Bupati Cirebon.
- ^ Cirebon Berduka, Mantan Bupati Cirebon Dedi Supardi Tutup Usia
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: H. Sutisna, S.H |
Bupati Cirebon 2003–2013 |
Diteruskan oleh: Drs. H. Sunjaya Purwadi S., M.M., M.Si |
Didahului oleh: - |
Wakil Bupati Cirebon 2000–2003 |
Diteruskan oleh: Drs. H. Nur Asyik H. Syarif |