Lompat ke isi

Jamur spons: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: minor cosmetic change
Baris 37: Baris 37:
}}
}}


'''''Morchella''''' (nama lain: '''guchhi''', '''jamur spons''', atau '''morel''') adalah [[jamur]] [[saprofit]] yang dapat dikonsumsi.<ref name="a">{{en}}{{cite book |last= V. Singh, P.C. Pande, D.K. Jain|first= |authorlink= |coauthors= |title= Diversity of Microbes and Cryptogamsv|year= 2010|publisher= Rastogi Publications|location= |id= ISBN 81-7133-745-7}}Page.315-317</ref> Jamur ini memiliki [[habitat]] di tanah kaya [[humus]], [[daun]] yang sudah mati, dan [[batang]] pohon meranggas.<ref name="a" /> Beberapa karakteristik dari jamur ini adalah banyak bercabang, saling terkait, [[hifa]] septat dan multinuklet.<ref name="a" /> Setelah [[musim hujan]], [[tubuh buah]] (askokarp) dari jamur ini terbentuk pada permukaan bagian dasar (susbtratum).<ref name="a" /> Tubuh buah yang sudah matang memiliki panjang 3–13&nbsp;cm.<ref name="a" /> Dalam siklus hidupnya, Morchella memiliki [[sklerotium]] yang membantu dalam menghadapi tekanan [[lingkungan]] yang kurang menguntungkan, seperti suhu rendah di [[musim dingin]].<ref name="b" /> Selain itu, sklerotium juga digunakan dalam [[kultivasi]] atau budidaya jamur tersebut untuk kebutuhan komersial.<ref name="b">{{en}}{{cite book |last= Philip G. Miles, Shu-ting Chang|first= |authorlink= |coauthors= |title= Mushroom biology: concise basics and current developments|year= 1997|publisher= World Scientific Publishing Company |location= |id= ISBN 978-981-02-2877-4}}Page.136-137</ref>
'''''Morchella''''' (nama lain: '''guchhi''', '''jamur spons''', atau '''morel''') adalah [[jamur]] [[saprofit]] yang dapat dikonsumsi.<ref name="a">{{en}}{{cite book|last= V. Singh, P.C. Pande, D.K. Jain|first=|authorlink=|coauthors=|title= Diversity of Microbes and Cryptogamsv|year= 2010|publisher= Rastogi Publications|location=|id= ISBN 81-7133-745-7}}Page.315-317</ref> Jamur ini memiliki [[habitat]] di tanah kaya [[humus]], [[daun]] yang sudah mati, dan [[batang]] pohon meranggas.<ref name="a" /> Beberapa karakteristik dari jamur ini adalah banyak bercabang, saling terkait, [[hifa]] septat dan multinuklet.<ref name="a" /> Setelah [[musim hujan]], [[tubuh buah]] (askokarp) dari jamur ini terbentuk pada permukaan bagian dasar (susbtratum).<ref name="a" /> Tubuh buah yang sudah matang memiliki panjang 3–13&nbsp;cm.<ref name="a" /> Dalam siklus hidupnya, Morchella memiliki [[sklerotium]] yang membantu dalam menghadapi tekanan [[lingkungan]] yang kurang menguntungkan, seperti suhu rendah di [[musim dingin]].<ref name="b" /> Selain itu, sklerotium juga digunakan dalam [[kultivasi]] atau budidaya jamur tersebut untuk kebutuhan komersial.<ref name="b">{{en}}{{cite book|last= Philip G. Miles, Shu-ting Chang|first=|authorlink=|coauthors=|title= Mushroom biology: concise basics and current developments|year= 1997|publisher= World Scientific Publishing Company|location=|id= ISBN 978-981-02-2877-4}}Page.136-137</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 15 Maret 2016 22.26


Morel
Morchella conica, salah satu cotoh spesies Morchella di Polandia.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Subdivisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Morchella

Dill. ex Pers. (1794)
Spesies tipe
Morchella esculenta
(L.) Pers. (1801)

Morchella (nama lain: guchhi, jamur spons, atau morel) adalah jamur saprofit yang dapat dikonsumsi.[1] Jamur ini memiliki habitat di tanah kaya humus, daun yang sudah mati, dan batang pohon meranggas.[1] Beberapa karakteristik dari jamur ini adalah banyak bercabang, saling terkait, hifa septat dan multinuklet.[1] Setelah musim hujan, tubuh buah (askokarp) dari jamur ini terbentuk pada permukaan bagian dasar (susbtratum).[1] Tubuh buah yang sudah matang memiliki panjang 3–13 cm.[1] Dalam siklus hidupnya, Morchella memiliki sklerotium yang membantu dalam menghadapi tekanan lingkungan yang kurang menguntungkan, seperti suhu rendah di musim dingin.[2] Selain itu, sklerotium juga digunakan dalam kultivasi atau budidaya jamur tersebut untuk kebutuhan komersial.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d e (Inggris)V. Singh, P.C. Pande, D.K. Jain (2010). Diversity of Microbes and Cryptogamsv. Rastogi Publications. ISBN 81-7133-745-7. Page.315-317
  2. ^ a b (Inggris)Philip G. Miles, Shu-ting Chang (1997). Mushroom biology: concise basics and current developments. World Scientific Publishing Company. ISBN 978-981-02-2877-4. Page.136-137