Firaun: Perbedaan antara revisi
k bot Menambah: sh:Faraon |
k bot Menambah: gl:Faraón |
||
Baris 36: | Baris 36: | ||
[[fi:Faarao]] |
[[fi:Faarao]] |
||
[[fr:Pharaon]] |
[[fr:Pharaon]] |
||
[[gl:Faraón]] |
|||
[[he:פרעה]] |
[[he:פרעה]] |
||
[[hi:फारो]] |
[[hi:फारो]] |
Revisi per 6 Januari 2008 12.24
Firaun atau Pharao atau Pharaoh (פַּרְעֹה, Ibrani Baku Parʿo, Ibrani Tiberias Parʿōh) adalah gelar bagi para raja-raja Mesir pada Masa Mesir kuno.
Etimologi
Firaun diyakini berasal dari kata Pharao. Sedangkan kata firaun dalam bahasa Indonesia adalah bentuk dalam bahasa Arab dari kata ini. Akhirnya kata ini berasal dari bahasa Mesir Pr-Aa yang artinya adalah "Rumah Besar". Pertama-pertama ini adalah istilah untuk istana kerajaan, tetapi lama-lama artinya adalah penghuni istana ini, yaitu sang raja.
Gelar firaun
Asal mula gelar firaun terjadi pada masa awal-awal perkembangan masyarakat lembah Sungai Nil yang sangat subur yang bercorak pertanian. Untuk pengairan, masyarakat mesir kuno pada awalnya mengandalkan musim banjir dan kemudian dilengkapi dengan irigasi teknis pada masa-masa berikutnya. Karena tanah dan batas-batas tanah sangat penting dalam struktur masyarakat mesir kuno saat itu, maka diangkatlah tokoh masyarakat yagn dihormati untuk mengatur batas-batas tanah dan segala hal yang menyangkut tata kehidupan masyarakat. Tetua masyarakat itu diberi gelar 'pharao (firaun) yang karena berkembangnya sistem kemasyarakatan dan negara, Pharao ini diangkat menjadi raja dimana pada masa itu sebagai pimpinan negara dan pimpinan keagamaan.
Pada awal perkembangannya, masyarakat Mesir kuno terbagi atas Mesir hulu dan Mesir hilir yang memiliki firaun dan lambang mahkota sendiri sendiri. Raja Menes dari Thebe akhirnya menyatukan kedua daerah menjadi satu kesatuan kekuasaan. Mahkota yang digunakan adalah mahkota rangkap.