Lompat ke isi

Dharmavimala: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyana.bhadra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Nyana.bhadra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12: Baris 12:
|}}
|}}


'''Dharmavimala''' ({{lahirmati|[[Bandung]]|19|09|1962}}) terlahir <b>Ananda Salim</b>, akrab disapa Bhante Vim. Seorang rohaniawan buddhis atau lumrah disebut [[biksu]], merupakan murid langsung dari Biksu [[Ashin Jinarakkhita]]<ref name="karaniya">[http://karaniya.com/sejarah-karaniya/ Karaniya.com: Sekapur Sirih tentang Karaniya]</ref> yang merupakan tokoh kebangkitan Agama Buddha di Indonesia. Dia menjabat sebagai wakil kepala Wihara [[Ekayana Buddhist Centre]]<ref name="buddhayana">[http://www.buddhayana.or.id/isiprofile.php?Lang=Ind&ID=19 Buddhayana.or.id: Profil Y.A. Thera Dharmavimala]</ref> sejak 1995 s.d. sekarang dan aktif dalam menyebarkan [[meditasi]] terapan dalam kehidupan sehari-hari (<i>the art of mindful living</i>).<ref name="situs">[http://bimasbuddha.kemenag.go.id/baca/detil/418/13/18/02/2014/perayaan-magha-puja-2557-be-2014-kesabaran-adalah-praktek-tertinggi#.VeOayNOqqko Bimasbuddha.kemenag.go.id: Kesabaran adalah praktik tertinggi]</ref>
'''Dharmavimala''' ({{lahirmati|[[Bandung]]|19|09|1962}}) terlahir <b>Ananda Salim</b>, akrab disapa Bhante Vim. Ia merupakan murid langsung dari Bhante [[Ashin Jinarakkhita]]<ref name="karaniya">[http://karaniya.com/sejarah-karaniya/ Karaniya.com: Sekapur Sirih tentang Karaniya]</ref> yang merupakan tokoh kebangkitan Agama Buddha di Indonesia. Dia menjabat sebagai wakil kepala Wihara [[Ekayana Buddhist Centre]]<ref name="buddhayana">[http://www.buddhayana.or.id/isiprofile.php?Lang=Ind&ID=19 Buddhayana.or.id: Profil Y.A. Thera Dharmavimala]</ref> sejak 1995 s.d. sekarang dan aktif dalam menyebarkan [[meditasi]] terapan dalam kehidupan sehari-hari (<i>the art of mindful living</i>).<ref name="situs">[http://bimasbuddha.kemenag.go.id/baca/detil/418/13/18/02/2014/perayaan-magha-puja-2557-be-2014-kesabaran-adalah-praktek-tertinggi#.VeOayNOqqko Bimasbuddha.kemenag.go.id: Kesabaran adalah praktik tertinggi]</ref>


== Latar belakang pendidikan ==
== Latar belakang pendidikan ==
Baris 22: Baris 22:
==Riwayat hidup==
==Riwayat hidup==
===Masa kecil===
===Masa kecil===
Ananda Salim merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Sejak kecil ia sudah sering diajak oleh ayahnya berkunjung ke Wihara Vimaladharma, mengikuti kegiatan Tamanputra (Sekolah Minggu) Bodhiwardhana, kemudian aktif dalam membantu mendiang [[Biksu]] [[Ashin Jinarakkhita]].<ref name="18 tahun mengabdi">Tim Ekayana: “Sentuhan Kasih Pengabdi Dharma”, halaman 11 s.d. 15. Ekayana Buddhist Centre, 2009</ref> Sejak usia belia, ia sudah terjun dalam berbagai kegiatan OSIS dan Pramuka serta terus mengembangkan hobi membaca buku Dharma dan majalah Buddhis. Ia memiliki ketertarikan terhadap dunia meditasi dan pernah mendapat pelatihan meditasi dari Bhante [[Dharmasurya Bhumi]] di Wihara Vimala Dharma [[Bandung]].
Ananda Salim merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Sejak kecil ia sudah sering diajak oleh ayahnya berkunjung ke Wihara Vimala Dharma, mengikuti kegiatan Tamanputra (Sekolah Minggu) Bodhiwardhana, kemudian aktif dalam membantu Bhante [[Ashin Jinarakkhita]].<ref name="18 tahun mengabdi">Tim Ekayana: “Sentuhan Kasih Pengabdi Dharma”, halaman 11 s.d. 15. Ekayana Buddhist Centre, 2009</ref> Sejak usia belia, ia sudah terjun dalam berbagai kegiatan OSIS dan Pramuka serta terus mengembangkan hobi membaca buku Dharma dan majalah Buddhis. Ia memiliki ketertarikan terhadap dunia meditasi dan pernah mendapat pelatihan meditasi dari Bhante [[Dharmasurya Bhumi]] di Wihara Vimala Dharma [[Bandung]].


=== Perjalanan spiritual ===
=== Perjalanan spiritual ===
Setelah lulus SMA, ia diangkat menjadi pembina Remaja Buddhis Bodhiwardhana. Ia ikut serta dalam Sarasehat II Generasi Muda Buddhis Indonesia di Wihara Sakyawanaram, Pacet. Pada waktu bersamaan, ia juga aktif dalam organisasi kepemudaan yaitu Pemuda Vihara Vimala Dharma, kadang wihara menjadi rumah keduanya.<ref name="18 tahun mengabdi" /> Pada Januari 1983, ia menerima penahbisan [[samanera]] sementara di Wihara [[Sakyawanaram]] selama 3 minggu. Dari sinilah dirinya banyak belajar dari Bhante Aryasasano tentang sejarah dan mengetahui lebih banyak tentang peran [[Sangha Agung Indonesia]] serta tantangan-tantangan dalam pengembangan Agama Buddha di Indonesia.<ref name="18 tahun mengabdi" /> Mengikuti nasihat dari Bhante Ashin Jinarakkhita, dia melanjutkan kuliah hingga selesai. Awalnya ia kuliah di Teknik Elektro [[Universitas Kristen Maranatha]] kemudian pindah ke Jurusan Ilmu Komunikasi di [[Universitas Padjadjaran]]. Berkat pengalaman di universitas yang mayoritas kristiani dan juga muslim, dia tidak canggung manakala harus berada di komunitas lintas agama, termasuk menjalin hubungan baik dengan organisasi buddhis seperti [[Tzu Chi]],<ref name="tzuchi">[http://www.tzuchi.or.id/read-berita/waisak-2557-waisak-hari-cinta-kasih-di-dunia/3640 Waisak 2557: Waisak Hari Cinta Kasih di Dunia]</ref><ref name="buletintzuchi">[http://www.tzuchi.or.id/buletin_tzuchi/buletin_93-Mei-2013.pdf Buletin Tzu Chi ke-39, Mei 2013]</ref> kegiatan bersama Indonesian Conference on Religion and Peace ([[ICRP]]).<ref name="icrp1">[http://icrp-online.org/2014/01/24/kiai-sahal-wafat-tokoh-lintas-agama-turut-berduka/ ICRP Online: Kiai Sahal Wafat, Tokoh Lintas Agama Turut Berduka]</ref> Kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan juga menjadi bagian dari kehidupan spiritual.<ref name"cakrawala">[http://radiocakrawala.fm/en/wihara-ekayana-gelar-perayaan-kathina-2014-dan-bantu-korban-kebakaran-duri-kepa/ Radio Cakrawala: Perayaan Kathina - Bantu Korban Kebakaran Duri Kepa]</ref>
Setelah lulus SMA, ia diangkat menjadi pembina Remaja Buddhis Bodhiwardhana. Ia ikut serta dalam Sarasehat II Generasi Muda Buddhis Indonesia di Wihara Sakyawanaram, Pacet. Pada waktu bersamaan, ia juga aktif dalam organisasi kepemudaan yaitu Pemuda Vihara Vimala Dharma, kadang wihara menjadi rumah keduanya.<ref name="18 tahun mengabdi" /> Pada Januari 1983, ia menerima penahbisan [[samanera]] sementara di Wihara [[Sakyawanaram]] selama 3 minggu. Dari sinilah ia banyak belajar dari Bhante Aryasasano tentang sejarah dan mengetahui lebih banyak tentang peran [[Sangha Agung Indonesia]] serta tantangan-tantangan dalam pengembangan Agama Buddha di Indonesia.<ref name="18 tahun mengabdi" /> Mengikuti nasihat dari Bhante Ashin Jinarakkhita, dia melanjutkan kuliah hingga selesai. Awalnya ia kuliah di Teknik Elektro [[Universitas Kristen Maranatha]] kemudian pindah ke Jurusan Ilmu Komunikasi di [[Universitas Padjadjaran]]. Berkat pengalaman di universitas yang mayoritas kristiani dan juga muslim, dia tidak canggung manakala harus berada di komunitas lintas agama, termasuk menjalin hubungan baik dengan organisasi buddhis seperti [[Tzu Chi]],<ref name="tzuchi">[http://www.tzuchi.or.id/read-berita/waisak-2557-waisak-hari-cinta-kasih-di-dunia/3640 Waisak 2557: Waisak Hari Cinta Kasih di Dunia]</ref><ref name="buletintzuchi">[http://www.tzuchi.or.id/buletin_tzuchi/buletin_93-Mei-2013.pdf Buletin Tzu Chi ke-39, Mei 2013]</ref> kegiatan bersama Indonesian Conference on Religion and Peace ([[ICRP]]).<ref name="icrp1">[http://icrp-online.org/2014/01/24/kiai-sahal-wafat-tokoh-lintas-agama-turut-berduka/ ICRP Online: Kiai Sahal Wafat, Tokoh Lintas Agama Turut Berduka]</ref> Kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan juga menjadi bagian dari kehidupan spiritual.<ref name"cakrawala">[http://radiocakrawala.fm/en/wihara-ekayana-gelar-perayaan-kathina-2014-dan-bantu-korban-kebakaran-duri-kepa/ Radio Cakrawala: Perayaan Kathina - Bantu Korban Kebakaran Duri Kepa]</ref>


Ia bersama Bhante Aryamaitri mendirikan Wihara Ekayana yang awalnya hanya dua ruko kecil hingga saat ini menjadi kawasan yang sangat luas dan banyak dikunjungi mahasiswa. Wihara Ekayana juga pernah mengalami peristiwa yang mengguncang dunia yaitu peristiwa ancaman pengeboman pada tahun 2013.<ref name"bbc">[http://www.bbc.com/indonesia/forum/2013/08/130805_forum_vihara BBC Internasional: Dugaan Bom di Wihara Ekayana]</ref><ref name="liputan6">[http://www.liputan6.com/tag/bom-vihara-ekayana Liputan 6: Bom Wihara Ekayana]</ref><ref name"kompas">[http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2648/1/Ledakan.di.Vihara.Ekayana Kompas Lipsus: Ledakan di Wihara Ekayana]</ref><ref name="metrotv">[https://www.youtube.com/watch?v=VFDwpMSx9TQ MetroTV: Kronologis Ledakan Bom di Vihara Ekayana]</ref><ref name="TVOne">[https://www.youtube.com/watch?v=Ko55NUTDXFQ TVOne: Detik Detik pengeboman vihara ekayana]</ref> Dia pernah menginisiatif latihan ''Peace Walk'' (Berjalan Damai) yang diadakan di [[Monas]] pada tanggal 11 Mei 2013 yang mendapat penghargaan Rekor [[Muri]]<ref name="muri">[http://www.muri.org/muri/rekor/13-keagamaan/1227-meditasi-jalan-oleh-peserta-terbanyak MURI: Meditasi jalan oleh peserta terbanyak]</ref>] sebagai acara meditasi jalan dengan jumlah peserta terbanyak.<ref name="icrp">[http://icrp-online.org/2013/05/13/menumbuhkan-energi-damai-melalui-peace-walk/ ICRP Online: Menumbuhkan Energi Damai Melalui Peace Walk]</ref><ref name="peacewalk">[https://www.youtube.com/watch?v=xvPxeSHVDMA Wihara Ekayana Arama: Peace Walk]</ref> Ia kemudian diangkat menjadi dosen tetap di STIAB (Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha) Smaratungga Apel - Boyolali, kemudian menjadi pendiri STIAB Jinarakkhita di Lampung.
Ia bersama Bhante Aryamaitri mendirikan Wihara Ekayana yang awalnya hanya dua ruko kecil hingga saat ini menjadi kawasan yang sangat luas dan banyak dikunjungi mahasiswa. Wihara Ekayana juga pernah mengalami peristiwa yang mengguncang dunia yaitu peristiwa ancaman pengeboman pada tahun 2013.<ref name"bbc">[http://www.bbc.com/indonesia/forum/2013/08/130805_forum_vihara BBC Internasional: Dugaan Bom di Wihara Ekayana]</ref><ref name="liputan6">[http://www.liputan6.com/tag/bom-vihara-ekayana Liputan 6: Bom Wihara Ekayana]</ref><ref name"kompas">[http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2648/1/Ledakan.di.Vihara.Ekayana Kompas Lipsus: Ledakan di Wihara Ekayana]</ref><ref name="metrotv">[https://www.youtube.com/watch?v=VFDwpMSx9TQ MetroTV: Kronologis Ledakan Bom di Vihara Ekayana]</ref><ref name="TVOne">[https://www.youtube.com/watch?v=Ko55NUTDXFQ TVOne: Detik Detik pengeboman vihara ekayana]</ref> Dia pernah menginisiatif latihan ''Peace Walk'' (Berjalan Damai) yang diadakan di [[Monas]] pada tanggal 11 Mei 2013 yang mendapat penghargaan Rekor [[Muri]]<ref name="muri">[http://www.muri.org/muri/rekor/13-keagamaan/1227-meditasi-jalan-oleh-peserta-terbanyak MURI: Meditasi jalan oleh peserta terbanyak]</ref>] sebagai acara meditasi jalan dengan jumlah peserta terbanyak.<ref name="icrp">[http://icrp-online.org/2013/05/13/menumbuhkan-energi-damai-melalui-peace-walk/ ICRP Online: Menumbuhkan Energi Damai Melalui Peace Walk]</ref><ref name="peacewalk">[https://www.youtube.com/watch?v=xvPxeSHVDMA Wihara Ekayana Arama: Peace Walk]</ref> Ia kemudian diangkat menjadi dosen tetap di STIAB (Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha) Smaratungga Apel - Boyolali, kemudian menjadi pendiri STIAB Jinarakkhita di Lampung.


=== Guru dan silsilah ===
=== Guru dan silsilah ===
Pada usia belia, ia telah menerima ''visudhi'' Trisarana oleh Bhante Agga Jinamitto dan diberi nama Dharmabahu, kemudian menerima penahbisan Upasaka oleh Bhante Dharmasurya Bhumi. Pada tanggal 18 April 1992<ref name="buddhayana" /> ia menerima penahbisan biksu dari Biksu Ashin Jinarakkhita yang kemudian menjadi murid Maha Biksu Yuan Zhuo<ref name="buddhayana" /> yang merupakan sesepuh dari Wihara Guanghua Temple (Putian), Tiongkok. Dengan demikian ia merupakan generasi ke-39 dari perguruan meditasi [[Rinzai]] atau (Linji). Jika ditelusuri dari garis silsilah utama [[Buddha]] [[Shakyamuni]], ia merupakan generasi ke-76. Bhante Dharmavimala yang terkenal ramah ini menetap di Wihara Tanda Bakti selama dua tahun lebih kemudian mulai terjun aktif ke dalam organisasi monastik [[Sangha Agung Indonesia]].
Pada usia belia, ia telah menerima ''visudhi'' Trisarana oleh Bhante Agga Jinamitto dan diberi nama Dharmabahu, kemudian menerima penahbisan Upasaka dari Bhante Dharmasurya Bhumi. Pada tanggal 18 April 1992<ref name="buddhayana" /> ia menerima penahbisan biksu dari Bhante Ashin Jinarakkhita yang kemudian menjadi murid Maha Biksu Yuan Zhuo<ref name="buddhayana" /> yang merupakan sesepuh dari Wihara Guanghua Temple (Putian), Tiongkok. Dengan demikian ia merupakan generasi ke-39 dari perguruan meditasi [[Rinzai]] atau (Linji). Jika ditelusuri dari garis silsilah utama [[Buddha]] [[Shakyamuni]], ia merupakan generasi ke-76. Bhante Dharmavimala yang terkenal ramah ini menetap di Wihara Tanda Bakti selama dua tahun lebih kemudian mulai terjun aktif ke dalam organisasi [[Sangha Agung Indonesia]].


===Murid spiritual===
===Murid spiritual===
Baris 36: Baris 36:


=== Penerbitan Buddhis ===
=== Penerbitan Buddhis ===
Sejak aktif di wihara, ia aktif dalam penerbitan majalah "Vimala Virya" dan majalah buddhis nasional "[[Manggala]]" ditetapkan pada sarasehan III Sekber GMBI (Generasi Muda Buddhis Indonesia). Saat ini Sekber GMBI telah berubah nama menjadi Sekber PMVBI (Pemuda-pemudi Vihara Buddhayana Indonesia). Ia pernah menjabat sebagai pemimpin umum Majalah Manggala pada tahun 1990. Tahun 1989, bersama Bapak Adamas, Ir. Edyanto, Herry Ronny Suteja, William Kamajaya, Edij, Apheng, Cien In, dan Denwy mendirikan Penerbit [[Karaniya]], ia sempat menjabat sebagai pemimpin umum selama tiga periode. Karaniya pernah mendapat penghargaan [[Museum Rekor Dunia Indonesia]] sebagai penerbit Buddhis paling produktif.<ref name="karaniya" /> Ia termasuk salah satu pendiri penerbit "Dian Dharma" yang menerbitkan karya-karya Buddhis yang bersifat non sektarian dan didistribusikan secara gratis ke berbagai daerah di Indonesia.<ref name="sumintoak"> [http://sumintoak.hol.es/tentang-kami/ Sumintoak: Tentang Kami]</ref>
Sejak aktif di wihara, ia terjun ke dalam penerbitan majalah "Vimala Virya" dan majalah buddhis nasional "[[Manggala]]" ditetapkan pada sarasehan III Sekber GMBI (Generasi Muda Buddhis Indonesia). Saat ini Sekber GMBI telah berubah nama menjadi Sekber PMVBI (Pemuda-pemudi Vihara Buddhayana Indonesia). Ia pernah menjabat sebagai pemimpin umum Majalah Manggala pada tahun 1990. Tahun 1989, bersama Bapak Adamas, Ir. Edyanto, Herry Ronny Suteja, William Kamajaya, Edij, Apheng, Cien In, dan Denwy mendirikan Penerbit [[Karaniya]], ia sempat menjabat sebagai pemimpin umum selama tiga periode. Karaniya pernah mendapat penghargaan [[Museum Rekor Dunia Indonesia]] sebagai penerbit Buddhis paling produktif.<ref name="karaniya" /> Ia termasuk salah satu pendiri penerbit "Dian Dharma" yang menerbitkan karya-karya Buddhis yang bersifat non sektarian dan didistribusikan secara gratis ke berbagai daerah di Indonesia.<ref name="sumintoak"> [http://sumintoak.hol.es/tentang-kami/ Sumintoak: Tentang Kami]</ref>


=== Organisasi sosial ===
=== Organisasi sosial ===

Revisi per 30 April 2016 07.52

Bhante
Dharmavimala
Lahir(1962-09-19)19 September 1962
Indonesia Bandung, Jawa Barat, Indonesia
PekerjaanBhiksu

Dharmavimala (lahir 19 September 1962) terlahir Ananda Salim, akrab disapa Bhante Vim. Ia merupakan murid langsung dari Bhante Ashin Jinarakkhita[1] yang merupakan tokoh kebangkitan Agama Buddha di Indonesia. Dia menjabat sebagai wakil kepala Wihara Ekayana Buddhist Centre[2] sejak 1995 s.d. sekarang dan aktif dalam menyebarkan meditasi terapan dalam kehidupan sehari-hari (the art of mindful living).[3]

Latar belakang pendidikan

Riwayat hidup

Masa kecil

Ananda Salim merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Sejak kecil ia sudah sering diajak oleh ayahnya berkunjung ke Wihara Vimala Dharma, mengikuti kegiatan Tamanputra (Sekolah Minggu) Bodhiwardhana, kemudian aktif dalam membantu Bhante Ashin Jinarakkhita.[4] Sejak usia belia, ia sudah terjun dalam berbagai kegiatan OSIS dan Pramuka serta terus mengembangkan hobi membaca buku Dharma dan majalah Buddhis. Ia memiliki ketertarikan terhadap dunia meditasi dan pernah mendapat pelatihan meditasi dari Bhante Dharmasurya Bhumi di Wihara Vimala Dharma Bandung.

Perjalanan spiritual

Setelah lulus SMA, ia diangkat menjadi pembina Remaja Buddhis Bodhiwardhana. Ia ikut serta dalam Sarasehat II Generasi Muda Buddhis Indonesia di Wihara Sakyawanaram, Pacet. Pada waktu bersamaan, ia juga aktif dalam organisasi kepemudaan yaitu Pemuda Vihara Vimala Dharma, kadang wihara menjadi rumah keduanya.[4] Pada Januari 1983, ia menerima penahbisan samanera sementara di Wihara Sakyawanaram selama 3 minggu. Dari sinilah ia banyak belajar dari Bhante Aryasasano tentang sejarah dan mengetahui lebih banyak tentang peran Sangha Agung Indonesia serta tantangan-tantangan dalam pengembangan Agama Buddha di Indonesia.[4] Mengikuti nasihat dari Bhante Ashin Jinarakkhita, dia melanjutkan kuliah hingga selesai. Awalnya ia kuliah di Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha kemudian pindah ke Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran. Berkat pengalaman di universitas yang mayoritas kristiani dan juga muslim, dia tidak canggung manakala harus berada di komunitas lintas agama, termasuk menjalin hubungan baik dengan organisasi buddhis seperti Tzu Chi,[5][6] kegiatan bersama Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP).[7] Kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan juga menjadi bagian dari kehidupan spiritual.[8]

Ia bersama Bhante Aryamaitri mendirikan Wihara Ekayana yang awalnya hanya dua ruko kecil hingga saat ini menjadi kawasan yang sangat luas dan banyak dikunjungi mahasiswa. Wihara Ekayana juga pernah mengalami peristiwa yang mengguncang dunia yaitu peristiwa ancaman pengeboman pada tahun 2013.[9][10][11][12][13] Dia pernah menginisiatif latihan Peace Walk (Berjalan Damai) yang diadakan di Monas pada tanggal 11 Mei 2013 yang mendapat penghargaan Rekor Muri[14]] sebagai acara meditasi jalan dengan jumlah peserta terbanyak.[15][16] Ia kemudian diangkat menjadi dosen tetap di STIAB (Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha) Smaratungga Apel - Boyolali, kemudian menjadi pendiri STIAB Jinarakkhita di Lampung.

Guru dan silsilah

Pada usia belia, ia telah menerima visudhi Trisarana oleh Bhante Agga Jinamitto dan diberi nama Dharmabahu, kemudian menerima penahbisan Upasaka dari Bhante Dharmasurya Bhumi. Pada tanggal 18 April 1992[2] ia menerima penahbisan biksu dari Bhante Ashin Jinarakkhita yang kemudian menjadi murid Maha Biksu Yuan Zhuo[2] yang merupakan sesepuh dari Wihara Guanghua Temple (Putian), Tiongkok. Dengan demikian ia merupakan generasi ke-39 dari perguruan meditasi Rinzai atau (Linji). Jika ditelusuri dari garis silsilah utama Buddha Shakyamuni, ia merupakan generasi ke-76. Bhante Dharmavimala yang terkenal ramah ini menetap di Wihara Tanda Bakti selama dua tahun lebih kemudian mulai terjun aktif ke dalam organisasi Sangha Agung Indonesia.

Murid spiritual

Sebagai seorang biksu senior dalam tradisi buddhis yang telah menjalankan kehidupan biara selama 20 tahun lebih, ia mendapat gelar "Mahasthavira". Ia telah menerima beberapa murid yang masih aktif hingga saat ini adalah Biksu Nyanabhadra, Biksu Nyanagupta, Biksu Nyanayasha, dan Biksu Nyanabandhu yang pada umumnya mereka dikirim untuk belajar meditasi di Plum Village,[17] pusat meditasi yang merupakan asuhan dari Zen Master Thich Nhat Hanh. Selain itu, juga ada murid yang belajar dan berlatih di perguruan Buddha Chan Taiwan bernama Dharma Drum[18] dibawah asuhan mendiang Chan Master Sheng Yeng.

Penerbitan Buddhis

Sejak aktif di wihara, ia terjun ke dalam penerbitan majalah "Vimala Virya" dan majalah buddhis nasional "Manggala" ditetapkan pada sarasehan III Sekber GMBI (Generasi Muda Buddhis Indonesia). Saat ini Sekber GMBI telah berubah nama menjadi Sekber PMVBI (Pemuda-pemudi Vihara Buddhayana Indonesia). Ia pernah menjabat sebagai pemimpin umum Majalah Manggala pada tahun 1990. Tahun 1989, bersama Bapak Adamas, Ir. Edyanto, Herry Ronny Suteja, William Kamajaya, Edij, Apheng, Cien In, dan Denwy mendirikan Penerbit Karaniya, ia sempat menjabat sebagai pemimpin umum selama tiga periode. Karaniya pernah mendapat penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai penerbit Buddhis paling produktif.[1] Ia termasuk salah satu pendiri penerbit "Dian Dharma" yang menerbitkan karya-karya Buddhis yang bersifat non sektarian dan didistribusikan secara gratis ke berbagai daerah di Indonesia.[19]

Organisasi sosial

Pada tahun 1993, ia menjadi pelopor kebangkitan kembali Sekber PMVBI yang telah vakum bertahun-tahun dengan mengadakan Rapat Paripurna Anggota (RPA) dan program latih diri "Bina Widya" di Bandung, dengan terpilihnya Budiman S.Kom sebagai ketua umum. Selain aktif di organisasi kepemudaan, dia juga aktif dalam Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) dengan menjabat dalam beberapa posisi strategis seperti Sekretaris Rayon VI (Jawa Barat), sektretaris II MBI Jawa Barat, dan bagian kepemudaan MBI Pusat, ia banyak memberikan konsep-konsep pemikiran guna menciptakan perubahan signifikan bagi organisasi sosial.

Referensi

Pranala luar