Ayrton Senna: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
Senna pernah membalap untuk empat tim yaitu [[Toleman]], [[Lotus]], [[McLaren]], dan [[WilliamsF1 Team|Williams]].Berpasangan dengan juara dunia [[Alain Prost]] untuk tim [[Team McLaren|McLaren]] pada tahun [[1988]] ia menjadi juara dunia pertama kali di [[Formula 1]]. Perseteruannya dengan [[Alain Prost|Prost]] sering dikenang sebagai salah satu perseteruan terhebat sekaligus terpahit dalam sejarah Formula 1. Beberapa rival Senna lainnya adalah [[Nelson Piquet]] dan [[Nigel Mansell]]. |
Senna pernah membalap untuk empat tim yaitu [[Toleman]], [[Lotus]], [[McLaren]], dan [[WilliamsF1 Team|Williams]].Berpasangan dengan juara dunia [[Alain Prost]] untuk tim [[Team McLaren|McLaren]] pada tahun [[1988]] ia menjadi juara dunia pertama kali di [[Formula 1]]. Perseteruannya dengan [[Alain Prost|Prost]] sering dikenang sebagai salah satu perseteruan terhebat sekaligus terpahit dalam sejarah Formula 1. Beberapa rival Senna lainnya adalah [[Nelson Piquet]] dan [[Nigel Mansell]]. |
||
==Keahlian Mengemudi== |
|||
Senna terkenal dengan kehebatannnya dalam mengemudikan mobil Formula 1 di sirkuit basah. Senna sering dijuluki sebagai ''The Rain Man''. Kehebatannya di trek basah dapat dilihat pada GP Monaco 1984 di mana dengan mobil yang kurang mumpuni dia menempati posisi kedua, kemenangan pertamanya yang begitu dominan pada GP Portugal 1985, dan pada [[Grand Prix F1 Eropa 1993|GP Eropa 1993]]. Pada GP Eropa 1993 di sirkuit Donington, Inggris, Senna dalam jarak kurang dari satu lap berhasil menjadi pemimpin lomba setelah sempat berada di posisi kelima. Senna juga sering dijuluki ''Master of Monaco'' karena dia menjuarai [[Grand Prix F1 Monako|GP Monako]] sebanyak 6 kali. Kehebatan Senna lainnya adalah dia sangat piawai dalam kualifikasi. Dia mencatat 65 kali posisi start terdepan dalam 162 balapan sebelum dipecahkan oleh [[Michael Schumacher]] yang mencatat 65 kali start terdepan dalam 236 balapan. Kemenangan di [[Grand Prix F1 Brasil 1991|GP Brazil]] tahun 1991 dan [[Grand Prix F1 Jepang 1988|GP Jepang]] tahun 1988 merupakan beberapa contoh penampilan terbaiknya. Sepanjang kariernya, Senna telah memenangi 41 Grand Prix. |
Senna terkenal dengan kehebatannnya dalam mengemudikan mobil Formula 1 di sirkuit basah. Senna sering dijuluki sebagai ''The Rain Man''. Kehebatannya di trek basah dapat dilihat pada GP Monaco 1984 di mana dengan mobil yang kurang mumpuni dia menempati posisi kedua, kemenangan pertamanya yang begitu dominan pada GP Portugal 1985, dan pada [[Grand Prix F1 Eropa 1993|GP Eropa 1993]]. Pada GP Eropa 1993 di sirkuit Donington, Inggris, Senna dalam jarak kurang dari satu lap berhasil menjadi pemimpin lomba setelah sempat berada di posisi kelima. Senna juga sering dijuluki ''Master of Monaco'' karena dia menjuarai [[Grand Prix F1 Monako|GP Monako]] sebanyak 6 kali. Kehebatan Senna lainnya adalah dia sangat piawai dalam kualifikasi. Dia mencatat 65 kali posisi start terdepan dalam 162 balapan sebelum dipecahkan oleh [[Michael Schumacher]] yang mencatat 65 kali start terdepan dalam 236 balapan. Kemenangan di [[Grand Prix F1 Brasil 1991|GP Brazil]] tahun 1991 dan [[Grand Prix F1 Jepang 1988|GP Jepang]] tahun 1988 merupakan beberapa contoh penampilan terbaiknya. Sepanjang kariernya, Senna telah memenangi 41 Grand Prix. |
||
==Akhir Karir dan Kematian== |
|||
Ia meninggal dunia akibat kecelakaan hebat di tikungan Tamburello saat memimpin balapan di [[GP San Marino]] di [[Sirkuit Imola]] bersama tim [[Williams]] pada [[1 Mei]] [[1994]] yang bertepatan dengan peringatan [[Hari Buruh]]. |
Ia meninggal dunia akibat kecelakaan hebat di tikungan Tamburello saat memimpin balapan di [[GP San Marino]] di [[Sirkuit Imola]] bersama tim [[Williams]] pada [[1 Mei]] [[1994]] yang bertepatan dengan peringatan [[Hari Buruh]]. |
Revisi per 6 Mei 2016 23.42
Ayrton Senna | |
---|---|
Lahir | Sao Paulo, Brasil | 21 Maret 1960
Meninggal | 1 Mei 1994 Bologna, Italia | (umur 34)
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu | |
Kebangsaan | Brasil |
Tahun aktif | 1984–1994 |
Jumlah lomba | 162 (161 start) |
Juara Dunia | 3 (1988, 1990, 1991) |
Menang | 41 |
Podium | 80 |
Total poin | 610 (614) |
Posisi pole | 65 |
Lap tercepat | 19 |
Lomba pertama | Grand Prix Brasil 1984 |
Menang pertama | Grand Prix Portugal 1985 |
Menang terakhir | Grand Prix Australia 1993 |
Lomba terakhir | Grand Prix San Marino 1994 |
Ayrton Senna (21 Maret 1960 – 1 Mei 1994) adalah mantan pembalap Formula 1 asal Brasil. Dia adalah juara dunia Formula 1 pada tahun 1988, 1990, dan 1991.
Senna pernah membalap untuk empat tim yaitu Toleman, Lotus, McLaren, dan Williams.Berpasangan dengan juara dunia Alain Prost untuk tim McLaren pada tahun 1988 ia menjadi juara dunia pertama kali di Formula 1. Perseteruannya dengan Prost sering dikenang sebagai salah satu perseteruan terhebat sekaligus terpahit dalam sejarah Formula 1. Beberapa rival Senna lainnya adalah Nelson Piquet dan Nigel Mansell.
Keahlian Mengemudi
Senna terkenal dengan kehebatannnya dalam mengemudikan mobil Formula 1 di sirkuit basah. Senna sering dijuluki sebagai The Rain Man. Kehebatannya di trek basah dapat dilihat pada GP Monaco 1984 di mana dengan mobil yang kurang mumpuni dia menempati posisi kedua, kemenangan pertamanya yang begitu dominan pada GP Portugal 1985, dan pada GP Eropa 1993. Pada GP Eropa 1993 di sirkuit Donington, Inggris, Senna dalam jarak kurang dari satu lap berhasil menjadi pemimpin lomba setelah sempat berada di posisi kelima. Senna juga sering dijuluki Master of Monaco karena dia menjuarai GP Monako sebanyak 6 kali. Kehebatan Senna lainnya adalah dia sangat piawai dalam kualifikasi. Dia mencatat 65 kali posisi start terdepan dalam 162 balapan sebelum dipecahkan oleh Michael Schumacher yang mencatat 65 kali start terdepan dalam 236 balapan. Kemenangan di GP Brazil tahun 1991 dan GP Jepang tahun 1988 merupakan beberapa contoh penampilan terbaiknya. Sepanjang kariernya, Senna telah memenangi 41 Grand Prix.
Akhir Karir dan Kematian
Ia meninggal dunia akibat kecelakaan hebat di tikungan Tamburello saat memimpin balapan di GP San Marino di Sirkuit Imola bersama tim Williams pada 1 Mei 1994 yang bertepatan dengan peringatan Hari Buruh.
Nama besar Ayrton Senna masih dikenang sampai saat ini. Beberapa pembalap mengenang Senna sebagai salah satu pembalap mobil terbaik sepanjang masa, setara dengan Dale Earnhardt dari NASCAR yang juga tewas usai mengalami kecelakaan saat berlomba di Daytona 500 2001.[1]
Referensi
- ^ Eddie Cheever Quote, NASCAR.com, diakses 22 Desember 2012.