Beji, Depok: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 54: | Baris 54: | ||
* Sarana Komunikasi |
* Sarana Komunikasi |
||
** 1 Stasiun Radio yaitu Ria FM |
** 1 Stasiun Radio yaitu Ria FM |
||
==Terbentuknya Kotamadya Depok== |
|||
[[Berkas:Agus Sutondo Rapat Tim Pansus RTRW Kota Depok 2000-2010.jpg|thumb|262px|[[Agus Sutondo]] (Ketua Pansus RTRW), Mansuria (Wakil Ketua) dan Istichori (Sekretaris) memimpin rapat Tim Panitia Khusus Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Depok 2000-2010 bersama beberapa dinas di lingkungan Pemerintah Kota Depok]] |
|||
Berdasarkan Undang–Undang Nomor 15 Tahun 1999, tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok yang ditetapkan pada tanggal 20 April 1999, dan diresmikan tanggal 27 April 1999 berbarengan dengan Pelantikan Penjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Depok yang dipercayakan kepada Drs. H. Badrul Kamal yang pada waktu itu menjabat sebagai Walikota Kota Administratif Depok. |
|||
Momentum peresmian Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan pelantikan penjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Depok dapat dijadikan suatu landasan yang bersejarah dan tepat untuk dijadikan Hari Jadi Kota Depok. |
|||
Saat ini Kota Depok mengalami perubahan dan kemajuan yang sangat pesat ditetapkannya [[Kota Administratif]] Depok menjadi Kotamadya Depok berdasarkan undang-undang nomor 15 tahun 1999 tentang pembentukan [[Kotamadya]] [[Depok]] dan [[Kotamadya]] [[Cilegon]]. |
|||
Perubahan yang terjadi di Kota Depok adalah proses panjang dari serangkaian perencanaan strategis menuju Kota yang mandiri. Dimulai di era Walikota Depok pertama yakni [[Badrul Kamal]] dan dilanjutkan di era Walikota Depok [[Nur Mahmudi Ismail]]. Berkat perjuangan kedua pemangku kebijakan tersebut yang didukung oleh jajaran birokrasinya dan peran serta masyarakat yang guyup bersatu dengan pemimpinnya untuk membangun. Maka Kota Depok diusianya yang relatif masih muda ini kini telah menjelma menjadi [[Kota]] yang [[mandiri]]. |
|||
Begitu banyak perubahan yang sudah terjadi di Kota Depok. Geliat pembangunan terlihat di mana-mana, ada Sekolah-sekolah dibangun, puskesmas dibangun, jalan-jalan diperbaiki, bahkan Jalan Juanda yang menjadi kebanggaan hingga kini dibangun pada tahun ke 3 usia pemerintahan [[Badrul Kamal]], Untuk mengantisipasi pesatnya pertumbuhan penduduk dan pesatnya ekonomi warga, pada tahun itu pula dicanangkan pembangunan ruas jalan tol.<ref name="Jalan Juanda">[http://www1.pu.go.id/uploads/berita/ppw0312032.htm Menkimpraswil Resmikan Jalan Ir.H.Juanda di Kota Depok] pu.go.id, 3 Desember 2003</ref> |
|||
Peruntukan ruas jalan tol inilah yang direncanakan dalam perencanaan [[tata ruang]] [[wilayah]] Kota Depok. Untuk mewujudkan rencana itu kemudian Panitia Khusus [[Rencana Tata Ruang Wilayah Kota]] [[Depok]] atau sering disingkat [[RTRW Kota Depok]] [[2000]]-[[2010]] dibentuk yang di ketuai oleh [[Agus Sutondo]]. Maka melalui [[RTRW Kota Depok]] [[2000]]-[[2010]], Akhirnya perencanaan ruas [[Jalan Tol Cinere-Jagorawi]] dan rencana ruas jalan tol Depok-Antasari dapat terwujud yang nantinya akan menghubungkan wilayah Jakarta, Depok dan Bogor.<ref name="Jalan Tol">[http://metropolitan.inilah.com/read/detail/2098920/jalan-tol-depok-antasari-segera-dibangun#.U3ZjX_mSzNI Jalan Tol Depok-Antasari Segera Dibangun] metropolitan.inilah.com, Diakses 8 mei 2014</ref> |
|||
Bahkan tingkat perekonomian Kota Depok tumbuh di atas rata-rata nasional. Masyarakatnya pun hidup dalam alam toleransi dan mendapatkan perlakuan yang sama dari para pemimpinnya yang berdiri di atas semua golongan. Apalagi selama ini masyarakat Kota Depok yang majemuk telah berhasil membuktikan secara regional maupun nasional sebagai masyarakat yang dewasa bahkan perbedaan yang ada tidak pernah memicu konflik sosial sehingga masyarakat Kota Depok bisa hidup berdampingan dan saling bahu membahu membangun di segala aspek kehidupan. |
|||
== Lambang Kota Depok == |
|||
* Lambang Kota Depok berbentuk [[Perisai]] bersisi 5 (lima) dengan [[warna]] dasar [[biru]] yang di dalamnya terdapat gambar, warna dan bentuk serta di bagian atas terdapat tulisan “[[Kota Depok|KOTA DEPOK]]” dan di bagian bawah terdapat tulisan “PARICARA DHARMA” dengan warna putih.<ref name="Arti Lambang">[http://depokgo.com/12445/logo-kota-depok-lambang-kota-depok-dan-artinya.html Logo Kota Depok, Lambang Kota Depok dan Artinya] depokgo.com</ref> |
|||
* Tulisan Paricara Dharma : berasal dari bahasa [[sansekerta]] yang terdiri dari kata Paricara yang berarti Abdi, sedangkan Dharma adalah kebaikan, [[kebenaran]] dan [[keadilan]] jadi Paricara Dharma mengandung makna bahwa [[Pemerintah]] Kota Depok sebagai Abdi [[Masyarakat]] dan Abdi Negara senantiasa mengutamakan kepada kebaikan, [[kebenaran]] dan [[keadilan]]. |
|||
* Dalam rapat panitia khusus hari jadi dan lambang Kota Depok, Tulisan Paricara Dharma ini sempat ingin ditiadakan, namun salah satu anggota Panitia Khusus (Pansus) Penetapan Hari Jadi dan Lambang Kota Depok yakni [[Agus Sutondo]] menentang dengan keras bahkan akan melakukan aksi walk out bila kata Paricara Dharma ini dihilangkan, [[argumentasi]] yang disampaikan oleh [[Agus Sutondo]] adalah, kata Paricara Dharma ini sangat penting sebagai [[semboyan]] [[daerah]], mengapa harus ditiadakan atau ingin dihilangkan, hal ini dibenarkan oleh anggota panitia khusus lainnya yakni Togu Sibuea yang juga disaksikan oleh Achmad Yusuf, SH, MH staf [[DPRD Kota Depok]] yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Pencatatan [[Kelahiran]] dan [[Kematian]] pada Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil [[Kota Depok]]. |
|||
==Lihat pula== |
==Lihat pula== |
||
* [[Badrul Kamal]] |
|||
* [[Agus Sutondo]] |
* [[Agus Sutondo]] |
||
* [[Idris Abdul Shomad]] |
|||
* [[RTRW Kota Depok]] |
* [[RTRW Kota Depok]] |
||
* [[Hari Jadi Kota Depok]] |
* [[Hari Jadi Kota Depok]] |
||
* [[Jalan Juanda Kota Depok]] |
* [[Jalan Juanda Kota Depok]] |
||
* [[Jalan Arif Rahman Hakim Kota Depok]] |
* [[Jalan Arif Rahman Hakim Kota Depok]] |
||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
|||
==Pranala luar== |
==Pranala luar== |
||
Baris 76: | Baris 98: | ||
{{Kota Depok}} |
{{Kota Depok}} |
||
{{Kecamatan-stub}} |
{{Kecamatan-stub}} |
||
[[Kategori:Kota Depok]] |
|||
[[Kategori:Kecamatan di Kota Depok]] |
Revisi per 12 Mei 2016 23.33
Beji | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Kota | Depok |
Pemerintahan | |
• Camat | - |
Populasi | |
• Total | - jiwa |
Kode Kemendagri | 32.76.06 |
Kode BPS | 3276050 |
Luas | - km² |
Desa/kelurahan | 6 |
Beji adalah salah satu kecamatan di Kota Depok. Dalam wilayah ini terdapat berbagai universitas, di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma dan Bina Sarana Informatika. Dilihat dari topografinya wilayah Kec. Beji dapat dikategorikan sebagai daerah datar dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar antara 27,5 m - 91 m.
Salah satu kelurahan di wilayah Beji adalah Kelurahan Tanah Baru. Di sini ada perumahan Arroyyan Tanah Baru, Beji Permai, Depok Mulya III, dan Griya Sakinah. Di Tanah Baru juga ada Sekolah Dasar Islam Terpadu dan SDIT Taman Ilmu. Taman Bermain Lebah Manis dan TK Arroyyan terletak di dalam Perumahan Arroyyan Tanah Baru.
Kelurahan
Perekonomian
Dahulu mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Dengan adanya Kampus UI menyebabkan perubahan lahan pertanian menjadi perumahan/rumah-rumah kos mahasiswa. Namun masih banyak penduduk asli yang bertahan mencari nafkah dengan memanfaatkan sisa lahan pertanian yang ada.
Sarana/Prasarana
- Sarana Ibadah
- 46 Masjid
- 96 Mushola
- 32 Majelis Ta’lim
- 4 Gereja
- Sarana Kesehatan
- 4 Puskesmas Pembantu
- 3 Rumah Sakit Bersalin
- 5 Apotek
- 63 Posyandu
- Sarana Pendidikan
- 25 SDN
- 3 SD Swasta
- 1 SLTPN
- 9 SLTP Swasta
- 3 MTs
- 7 SMU Swasta
- 18 TK
- 1 Perguruan Tinggi Swasta
- 1 Perguruan Tinggi Negeri
- Sarana Pariwisata
- Hotel Bumi Wiyata.
- Sarana Transportasi
- Stasiun Pondok Cina
- Stasiun UI.
- Sarana Seni Budaya
- kesenian Gong Sibolong
- Sarana Komunikasi
- 1 Stasiun Radio yaitu Ria FM
Terbentuknya Kotamadya Depok
Berdasarkan Undang–Undang Nomor 15 Tahun 1999, tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok yang ditetapkan pada tanggal 20 April 1999, dan diresmikan tanggal 27 April 1999 berbarengan dengan Pelantikan Penjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Depok yang dipercayakan kepada Drs. H. Badrul Kamal yang pada waktu itu menjabat sebagai Walikota Kota Administratif Depok. Momentum peresmian Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan pelantikan penjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Depok dapat dijadikan suatu landasan yang bersejarah dan tepat untuk dijadikan Hari Jadi Kota Depok.
Saat ini Kota Depok mengalami perubahan dan kemajuan yang sangat pesat ditetapkannya Kota Administratif Depok menjadi Kotamadya Depok berdasarkan undang-undang nomor 15 tahun 1999 tentang pembentukan Kotamadya Depok dan Kotamadya Cilegon. Perubahan yang terjadi di Kota Depok adalah proses panjang dari serangkaian perencanaan strategis menuju Kota yang mandiri. Dimulai di era Walikota Depok pertama yakni Badrul Kamal dan dilanjutkan di era Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail. Berkat perjuangan kedua pemangku kebijakan tersebut yang didukung oleh jajaran birokrasinya dan peran serta masyarakat yang guyup bersatu dengan pemimpinnya untuk membangun. Maka Kota Depok diusianya yang relatif masih muda ini kini telah menjelma menjadi Kota yang mandiri.
Begitu banyak perubahan yang sudah terjadi di Kota Depok. Geliat pembangunan terlihat di mana-mana, ada Sekolah-sekolah dibangun, puskesmas dibangun, jalan-jalan diperbaiki, bahkan Jalan Juanda yang menjadi kebanggaan hingga kini dibangun pada tahun ke 3 usia pemerintahan Badrul Kamal, Untuk mengantisipasi pesatnya pertumbuhan penduduk dan pesatnya ekonomi warga, pada tahun itu pula dicanangkan pembangunan ruas jalan tol.[1] Peruntukan ruas jalan tol inilah yang direncanakan dalam perencanaan tata ruang wilayah Kota Depok. Untuk mewujudkan rencana itu kemudian Panitia Khusus Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Depok atau sering disingkat RTRW Kota Depok 2000-2010 dibentuk yang di ketuai oleh Agus Sutondo. Maka melalui RTRW Kota Depok 2000-2010, Akhirnya perencanaan ruas Jalan Tol Cinere-Jagorawi dan rencana ruas jalan tol Depok-Antasari dapat terwujud yang nantinya akan menghubungkan wilayah Jakarta, Depok dan Bogor.[2]
Bahkan tingkat perekonomian Kota Depok tumbuh di atas rata-rata nasional. Masyarakatnya pun hidup dalam alam toleransi dan mendapatkan perlakuan yang sama dari para pemimpinnya yang berdiri di atas semua golongan. Apalagi selama ini masyarakat Kota Depok yang majemuk telah berhasil membuktikan secara regional maupun nasional sebagai masyarakat yang dewasa bahkan perbedaan yang ada tidak pernah memicu konflik sosial sehingga masyarakat Kota Depok bisa hidup berdampingan dan saling bahu membahu membangun di segala aspek kehidupan.
Lambang Kota Depok
- Lambang Kota Depok berbentuk Perisai bersisi 5 (lima) dengan warna dasar biru yang di dalamnya terdapat gambar, warna dan bentuk serta di bagian atas terdapat tulisan “KOTA DEPOK” dan di bagian bawah terdapat tulisan “PARICARA DHARMA” dengan warna putih.[3]
- Tulisan Paricara Dharma : berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata Paricara yang berarti Abdi, sedangkan Dharma adalah kebaikan, kebenaran dan keadilan jadi Paricara Dharma mengandung makna bahwa Pemerintah Kota Depok sebagai Abdi Masyarakat dan Abdi Negara senantiasa mengutamakan kepada kebaikan, kebenaran dan keadilan.
- Dalam rapat panitia khusus hari jadi dan lambang Kota Depok, Tulisan Paricara Dharma ini sempat ingin ditiadakan, namun salah satu anggota Panitia Khusus (Pansus) Penetapan Hari Jadi dan Lambang Kota Depok yakni Agus Sutondo menentang dengan keras bahkan akan melakukan aksi walk out bila kata Paricara Dharma ini dihilangkan, argumentasi yang disampaikan oleh Agus Sutondo adalah, kata Paricara Dharma ini sangat penting sebagai semboyan daerah, mengapa harus ditiadakan atau ingin dihilangkan, hal ini dibenarkan oleh anggota panitia khusus lainnya yakni Togu Sibuea yang juga disaksikan oleh Achmad Yusuf, SH, MH staf DPRD Kota Depok yang kini menjabat sebagai Kepala Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian pada Bidang Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Depok.
Lihat pula
- Badrul Kamal
- Agus Sutondo
- RTRW Kota Depok
- Hari Jadi Kota Depok
- Jalan Juanda Kota Depok
- Jalan Arif Rahman Hakim Kota Depok
Referensi
- ^ Menkimpraswil Resmikan Jalan Ir.H.Juanda di Kota Depok pu.go.id, 3 Desember 2003
- ^ Jalan Tol Depok-Antasari Segera Dibangun metropolitan.inilah.com, Diakses 8 mei 2014
- ^ Logo Kota Depok, Lambang Kota Depok dan Artinya depokgo.com